2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN I. UMUM. JDIH Kementerian PUPR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN WILAYAH SUNGAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENETAPAN KRITERIA WILAYAH SUNGAI DAN CEKUNGAN AIR TANAH 14 JULI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2015 TENTANG RENCANA DAN RENCANA TEKNIS TATA PENGATURAN AIR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

2017, No Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peratura

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/PRT/M/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2015 TENTANG

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

2016, No Rakyat tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelaksanaan Jalan Nasional di Direktorat Jenderal Bina Marga; Menging

2 merupakan kegiatan utama dalam penggunaan sumber daya air; c. bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya da

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2015 TENTANG

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2016, No menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

2016, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan L

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tamba

2016, No Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2015 TENTANG EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PRT/M/2015 TENTANG EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN

TATA CARA PENYUSUNAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN STATUS DAERAH IRIGASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan T

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2015 TENTANG

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

2016, No Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan A

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pe

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2015 TENTANG RENCANA DAN RENCANA TEKNIS TATA PENGATURAN AIR

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Peraturan Pres

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Per

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PRT/M/2015 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114); 3. Per

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

2016, No Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Neg

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 246); 4

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil Bidang Sanitasi dan Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi Bidang Irigasi; Mengingat : 1.

2017, No Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Umum Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi; Meng

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

2015, No /2014 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA

2016, No diselenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN JABATAN DI INSTITUT SENI

2016, No tentang Nilai dan kelas Jabatan Struktural dan Jabatan fungsional pada Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerj

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.663, 2016 KEMENPU-PR. Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai. UPT. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PRT/M/2016 TENTANG KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI DI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, apabila jumlah suatu jenis unit pelaksana teknis di lingkungan kementerian/lembaga pemerintah non-kementerian mempunyai variasi dilihat dari karakteristik jenis, sifat tugas, dan lingkungan organisasi, pada UPT tersebut dapat melakukan tipologi; b. bahwa untuk melakukan tipologi sebagaimana dimaksud pada dalam huruf a, perlu disusun kriteria tipologi unit pelaksana teknis pengelola sumber daya air wilayah sungai pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2016, No.663-2- c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Kriteria Tipologi Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 344); 2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881); 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1007); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.

-3-2016, No.663 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat. 2. Sumber Air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah. 3. Daya Air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya. 4. Pengelolaan Sumber Daya Air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. 5. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2. 6. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. 7. Pengelola Sumber Daya Air adalah institusi yang diberi wewenang untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air.

2016, No.663-4- 8. Q Maksimum adalah rata-rata debit maksimum tahunan pada sungai utama dalam Wilayah Sungai. 9. Q Minimum adalah rata-rata debit minimum tahunan pada sungai utama dalam Wilayah Sungai. 10. Kebutuhan Air adalah jumlah air yang diperlukan untuk keperluan air baku untuk rumah tangga, perkotaan, industri, irigasi dan lainnya selama 1 (satu) tahun. 11. Ketersediaan Air adalah jumlah air yang tersedia selama 1 (satu) tahun pada suatu Wilayah Sungai sebagai hasil analisis hidrologi berdasarkan data hujan maupun data debit pada Wilayah Sungai. 12. Daerah Irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. 13. Pendapatan Domestik Regional Bruto yang selanjutnya disingkat PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun. 14. Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut UPT satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional pengelolaan sumber daya air dan/atau tugas teknis penunjang tertentu dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 15. Lokasi adalah tempat kedudukan UPT. 16. Wilayah Kerja adalah cakupan wilayah yang menjadi kewenangan kerja UPT. Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam menentukan besaran unit organisasi UPT berdasarkan beban kerja dan tanggung jawab dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.

