BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP & LANDASAN TEORI. Welleck (1981:2), Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam bentuk cerita. Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

BAB II KAJIAN TEORI. cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tetapi penelitian yang di fokuskan pada plot masih jarang dilakukan. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi dua subbab, sub bab pertama berisi tentang tinjauan pustaka berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata sastra menurut Teeuw dalam Ratna (2004: 4), berasal dari akar kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal, atau benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah hasil karya kreatif yang objeknya adalah manusia dan segala alur

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar sas instruksi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama dalam sebuah novel. Penelitian tentang analisis tokoh utama berdasarkan unsur-unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra sudah banyak yang meneliti, diantaranya : 1. Kiki Valentine, dengan judul skripsi Unsur Intrinsik Dalam Novel AngsaAngsa Liar Karya Jung Chang. Penelitian tersebut menganalisa tentang unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事 Angsa-Angsa Liar yang terdiri dari tiga unsur yaitu penokohan, alur, dan latar belakang. 2. Irwan, B dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama dalam Novel Dengarlah Nyanyian Angin Karya Haruki Murakami Pendekatan Struktural, 2010. Penelitian tersebut meneliti tentang tokoh utama dengan pendekatan struktural. Melalui pendekatan struktural, Irwan B menganalisis tokoh utama dengan menghubungkan unsur-unsur intrinsik yang membangun dalam sebuah novel, yaitu hubungan tokoh utama dengan latar, hubungan tokoh utama dengan alur, dan hubungan tokoh utama dengan tokoh lain. Penelitian ini sangat membantu penulis untuk melihat bagaimana menganalisis tokoh

utama berdasarkan pendekatan struktural. 3. Buhari Imran, dengan Struktural,2001. Penelitian judul skripsi tersebut Para meneliti Priyayi tentang Analisis unsur-unsur intrinsik yaitu tokoh, tema, latar, alur, dan sudut pandang dalam novel para priyayi, serta keterkaitan antar unsur yang menbangun sebuah novel. Penelitian ini membantu penulis dalam menganalisis unsur intrinsik novel 鸿 三代中国女人的故事 Angsa- Angsa Liar. Sedangkan penulis sendiri membahas tentang tokoh utama yang ditinjau berdasarkan pendekatan struktural. 4. Rusmawani, dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama Dalam novel Pearl Of China,2012. Penelitian ini meneliti tentang tokoh utama. Dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menganalisis karakter utama dari Pearl novel Cina berdasarkan pendekatan struktural. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural yang digunakan untuk analisis hubungan antara karakter utama dan unsur intrinsik dalam novel. 5. Zhang Se Hong dan Bi Hong dalam penelitiannya yang berjudul Cong <Jian Nan Shi Shi> Kan Jia Geng Qi Xiao Shuo De Ren Wu Ke Hua (2003) menggambarkan tentang karakter tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam novel Jian Nan Shi Shi terutama tokoh Jia Geng Qi. Penelitian ini membantu penulis untuk menggambarkan tokoh-tokoh utama.

6. Sui Hong Lei dalam penelitian yang berjudul Cong Ren Ji Gong Neng Shi Jiao Fen Xi Xiao Shuo Ren Wu Xing Ge Te Zheng (2008), mendeskripsikan ciri-ciri karakter tokoh utama dalam sebuah novel. 2.2 Konsep Penulis akan memaparkan dengan jelas tentang variabel-variabel dalam judul penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan konsep, yaitu : 2.2.1 Unsur Intrinsik Dalam sebuah karya sastra tentu terdapat unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut. Sebuah novel ada unsur-unsur yang membangun yaitu tema, alur (plot), latar(setting), penokohan, dan sudut pandang. 1. Tema Menurut Fananie (2000:84), tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita.tema berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya rekaan yang diciptakan pengarang. Tema merupakan kaitan hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya (Aminuddin dalam Siswanto, 2008 : 161).Tema dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa yang indah sehingga menghasilkan karya sastra atau drama. Tema merupakan ide pusat atau pikiran pusat, arti dantujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber konflik-konflik. Seorang pengarang memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melaksanakan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca baru dapat memahami

unsur-unsur yang menjadi media pemapar tersebut, menyimpulkan makna yang dikandungnya serta mampu menghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya (Aminuddin, 1984 :108). Berdasarkan pengertian tema yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tema dalam novel Angsa-Angsa Liar adalah Tiga Generasi yang tetap berjuang mempertahankan moral yang bersih dibawah tekanan pemimpin yang haus kekuasaan dan mengacaubalaukan negeri Cina. 2. Alur (plot) Alur ialah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam sebuah cerita Abrams (dalam Siswanto 1981 :137). Sudjiman (1990) membagi alur utama dan alur bawahan. Alur utama merupakan rangkaian peristiwa yang menggerakkan jalan cerita. Alur bawahan adalah alur kedua atau tambahan yang disusupkan di sela-sela bagianbagian alur utama sebagai variasi. Alur bawahan merupakan lakuan tersendiri tetapi yang masih ada hubungannya dengan alur utama. Adakalanya alur bawahan ini dimaksudkan untuk menimbulkan kontras, adakalanya sejalan dengan alur utama. Sudjiman (1990) juga membagi alur atas alur erat (ketat) dan alur longgar. Alur erat adalah jalinan peristiwa yang sangat padu di dalam suatu karya sastra; kalau salah satu peristiwa ditiadakan, keutuhan cerita akan terganggu. Alur longgar adalah jalinan peristiwa yang tidak padu di dalam karya sastra,

meniadakan salah satu peristiwa tidak akan mengganggu jalan cerita. Plot berfungsi sebagai suatu kerangka karangan yang dijadikan pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi ceritanya, sedangkan bagi pembaca, pemahaman plot berarti juga pemahaman terhadap keseluruhan isi cerita secara runtut dan jelas (Aminuddin, 1984 : 98). Pada dasarnya alur dibagi menjadi tiga. Jenis-jenis alur, yaitu sebagai berikut. 1. Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis). 2. Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya. 3. Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita. Pengertian alur mundur adalah apabila cerita tidak mengikuti konsep urutanurutan di atas. Alur yang terdapat dalam novel 鸿 三代中国女人的故事 Angsa-Angsa Liar adalah alur campuran karena cerita dalam Novel 鸿 三代 中国女人的故事 Angsa-Angsa Liar bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita.

