BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS BUPATI BADUNG,

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 46 TAHUN : 2000 SERI : D NO.40 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 191 TAHUN 2000

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR :01 TAHUN 2014 TENTANG

I. DASAR PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI KERINCI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR BALI,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 28 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 28 TAHUN 2007 TENTANG

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 48 TAHUN 2007 TENTANG PERJALANAN DINAS

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

B U P A T I B U N G O

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E

BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2013

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015

PERJALANAN DINAS A. KETENTUAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.05/2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2015

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 2B TAHUN 2008 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041),

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 2 TAHUN TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEGAWAI TIDAK TETAP WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 27 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 6 TAHUN 2012

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib pelaksanaan, tertib administrasi dan penghematan keuangan daerah dipandang perlu mengadakan penataan di bidang perjalanan dinas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Ketentuan Biaya Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem; Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerahdaerah Tingkat I Bali. Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2 4. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 5 Tahun 2008 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 4);

3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karangasem. 3. Bupati adalah Bupati Karangasem. 4. Perjalanan Dinas adalah perjalanan dinas keluar dari kantor/instansi tempat kedudukan, yang jaraknya sekurangkurangnya 5 (lima) kilometer, yang dilakukan untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Karangasem atas perintah pejabat yang berwenang meliputi : a. perjalanan dinas dalam daerah; dan b. perjalanan dinas luar daerah. 5. Perjalanan dinas dibedakan antara perjalanan dinas dalam Wilayah Propinsi Bali, yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Perjalanan Dinas Keluar Wilayah Propinsi Bali selanjutnya disebut Perjalanan Dinas Keluar Daerah. 6. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Karangasem, dari tempat kedudukan/tempat tinggal/tempat berada ke tempat yang dituju kembali adalah sebagai berikut : a. ditugaskerjakan (didetasir) di luar tempat kedudukan/tempat tinggal dalam batas waktu paling lama 3 (tiga) bulan; b. ditugaskan untuk menempuh ujian dinas/jabatan yang diadakan di luar tempat kedudukan/tempat tinggal; c. diharuskan menghadap majelis penguji kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang berada di luar tempat kedudukan/tempat tinggal, untuk mendapat surat keterangan dokter tentang kesehatan guna kepentingan jabatan; d. diharuskan memperoleh pengobatan di luar tempat kedudukan/ tempat tinggal/tempat berada, berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cidera pada waktu melaksanakan tugas; dan e. untuk mendapat pengobatan di luar tempat kedudukan/tempat berada berdasarkan keputusan Majelis Kesehatan Pegawai Negeri. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah perangkat pada Pemerintah Kabupaten Karangasem selanjutnya disingkat SKPD. 8. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berwenang menerbitkan Surat Perintah Tugas selanjutnya disingkat SPT dan Surat Perintah Perjalanan Dinas selanjutnya disingkat SPPD.

4 BAB II KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 2 (1) Biaya perjalanan dinas terdiri dari : a. Perjalanan Dinas Keluar Daerah Bali terdiri dari : 1. angkutan pegawai; 2. penginapan; 3. Makan; 4. angkutan setempat; 5. uang saku; 6. angkutan dari/ke Bandara/Terminal; dan 7. air Port Tax. b. Perjalanan Dinas Dalam Daerah dengan menginap terdiri dari : 1. penginapan; 2. uang harian; dan 3. angkutan setempat. c. Perjalanan Dinas Pulang Pergi. (2) Masingmasing jenis biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, dibayarkan dalam satu jumlah (lump sum) sebelum dan/atau sesudah perjalanan dimulai. (3) Masingmasing jenis biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c tidak dibayarkan dalam satu jumlah (lump sum). (4) Untuk menguji keabsahan perjalanan dinas dimaksud, maka pertanggungjawaban administrasi keuangan dilampiri Surat Perintah Tugas, SPPD dan boarding pass/bukti lain sebagai bentuk akuntabilitas dari perjalanan dinas tersebut. (5) Pejabat yang berwenang menerbitkan SPT dan SPPD dengan pertimbangan tertentu dapat menentukan waktu keberangkatan untuk menghadiri acara tertentu/undangan sebelum hari pelaksanaan dan kembali setelah hari pelaksanaan dengan memperhitungkan jarak dan/atau lamanya hari keberangkatan. (6) Perhitungan biaya perjalanan dinas adalah bukti keberangkatan dengan SPPD, lamanya perjalanan dinas dengan bukti transportasi. Pasal 3 Kepada Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD serta Pejabat Eselon II selama melakukan perjalanan dinas diberikan uang representasi yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

