PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER MELAKUKAN SADARI DI POSYANDU DESA MAKAMHAJI NASKAH PUBLIKASI Oleh : Boki Alwia NIM : J 210 131 026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER MELAKUKAN SADARI DI POSYANDU DESA MAKAMHAJI 1 Boki Alwia, 2 Arif Widodo, 3 Dewi Suryandari ABSTRAK Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita. Tingginya angka kematian akibat kanker payudara dikarenakan para penderita datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut atau sudah sulit disembuhkan. Sebenarnya pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan adanya gejala kanker payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap kader posyandu melakukan sadari. Metode penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimen dengan rancangan one group pretest- posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 kader di posyandu lansia desa makamhaji. Perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengetahuan dan sikap kader posyandu meningkat setelah diberi pendidikan kesehatan, analisis data skor pengetahuan dan sikap masing- masing menunjukan nilai p- value 0,001 dimana p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap kader melakukan sadari di posyandu desa makamhaji. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan, Sikap, kanker payudara.
2 THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON BREAST CANCER AGAINST THE MOTHER'S KNOWLEDGE AND ATTITUDES CADRES DO REALIZEIN POSYANDU MAKAMHAJI 1 Boki Alwia, 2 Arif Widodo, 3 Dewi Suryandari ABSTRACT Breast cancer is the second largest cause of death on woman after cervical cancer and is the most infected cancer on woman. The high of mortality rate on breast cancer is caused by the patients who consulting at health service center have been infected up to advanced stage or could not be healed. Infact, early check up toward breast cancer symptomps could be conducted by ourselves and free charge. This reseach aims to find out the effect of health education on breast cancer toward posyandu officers (kader) behavior and knowledge in conducting sadari (Self -checking on breast). The method used in this research is preexperiment method with one group pretest-posttest design. This research used simple random sampling. The researcher uses 30 women at posyandu, desa makamhaji. The treatment on this research is socialize the health education by giving speech and providing questionnaire as the instrument. The result of this research shows that the behavior and knowledge of posyandu officers have increased after health education being given. Based on the analized data, the score of each behavior and knowledge shows p-value is 0,001 which p<0,05, thus Ho is rejected and Ha is accepted. This research concludes that there is an effect between health education on breast cancer and the posyandu officers behavior and knowledge in conducting sadari at posyandu, Desa Makamhaji. Keywords: health education, attitude, knowledge, breast cancer, BSE
3 PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian akibat kanker payudara dikarenakan para penderita datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut atau sudah sulit disembuhkan, padahal pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan adanya gejala kanker payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya (Rasjidi, 2009). Kanker payudara yang termasuk penyakit tidak menular, saat ini menjadi masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO (2012) kejadian kanker payudara sebanyak 1.677.000 kasus. Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak di derita oleh kaum wanita dengan jumlah 883.000 kasus. Di negara berkembang dan terdapat 794.000 kasus. Kanker payudara merupakan penyebab kematian pada wanita di negara berkembang sebanyak 324.000 kasus. Insidennya semakin tinggi diseluruh dunia (Houghton, 2012). Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dilakukan untuk mendeteksi atau mengindentifikasi secara dini kemungkinan adanya kanker payudara. Pemeriksaan sadari dapat dimulai sejak seorang wanita sudah masuk pada masa pubertas. Hal ini perlu dilakukan agar dapat memahami bentuk payudara sendiri. Dengan pemeriksaan payudara sedini mungkin maka penanganan kanker dapat ditangani dengan tepat sehingga meningkatkan umur harapan hidup. tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Rasjidi, 2009). Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara dan sadari yaitu dengan cara memberikan pendidikan kesehatan (Nursalam dan effendi, 2009). Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap ibu kader melakukan sadari di posyandu Desa Makamhaji. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan, yaitu pre-ekperimen, rancangan penelitian yang digunakan, yaitu one group pretest- posttest design, Pada rancangan ini hanya melibatkan satu kelompok, dalam penelitan ini kelompok akan diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan pendidikan kesehatan, setelah itu diberikan perlakuan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari kemudian dilakukan posttest pada kelompok tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel dari populasi yang
