274 Sesi 30 WANITA DAN PEKERJAAN Tujuan Pada akhir sesi ini para peserta akan mampu: - Membuat kesimpulan rekomendasi perlindungan perawatan ibu melahirkan; - Menjelaskan hak ibu melahirkan dan praktik yang terjadi di tempat masing-masing - memberikan konseling kepada ibu-ibu tentang meneruskan menyusui ketika mereka kembali bekerja; - memperlihatkan kepada para wanita cara memberi bayi mereka sebanyak mungkin ASI ketika mereka tidak di rumah; - menjelaskan cara memberikan suplemen yang diperlukan secara aman. Pendahuluan Kebanyakan ibu berhenti menyusui atau memulai mencampur pemberian makan bayi sebelum bayi berusia 6 bulan, saat mereka kembali bekerja setelah persalinan. Bahkan banyak yang kembali bekerja beberapa minggu setelah persalinan, sehingga mereka membuat kehidupan dan kesehatan diri mereka dan bayinya berisiko. Hal ini merupakan kejadian yang sering terjadi pada kita. Sehingga ini merupakan isu penting. Kita sebaiknya memahami apa yang kita butuhkan untuk melindungi dan mendukung wanita yang bekerja, meski memang tidak mudah dan memberi perubahan cepat. Sebagian dari ini merupakan hal yang dapat dilakukan pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja untuk meningkatkan situasi kerja lebih baik untuk ibu. Ini kita sebut perlindungan ibu melahirkan. Apabila ada peraturan pemerintah, maka itu disebut hak ibu melahirkan. Slide 30/1 Strategi Global untuk pemberian makan bayi Tahun 2001, WHO dan UNICEF mengadopsi Strategi Global untuk Pemberian Makan Bayi, untuk memperkuat upaya perlindungan, promosi dan dukungan menyusui di dunia. Seluruh Negara anggota PBB menyetujuinya, sehingga semua berkewajiban untuk menerapkannya. Strategi globat mengesahkan peraturan sebelumnya, termasuk deklarasi innocenti tahun 1990. Perlindungan ibu melahirkan merupakan bagian penting dalam deklarasi innocenti dan Strategi Global, agar wanita pekerja dapat tetap menyusui optimal, sehingga tidak memposisikan dirinya dan bayinya dalam Kondisi kesehatan yang berisiko. Slide ini mengutip sebagian pernyataan dari Globat Strategi (paras 10, 28, 34 bullet 1). Ini merupakan seruan kepada seluruh pemerintah untuk melaksanakan peraturan
275 tentang hak ibu melahirkan, termasuk cuti melahirkan dalam tanggungan, Istirahat menyusui, fasilitas perawatan bayi, menyusui, memerah ASI dan penyimpanan ASI perah di tempat bekerja. Hak tersebut kadang berlaku untuk pegawai pemerintahan sipil (PNS), atau ibu bekerja pada perusahaan besar lainya (Swasta). Tetapi sangat jarang terjadi pada wanita pekerja yang pada sector ekonomi informal, seperti pekerja domestic dan Kerja sampingan, atau pertanian. Slide 30/2 ILO: Konvensi Perlindungan terhadap ibu melahirkan C183, 2000 Selama beberapa tahun, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui Organisasi Buruh Internasional (ILO), telah mendesak pemerintah-pemerintah untuk membuat perlindungan melahirkan bagi wanita pekerja. Dalam system PBB, ILO bertanggung jawab terhadap pekerja dan masalah ketenagakerjaan, perusahaan, dan perserikatan buruh. Hal ini dilakukan dalam serangkaian konvensi. Terdapat kesepakatan, yang mengikat semua Negara yang mengakui keberadaanya. Konvensi Perlindungan ibu melahirkan pertama kali digelar tahun 1919, dan menyetujui 6 minggu cuti melahirkan, dan dua kali istirahat menyusui setiap hari. Konvensi kedua digelar tahun 1952 dan menyetujui 12 minggu cuti melahirkan dalam tanggungan, dan istirahat menyusui menjadi bagian dari waktu bekerja yang dibayar.