5 Pasal 4 (1) Penetapan kelas untuk kereta api, bus, kapal laut, kapal udara dan penginapan tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Apabila tidak terdapat alat angkutan dan/atau penginapan yang sesuai dengan tingkat pegawai bersangkutan dapat dipergunakan alat angkutan dan/atau penginapan yang diperuntukkan bagi pegawai setingkat lebih tinggi. Pasal 5 Apabila dalam perjalanan dinas melibatkan Perangkat Desa/Badan Perwakilan Desa dan masyarakat ketentuan ini dapat diberlakukan dengan perincian sebagai berikut : a. Kepala Desa, Ketua Badan Perwakilan Desa dipersamakan dengan golongan III. b. Perangkat Desa lainnya dan anggota masyarakat dipersamakan dengan golongan II dan/atau disesuaikan dengan statusnya; dan c. Tim Ahli Pemerintah Kabupaten Karangasem dan Tim Ahli DPRD yang tidak Pegawai Negeri Sipil dipersamakan dengan golongan III. Pasal 6 (1) Besarnya satuan biaya perhari untuk perjalanan dinas di dalam dan keluar daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Biaya Perjalanan dinas biasa dalam daerah dengan SPPD sudah termasuk biaya makan. Pasal 7 (1) Biaya perjalanan dinas biasa dalam daerah hanya dibayar maksimal untuk 10 (sepuluh) kali perjalanan dinas dalam 1 (satu) bulan menggunakan SPPD dari satu kegiatan. (2) Dalam pemberian perjalanan dinas, untuk seorang pejabat/pegawai hanya dapat diberikan SPPD satu kali dalam sehari. (3) Bagi pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan dinas memperoleh tanggungan biaya perjalanan dinas dan akomodasi dari pemerintah atasan, dan/atau institusi lain dapat diberikan angkutan setempat, uang saku dan angkutan dari bandara ke bandara. (4) Bagi pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan dinas telah ditentukan hotel penginapan oleh penyelenggara, dapat dibayar sesuai dengan tarif hotel yang ditunjukkan untuk itu.

6 Pasal 8 (1) Perjalanan dinas harus dilakukan dalam waktu yang sesingkatsingkatnya dengan biaya sehemathematnya. (2) Pejabat yang berwenang, wajib membatasi perjalanan dinas dalam lingkungan instansinya. (3) Pejabat yang berwenang dan atau pegawai yang melakukan perjalanan dinas bertanggung jawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita oleh daerah sebagai akibat dari kesalahan, kelalaian dan kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan perjalanan dinas. (4) Terhadap kesalahan, kelalaian, dan kealpaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikenakan tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB III SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS Pasal 9 (1) Apabila melaksanakan perjalanan dinas biasa dalam daerah maka pejabat yang berwenang memberikan Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah : a. Ketua DPRD bagi Wakil Ketua dan Anggota DPRD; b. Ketua/Wakil Ketua DPRD bagi Anggota DPRD. c. Bupati Karangasem bagi : Wakil Bupati/Sekretaris Daerah; dan Wakil Bupati bagi Sekretaris Daerah. d. Sekretaris Daerah kabupaten Karangasem bagi : Staf Ahli; dan Asisten Sekda. e. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah bagi pimpinan SKPD yang bersangkutan; f. Asisten Sekda Kabupaten Karangasem atas nama Sekda Kabupaten Karangasem bagi Kepala Bagian; g. Kepala Bagian atas nama Sekda Kabupaten Karangasem bagi bawahannya; h. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah bagi bawahan dilingkungan Kerjanya serta pihak lain yang diperlukan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem. (2) Apabila melakukan perjalanan dinas ke luar Daerah, maka pejabat yang berwenang memberikan Surat Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah : a. Ketua DPRD bagi Wakil Ketua; b. Ketua/Wakil Ketua bagi Anggota DPRD;