3. Latar (Setting) Latar (Setting) diterjemahkan sebagai latar cerita. Menurut Abrams, latar atau setting merupakan satu elemen pembentuk cerita yang sangat penting, karena elemen tersebut akan dapat menentukan situasi umum sebuah karya (dalam Fananie, 2000:97). Latar atau setting yang disebut sebagai landas tumpu yang mengarahkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan (dalam Nurgiyantoro, 1998:216). Leo hamalian dan Frederick R. Karell 149) (dalam Siswanto, 2008: menjelaskan bahwa latar cerita dalam karya fiksi bukannya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan tertentu, tetapi juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu masyarakat dalam menanggapi suatu problem tertentu. Oleh karena itu latar tidak hanya mendeskripsikan tempat, waktu dan peristiwa serta suasana dalam suatu cerita. Adapun latar atau setting dalam novel 鸿 三代 中国女人的故事 Angsa-Angsa Liar adalah mencakup wilayah Yibin, Provinsi Sichuan,China. 4. Penokohan Salah satu unsur intrinsik yang mendukung keberhasilan karya sastra adalah tokoh dan penokohan. Tokoh adalah komponen yang penting dalam cerita. Apabila tokoh tidak ada, sulit menggolongkan sebuah karya

sastra ke dalam karya sastra naratif karena tindakan para tokoh menyebabkan terjadinya alur. Sedangkan penokohan atau karakteristik adalah upaya pengarang untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai tokoh di dalam ceritanya. Penokohan adalah bagaimana cara pengarang menggambarkan watak rekaan (Mursal Esten, 1978:27). tokoh-tokoh dalam sebuah cerita Watak, perwatakan, dan karakter menuju pada sifat dan sikap para tokoh seperti ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjukan pada kualitas pribadi seorang tokoh (Nurgiyantoro,2000:165). Adapun tokoh utama dalam novel 鸿 三代中国女人的故事 Angsa-Angsa Liar adalah : Yu-Fang : memiliki karakter baik, lemah lembut, tidak mudah putus asa, penyayang, dan berani. De Hong : memiliki karakter baik, berani, penyayang, pintar, tegas,pejuang keras, lincah dan tidak mudah putus asa. Jung Chang : memiliki karakter baik, berani, peduli, pintar, pejuang keras, penyanyang, moral yang tinggi, dan tidak manja. Kaisar Mao: memiliki karakter jahat, mementingkan diri sendiri, haus kekuasaan, licik, dan rela mematikan orang bahkan yang tidak memiliki salah. 5. Sudut Pandang Menurut Abrams, sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh,

tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (dalam Nurgiyantoro, 1998:248). Sudut pandang adalah tempat sastrawan memandang ceritanya. Dari sudut pandang itulah sastrawan bercerita tentang tokoh, peristiwa, tempat, waktu, dengan gayanya sendiri. Sudut pandang menunjuk pada cara sebuah cerita dikisahkan. Sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang digunakan sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Dalam hal ini, sudut pandang pengarang Jung Chang dalam novel Angsa-Angsa Liar adalah sudut pandang pertama yaitu sudut penglihatan yang berkuasa dimana pengarang bertindak sebagai penguasa cerita, pengarang juga mengomentari kelakuan para pelakunya seolah berkomunikasi langsung dengan pembaca. 2.3 Landasan Teori Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Struktural. a. Teori Struktural Menurut Teeuw (1984:135), pendekatan struktural mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuanstruktural bersama-samamenghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan struktural membongkar seluruh isi (unsur-unsur intrinsik di dalam novel) dan

menghubungkan relevansinya antara unsur-unsur di dalamnya. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian kepada sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai struktur yang otonom dan bebas dari hubungan dengan realitas, pengarang maupun pembaca. Teori struktural sastra merupakan sebuah teori untuk mendekati teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Struktural sastra mengupayakan adanya suatu dasar yang ilmiah bagi teori sastra, seperti halnya disiplin-disiplin ilmu lainnya. Teeuw mengungkapkan asumsi dasar struktural adalah teks sastra merupakan keseluruhan, kesatuan yang bulat dan mempunyai koherensi batiniah (2011:46). Struktural secara khusus mengacu pada praktik kritik sastra yang model analisisnya didasarkan pada teori linguistik modern, yang pendekatannya selalu pada unsur intrinsik (struktur kesusastraan) dan menganggap teks sastra adalah yang otonom. Dalam meneliti sebuah karya sastra diperlukan pendekatan, dalam penulisan ini digunakan pendekatan struktural. Jika peneliti sastra ingin mengetahui sebuah makna dalam sebuah karya sastra peneliti harus menganalisis aspek yang membangun karya tersebut dan menghubungkan dengan aspek lain sehingga makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra mampu dipahami dengan baik. Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat mungkin tentang keterkaitan dan hubungan semua unsur dan aspek karya sastra yang menghasilkan makna menyeluruh. Pendekatan sturuktural melihat karya sastra sebagai satu kesatuan makna secara keseluruhan.