-5-2016, No.663 (2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar penetapan UPT dilakukan berdasarkan kriteria tipologi yang efektif dan efisien. Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi: a. komponen kriteria tipologi; b. penilaian kriteria tipologi; dan c. penetapan tipologi UPT. BAB II KOMPONEN KRITERIA TIPOLOGI Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Tipologi UPT ditetapkan berdasarkan kriteria tipologi organisasi. (2) Kriteria tipologi organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan standar persyaratan untuk menentukan tipe UPT dan dasar penetapan besaran organisasi UPT. (3) Tipologi UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penilaian terhadap seluruh komponen yang berpengaruh pada beban kerja dan tanggung jawab Pengelolaan Sumber Daya Air pada UPT. Pasal 5 Kriteria Tipologi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), ditetapkan berdasarkan: a. parameter utama; dan b. parameter pendukung.

2016, No.663-6- Bagian Kedua Parameter Utama Pasal 6 Parameter utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, merupakan data dan informasi yang terkait langsung dengan pelaksanaan tugas dan fungsi serta perencanaan program dan pencapaian kinerja UPT yang terdiri atas: a. prosentase potensi sumber Daya Air Wilayah Sungai dari potensi daerah provinsi; b. jumlah penduduk di Wilayah Sungai; c. luas Wilayah Sungai; d. prosentase dampak terhadap pembangunan atau program nasional; e. rasio Q Maksimum atau Q Minimum pada sungai utama; f. prosentase Ketersediaan Air atau Kebutuhan Air; g. luas daerah irigasi kewenangan Pusat; h. jumlah daerah provinsi pada Wilayah Sungai; i. jumlah daerah kabupaten/kota dalam Wilayah Sungai; j. jumlah DAS kritis dalam Wilayah Sungai; dan k. aset yang dikelola. Pasal 7 Prosentase potensi sumber Daya Air pada Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, merupakan penilaian yang didasarkan pada prosentase potensi ketersediaan sumber Daya Air Wilayah Sungai terhadap potensi ketersediaan sumber Daya Air pada daerah provinsi yang secara garis besar dapat digambarkan sebagai debit andalan (dependable flow). Pasal 8 Jumlah penduduk di Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, merupakan jumlah penduduk dari kabupaten/kota yang berada dalam Wilayah Sungai bersangkutan.

-7-2016, No.663 Pasal 9 Luas Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c, merupakan luas kesatuan wilayah Pengelolaan Sumber Daya Air dalam satu atau lebih DAS dan/atau pulaupulau kecil. Pasal 10 Prosentase dampak terhadap pembangunan atau program nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, merupakan prosentase peran dukungan hasil program kerja yang mendukung pencapaian target pembangunan atau program nasional. Pasal 11 Rasio Q Maksimum atau rasio Q Minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, merupakan perbandingan antara rata rata debit maksimum tahunan pada sungai utama dalam Wilayah Sungai atau perbandingan antara ratarata debit minimum tahunan pada sungai utama dalam Wilayah Sungai. Pasal 12 Prosentase Ketersediaan Air atau Kebutuhan Air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f, merupakan perbandingan antara Ketersediaan air dengan Kebutuhan Air andalan setiap tahun pada Wilayah Sungai. Pasal 13 Luas Daerah Irigasi kewenangan pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf g, merupakan luas daerah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi pada Wilayah Sungai termasuk potensi yang akan dikembangkan dan dikelola.

2016, No.663-8- Pasal 14 Jumlah daerah provinsi pada Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf h, merupakan jumlah daerah provinsi yang terdapat pada Wilayah Sungai yang bersangkutan. Pasal 15 Jumlah daerah kabupaten/kota pada Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf i, merupakan jumlah daerah kabupaten/kota yang terdapat pada Wilayah Sungai yang bersangkutan. Pasal 16 Jumlah DAS kritis dalam Wilayah Sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf j, merupakan jumlah DAS kritis yang terdapat pada Wilayah Sungai yang bersangkutan. Pasal 17 Aset yang dikelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf k, merupakan jumlah seluruh nilai barang milik negara yang dibeli, diperoleh, atau dihasilkan atas beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah yang dikelola oleh UPT. Bagian Ketiga Parameter Pendukung Pasal 18 Parameter pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, merupakan data dan informasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas administrasi dan/atau pendukung kegiatan teknis lainnya dalam terselenggaranya pelaksanaan tugas, fungsi serta perencanaan program dan pencapaian kinerja UPT yang terdiri atas : a. prosentase dampak negatif akibat daya rusak Air terhadap pendapatan domestik regional bruto; b. panjang sungai utama;