7 c. Bupati bagi Wakil Bupati; d. Bupati/Wakil Bupati bagi Sekda; dan e. Sekretaris Daerah bagi Staf Ahli, Asisten Sekda, Kepala SKPD, Kepala Bagian, Pejabat Eselon III, IV, V, Staf dan pihak lain yang diperlukan Pemerintah Kabupaten Karangasem. (3) Pejabat yang memberikan Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas untuk perjalanan dinas keluar daerah, wajib melakukan seleksi terhadap pelaksanaan tugas ke luar daerah. BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS Pasal 10 (1) Pegawai yang melakukan perjalanan dinas selain menggunakan/ mendapat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) harus mendapat Surat Perintah Tugas (SPT) dari pejabat yang berwenang. (2) Surat Perintah Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) sesuai contoh pada Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hanya dapat mengeluarkan SPPD untuk perjalanan dinas yang biayanya dibebankan pada anggaran yang tersedia untuk instansinya. (4) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dalam menerbitkan SPT dan SPPD sekaligus menetapkan alat angkutan yang digunakan untuk melaksanakan perjalanan dinas bersangkutan, lama / waktu yang diperlukan dengan memperhatikan kepentingan dari perjalanan dinas tersebut. Pasal 11 (1) Biaya perjalanan dinas ditetapkan berdasarkan satuan biaya untuk masingmasing jenis biaya sebagaimana tercantum dalam Lampiran II,III dan VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Jumlah yang tercantum dalam Lampiran II, III dan VI merupakan dasar perhitungan untuk menetapkan biaya yang dibayarkan kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas menurut tingkatnya masingmasing. (3) Pertanggungjawaban mengenai biaya perjalanan dinas yang telah dibayarkan dibatasi hingga pada pembuktian bahwa perjalanan tersebut benarbenar telah dilakukan sesuai tujuan dan waktu yang ditetapkan. Pasal 12 (1) Pegawai yang melakukan perjalanan dinas paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah berakhirnya perjalanan dinas diwajibkan memberikan laporan kepada pejabat yang memberikan Surat Perintah Tugas (SPT).

8 (2) SPPD selain merupakan Surat Perintah Jalan dapat pula digunakan sebagai alat pelapor/pertanggungjawaban/pengawasan. (3) SPPD tidak ada hapusan atau cacat dalam tulisan, apabila keadaan terpaksa perubahan dilakukan dengan coretan serta dibubuhi paraf dari pejabat bendahara/pembantu bendahara. (4) Pada SPPD agar dicantumkan: a. tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat tinggal/ tempat berada, dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang; b. tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat yang dituju dibubuhi tanda tangan kepala kantor yang dituju; dan c. tanggal tiba kembali di tempat kedudukan, dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang. (5) Sebelum ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipenuhi, kepada pegawai bersangkutan tidak diberikan biaya perjalanan dinas berikutnya. (6) SPPD dibuat satu set untuk setiap orang yang ditandatangani kecuali yang dilakukan perjalanan dinas dalam bentuk tim/berkelompok, SPT/SPPD yang dibuat diperkenankan mengisi pengikut (kolektif) sesuai dengan keputusan untuk Pembentukan Tim yang ditunjuk. BAB V PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Pasal 13 (1) Perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka : a. pendidikan dan pelatihan (training); b. studi banding; c. seminar/loka karya/konferensi atau sejenisnya; d. promosi potensi daerah; e. kerjasama daerah dengan pihak luar negeri; dan f. kunjungan persahabatan/kebudayaan. (2) Perjalanan dinas yang berkaitan dengan pertemuan Internasional dan penandatanganan Perjanjian Internasional harus mendapat pertimbangan Menteri Dalam Negeri. BAB VI DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Pasal 14 (1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil, serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar negeri untuk kepentingan pemerintahan harus memiliki dokumen perjalanan dinas luar negeri.