276 Konvensi terbaru dilaksanakan tahun 2000, C183, Menyetujui memperpanjang cuti melahirkan menjadi 14 minggu, dan termasuk klausul cuti dalam tananggungan, asuransi kesehatan, perlindungan pekerjaan, tidak diskriminatif dan melibatkan wanita bekerja dalam sector non-formal. Sayangnya hanya sebagian kecil Negara yang meratifikasi Konvensi C183 ini. 14 minggu cuti melahirkan ini terkesan sangat singkat, dibandikan dengan rekomendasi menyusui eksklusif 6 bulan yang berarti 24 minggu. Sehingga 14 minggu merupakan cuti minimal, pemerintah dan perusahaan dapat didesak untuk memberikan lebih dari 14 minggu. perusahaan tidak mau memberikan lebih banyak cuti melahirkan dalam tanggungan karena alasan biaya; Perserikatan pekerja juga tidak menyetujui cuti lebih lama, karena akibatnya perusahaan mungkin kurang bersedia untuk memperkerjakan wanita dalam usia subur. Hal inilah kenapa asuransi dan jaminan sosial sangat penting. Slide 30/3 Rekomendasi Perlindungan ibu melahirkan C191, 2000 Pada tahun 2000 juga, ILO memasukan rekomendasi 191 untuk membangun fasilitas menyusui yang bersih dan dekat dengan tempat bekerja, dan mengizinkan istirahat menyusui diambil diawal atau diakhir waktu kerja (waktu kerja yang pendek). Rekomendasi ini tidak mengikat, sehingga tidak sekuat konvensi. Slide 30/4 Strategi Global dan Konvensi ILO Strategi Global menunjukkan bahwa pemerintah dapat mencapai yang dibutuhkan dengan menerapkan hukum seiring dengan Konvensi Perlindungan Maternitas C183 dan Rekomendasi 191 yang ada. Tanggung jawab mengenai hak maternitas tidak hanya pada pemerintah, tetapi juga pemimpin perusahaan dan serikat buruh. Slide ini mengutip pernyataan Strategi Global mengenai tanggung jawab pimpinan perusahaan untuk memberikan fasilitas dan mendukung proses menyusui karyawannya; dan bagi serikat buruh untuk menegosiasikan hak maternitas dan keamanan pekerjaan untuk wanita usia subur.
277 Tergantung pada ukuran perusahaan, mungkin sulit bagi pimpinan perusahaan untuk mengganti posisi seorang karyawan dalam waktu lama, juga untuk menjamin jabatannya ketika dia kembali dari cutinya, tanpa suatu bentuk dukungan pemerintah dan pelatihan pengembalian kerja seperti semula. Serikat buruh seharusnya menegosiasikan bentuk lain pengembalian kerja seperti semula bila mungkin seperti waktu yang fleksibel, kerja paruh waktu, atau bekerja dari rumah. Sayangnya, pimpinan perusahaan dan petugas serikat buruh kebanyakan wanita, dan mungkin tidak mengerti kebutuhan wanita dengan keluarga barunya, serta kesulitan menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Slide 30/5 Keuntungan menyusui untuk karyawan Slide 30/5 merangkum beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang menyusui lebih sedikit tidak masuk kerja akibat bayinya sakit, dibandingkan dengan wanita yang memberikan makanan pengganti untuk bayinya. Hal ini mungkin merupakan kejutan bagi seorang pimpinan, karena sebagian besar orang tidak menyadari keuntungan menyusui bagi kesehatan. Pengurangan ketidakhadiran menyebabkan penghematan biaya untuk pimpinan perusahaan, dan keuntungan lain seperti peningkatan loyalitas karyawan dan penggantian karyawan yang lebih sedikit (kurangnya pelatihan bagi karyawan baru)