-9-2016, No.663 c. jumlah sumber daya manusia; d. produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga air atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro; e. jumlah pulau kecil yang berbatasan dengan wilayah negara lain; f. jumlah sektor yang terkait dengan sumber Daya Air; dan g. rata rata besar anggaran dalam 4 (empat) tahun terakhir. Pasal 19 (1) Prosentase dampak negatif akibat daya rusak Air terhadap pendapatan domestik regional bruto sebagaimana yang dimaksud Pasal 17 huruf a, merupakan penilaian yang didasarkan atas peninjauan pendapatan domestik regional bruto masing masing sektor pada daerah kabupaten/kota yang terkena dampak negatif akibat daya rusak Air. (2) Masing-masing sektor pada kabupaten/kota yang terkena dampak negatif akibat daya rusak Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. pertanian, yang meliputi: 1. genangan pada lahan persawahan atau irigasi, perkebunan, dan perikanan;dan 2. kerusakan bangunan Air, bendung, saluran, tanggul dan lainnya. b. bangunan atau konstruksi, yang meliputi: 1. genangan rumah, permukiman dan fasilitas umum;dan 2. kerusakan rumah, fasilitas umum. c. pengangkutan atau transportasi, yang meliputi: 1. genangan pada jalan dan jembatan;dan 2. kerusakan pada jalan dan jembatan. d. perdagangan, yang meliputi terganggunya kegiatan perdagangan dengan adanya genangan dan kerusakan pada sektor pertanian, bangunan atau konstruksi dan pengangkutan atau transportasi.

2016, No.663-10- Pasal 20 Panjang sungai utama sebagaimana yang dimaksud Pasal 18 huruf b, merupakan besaran angka yang menunjukan panjang sungai utama atau sungai yang mengalir dalam satu Wilayah Sungai. Pasal 21 (1) Jumlah sumber daya manusia sebagaimana yang dimaksud Pasal 18 huruf c, merupakan jumlah seluruh sumber daya manusia yang bekerja dan berkinerja pada UPT. (2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. aparatur sipil negara; dan b. tenaga harian lepas. Pasal 22 Produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga Air atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebagaimana yang dimaksud Pasal 18 huruf d, merupakan tingkat produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga Air atau mikrohidro yang terhubung dengan jaringan listrik lintas daerah provinsi dan/atau terhubung kedalam jaringan transmisi nasional. Pasal 23 Jumlah pulau kecil yang berbatasan dengan wilayah negara lain sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 18 huruf e, merupakan jumlah pulau kecil atau gugusan pulau kecil pada Wilayah Sungai yang berbatasan dengan wilayah negara lain. Pasal 24 Jumlah sektor yang terkait dengan sumber Daya Air sebagaimana yang dimaksud Pasal 18 huruf f, terdiri atas sektor: a. pertanian dan kehutanan; b. industri;

-11-2016, No.663 c. lingkungan hidup; d. pariwisata; e. trasnportasi; f. perumahan dan pemukiman; g. pembangunan daerah; dan h. kesejahteraan sosial dan kesehatan. Pasal 25 Rata rata besar anggaran pada 4 (empat) tahun terakhir sebagaimana yang dimaksud Pasal 18 huruf g, merupakan jumlah rata rata anggaran yang diperoleh melalui Anggaran Penadapatan Belanja Negara yang dikelola oleh UPT dalam 4 (empat) tahun terakhir. BAB III PENILAIAN KRITERIA TIPOLOGI Pasal 26 Kriteria tipologi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, diberi nilai maksimal 100 (bobot 100) dari penjumlah seluruh parameter. Pasal 27 Tata cara penilaian kriteria tipologi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB IV PENETAPAN TIPOLOGI UPT Pasal 28 Penetapan tipologi UPT dilakukan berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh pada UPT yang bersangkutan.