9 (2) Pihak Swasta yang akan melakukan perjalanan dinas untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten Karangasem dapat dilakukan setelah mendapat ijin Bupati Karangasem. (3) Dokumen perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. surat ijin pemerintah; b. passport dinas ( Service passport) yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang; c. exit permit; dan d. visa sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VII TATA CARA ADMINISTRASI Pasal 15 (1) Bupati Karangasem mengajukan Surat Permohonan kepada Menteri Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil, serta pihak swasta yang akan melakukan perjalanan dinas luar negeri. (2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat : a. nama, NIP dan jabatan PNS; b. nama dan profesi bagi pihak swasta; c. tujuan perjalanan dinas luar negeri; d. negara dan kota yang dituju; e. waktu pelaksanaan; dan f. sumber pembiayaan Pasal 16 (1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai Negeri Sipil serta pihak swasta yang melakukan perjalanan dinas luar negeri bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian yang diderita oleh daerah, sebagai akibat dari kesalahan/kelalaian atau kealpaan yang bersangkutan dalam hubungan dengan perjalanan dinas luar negeri. Pasal 17 (1) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 diterima oleh Menteri Dalam Negeri Paling lama 14 (empat belas) hari sebelum keberangkatan kecuali untuk halhal yang sangat mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar negeri. (2) Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pertimbangan untuk memperoleh ijin Pemerintah.

10 Pasal 18 (1) Perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan secara rombongan paling banyak 5 (lima) orang. (2) Dalam hal tertentu perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jumlahnya disesuaikan dengan jumlah yang tercantum dalam dokumen pendukung. Pasal 19 Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7 (tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 20 Biaya perjalanan dinas dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karangasem pada pos masingmasing SKPD dari pegawai bersangkutan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku : 1. Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2009 tentang tentang Ketentuan Biaya Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2009 Nomor 44); 2. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Bupati Karangasem Nomor 44 Tahun 2009 tentang Ketentuan Biaya Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2011 Nomor 11); dan 3. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Karangasem Nomor 44 Tahun 2009 tentang Ketentuan Biaya Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem (Berita Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2012 Nomor 11); dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

11 Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2013. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem. Ditetapkan di Amlapura pada tanggal 28 Desember 2012 BUPATI KARANGASEM Ttd I WAYAN GEREDEG Diundangkan di Amlapura pada tanggal 28 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Ttd I GEDE ADNYA MULYADI BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012 NOMOR 64. Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Bagian Hukum dan HAM, I Ketut Suwarna

12 LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM Klasifikasi Penggunaan Perjalanan Dinas Tingkat Golongan Kereta No. Bus Pegawai Pegawai Api 1. A IV Kelas I Kapal Laut Kelas I Kapal Udara Kelas Bisnis untuk : Bupati, Wakil Bupati, Ketua, Wakil Ketua DPRD, Sekda. Keterangan 2. A IV Kelas I Kelas I Kelas Ekonomi Untuk : Anggota DPRD, Pejabat Eselon II dan lainnya 3. B III Kelas I Kelas I Kelas Ekonomi 4. C II Kelas II Kelas II Kelas Ekonomi 5. D I Kelas III Kelas III Kelas Ekonomi Keterangan : 1. Biaya angkutan dan penginapan istri pejabat (Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda dan Wakil Ketua DPRD) dipersamakan dengan Pejabat yang bersangkutan apabila berangkat bersamaan. BUPATI KARANGASEM Ttd I WAYAN GEREDEG

13 LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM Lembar : Kode Nomor: Nomor : SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS 1. Pejabat berwenang yang memberi perintah 1. 2. Nama Pegawai yang diberi Perintah 2. 3. a. Pangkat dan Golongan b. Jabatan c. Gaji Pokok d. Tingkat menurut peraturan 3. a. b. c. d. 4. Maksud Perjalanan Dinas 4. 5. 6. Alat Angkutan yang digunakan 5. 7. a. Tempat berangkat b. Tempat tujuan 8. a. Lamanya Perjalanan Dinas b. Tanggal berangkat c. Tanggal harus kembali 9. Pengikut : 1. 2. 3.. Dst 10. Pembebanan Anggaran a. Instansi b. Mata Anggaran 6. a. b. 7.a. b. c. Umur. Hubungan keluarga / keterangan a. b. 11. Keterangan Lainlain Dikeluarkan di : pada tanggal :...

