PENGARUH PEMBELAJARAN SOFT SKILLS, LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH PERSEPSI, MINAT WIRAUSAHA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH RPP, METODE PEMBELAJARAN, SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU SERTIFIKASI. (Artikel Skripsi) Oleh RENDI ALKAFI

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

kata kunci: hasil belajar, kemandirian belajar, sikap belajar.

PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DALAM KELUARGA DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERSEPSI METODE MENGAJAR MELALUI MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

Kata Kunci : metode mengajar, motivasi belajar, aktivitas belajar, hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, KOMPETENSI GURU, TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH NILAI UJI KOMPETENSI KEJURUAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

I. PENDAHULUAN. kerja dengan penawaran angkatan kerja yang tersedia. upaya menumbuhkembangkan kewiraswastaan kepada masyarakat luas

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

PENGARUH KOMPETENSI GURU, KONSEP DIRI, SIKAP SISWA PADA PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGARUH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BERORGANISASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (IP)

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SISWA MTS GUPPI AMBAL KEBUMEN

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N 1 SEDAYU

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

PENGARUH CARA BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGAWASAN,LINGKUNGAN KERJA,KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI. (Artikel Skripsi) Oleh PUTRI NUR RIZKY

Oleh: Binuko Pambagyo, Widiyatmoko Pendidikan Teknik Otomotif FKIP. Universitas Muhammadiyah Purworejo

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU 1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIRAUSAHAAN, LINGKUNGAN KELUARGA MELALUI MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA. (Artikel Skripsi) Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

Desi Safitri Tedy Rusman dan I Komang Winatha Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN SOFT SKILLS, LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA Nurul Amelia Erlina Rupaidah dan Nurdin Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung This research aims to find out the influence of soft skills learning and family factor towards students interest in entrepreneurship. The method used in this research is descriptive verificative method by implementing ex post facto and survey. The population of the research consists of 60 students. The data collecting technique used in this research involve observations, interviews, documentation, and questionnaires. The data analysis result show that: 1) There is the influence of soft skills learning towards students interest in entrepreneurship. 2) There is the influence of familiy factors towards students interest in entrepreneurship. 3) There is the influence of soft skills learning and family factors towards students interest in entrepreneurship Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket (kuisioner). Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh pembelajaran soft skills terhadap minat berwirausaha siswa (2) Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa. (3) Ada pengaruh pengaruh pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa. Kata kunci: lingkungan keluarga, minat berwirausaha, soft skills,

PENDAHULUAN Era Globalisasi menuntut manusia yang berkemampuan profesional dibidangnya masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini tentunya akan menimbulkan persaingan ketat terhadap dunia kerja. Salah satu untuk menghadapi industrialisasi adalah dengan berwirausaha atau wirausaha. Ditinjau dari segi kemandirian berwirausaha akan memberikan peluang untuk diri sendiri dalam mencapai kesuksesan. Dari segi sosial akan memberikan peluang kerja bagi orang lain, lingkungan dan masyarakat. Negera semakin maju semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur karena sempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan semakin pentingnya dunia entrepreneur didalam perekonomian suatu negara. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah yang terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan. Sehingga, lapangan pekerjaan yang mampu pemerintah siapkan pun sangatlah terbatas dan sulit untuk memenuhi seluruh masyarakat di Indonesia. Kewirausahaan merupakan persoalan penting didalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan Ketersediaan lapangan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan dengan angkatan kerja yang ada saat ini menyebabkan banyak orang yang tidak mendapatkan pekerjaan. Sedikitnya lapangan pekerjaan berdampak pada banyaknya jumlah angka pengangguran. Salah satu upaya untuk mengatasi meningkatnya jumlah angka pengangguran saat ini adalah dengan cara berwirausaha. Berwirausaha merupakan salah atau solusi untuk mengurangi angka pengangguran. Ditinjau dari kemandirian berwiraswasta akan memberikan peluang untuk diri sendiri dalam mendapatkan penghasilan dan mencapai kesuksesan. Dilihat dari segi sosial berwiraswasta akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lingkungan dan masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Lapangan pekerjaan yang semakin sulit menyebabkan anak-anak lulusan SMK yang tidak melanjutkan keperguruan tinggi sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga semakin menambah tingkat pengangguran. Kesempatan kerja dengan orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Belakangan ini juga semakin banyak perusahaan-perusahaan yang mengurangi jumlah pekerjanya sehingga pengangguran semakin bertambah. Bagi anak lulusan SMK dimana disekolah telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dibidang kejuruan yang mereka pilih selain itu mereka juga dibekali ilmu kewirausahaan. Tugas lembaga pendidikan formal maupun nonformal menjadi strategis dalam proses mempersiapkan manusia kreatif dan inovatif. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan untuk menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga tingkat menengah untuk

mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang, dan menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, serta kreatif. SMK Negeri 2 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang unggul dalam bidang teknik dan industri. Berdasarkan ketentuan pemerintah tentang tujuan SMK, maka sekolah memberikan bekal bagi siswa dalam memasuki lapangan kerja. Mata pelajaran kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dan diharapkan dapat membantu siswa untuk membuka pola pikir dan minat siswa untuk berwirausaha setelah mereka lulus sekolah. Akan tetapi, siswa SMK Negeri 2 Bandar Lampung banyak yang masih lebih memilih untuk bekerja di instansi pemerintahan atau perusahaan swasta serta melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dibandingkan dengan menciptakan lapangan kerja sendiri atau berwiraswasta. Berdasarkan observasi dapat diketahui bahwa siswa lulusan Tahun 2011 yang melanjutkan bekerja dan berwirausaha sebanyak 159 siswa, pada tahun 2012 terjadi penurunan dari tahun 2011 sebanyak 47 siswa yang melanjutkan bekerja dan berwirausaha dan tahun 2013 jumlah siswa yang melanjutkan bekerja dan berwirausaha sebanyak 133 siswa. Berdasarkan Tabel 1 diatas masih banyak siswa yang tidak melanjutkan untuk bekerja dan berwirausaha dan sebagian lebih memilih untuk melanjutkan keperguruan tinggi atau menganggur. Melhat keadaan tersebut maka diduga banyak siswa yang lulusan SMK yang minat berwirausaha masih rendah. Minat siswa untuk berwirausaha juga dipengaruhi oleh minimnya kesempatan lapangan pekerjaan. Upaya yang harus dilakukan untuk menambah minat siswa dalam berwirausaha maka adanya pendidikan khusus tentang kewirausahaan kepada siswa agar dapat menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha. Berwirausaha merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegatan usaha yang memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya dengan menggunakan waktu dan kegiatan yang disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa. Melalui berwirausaha diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran bahkan memungkinkan dapat menciptakan lapangan kerja yang baru. Dalam hal ini kewirausahaan dapat membantu menyediakan begitu banyak kesempatan kerja, berbagai kebutuhan konsumen, jasa pelayanan, serta menumbuhkan kesejahteraan dan tingkat kompetisi suatu negara. Dengan berkembangnya arus globalisasi, kewirausahaan juga menjadi perhatian penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu dalam hal kreativitas dan inovasi. Organisasi-organisasi yang terampil dalam berinovasi, sukses menghasilkan ideide baru, akan mendapatkan keunggulan bersaing dan tidak akan tertinggal di pasar dunia yang terus berubah dengan cepat. Dalam usaha menumbuhkan minat berwirausaha, maka terlebih dulu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat tersebut. Pembelajaran soft skills memiliki peranan untuk menumbuhkan minat berwirausaha untuk siswa. Soft skills sebagai pengembangan dari kecerdasan emosional seseorang dan dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang

unggul adalah mereka yang tidak hanya memiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skills nya. Tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Pendidikan di sekolah lebih memberikan porsi yang lebih besar untuk hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja. Pendidik seharusnya memberikan muatan muatan pendidikan soft skills pada proses pembelajaran, sayangnya tidak semua pendidik mampu memahami dan menerapkannya. Selain kemampuan akademik dalam bidang kewirausahaan, siswa SMK juga membutuhkan kemampuan individu yang baik. Kemampuan indivisu yang baik dalam hal ini adalah soft skills. Soft skills dalam peranannya untuk menumbuhkan minat berwirausaha tercermin dalam 4 dari 7 yang mendasari jiwa berwirausaha menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (2004: 332) antara lain. (1) Dorongan Prestasi, (2) Bekerja keras, (3) Sangat bertanggung jawab (3) Mampu mengorganisasikan. Selain pembelajaran soft skills, hal penting yang dapat menunjang minat siswa dalam berwirausaha adalah lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga anak pertama kali mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga. Peran keluarga sangat lah penting dalam menumbuhkan minat berwirausaha bagi siswa. Pendidikan berwirausaha dapat berlangsung sejak dini dalam lingkungan keluarga. Memiliki seorang ibu dan ayah yang berwirausaha memberikan inspirasi kepada anak untuk menjadi wirausahawan. Fleksibilitas dan kemandirian dari wirausahawan telah mendarah daging pada anak sejak dini. Anak terinspirasi untuk berwirausaha karena melihat kesungguhan dan kerja keras ayah dan ibunya dalam menjalankan usahanya yang menghasilkan keuntungan. Anak juga terinspirasi karena memang dilatih sejak kecil, diminta membantu mulai dari pekerjaan yang ringan atau mudah sampai yang rumit dan komplek. Terlatih dan terinspirasi sehingga mempengaruhi minatnya dalam berwirausaha. Melalui keluarga pola pikir kewirausahaan terbentuk. Minat berwirausaha tumbuh dan berkembang dengan baik pada seseorang yang hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga wirausahawan. Kenyataannya, sebagian besar lingkungan keluarga belum kondusif dalam pembentukan minat anak dalam berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: keterbatasan pengetahuan orangtua, pola pikir dalam keluarga menjadi PNS atau karyawan lebih aman daripada menjadi wirausahawan, tidak ada model wirausahawan dalam keluarga, dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha dapat terus dikembangkan sehingga minat dapat diwujudkan mejadi usaha mandiri. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara

situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri. Akan semakin mantab dan berani untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Menurut pendapat Erlita Dhiah Utami (2007:29) faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu sebagai berikut. 1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri), meliputi: a) Kepribadian. b) Sifat-sifat/ karakteristik wirausahawan. c) motivasi. 2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri), meliputi: a) Lingkungan keluarga. b) Lingkungan lain. Berdasarkan uraian diatas, diduga faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Visual adalah pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalaham yang dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh pembelajaran soft skills terhadap minat berwirausaha Siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung. 2. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung.. 3. Apakah ada pengaruh pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis 3 hal pokok sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran soft skills terhadap minat ber wirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar lampung. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga siswa terhadap minat berwirausaha kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar lampung. 3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap minat wirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar lampung. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lainlain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009 : 6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003 : 63).

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2012: 12). Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK N 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 60 siswa yang terbagi dalam 2 kelas. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). menurut Arikunto (2007: 130). apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Pada penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan jenis sampel jenuh. Jadi, jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan non probability sampling dengan jenis sampel jenuh dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa. (1) ada pengaruh positif pembelajaran soft skills di sekolah terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. (2) ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. (3) ada pengaruh positif pembelajaran soft skills di sekolah dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. HASIL PENELITIAN Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh kedua variabel X, yaitu pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014, maka digunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multipel. 1. Pengaruh Pembelajaran Soft Skills Di Sekolah (X 1 ) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) Berdasarkan dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh pembelajaran soft skills di sekolah terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI

TAV. Hasil pengujian menunjukkan r hitung = 0,538 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif sebesar 0,538 antara Pembelajaran soft skills di sekolah dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Audio Video. Hubungan antara pembelajaran soft skills di sekolah dengan minat berwirausaha sebesar 0,538 termasuk kategori tingkat hubungan yang cukup dengan kadar determinasi sebesar 0,319 yang berarti minat berwirausaha dipengaruhi pembelajaran soft skills di sekolah sebesar 31,9% dan sisanya 68,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Setelah diketahui adanya hubungan yang cukup kuat antara kedua variabel tersebut maka dilanjutkan dengan pengujian statistik t dengan bantuan SPSS, hasilnya diperoleh bahwa t hitung >t tabel yaitu 5,059 > 2,663 dengan dk = n-2 dan = 0,05 atau tingkat sig < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pembelajaran soft skills di sekolah dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan fakta bahwa pembelajaran soft skills di sekolah berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hal ini di sebabkan karena pembelajaran soft skills di sekolah adalah sebagai salah satu faktor penunjang proses belajar yang dapat meningkatkan keinginan siswa dalam berwirausaha dan membuat siswa lebih terdorong untuk mempelajari suatu objek. Hal ini sejalan dengan pendapat Elfindri dkk (2011: 156) yang menyatakan bahwa Pembelajaran Soft skills sangatlah penting untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal mereka terjun ke dunia kerja dan wirausaha, khususnya bagi sekolah kejuruan yang mencetak lulusannya siap pakai di dunia kerja karena tuntutan dunia kerja dan wirausaha lebih menekankan pada kemampuan Soft skills. Menurut Iyo Mulyono (2011: 99), soft skills merupakan komplemen dari hard skills. Jenis keterampilan ini merupakan bagian dari kecerdasan intelektual seseorang, dan sering dijadikan syarat untuk memperoleh jabatan atau pekerjaan tertentu. Pembelajaran soft skills di sekolah berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hal ini di sebabkan karena pembelajaran soft skills di sekolah adalah sebagai salah satu faktor penunjang proses belajar yang dapat meningkatkan keinginan siswa dalam berwirausaha dan membuat siswa lebih terdorong untuk mempelajari suatu objek. Pembelajaran soft skills yang baik akan mendorong siswa untuk mendapatkan minat berwirausaha yang baik. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan minat yang baik diperlukan pembelajaran soft skills dalam belajar siswa. Pembelajaran soft skills di sekolah adalah salah satu yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. 2. Pengaruh Lingkungan keluarga (X 2 ) Terhadap Minat Berwirausaha (Y) Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh lingkungan keluarga (X 2 ) terhadap minat berwirausaha (Y). kelas XI Teknik Audio Video.

Hasil pengujian menunjukkan r hitung = 0,513 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif sebesar 0,513 antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha kelas XI Teknik Audio Video. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa t hitung > t tabel atau 4,864 > 2,663 dan sig. 0,000 < 0,05 maka H 0 di tolak dan H 1 diterima, berarti lingkungan keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil perhitungan diperoleh koefisien jalur ρyx 2 sebesar 0,513 berarti besarnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap Minat Berwirausaha siswa sebesar 0,513 atau 51,3%, sisanya 49,7% dipegaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis data di atas, ditemukan fakta bahwa lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa. Menurut Gunarsa (2009: 5) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma. Oleh Slameto (2003: 60-61-64) yang mengemukakan bahwa anak akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat karena dalam keluargalah anak dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Jadi keluarga merupakan kelompok sosial pertama dan utama dalam kehidupan anak, dimana anak akan belajar tumbuh dan berkembang. Pendidikan dalam keluarga ini merupakan fondasi yang kokoh untuk kehidupan anak di masa depannya. Disinilah tata nilai pembiasaan, pelatihan disemaikan dan dikembangkan. 3. Pengaruh Pembelajaran Soft Skills (X 1 ) dan Lingkungan keluarga (X 2 ) Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Berdasarkan analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh pembelajaran soft skills (X 1 ) dan lingkungan keluarga (X 2 ) terhadap minat berwirausaha (Y). Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa F hitung > F tabel atau 29,614> 3,16 dan sig. 0,000 < 0,05 maka H 0 di tolak dan H 1 diterima, berarti pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh koefisien jalur ρyx 2 sebesar 0,521 berarti besarnya pengaruh

pembelajaran soft skills dan lingkungan keluarga terhadap Minat Berwirausaha siswa sebesar 0,521 atau 52,1%, sisanya 47,9% dipegaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan pembelajaran soft skills disekolah dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014. Menurut Slameto (2003: 180), minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikanpada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut Slameto (2003: 180-181) cara paling efektif untuk meningkatkan minat siswa adalah. (1) Menggunakan minat siswa yang telah ada. (2) Membangkitkan minat baru siswa. (3) Menggunakan intensif dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Intensif adalah alat untuk membujuk seseoang agar melakukan sesuatu, yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Minat dapat berkembang apabila dihubungkan dengan minat anak pada saat ini. Menurut pendapat Erlita Dhiah Utami (2007:29) faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu sebagai berikut. a. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri), meliputi: 1) Kepribadian 2) Sifat-sifat/ karakteristik wirausahawan 3) Motivasi b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri), meliputi: 1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan lain faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu lingkungan keluarga Menurut Gunarsa (2009: 5) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudara saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma. Sadirman (2001: 76) menyatakan bahwa minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Minat dilakukan berdasarkan kemauan dari siswa dan dorongan terhadap sesuatu, sehingga tercipta ketertarikan. Sedangkan Dalyono (2005: 126) berpendapat bahwa minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi yaitu minat dan motivasi. Minat berwirausaha yang besar cenderung akan memperoleh hasil yang memuaskan, sebaliknya minat berwirausaha yang kurang akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