278 Jika seorang wanita bernegosiasi dengan pimpinan untuk meminta bantuan akan hak maternitasnya, sangat penting untuk menunjukkan kemungkinan manfaat bagi perusahaan bila karyawannya menyusui Slide 30/6 Ringkasan strategi Slide 32/6 merangkum berbagai strategi yangtelah kita sebutkan, yang dapat membantu wanita bekerja di luar rumah untuk menyusui. Semuanya termasuk dalam Strategi Global untuk Pemberian Makanan Bayi dan Anak, dan oleh sebab itu semua negara anggota PBB menyetujuinya. Hal yang terpenting termasuk dalam Konvensi dan Rekomendasi Perlindungan Maternitas ILO. Semuanya harus menjadi hak maternitas legal, tersedia bagi semua wanita pekerja. namun demikian, banyak hak tersebut yang belum digunakan, dan terdapat alternatif yang mungkin lebih disukai dalam beberapa situasi. Misalnya, bila ibu tinggal di dekat tempat bekerja, dia dapat pulang ke rumah untuk menyusui di kala istirahat, atau seseorang dapat membawa bayi ke tempat bekerja untuk disusui; atau dia dapat menegosiasikan paruh waktu atau persiapan kerja yang fleksibel. sebuah faktor yang penting adalah bagi ibu untuk mengkomunikasikan dengan pimpinan atau penfawasnya dan serikat buruh dan partner bekerjanya mengenai kebutuhan (harapannya). Dia harus mengetahui hukum nasional sehingga dapat menuntut apa yang menjadi haknya. Dia membutuhkan bantuan untuk negosiasi berbagai persiapan yang akan membantunya, dan dapat dilaksanakan di tempat bekerjanya, seperti menemukan tempat yang sesuai untuk memerah ASI selain di dalam toilet. Faktor yang lain adalah dukungan yang didapat ibu dari tenaga kesehatan, yang dapat berperan penting dalam membangun kepercayaan dirinya dan memberikan semangat bagi keluarganya sehingga mereka dapat menyusui dan bekerja di luar rumah. Anda mungkin berperan penting di sini, meskipun hak legal tersebut ada atau tidak. NASIHAT UNTUK PARA IBU YANG BEKERJA DI LUAR RUMAH Catatan: Beberapa nasihat ini ditulis dalam bentuk instruksi yang terdengar seperti "perintah". Bila Anda telah berbicara dengan ibunya tentang kesulitan, menggunakan informasi dan saran, dan dengan persetujuannya anda
279 menyuruhnya tentang apa yang dia telah putuskan mungkin dapat membantu, ini cara untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan adalah persetujuan. Ide yang bagus apabila ibu memberi sebanyak mungkin ASI semampu ibu memberinya, Semakin banyak ASI diberikan, semakin besar keuntungan yang akan diterima. Bila tempat kerja di dekat rumah, Ibu mungkin bisa pulang ke rumah untuk menyusui bayi selama istirahat, atau mintalah bantuan seseorang untuk mengantarkannya ke tempat kerja untuk Ibu susui. Maukah ibu untuk membawa bayi ibu ke tempat kerja? Pada beberapa kondisi kerja, bayi muda ibu dapat tidur di dalam box bayi atau dapat ibu gendong sementara ibu bekerja. Apakah ada tempat penitipan bayi dekat tempat kerja ibu, sehingga ibu bisa menitipkannya dan pergi kesana saat istirahat untuk menyusui? Bagaimanapun, sulit untuk dapat membawa bayi ke tempat kerja apabila kondisi transportasi macet. Bila tempat kerja jauh dari rumah, Ibu bisa memberi bayi Ibu keuntungan-keuntungan menyusui dengan cara-cara sebagai berikut: Susuilah secara eksklusif dan sesering mungkin selama cuti melahirkan. Cara ini memberi bayi keuntungan menyusu, dan akan membangun pasokan ASI. Dua bulan pertama adalah yang