NIP. Pegawai yang diperintah 14 NIP. Berangkat dari : (Tempat kedudukan) : pada tanggal : Ke : NIP. I. Tiba di : Pada tanggal : Kepala Berangkat dari : ke : Pada tanggal : Kepala NIP. NIP. II.Tiba di : Pada tanggal : NIP. III. Catatan lainlain : IV. PERHATIAN : Pejabat yang berwenang memberikan SPPD, Pegawai yang melakukan Perjalanan Dinas, para Pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba serta Bendaharawan bertanggungjawab berdasarkan peraturanperaturan yang berlaku

15 LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM DOKUMENPENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI I. Pendidikan dan Pelatihan/Traning 1. Dokumen program pendidikan S1,S2 dan S3 meliputi : a. Dokumen surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama pendidikan, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor atau MoU/kontrak/perjanjian; b. Surat konfirmasi dari Negara yang dituju antara lain surat dari perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut; c. Surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai untuk tidak mengikuti kegiatankegiatan diluar yang diberikan; dan d. Mou kerjasama daerah dengan pihak luar negeri seperti : Sister City/Sister Provice. 2. Dokumen program pelatihan (traning) meliputi : a. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama pelatihan (traning), antara lain Rencana DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU/ kontrak/ perjanjian; b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju dan/atau surat dari lembaga pendidikan/ perguruan tinggi luar negeri yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk mengikuti pelatihan (traning) di lembaga tersebut; c. Surat pernyataan yang ditandatangani diatas materai untuk tidak mengikuti kegiatankegiatan diluar ijin yang diberikan; d. MoU kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri; dan e. Proposal/Kerangka Acuan Kerja. II. III. Studi Banding Dokumen studi banding meliputi : 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama studi banding, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU/kontrak/perjanjian. 2. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju dan surat dari lembaga pendidikan/perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding. 3. MoU kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri. 4. Proposal/Kerangka Acuan Kerja. Seminar/lokakarya/konferensi

16 Dokumen seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya meliputi : 1. Surat undangan dari penyelenggara Seminar/ lokakarya/ konferensi atau sejenisnya diluar negeri kepada yang bersangkutan. 2. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama seminar/ lokakarya/ konferensi atau sejenisnya, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU/kontrak/perjanjian. IV. Promosi Potensi Daerah Dokumen Promosi Potensi Daerah meliputi : 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama promosi, antara lain DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor, atau MoU/kontrak/perjanjian. 2. Surat undangan dari penyelenggara promosi diluar negeri kepada Pemerintah Daerah. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju dan/atau Surat dari pihak penyelenggara promosi di luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan promosi. 4. Proposal/Kerangka Acuan Kerja. 5. Rekomendasi instansi terkait dipusat dan/atau pihak penyelenggara Promosi di luar negeri tentang keikutsertaan daerah. V. Kerjasama daerah dengan Pihak Luar Negeri Dokumen kerjasama daerah dengan pihak luar negeri meliputi : 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan anatara lain DPA/DIPA, surat jaminan dari sponsor. Atau MoU/kontrak/perjanjian. 2. Surat undangan dari mitra kerjasama diluar negeri bila ada. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju dan/atau Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kerjasama. 4. Rencana kerjasama/kerangka Acuan Kerja. VI. Kunjungan Persahabatan/kebudayaan. Dokumen kunjungan persahabatan/kebudayaan meliputi : 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama kunjungan persahabatan/kebudayaan, antara lain DPA/DIPA, surat perjanjian dari sponsor, atau MoU/ kontrak/ perjanjian. 2. Surat undangan dari pihak/lembaga/badan di luar negeri. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Negara yang dituju dan Surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan kunjungan kebudayaan. BUPATI KARANGASEM I WAYAN GEREDEG

17