2016, No.663-12- Pasal 29 Tipologi UPT di bidang Wilayah Sungai sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 28 terdiri atas: a. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A; b. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B; c. Balai Wilayah Sungai Tipe A; dan d. Balai Wilayah Sungai Tipe B. Pasal 30 Jumlah angka penetapan tipologi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ditetapkan sebagai berikut: a. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A dengan nilai lebih besar dari 80,00; b. Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B dengan nilai lebih besar dari 70,00 hingga sama dengan atau lebih kecil dari 80,00; c. Balai Wilayah Sungai Tipe A dengan nilai lebih besar dari 60,00 hingga sama dengan atau lebih kecil dari 70,00; dan d. Balai Wilayah Sungai Tipe B dengan nilai sama dengan atau lebih kecil dari 60,00. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 Pelaksanaan evaluasi UPT dilakukan oleh unit kerja yang menangani bidang organisasi dan tata laksana di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasal 32 Berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, dapat dilakukan perubahan tipe UPT dan penambahan UPT baru dengan persyaratan : a. memenuhi kriteria tipologi UPT berdasarkan Peraturan Menteri ini;dan

-13-2016, No.663 b. mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 April 2016 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, ttd M. BASUKI HADIMULJONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 29 April 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODOEKATJAHJANA

2016, No.663-14- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 12 /PRT/M/2016 TENTANG KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TATA CARA PENILAIAN KRITERIA TIPOLOGI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT I. UMUM 1. Penilaian kriteria tipologi UPT, didasarkan pada beban kerja dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air sesuai dengan kondisi dan data di lapangan. 2. Beban kerja dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air dimaksud tercermin dari data Parameter Utama dan Parameter Pendukung. 3. Dalam melakukan penilaian terhadap seluruh komponen menggunakan data dari seluruh UPT di bidang wilayah sungai di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 4. Penilaian terhadap seluruh komponen juga berdasarkan pertimbangan bahwa UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air merupakan unit kerja yang berbasis pada wilayah sungai maka interval dalam tiap parameter tidak hanya memperhitungkan wilayah sungai dalam Provinsi terkait tetapi juga memperhitungkan wilayah sungai lintas Provinsi yang masih menjadi kewenangannya.

-15-2016, No.663 II. TATA CARA PENILAIAN 1. Berdasarkan komponen yang terdiri dari unsur unsur yang telah dikumpulkan dan ditentukan dari UPT berdasarkan data parameter utama dan parameter pendukung yang berpengaruh terhadap beban kerja UPT. 2. Setiap unsur/komponen dalam masing masing parameter dinilai berdasarkan interval angka dengan mempertimbangkan satuan dan bentuk data yang diperlukan. 3. Penilaian yang dilakukan untuk tiap parameter ditetapkan berdasarkan besaran nilai yang terkandung pada masing masing parameter. 4. Setiap interval memiliki nilai yang berbeda beda dengan mempertimbangkan pengaruh komponen terhadap beban kerja dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air UPT. 5. Setiap angka nilai yang terkandung dalam interval dijumlahkan seluruhnya di setiap parameter. 6. Hasil nilai Parameter Utama dan hasil nilai Parameter Pendukung dijumlahkan sehingga mendapatkan angka nilai penetapan tipologi UPT. III. PARAMETER UTAMA Uraian interval penilaian parameter utama untuk masing masing komponen adalah sebagai berikut : INTERVAL PENILAIAN PARAMETER NO PARAMETER Dalam Pulau terkait Luar Pulau (untuk WS tertentu) NILAI 1 2 Potensi SDA WS dari potensi provinsi (%) Jumlah Penduduk di WS (Juta) < 30 < 30 1,75 31-60 31-60 3,5 61-90 61-90 5,25 > 90 > 90 7 < 3.000.000 < 1.500.000 1,4 3000.001-6.000.000 6.000.001-9.000.000 9.000.001-12.000.000 1.500.001-3.000.0000 2,8 3.000.001-4.500.000 4,2 4.500.001-6.000.000 5,6

