BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan YME, yang dalam dirinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki

Bab 2 KONSEP ANAK JALANAN FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sosial, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Salah satu masalah sosial yang

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB IV ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK JALANAN ATAS EKSPLOITASI DAN TINDAK KEKERASAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang akan membahayakan mereka dan bangsa di masa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini oleh pemerintah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

situasi bencana memberikan pendampingan hukum dan pelayanan (UUPA Pasal 3; Perda Kab. Sleman No.18 Tahun 2013, Pasal 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senan

I. PENDAHULUAN. dalam kandungan. Anak sebagai sumber daya manusia dan bagian dari generasi muda, sudah

I. PENDAHULUAN. melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak merupakan potensi

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang sedang giat melakukan pemba

-2- bertanggung jawab atas Pengasuhan Anak, demi terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan Anak. Setiap Anak berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya se

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PENDAHULUAN Latar Belakang

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yakni melindungi

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

Wawancara bersama penyidik Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR. A. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. berupa kebiasaan, nilai kesopanan, norma dan kesemuanya bermuara pada

Kajian yuridis terhadap tindak pidana pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh anak ( studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta )

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial, sejak dalam kandungan sampai dilahirkan anak. mempunyai hak atas hidup dan merdeka serta mendapat perlindungan baik

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Perlindungan Anak

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangkatan anak merupakan suatu kebutuhan masyarakat dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110 / HUK /2009 TENTANG PERSYARATAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing lagi melihat anak-anak mengerumuni mobil-mobil dipersimpangan lampu

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BAB I PENDAHULUAN. masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN KABUPATEN JEMBER

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. awal dekade 1980-an. Mereka adalah anak-anak yang hidup terpisah dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM

PERLINDUNGAN HAK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dan perhatian, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENGANGKATAN ANAK SECARA LANGSUNG DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Call Center : 129 : tesa.bali Blog : tesabali.wordpress.com Twiter TESA 129 BALI 2

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN STANDAR LAYANAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dampak negatif bagi pihak-pihak tertentu. adalah Yayasan Lembaga Pengkajian Sosial (YLPS) Humana Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan makhluk sosial sejak dalam kandungan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah amanah dan karunia Tuhan YME, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, yang sekaligus merupakan tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategi dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan Negara pada masa depan. 1 Dalam siklus kehidupan, masa anak-anak merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang menentukan masa depannya. Perlu adanya optimalisasi perkembangan anak, karena selain krusial juga pada masa itu anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik. Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab menjaga dan memelihara hak asasi anak sesuai dengan kewajiban yang telah dibebankan oleh hukum. Demikian halnya dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak, negara sebagai organisasi kekuasaan yang diwakili oleh pemerintah juga mempunyai tanggung jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak, terutama dalam menjamin pertumbuhan. Dalam lingkungan bermasyarakat akan banyak sekali ditemukannya masalah sosial. Masalah sosial tidak hanya melibatkan diri sendiri sebagai pelaku, 1 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 2 tahun 2012 tentang Pembinaan Dan Perlindungan Anak.

melainkan juga akan memberikan banyak pengaruh bagi lingkungan dan masyarakat banyak. Salah satu masalah lingkungan yang akan peneliti gali lebih dalam adalah masalah lingkungan mengenai anak jalanan dan perkembangan anak secara optimal dan terarah. Anak jalanan merupakan sebagai anak yang berusia 6-15 tahun yang tidak bersekolah lagi dan tinggal tidak bersama orang tua mereka dan bekerja seharian untuk memperoleh penghasilan di jalanan, persimpangan dan tempat-tempat umum. 2 Anak jalanan yang sudah lepas dari keluarganya, sekolah, lingkungan masyarakat terdekatnya larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya. Anak jalanan, mereka yang keseharian hidupnya dihabiskan di jalanan. Kehidupan anak jalanan sangatlah berbeda dengan kehidupan anak kebanyakan pada umumnya, kehidupan yang sangat jelas berbeda dan terlihat jauh dari dunia anak-anak itu sendiri. Pada awal tahun 2012, Pemerintah Kota Padang, mengesahkan sebuah aturan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 1 tahun 2012 yang mengatur tentang Larangan Mengemis/Meminta-minta, Mengamen atau Berjualan di Jalanan. Selanjutnya Pemerintah Kota Padang juga mengeluarkan kebijakan berkaitan dengan perlindungan anak, aturan ini muncul dalam bentuk Perda No 2 tahun 2012 Tentang Pembinaan dan Perlindungan Anak. Permasalahan anak jalanan saat ini tidak henti-hentinya disoroti sebagai permasalahan yang tak ada ujung pangkalnya bagaikan sebuah permasalahan yang tak kunjung habisnya. Kondisi dan kehidupan anak jalanan ini sangat rentan akan bahaya karena resiko 2 Lihat Pandji Putranto, Jurnal Penelitian Anak Jalanan: Kasus di Pasar Senin Jakarta, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia & CHILDHOPE, Jakarta:1990