4 dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. HASIL A. Univariat 1. Karakteristik responden Data hasil penelitian karakteristik responden meliputi usia, pendidikan dan pekerjaan. Tabel 4.1Karakteristik Responden Usia Frekuensi % <35 36-45 >46 5 10 15 16,7 33,3 50,0 Total 30 100 Pendidikan SD SMP SMA PT 2 4 15 9 6,7 13,3 50,0 30,0 Total 30 100 Pekerjaan IRT PNS Swasta 18 6 6 60,0 20,0 20,0 Total 30 100 Karakteristik responden berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi karakteristik responden menurut usia tertinggi adalah > 46 tahun sebanyak 15 responden (50%), responden yang berusia 36-45 tahun sebanyak 10 responden (33,3%), dan yang berusia < 35 tahun sebanyak 5 responden (16,7%). Karakteristik responden berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa pendidikan tertinggi responden adalah PT (Perguruan Tinggi) 9 responden (30,0%), tingkat pendidikan SMA terdapat 15 responden (50,0%), tingakat pendidikan SMP sebanyak 4 responden (13,3%) dan tingkat pendidikan SD sebanyak 2 responden (6,7%). Karakteristik responden berdasarkan tabel 4.1, responden yang bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 6 responden (20,0%), responden yang mempunyai jenis pekerjaan swasta sebanyak 6 responden (20,0%), dan responden yang bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 18 responden (60,0%). 2. Pretest dan Posttest Pengetahuan Tabel 4.2 Pre-Post Pengetahuan Kategori Pretest % Posttest % Baik Cukup 13,3 63,3 66,7 13,3 Buruk 27,3 20,0 Total 100 100 Dari tabel 4.2 dapat dilihat data kategori pretest pengetahuan responden kategori baik sebanyak 4 responden (13,3%), kategori cukup sebanyak 19 responden (63,3%), dan kategori buruk sebanyak 7 responden (27,3%). Sedangkan posttest pengetahuan responden kategori baik menjadi 20 responden (66,7%), kategori cukup menjadi 4 responden (13,3%), dan 6 responden (20,0%) masih dalam kategori buruk. 3. Pretest dan Posttest Sikap Tabel 4.3 Pre-Post Sikap Kategori Pretest % Posttest % Positif 53,3 73,3 Negatif 46,7 26,7
5 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.3 memperlihatkan distribusi sikap responden pretest dan posttest, sebelum diberikan pendidikan kesehatan sikap positif responden sebanyak 16 (53,3%), dan negatif sebanyak 14 (46,7%). Dan setelah diberikan pendidikan kesehatan sikap postif responden menjadi 22 (73,3%) dan negatif menjadi 8 (26,7%). B. Bivariat 1. Uji hipotesis Tabel 4.5 Uji pengetahuan Kelompok Pretest Posttest Z Score P Pretest pengetahuan Posttest pengetahuan value 15,43 16,60 3,392 0,001 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Z score 3,392 dengan nilai p value sebesar 0,001. Karena p value lebih kecil dibanding nilai taraf signifikan yaitu 0,05 (< 0,05), maka Ho ditolak. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap tingkat pengetahuan ibu kader di Posyandu Desa Makamhaji. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari kepada ibu kader posyandu di Desa Makamhaji, pengetahuan ibu kader meningkat berada dalam kategori baik. Tabel 4.5 Uji sikap Kelompok Pretest Posttest Z Score P Pretest sikap Posttest sikap value 17,13 18,07 3,819 0,001 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Z score 3,819 dengan nilai p value sebesar 0,001. Karena p value lebih kecil dari nilai taraf signifikan yaitu 0,05 (< 0,05), maka Ho ditolak. Sehingga kesimpulannya adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu kader melakukan sadari di Posyandu Desa Makamhaji. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, sikap ibu kader dalam melakukan sadari meningkat dan berada dalam kategori positif. PEMBAHASAN Pengaruh pendidkan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari terhadap pengetahuan kader Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Menurut hasil penelitian didapatkan nilai Z score 3,392 dengan nilai p value sebesar 0,001. Maka p value lebih kecil dibanding dengan nilai signifikasi p< 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
6 tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari terhadap pengetahuan kader posyandu Desa Makamhaji. Nilai rata- rata pretest pengetahuan sebesar 15,43 dan nilai rata-rata posttest pengetahuan sebesar 16,60, sehingga terjadi kenaikan nilai rata- rata pretest ke posttest. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suastina, dkk (2013), menjelaskan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang sadari sebagai deteksi dini kanker payudara. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Ouyang dkk (2014), menjelaskan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dapat meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara. Peningkatan ini mungkin dikaitkan dengan pemberian pendidikan kesehatan yang dirancang dengan baik sehingga dapat meningkatkan pengetahuan. Wawan (2010) mengatakan bahwa pengetahuan dapat diubah dengan memberikan penddikan kesehatan yang dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan memberikan leaflet dan materi berupa ceramah. Proses pemberian materi dengan metode ceramah dan adanya komunikasi dua arah antara pemateri pendidikan kesehatan dan adanya pertanyaan dari responden menjadikan informasi yang diberikan lebih mudah diterima sehingga responden semakin mudah memahami materi yang disampaikan. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap sikap kader melakukan sadari Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, diperoleh hasil bahwa sikap responden mengalami peningkatan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Menurut hasil penelitian didapatkan nilai Z score 3,819 dengan nilai p value sebesar 0,001. Maka p value lebih kecil dari nilai signifikasi p< 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap sikap kader melakukan sadari di posyandu Desa Makamhaji. Nilai rata- rata pretest sikap sebesar 17,13 dan nilai rata- rata posttest sikap sebesar 18,07. Sehingga terjadi kenaikan nilai rata- rata pretest ke posttest. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulastri dkk (2012), menjelaskan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan menggunakkan video sadari terhadap peningkatan sikap responden. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Shahed (2013), menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat merubah sikap secara signifikan kearah yang lebih positif. Perbedaan sikap ini diperoleh setelah responden mendapatkan pendidikan kesehatan. Diharapkan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan responden bisa melakukan sadari dengan benar dan tepat, sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.
78 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pengetahuan kader posyandu sebelum diberikan pendidikan kesehatan berada dalam kategori pengetahuan cukup. 2. Pengetahuan kader posyandu setelah diberikan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan dengan kategori pengetahuan baik 3. Sikap kader posyandu sebelum diberikan pendidikan kesehatan terdapat 16 responden berada dalam kategori positif 4. Sikap kader posyandu setelah diberikan pendidikan kesehatan terjadi peningkatan dengan kategori positif 5. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri terhadap pengetahuan kader posyandu lansia. 6. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri terhadap sikap kader posyandu lansia. Saran 1. Bagi Ilmu Keperawatan, dapat dijadikan referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh wanita sebagai upaya deteksi dini kanker payudara, sehingga diharapkan dari tahun ke tahun angka kejadian kanker payudara dapat menurun 2. Bagi Posyandu, dengan adanya pengaruh pendidikan kesehatan ini terhadap pengetahuan dan sikap kader posyandu dalam melakukan sadari, diharapakan lebih sering untuk memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan agar lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap anggotanya 3. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan lebih jeli lagi melihat daerah yang masih belum tau tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih dalam lagi tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari dengan benar. DAFTAR PUSTAKA Houghton, R. Andrew., & Gray, David. (2012). Gejala dan tanda dalam kedokteran klinis. Jakarta : PT Indeks. Nursalam., & Efendi, Ferry. (2009 ). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Ouyang, Y.Q & Hu, X. (2014). The Effect Of Breast Cancer Health Education On The Knowledge, Attitude and Practice: A Community Health Center Catchment Area. Journal Cancer Education. Vol. 29. No. 2. 375-381. Diakses pada taggal 26 Mei 2015 Rasjidi, Imam. (2009). Deteksi dini dan pencegahan kanker pada wanita. Jakarta : CV. Sagung Seto. Riwidikdo, Handoko. (2013). Statistik kesehatan.yogyakarta : Rohima Press.
9 Shahed, S. (2013). The Impact Of Health Information Provision On Breast Cancer Related Knowledge and Protective. Vol. 18. No. 17. 117-133. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015 Suastina. I Dewa Ayu Rai, Ticoalo. S.H.R, & Onibala. Franly. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat pengetahuan Siswi Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Manado. Jurnal Keperawatan. Vol 1, No.1. Diakses pada tanggal 14 April 2015 1 http/www.who.int/kobe_ca ncer/media centre/news/breast_cancer/e n. Diakses pada tanggal 22 Februari 2015. Mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 2 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Sulastri. Thaha. Ridwan M. & Russeng Syamsiar S. (2012). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakkan Video Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Di SMAN 9 Balikpapan. Jurnal Promosi Kesehatan. Vol. 10, No. 10. Diakses pada tanggal 14 April 2015 Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. World Health Organization. (2012). Breast Cancer: the advantage of early detection. Centre for health development.