BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian penulis ini ialah harga Liquefied Petroleum Gas

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pendistribusian LPG. Pembinaan. Pengawasan.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DATA DAN INFORMASI MIGAS

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2013

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71 TAHUN 2005

BAB III PENUTUP. belum maksimal, karena meskipun pihak PT Pertamina Persero sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk

I. PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dunia, menyebabkan kebutuhan akan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

2015, No d. bahwa telah dilaksanakan Sidang Komite pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Nomor 26/BA-S

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

I. PENDAHULUAN. negara dalam mengelola kegiatan perekonomian yang berorientasi pasar. Langkah

215/PMK.03/2010 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK, BAHA

bahwa dalam rangka meringankan beban masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NOMOR 73 TAHUN 2014 TENTANG BI'PATI CIREBOIT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

AGEN LPG 3KG DAN ASPEK PERPAJAKANNYA KPP PRATAMA JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2005 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG KEGIATAN PENYALURAN LIQUEFLED PETROLEUM GAS

KEPPRES 31/1997, PEMBANGUNAN DAN PENGUSAHAAN KILANG MINYAK DAN GAS BUMI OLEH BADAN USAHA SWASTA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/M-DAG/PER/1/2008 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1732 K/10/MEM/2013 TENTANG

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG HARGA JUAL ECERAN DAN KONSUMEN PENGGUNA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. minyak tanah ke elpiji ini di akibatkan harga minyak tanah yang semakin mahal

MENTERl ENERGI DAN SUMBIER DAYA MINERAL REPUB!,EK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi saat ini telah menjadi hal yang penting bagi sebuah Negara.

BAB I PENDAHULUAN. 25/2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas). 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

2 Koordinator Bidang Perekonomian, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2013 tentang Har

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64/PMK.02/2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

1 of 6 18/12/ :13

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BATUBARA YANG DICAIRKAN SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SOSIALISASI KEBIJAKAN PENYESUAIAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Harga. Tabung Baja. Gas. Perubahan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Ne

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Penyediaan. Pendistribusian. LPG.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

FUNGSI, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB BPH MIGAS (SECARA UMUM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYALURAN BAHAN BAKAR MINYAK

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALINAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

2015, No Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Analisis hukum kegiatan..., Sarah Salamah, FH UI, Penerbit Buku Kompas, 2001), hal. 40.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan di dunia yang memiliki wilayah

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum perlindungan konsumen selalu berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai bidang dan cabang hukum lain, karena pada tiap bidang dan cabang hukum itu senantiasa terdapat pihak yang berpredikat konsumen. Kehadiran Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menjadi tonggak sejarah perkembangan hukum perlindungan konsumen di Indonesia. Diakui bahwa undang-undang yang tersebut bukanlah yang pertama dan yang terakhir, karena sebelumnya telah ada beberapa rumusan hukum yang yang melindungi konsumen yang tersebar dalam beberapa peraturan perundangundangan. 1 Fakta historis yang menjelaskan, kebijakan dibidang minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan kondisi dan kepentingan politik pada saat kebijakan tersebut dibuat. 2 Latar belakang dari penelitian penulis ini ialah harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) tidak sesuai dengan Harga Ecran Tertinggi (HeT). Adanya program Nasional Minyak Tanah ke (LPG) yang merupakan salah satu program pemerintah dijaman kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 1 Abdul Halim Barkatullah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoretis dan Perkembangan Pemikiran, Nusa Media, Bandung, hlm.5 2 Suyitno Patmosukismo, 2011, Migas: Politik, Hukum & Industri, Politik Hukum Pengelolaan Industri Migas Indonesia dikaitkan dengan Kemandirian dan Ketahanan Energi dalam Pembangunan Perekonomian Nasional, PT Fikahati Aneska, Jakarta, hlm. 3. 1

yaitu pada tahun 2007 untuk menjamin tersedianya dan adanya bahan bakar dalam negeri. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bawa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Demikian pula dengan bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergumnakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Mengingat minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang strategis tidak terbarukan atau butuh waktu yang lama dalam pembaruannya yang dikuasai oleh negara dan merupakan salah satu komoditas vital yang memegang banyak peranana penting dalam penyediaan bahan baku industri, pemenuhan kebutuhan energi di dalam nergeri, dan penghasil devisa negara yang penting, maka pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, ini seuai dengan penjelasan umum dalam Undang-undang Minyak dan Gas Bumi, UU Nomor 22 Tahun 2001. Elpiji kemasan 3 Kg merupakan solusi PERTAMINA dalam melaksanakan program diversifikasi energi yang dicanangkan pemerintah: mengkonversi penggunaan minyak tanah menjadi Elpiji. Elpiji didesain dalam kemasan tabung yang sudah sesuai dengan standar, serta diuji secara berkala. Tekanan Elpiji di dalam tabung jauh di bawah tekanan pecahnya tabung. Jika 2