terpenting. Belajarlah memerah ASI segera setelah bayi lahir. (lihat Sesi 19 Memerah ASI) Ini akan memudahkan Ibu melakukannya saat ibu kembali bekerja. Beberapa wanita merasa lebih cepat memerah kedua payudara sekaligus, mendapat lebih dari dua mangkuk yang diletakan diatas meja. Jangan mulai memberi makanan lain sebelum benar-benar membutuhkannva. JANGAN berpikir Saya akan kembali bekerja dalam 12 minggu, jadi sebaiknya saya beri susu botol juga dari sekarang. Tidak perlu sama sekali menggunakan botol. Bahkan bayi yang sangat muda pun dapat minum dari cangkir. Tunggu sampai kira-kira seminggu sebelum Ibu kembali bekerja. Sisakan saja waktu yang cukup untuk membuat bayi terbiasa minum dengan cangkir, dan untuk melatih pengasuh yang akan menjaga bayi. Teruskan menyusui di malam hari, dini hari, dan kapan saja saat Ibu di rumah. - Ini membantu mempertahankan pasokan ASI, dan memberi bayi ibu keuntungan menyusu dan jumlah ASI yang banyak pada waktu ini. - Akan lebih mudah apabila bayi tidur bersama ibu, atau diletakan di ranjang bayi yang dekat dengan ibu, sehingga dapat menyusuinya tanpa harus bangkit dari tempat tidur. Ini akan membantu ibu beristirahat dengan cukup. - Banyak bayi yang belajar menyusu lebih aktif di malam hari, dan mendapatkan hampir semua kebutuhannya saat itu. Mereka tidur lebih lama dan membutuhkan lebih sedikit susu di siang hari. Perah ASI Ibu sebelum pergi bekerja, dan tinggalkan ASI perah tersebut untuk pengasuh untuk diberikan kepada bayi: - Sediakan Ibu waktu yang cukup untuk memerah ASI dengan nyaman. Ibu mungkin perlu bangun setengah jam lebih awal dari biasanya. (Bila terburuburu, Ibu mungkin tidak dapat memerah cukup banyak ASI.) - Perah ASI, sebanyak Ibu bisa, ke dalam sebuah cangkir atau teko yang sangat bersih. Beberapa ibu dapat memerah ASI sampai 2 cangkir (400-500 ml) atau lebih bahkan setelah bayi selesai menyusui. Tetapi 1 cangkir pun (200 ml) dapat dijadikan 3 kali pemberian @ 60-70 ml sehari. Bahkan 1/2 cangkir atau kurang dar itu pun cukup untuk sekali makan.
280 - Tinggalkan sekitar 1/2 cangkir penuh (100 ml) untuk sekali pemberian yang akan bayi butuhkan ketika Ibu tidak di rumah. Bila tidak dapat memerah ASI sebanyak ini, perahlah sebisa Ibu. Berapa pun yang bisa ditinggalkan untuk bayi, tetap berguna. - Tutupi cangkir berisi ASI perah dengan kain atau piring kecil yang bersih. - Simpan ASI perah tersebut di tempat yang paling sejuk yang dapat ditemukan di rumah, di lemari es bila punya, atau di pojok rumah yang aman dan agak gelap. - Jangan mendidihkan atau memanaskan ulang ASI untuk bayi. Panas akan menghancurkan beberapa faktor anti-infeksi. Asi perah lebih awet dari susu sapi, karena adanya faktor anti-infeksi di dalamnya. Kuman tidak berkembang dalam ASI perah sekurangnya selama 8 jam, sekali pun di daerah beriklim panas, dan di luar lemari es. ASI ini aman untuk diberikan kepada bayi sekurangnya untuk satu hari kerja. Susui bayi setelah Ibu memerah. Pengisapan lebih efisien daripada pemerahan, sehingga bayi akan mendapatkan ASI yang tidak dapat diperah, termasuk ASI akhir. Apabila Ibu memutuskan (dalam konsultasi dengan konselor menyusui ibu) untuk menggunakan susu formula untuk beberapa kali atau seluruh pemberian makan: - Ukurlah susu bubuk untuk sekali