BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui. yang lebih lanjut.(yamin & Jamilah, 2012: 1)

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman Kanak-kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Di usia ini anak berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya terjadi bersamaan dengan masa peka. Masa peka merupakan masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya dan akan terjadi sekali dalam hidup mereka. Oleh karena itu pendidikan di Taman Kanak-kanak harus dapat merangsang seluruh aspek perkembangan anak. Aspek perkembangan anak yaitu perkembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Dalam aspek perkembangan pembiasaan melputi perkembangan sosial, emosi, moral, agama, dan kemandirian. Aspek perkembangan kemampuan dasar meliputi perkembangan bahasa, kognitif, seni, dan fisik motorik. Salah satu perkembangan anak usia dini adalah perkembangan bahasa. Menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berfikir serta ketrampilan 1

2 ekspresi dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan salah satu dari empat ketrampilan bahasa, sehingga dalam proses pembelajaran tidak mungkin dipisahkan dengan ketrampilan bahasa lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Baca tulis merupakan perkembangan dari ketrampilan membaca dan menulis maupun tindakan-tindakan kreatif dan analitis dalam memproduksi dan memahami bacaan. Anak-anak belajar membaca dengan menulis dan belajar menulis lewat membaca. Kedua perkembangan baca tulis telah dimulai sejak lama sebelum anak-anak memulai masuk TK. Taman Kanak-kanak (TK) memberikan pengajaran menulis permulaan secara sederhana. Pengajaran dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan cara menulis permulaan pada anak. Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah tetapi harus melalui proses yang tidak mudah untuk dilakukan dan harus rajin, rutin serta berlatih sesering mungkin. Dalam pembelajaran menulis permulaan menunjukkan adanya kesulitan yang dihadapi oleh anak. Terdapat beberapa anak yang lambat dalam menulis permulaan disebabkan karena lemahnya motorik halus dan cara mengontrol gerakan tangan saat menulis. Anak belum hafal dalam penulisan huruf sehingga dalam menyelesaikan tugas menulis permulaan tidak dapat selesai tepat pada waktunya dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan tulisan sulit dibaca dan anak sering melakukan kesalahan, sehingga sangat mengganggu terhadap hasil belajarnya.

3 Kemampuan menulis permulaan anak TK disebabkan oleh dua faktor yaitu dari dalam dan dari luar. Faktor dari dalam diri anak yaitu minat sedangkan dari luar dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitar yaitu guru. Bukanlah hal yang mudah untuk selalu mempertahankan minat anak dalam pembelajaran menulis permulaan, karena anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu pembelajaran menulis permulaan bagi anak dianggap pembelajaran yang membosankan, hal ini sering mendominasi pemikiran anak sehingga mereka kurang berminat dalam pembelajaran menulis permulaan. Kondisi umum yang terjadi dalam dunia pendidikan anak usia dini tersebut juga terjadi di TK ABA Karangmalang Masaran Sragen. Faktor dari luar dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitar yaitu guru. Guru membiasakan menulis permulaan pada anak. Selain itu guru kelas tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Pembelajaran menulis permulaan tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi perhatian orang tua di rumah juga sangat dibutuhkan dalam pembelajaran menulis permulaan. Sebelum anak belajar menulis kata, terlebih dahulu diperkenalkan tentang huruf. Setelah anak menguasai huruf-huruf, kemudian anak dapat merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata. Seorang guru TK harus mengerti dan memahami setiap perkembangan serta kemampuan yang dialami oleh anak didiknya, sehingga dapat memilih bahan, sumber belajar, metode maupun teknik yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran menulis permulaan. Peran guru sangat berpengaruh terhadap