tekanan gas dalam tabung berlebih, tekanan ini akan diseimbangkan menggunakan safety valve. 3 Program ini juga adalah salah satu langkah Pemerintah kala itu untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) guna meringankan keuangan negara. Subsidi tersebut hanya diberikan kepada golongan konsumen tertentu yaitu rumah tangga, usaha kecil, usaha perikanan, transportasi, dan pelayanan umum, seusai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Dewasa ini kita sering menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam penjualan, pendistribusian dan pemasokan gas LPG tiga kilogram, seperti yang kita tahu sebenarnya Presiden Jokowi telah menetapkan harga gas LPG ukuran tiga kilogram, tapi masih banyak saja para pelaku usaha atau pengecer menjual di atas harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Hal ini dikarenakan banyaknya oknum-oknum dipangkalan atau agen menjual gas LPG ukuran tiga kilogram kepada konsumen secara langsung, dengan kata lain konsumen langsung beli ke pangkalan gas, sebenarnya ini sah-sah saja, selama pangkalan dan tetap mengikuti prosedur yang ada, asalkan pangkalan menjual dengan harga yang sesuai. Seharusnya jika pangkalan menjual kepada konsumen, maka pangkalan harus memberi harga standart kepada konsumen, dan jika menjual 3 Anonim, 2012, Elpiji 3 Kg, http://www.pertamina.com/our-business/hilir/pemasarandan-niaga/produk-dan-layanan/produk-konsumen/gas-untuk-memasak/elpiji-3-kg/,diakses pada tanggal 14 Agustus 2017, pukul 15.02.WIB. 3

kepada pengecer dengan harga standart kepada pengecer. Tetapi pada kenyataannya banyak oknum-oknum yang masih menjual gas LPG tiga kilogram dengan harga yang sama kepada konsumen dan pengecer. Hasilnya banyak pengecer yang menjual gas elpiji tiga kilogram dengan harga diatas standart yang telah ditentukan pemerintah, hal ini terjadi karena harga dari pangkalan kepada pengercer sudah tinggi, mau tidak mau para pengecer harus menjual gas elpiji tiga kilogram dengan harga yang lebih mahal lagi. Adanya hal penyelewengan seperti ini tentu saja konsumenlah yang dirugikan, apalagi banyak konsumen yang tidak berani melakukan upaya hukum untuk menghentikan praktik-praktik seperti ini, karena pengetahuan konsumen yang tidak jarang sama sekali tidak mengerti tentang upaya hukum apa yang harus merka lakukan dalam hal ini. Ditambah lagi kondisi di lapangan menunjukkan distribusi yang dilakukan secara resmi oleh pihak Pertamina dengan ditunjuknya Agen dan kemudian Pangkalan resmi dalam mendistribusikan gas lpg tiga kilogram belum dapat secara merata mendistribusikan gas lpg tiga kilogram ini. Kondisi ini menyebabkan timbulnya peluang menjadi penyalur-penyalur tidak resmi dalam mendistribusikan gas lpg tiga kilogram ini. Sehingga menciptakan harga yang relatif tinggi pada konsumen akhir yaitu konsumen dan pengusaha mikro. Harga terupdate untuk harga eceran teringgi (HeT) adalah Rp.14.400,- sampai dengan Rp.15.500,-. tetapi harga ini bisa saja naik mencapai harga 16-18 ribu 4

saat sampai ketangan konsumen. 4 Itupun kalau memang tidak ada permainan harga saat pendistribusiannya menuju konsumen. Seperti yang telah penulis jelaskan di atas bahwa banyak oknum-oknum yang kurang mau mengikuti apa yang sudah menjadi ketetapan dari pemerintah, disatu sisi konsumen membutuhkan gas yang memang menjadi hak mereka. Banyak konsumen kecewa dengan adanya permainan harga yang dilakukan oleh pelaku usaha, akan tetapai konsumen banyak yang tidak tertarik untuk membawa masalah ini ketingkat selanjutnya. Dari permasalahan di atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 sebenarnya telah mengatur masalah ini. Seperti yang disebutkan pada Pasal 4 huruf b dan g serta Pasal 7 huruf a yang berbunyi: Pasal 4 Hak konsumen adalah: b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Pasal 7 Kewajiban Pelaku Usaha adalah: a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. Sehubungan dengan substasnsi yang ada pada pasal ini maka ditarik suatu kesimpulan bahwa konsumen berhak untuk memilih barang dan/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan dan berhak 4 Anonim, 2016, Update harga LPG 3 Kg hari ini, http://seputarhargaterkini.com/updateharga-lpg-3-kg-hari-ini-terbaru-2016/, diakses pada tanggal 23 Maret 2017, pukul 14.12.WIB. 5

untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif, selanjutnya pelaku usaha dalam hal ini pangkalan, agen, dan pengecer dilarang untuk tidak beritikad baik dalam melakukan usahanya. Berangkat dari adanya kesenjangan antara yang seyogyanya (das sollen) dengan yang senyatanya (das sein) sebagai mana penulis uraikan diatas mengingat konsumen membutuhkan harga yang pasti dari pemerintah dan memerlukan upaya hukum untuk melindungi hak-haknya. Maka penulis tertarik untuk membahas lebih jauh tentang Perlindungan Hukum Bagi Konsumen dalam Perolehan Gas LPG Tiga Kilogram di Kota Yogyakarta dalam skripsi ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pendistribusian Gas LPG 3 Kg sampai ketangan Konsumen? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi konsumen dalam mendapatkan gas tiga kilogram dengan harga standart? 6

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan mengkaji secara konseptual sistem pendistribusian Gas LPG 3 Kg sampai ketangan Konsumen; 2. Untuk mengetahui dan mengkaji secara konseptual perlindungan konsumen bagi konsumen dalam mendapatkan gas tiga kilogram dengan harga standart. D. Manfaat Penelitiian Tujuan dari penelitian yang penulis buat adalah untuk memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penulisan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kedepannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum bisnis tentang Perlindungan Hukum Bagi Konsumen dalam Perolehan Gas LPG Tiga Kilogram di Kota Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis Penulisan dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada para konsumenpengguna gas elpiji tiga kilogram khusunya yang ada di Kota Yogyakarta. 7