Elfindri dkk (2011: 156) yang menyatakan bahwa Pembelajaran Soft skills sangatlah penting untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal mereka terjun ke dunia kerja dan wirausaha, khususnya bagi sekolah kejuruan yang mencetak lulusannya siap pakai di dunia kerja karena tuntutan dunia kerja dan wirausaha lebih menekankan pada kemampuan Soft skills. Pembelajaran soft skills yang baik akan mendorong siswa untuk mendapatkan minat berwirausaha yang baik. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan minat yang baik diperlukan pembelajaran soft skills dalam belajar siswa. Pembelajaran soft skills di sekolah adalah salah satu yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai minat yang optimal. faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu lingkungan keluarga Menurut Gunarsa (2009: 5) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudara saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma. Oleh pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat karena dalam keluargalah anak dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Jadi keluarga merupakan kelompok sosial pertama dan utama dalam kehidupan anak, dimana anak akan belajar tumbuh dan berkembang. Pendidikan dalam keluarga ini merupakan fondasi yang kokoh untuk kehidupan anak di masa depannya. Disinilah tata nilai pembiasaan, pelatihan disemaikan dan dikembangkan. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang positif signifikan pembelajaran soft skills belajar di sekolah terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika pembelajaran soft skills di sekolah positif, maka minat berwirausaha siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pembelajaran soft skills di sekolah negatif, maka minat berwirausaha siswa pun akan rendah. 2. Ada pengaruh yang positif signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika lingkungan keluarga baik, maka minat berwirausaha siswa akan meningkat. Sebaliknya,

jika lingkungan keluarga siswa tidak baik, maka minat berwirausaha siswa pun akan rendah. 3. Ada pengaruh yang positif signifikan pembelajaran soft skills di sekolah dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika pembelajaran soft skills di sekolah positif, lingkungan keluarga positif, maka minat berwirausaha siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika pembelajaran soft skills di sekolah negatif, dan tidak optimal, dan pekerjaan orang tua negatif maka minat berwirausaha yang diperoleh siswa pun akan rendah. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pembelajaran soft skills Di Sekolah dan status pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha Siswa Kelas XI jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. 1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat memanfaatkan pembelajaran soft skills di sekolah dengan baik dan optimal. Hal itu dikarenakan, dengan memanfaatkan, maka siswa akan mendapatkan minat berwirausaha yang baik dalam proses berwirausaha. 2. Orang tua sebagai penyedia fasilitas belajar bagi siswa hendaknya lebih sering mengecek kegiatan yang ada di sekolah, apabila terdapat kesulitan segera membantu siswa. 3. Orang tua hendaknya memberikan dukungan dan sikap positif terhadap minat anak dalam berwirausaha. 4. Siswa hendaknya menumbuhkan minat positif dalam dirinya terhadap wirausaha dan terpacu untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Jika dalam diri siswa telah terdapat minat yang positif dan terbuka pada kewirausahaan maka secara tidak langsung akan menyukai apapun yang berhubungan dengan wirausaha. Siswa akan memperhatikan apa yang guru sampaikan dalam proses pembelajaran, bertanya apabila terdapat hal yang tidak dimengerti, mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, mengerjakan tugas di rumah tepat waktu dan rajin mencari referensi dari sumber buku lain mengenai kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta. Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Elfrindri, et al. 2011. Soft skills untuk pendidik. Padang: Baduose Media Gunarsa, Singgih, D. 2009. Psikologi Perkembangan Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta : PT. Gunung Mulia Utami, Erlita, Dhiah. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta ( Studi Deskriptif pada Usahawan Rental Komputer di Sekaran Gunung Pati Semarang). Universitas Negeri Semarang Mulyono, Iyo. 2011. Dari Karya Tulis Ilmiah Sampai Dengan Soft Skills. Bandung: Yrama Widya. Nawawi, H. Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sadirman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada Jakarta. Slameto.2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.