4 pembelajaran menulis permulaan pada anak didiknya. Keberhasilan yang dicapai oleh anak sangat diinginkan oleh setiap orang tua dan guru. Orangtua memiliki berbagai harapan terhadap masa depan yang baik bagi anakanaknya. Sehingga stimulus untuk anak sangat diperlukan guna persiapan pembelajaran menulis permulaan. Anak akan tertinggal pelajaran jika tidak dapat menulis permulaan. Anak mulai bisa menulis ketika masuk di TK sehingga peran guru dan orangtua sangat penting. Oleh karena itu seorang guru perlu untuk memahami dan mampu menerapkan berbagai strategi, metode dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Salah satu metode yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Diharapkan dengan menggunakan metode demonstrasi dapat memudahkan anak dalam pembelajaran menulis permulaan. Walaupun dalam proses demonstrasi peran anak hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi metode demonstrasi dapat menyajikan pelajaran secara konkret. Pembelajaran menulis permulaan mulai diajarkan di TK agar anak lebih siap menghadapi kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pada umumnya anak yang lulus dari TK kemampuan menulisnya lebih baik dibandingkan tidak lulus TK. Hal ini disebabkan karena kesiapan belajar menulis permulaan mereka lebih baik dari pada yang tidak masuk TK. Saat proses pembelajaran menulis permulaan diberikan di TK, terutama di TK ABA Karangmalang Masaran Sragen, penulis masih mendapati anak yang mengalami kesulitan menulis huruf. Selain itu, anak

5 juga kurang berminat untuk melakukan kegiatan pembelajaran menulis permulaan. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang selalu monoton dan tidak dapat menarik anak untuk melakukan kegiatan menulis permulaan. Maka penulis mencari berbagai macam metode untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan di TK. Metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis permulaan anak yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Dalam proses pembelajaran menulis permulaan dengan metode demonstrasi akan dapat lebih menarik, sebab anak tidak hanya mendengar, tetapi melihat secara langsung proses pembelajaran menulis permulaan yang telah dijelaskan. Berdasarkan latar belakang diatas kemampuan menulis permulaan sangat penting diajarkan kepada anak usia dini, agar mereka lebih siap dan bisa mengikuti proses pembelajaran di sekolah dasar maupun dijenjang selanjutnya. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini mengambil judul tentang PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA KARANGMALANG MASARAN SRAGEN TAHUN 2012. B. Pembatasan Masalah Pembahasan dalam suatu penelitian diperlukan pembatasan masalah, dengan adanya pembatasan masalah pembahasan tidak akan meluas. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Dalam Penelitian ini akan meneliti tentang menulis permulaan di TK ABA Karangmalang Masaran Sragen. 2. Metode yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan hanya terbatas pada metode demonstrasi. 3. Subjek yang diteliti hanya terbatas pada anak kelompok A di TK ABA Karangmalang, Masaran, Sragen. C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak kelompok A di TK ABA Karangmalang Masaran Sragen? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan melalui metode demonstrasi pada anak TK kelompok A. 2. Tujuan khusus yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis permulaan melalui metode demonstrasi pada anak TK kelompok A. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung

7 maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Dapat menambah pengetahuan tentang berbagai macam metode dalam mengajar terutama metode demonstrasi serta hasil yang dapat diperoleh dari metode tersebut. b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan anak usia dini untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan di TK. c. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan strategi pembelajaran di TK yang terus berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan menulis permulaan di TK serta menjadi bahan kajian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Bagi penulis Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan kemampuan menulis permulaan di TK dengan menggunakan metode demonstrasi.

8 b. Bagi pendidik dan calon pendidik Dapat menambah wawasan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mampu meningkatkan kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan metode demonstrasi. c. Bagi anak didik Anak didik sebagai subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan metode demonstrasi. d. Bagi sekolah Sebagai bahan untuk mendukung didalam program pembelajaran yaitu secara moral maupun spiritual untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan metode yang tepat didalam proses pembelajaran. e. Bagi peneliti lain Dapat bermanfaat sebagai acuan penelitian selanjutnya yaitu menggunakan metode yang tepat dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan di TK.