23 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, seperti dikemukakan Hadari Nawawi (1994:73) bahwa metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact finding) sebagaimana keadaan sebenarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap perubahan wilayah dengan masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat di wilayah tersebut, akibat dari hubungan antara gejala fisik maupun sosial yang terjadi di permukaan bumi. Selain itu, penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk mengklasifikasikan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi, sampel atau daerah tertentu (Sumadi Suryabrata, 1992:18) Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang yang sesuai dengan fakta dengan cara mengumpulkan
24 data dari responden, mengklasifikasikan data, menginterpretasikan data dan kemudian menganalisis data yang telah diperoleh. Dengan demikian diharapkan permasalahan yang dikemukakan dapat terjawab. B. Populasi Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut S. Margono (2003:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Wilayah RT 8 berada diantara laut dan darat. Ada 96 kepala rumah tangga yang tinggal di RT 8. Sebagian rumah bahkan dibangun di atas laut dengan bentuk semipermanen yang berjumlah 22 kepala keluarga. Rumah semipermanen dilihat dari bangunannya terbuat dari papan dan geribik yang sebagian besar beratapkan asbes. Rata-rata penduduk RT 8 menggantungkan hidupnya dari laut, yang bekerja sebagai nelayan kecil dan buruh. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat di RT 8 terutama yang berada di atas laut mengandalkan air PAM yang diperoleh dengan cara membeli. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memiliki sumur. Meskipun fasilitas air PAM sudah ada tetapi penduduk masih mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga dikarenakan fasilitas yang ada masih kurang. Hal ini dapat terlihat dari jumlah sumur bor yang ada hanya (3) sumur dan
25 tidak terletak di Lingkungan III. Selain itu, rumah tangga ini pula masih menggunakan WC cemplung dan dalam memenuhi kebutuhan air bersih masih mengandalkan pompa kodok yang digunakan untuk mandi, mencuci dan siraman kakus. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini peneliti mengambil populasi yang berjumlah 22 kepala keluarga yang bermukim di atas air laut. Berdasarkan populasi di atas, maka penelitian ini menggunakan penelitian populasi yang berjumlah 22 kepala keluarga. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai (Masri Singarimbun, 1995:48). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:96) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian. Variabel pada penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu upaya pemenuhan kebutuhan air bersih keperluan rumah tangga di RT 8 Lingkungan III Kelurahan Kota Karang Kota Bandar Lampung Tahun 2010. 2. Definisi Operasional Variabel Indikator variabel adalah sub-variabel atau kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2002:99). Indikator dalam penelitian ini yaitu : a. Pemakaian air bersih perkapita per hari adalah jumlah air bersih yang dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dalam waktu sehari (24 jam),
26 yang diukur dalam satuan liter, jumlah air bersih yang digunakan berdasarkan Djasio Sanropie, dkk dalam Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih (1984:42), untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari khususnya bagi masyarakat Indonesia mengatakan bahwa : di daerah perkotaan pemakaian air bersih rata-rata/orang/hari antara 100-150 liter/orang/perhari, dengan minimum 86,4 liter perkapita per hari atau (= 1 liter/detik untuk 1.000 orang). Jumlah itu digunakan untuk keperluan memasak (makan minum), mencuci, mandi, siraman kakus dan lainnya. b. Menurut Djajat Suharja dan F.G Winarno dalam Bambang Setiawan (1995:13) mengemukakan ada tiga sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga yaitu : 1) Air Angkasa Air angkasa adalah air yang jatuh ke bumi berupa air hujan. 2) Air Tanah Air tanah adalah air yang tersimpan atau terperangkap di dalam lapisan tanah batuan yang mengalami pengikisan atau penambahan secara terusmenerus oleh alam. Keuntungan dari pemanfaatan air tanah adalah pada umumnya bebas dari bakteri patogen, pada umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut. 3) Air Permukaan Air permukaan adalah air yang terdapat di permukaan tanah yang berasal dari air hujan yang jatuh ke bumi dan kemudian mengalir berupa air sungai, air danau, air laut, maupun air hujan yang meresap ke dalam tanah dan keluar kembali ke sunga, danau dan laut.
27 c. Upaya yang dilakukan diantaranya yaitu dengan cara membuat sumur gali, pengelolaan, penampungan air hujan ataupun dengan cara membeli. 1) Pembuatan Sumur Gali 2) Pengelolaan 3) Penampungan Air Hujan (PAH) 4) Membeli Dari berbagai upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka dalam penelitian ini hanya akan mengkaji pemenuhan kebutuhan air bersih dengan cara membeli. Membeli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membeli melalui perantara orang lain yang sumber airnya berasal dari sumur bor, sumur umum atau sejenisnya. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang benar dan akurat sehingga mampu menjawab permasalahan penelitian, maka pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik Kuesioner Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dari responden dengan menggunakan pertanyaan tertulis mengenai berapa banyak air yang dibutuhkan oleh rumah tangga, dari mana sumber air yang digunakan sehari-hari, dan untuk mendapatkan informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan keluarga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
28 2. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi dimaksud sebagai cara pengumpulan data sekunder dengan melakukan pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada pada objek penelitian, seperti arsip-arsip dan dukumen-dokumen lain yang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi dalam rangka analisis masalah yang sedang diteliti, sehingga memerlukan informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan obyek yang dipelajari. Untuk keperluan ini, kita harus melakukan studi dokumentasi (Nursyid Sumaatmadja, 1988:109). 3. Teknik Observasi Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap lokasi penelitian, sehingga data yang berkaitan dengan objek penelitian akan lebih akurat dengan adanya cross cek data lapangan. Observasi digunakan untuk memperoleh data dengan mengadakan pengamatanpengamatan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan umum Kelurahan Kota Karang, kemudian melakukan pencatatan mengenai nama-nama kepala keluarga yang akan dijadikan responden dalam penelitian, dalam hal ini adalah kepala keluarga rumah panggung. Selain itu, teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai topografi dan mengamati langsung aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan air bersih keperluan keluarga sehari-hari.
29 E. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Sofian Effendi dan Cris Manning dalam Masri Singarimbun, 1995:263). Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Persentase, yaitu dalam bentuk tabulasi sebagai dasar untuk mendeskripsikan data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam tabel menurut kategori tabel kemudian dipersentasekan menurut frekuensi jawaban, yang dirumuskan sebagai berikut : % = n / N X 100 % Keterangan : % : Persentase yang diperoleh n : Jumlah nilai yang diperoleh (pada kuisioner) N : Jumlah sampel penelitian (keseluruhan responden) 100 : Konstanta (Mohammad Ali, 1987:184) Teknik analisis kualitatif persentase digunakan untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan : Untuk mengetahui keadaan aktivitas penduduk, seperti mengetahui kebutuhan air bersih, sumber air bersih yang digunakan dan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih. Adapun langkah dalam penyusunan distribusi persentase adalah membagi jumlah jawaban dari responden dalam masing-masing kategori variabel (n) dalam frekuensi (N), setelah itu hasil dari pembagian tersebut dikalikan 100 untuk
30 menghasilkan persentase. Dalam suatu distribusi sederhana total (T) dari persentase harus sama dengan 100 persen. Selanjutnya dari hasil penelitian dibuat suatu deskripsi yang sistematis sebagai hasil penelitian dan kemudian diambil suatu kesimpulan sebagai hasil laporan penelitian.