2016, No.663-16- 3 Luas Wilayah Sungai (Km2) >12.000.000 >6.000.000 7 < 4.000 < 10.000 1,75 4.001-8.000 10.001-20.000 3,5 8.001-12.000 20.001-30.000 5,25 > 12.000 > 30.000 7 4 5 6 7 Dampak pembangunan/program nasional (%) thd Q max/ Q min (pada sungai utama) Ketersediaan Air/Kebutuhan Air (%) Luas Daerah Irigasi Kewenangan Pusat (Ha) 8 Jumlah Provinsi pada WS 9 Jumlah kab/kota dalam WS 10 Jumlah DAS kritis dalam WS (buah) < 2 < 1 1,75 2.1-4 1.1-2 3,5 4.1-6 2.1-3 5,25 > 6 > 3 7 <75 <75 3,5 >75 >75 7 <10 <20 1,75 11-25 21-50 3,5 26-40 51-80 5,25 > 40 >80 7 <20.0000 < 10.000 1,75 20.001-40.0000 10.001-20.000 3,5 40.001-60.000 20.001-30.000 5,25 > 60.000 > 30.000 7 1 1 2,33 2 2 4,66 > 3 > 3 7 < 6 < 3 1,75 7-12 4-6 3,5 13-18 7-9 5,25 >18 >9 7 <1 <1 0,65 1-2 1-2 1,3 2-3 2-3 1,95

-17-2016, No.663 11 Aset Yang Dikelola (Milyar)- UTAMA >3 >3 2,6 < 1.500 < 1.500 1,5 1.501-3.000 1.501-3.000 3 3.001-4.500 3.001-4.500 4,5 >4.500 >4.500 6 IV. PARAMETER PENDUKUNG Uraian interval penilaian parameter pendukung untuk masing masing komponen adalah sebagai berikut : INTERVAL PENILAIAN PARAMETER NO PARAMETER Dalam Pulau terkait Luar Pulau (untuk WS tertentu) NILAI 1 2 Dampak negatif akibat daya rusak air terhadap PDRB (%) Panjang sungai utama (km)/sungai terpanjang 3 Jumlah sumber daya manusia (SDM) 4 Pulau kecil yang berbatasan dengan wilayah negara lain 5 Produksi listrik dari PLTA (MW)/PLTMH <0,50 <0,50 2 0.51-1 0.51-1 4 >1 >1 6 <100 <200 1,5 101-200 201-400 3 201-300 401-600 4,5 >300 >600 6 < 150 < 150 1,5 151-300 151-300 3 301-450 301-450 4,5 >450 >450 6 1 1 1,3 >1 >1 2,6 <50 <50 0,65 50-100 50-100 1,3 100-250 100-250 1,95 >250 >250 2,6

2016, No.663-18- 6 Jumlah sektor terkait SDA di WS 7 Finansial (4 tahun terakhir) milyar rupiah < 11 < 11 0,65 12-13 12-13 1,3 13-15 13-15 1,95 >15 >15 2,6 < 200 < 200 0,65 201-400 201-400 1,3 401-600 401-600 1,95 > 600 > 600 2,6 V. PENETAPAN TIPOLOGI UPT 1. Penetapan tipologi UPT ke dalam masing masing interval ditentukan oleh data dan informasi yang diperoleh dari lapangan/kondisi riil. 2. Jika diperoleh hasil nilai lebih besar dari 80,00 maka tipologi UPT dapat digolongkan ke dalam Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A. 3. Jika diperoleh hasil nilai lebih besar dari 70,00 hingga sama dengan atau lebih kecil dari 80,00 maka tipologi UPT digolongkan ke dalam Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B. 4. Jika diperoleh hasil nilai lebih besar dari 60,00 hingga sama dengan atau lebih kecil dari 70,00 maka tipologi UPT digolongkan ke dalam Balai Wilayah Sungai Tipe A. 5. Jika diperoleh hasil nilai sama dengan atau lebih kecil dari 60,00 maka tipologi UPT digolongkan ke dalam Balai Wilayah Sungai Tipe B. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, M. BASUKI HADIMULJONO