minum ke dalam 1 cangkir atau gelas; tutup gelas tersebut dengan kain bersih. - Ajarkan perawat bayi untuk menghangatkan air sampai mendidih dan untuk mengukur jumlah yang benar ke dalam cangkir atau gelas lain ( - Ajarkan perawat bayi untuk memasukan susu bubuk ke dalam air saat air dalam keadaan panas dan menguncarnya untuk melarutkan susu. - Terangkan bahwa ia harus memakai susu formula dalam 2 jam, dan membuang sisanya apabila tidak habis tau berikan pada anak yang lebih besar. Ajarkan pengasuh dengan tepat dan hati-hati: - Ajarkan dia meminumkan dengan cangkir, dan tidak dengan botol. Cangkir lebih bersih, dan cara ini tidak memuaskan kebutuhan bayi untuk menyusu. Sehingga, waktu Ibu pulang ke rumah, bayi akan minta menyusu payudara, dan ini akan merangsang pasokan ASI. - Ajarkan dia memberikan satu porsi dalam sekali pemberian. Ia tidak boleh menyimpannya untuk diberikan belakangan; dan ia tidak boleh memberikan sedikit setiap kali. - Ajarkan dia untuk tidak memberi bayi empeng namun menenangkan bayi dengan bentuk-bentuk perhatian lainnya. Sementara Ibu di tempat kerja, perah ASI 2-3 kali (sekitar 3 jam sekali): - Bila Ibu tidak memerah, pasokan ASI lebih mungkin berkurang. Pemerahan ASI juga membuat nyaman, dan mengurangi rembes. - Bila Ibu bekerja di suatu tempat di mana dapat menggunakan lemari es, simpan ASI perah di sana. Bawalah termos bersih dan bertutup untuk menyimpan ASI perah, dan untuk dibawa pulang untuk bayi. Bila bisa menjaganya tetap sejuk di rumah, ASI perah tersebut aman untuk diberikan keesokan harinya. - Bila Ibu tidak bisa menjaga ASI perah tetap dingin, cari cara lain untuk menggunakannya, seperti memberikan pada anak yang lebih besar, atau bisa
281 kita minum sendiri. Apabila kita tidak dapat menggunakannya, kita dapat membuangnya. Ingat, bayi tidak akan kehilangan apa-apa - payudara akan memproduksi ASI baru. Mengembangkan jaringan pendukung di tempat kerja - Berbicaralah dengan pemberi kerja dan supervisor Anda tentang apa yang Anda harapkan. Jelaskan kepada mereka bahwa Anda ingin melakukan pekerjaan Anda dengan baik, serta merawat bayi Anda. Diskusikan kebutuhan anda, dan apa yang layak di tempat kerja, dan minta dukungan mereka. - Bicaralah dengan rekan kerja Anda juga, dan diskusikan kebutuhan Anda untuk dukungan ketika Anda memerah ASI, dan cobalah menemukan cara untuk membantu mereka secara bergantian. - Jika perlu, mintalah supervisor anda atau petugas kesehatan untuk berbicara dengan rekan kerja Anda dan menjelaskan tentang menyusui. Wanita lain mungkin akan tertarik untuk melakukan hal ini ketika mereka memiliki bayi. - jika ada serikat pekerja di tempat kerja Anda diskusikan masalah dan kebutuhan Anda dengan mereka dan coba temukan cara untuk melaksanakannya. Mengembangkan jaringan pendukung di rumah - Berbicara dengan keluarga Anda tentang apa yang ingin Anda lakukan, dan jelaskan mengapa menyusui begitu penting. Bantu mereka untuk memahami bahwa bayi akan jarang sakit dan lebih irit untuk susu dan obat-obatan dibanding bayi yang minum susu formula. - Jelaskan bagaimana Anda akan sering menyusui ketika Anda di rumah, dan minta mereka untuk membantu pekerjaan lain saat Anda perlu melakukan hal ini. Mintalah anggota keluarga yang mendukung Anda untuk berbicara dengan orang lain. Jika perlu, mintalah seorang pekerja kesehatan untuk berbicara denganmereka. Bila kita seorang petugas kesehatan, yakinkan bahwa pasien mengerti dan melihat bagaimana kita melakukannya. Setelah itu, barulah mereka dapat mengikuti yang dicontohkan. Informasi Lanjutan Menggunakan air panas untuk mencampur susu. Telah diketahui bahwa susu bubuk tidak cukup steril, dan harus dicampur dengan air panas untuk membunuh bakteri apa pun dalam bubuk tersebut. Lihat dokumen WHO bagaimana menyiapkan formula untuk pemberian makanan dengan botol di rumah. Pemberian makanan dengan gelas lebih aman dibandingkan dengan botol. Susu hewan yang dimodifikasi Susu hewan yang dimodifikasi tidak lagi dianggap adekuat untuk memberi makan bayi yang berusia kurang dari 6 bulan. Pemberian makanan campuran pada kasus HIV. Jika serorang ibu merencanakan untuk menyusui dan untuk memberikan bayinya susu formula secara parsial, dia harus diberi informasi bahwa pemberian makanan dengan cara ini meningkatkan risiko penularan HIV. Dia haris disarankan untuk melakukan tes HIV untuk meyakinkan bahwa dia negatif HIV sebelum mulai pemberian makanan campuran. Bila dia HIV positif, dia membutuhkan konseling mengenai alternatif, seperti pemberian makanan dengan formula secara eksklusif, atau menemukan cara untuk menyusui secara eksklusif selama sedikitnya 6 bulan pertama.
282 Permainan-peran Permainan-peran: Membantu ibu yang bekerja di luar rumah Ibu Sophie melahirkan bayinya yang ketiga 4 minggu yang lalu. Ibu Sophie bekerja di sebuah toko. Ia harus kembali bekerja ketika bayinya berusia 2 bulan. Dia berhenti menyusui anak-anaknya yang terdahulu ketika mereka berusia 6 minggu, dan kemudian memberi mereka susu botol, karena harus kembali bekerja. Mereka sering sakit, dan ia merasa kehilangan kedekatan lewat menyusui. Ibu Sophie lebih suka menyusui bayinya, dan seorang teman mengatakan bahwa beberapa wanita melakukannya, tetapi Ibu S tidak tahu bagaimana caranya. Ia kuatir ASI-nya rembes dan menimbulkan bau tak sedap di tempat kerja - ini akan memalukan, dan mungkin mengganggu majikan dan pelanggannya. Ia menguatirkan soal bagaimana mencoba menyusui, soal pekerjaan, dan soal mengurus anak-anaknya yang lain serta ayah mereka. Dia akan meninggalkan rumah sekitar 10 jam, lima hari kerja seminggu. Adik perempuannya akan mengurus bayinya selama ia bekerja, dan dia benarbenar bisa diandalkan. Tidak ada lemari es. Ibu S sudah membeli 2 buah botol susu baru. Persiapan bermain peran: - Kesulitan-kesulitan praktis yang dihadapi Ibu Sophie, banyaknya tugas yang harus dikerjakan, pergi ke tempat kerja, dan merawat keluarganya. - Bagamana konselor membantu Ibu Sophie untuk memikirkan apa yang akan ia lakukan yang benar-benar memungkinkan baginya. - Keuntungan menyusui di malam hari, dan pemberian dengan cangkir ketimbang dengan botol ketika Ibu Sophie jauh dari bayinya. - Bagaimana konselor mendukung Ibu Sophie, menggunakan teknik-teknik membangun rasa percaya diri. Konselor harus membantu Ibu Sophie agar merasa nyaman dengan apapun yang ia bisa lakukan. - Bagaimana Shophie mendiskusikan masalahnya saat bekerja, kesulitan untuk mendapat izin memerah ASInya, kurangnya dukungan dari rekan kerja dan perusahaan, tidak ada ruangan khusus, dan lain-lain.