jam kerja sangat panjang sehingga mengakibatkan rawan dari segi kesehatan dan sosial. Dilihat dari segi ekonomi, kehidupan anak jalan jauh dari kesejahteraan karena mereka melakukan jenis pekerjaan yang tidak jelas jenjang karirnya, kurang dihargai dan tidak menjanjikan prospek di masa depan. 3 Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif. Melihat profesi atau pekerjaan orang tua para anak jalanan, hal ini mengindikasikan bahwa anak jalanan tersebut terkendala dalam berbagai hal terutama bagi anak jalanan yang masih menempuh pendidikan atau mengenyam pendidikan, karena banyak biaya yang harus dipenuhi. Dengan kondisi demikian para anak-anak mengambil inisiatif untuk mencari sendiri untuk pemenuhan kebutuhannya sendiri, selain itu karena kondisi ekonomi orang tua yang terhimpit sehingga sebagian para orang tua menyuruh anaknya untuk mencari uang menjadi anak jalanan demi pemenuhan kebutuhan keluarganya. 4 Di Kota Padang keberadaan anak jalanan sangat mudah ditemui seperti pasar, persimpangan lampu merah dan kawasan wisata, kita tidak bisa menyepelekan keberadaan anak jalanan karena mereka bagian dari masyarakat dan juga merupakan generasi penerus bangsa, perempatan jalan raya adalah kawasan yang selalu mereka hampiri. Mengamen, berjualan dan meminta sedekah adalah beberapa pekerjaan yang sering mereka lakukan. 3 Lihat Agustin Ratna Dewi, Bentuk Eksploitasi Terhadap Anak Jalanan, UMM, Malang, 2011. 4 Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN), Modul Pelatihan Pimpinan Rumah Singgah, Deputi Bidang Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Jakarta, 2000.

Pada tahun 2009, Kota Padang memiliki jumlah anak jalanan (anjal) terbanyak di Provinsi Sumatera Barat yakni mencapai 881. 5 Untuk di kota dan kabupaten lainnya, seperti di Kota Sawahlunto, sebanyak 446, di Kota Solok sebanyak 334, di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 149 orang, dan Kota Pariaman sebanyak 105 orang. Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran. 6 Salah satu lembaga yang mempunyai dedikasi dan perhatian tentang perlindungan anak jalanan adalah (LPA), Lembaga perlindungan anak ini dilaksanakan melalui kegiatan peran serta masyarakat yang merupakan kewajiban masyarakat dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak. Lembaga perlindungan anak dilaksanakan melalui kegiatan peran serta masyarakat yang merupakan kewajiban masyarakat dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak. Peran masyarakat dapat dilakukan oleh 5 B.Kunto Wibisono. 2010. LPA: Anak Jalanan Harus Jadi Agenda Khusus. http://www.antaranews.com/berita/1279911222/lpa-anak-jalanan-harus-jadi-agenda-khusus, diakses pada tanggal 20 Juni 2015 pukul 22.00 WIB. 6 Lihat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan anak. Bagian 5, Pasal 59.

orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, badan usaha dan media massa yang merupakan kewajiban dan tanggung jawab masyarakat dalam memberikan perlindungan bagi anak. Salah satu lembaga yang berperan memberikan perlindungan kepada anak jalanan adalah lembaga perlindungan anak Sumbar. Adapun misi dari Lembaga Perlindungan Anak Sumbar adalah sebagai berikut : 1. Memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak melalui pengembangan komunitas anak. 2. Pemberdayaan dan penguatan masyarakat sipil yang peduli dan mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak. 3. Advokasi kebijakan publik mengenai pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak. 4. Membangun jaringan kerjasama dalam usaha memperkuat kapasitas kelembagaan dalam memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak. 7 Kehadiran lembaga perlindungan anak ini merupakan kebijakan pemerintahan dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat yan merupakan kewajiban untuk menjadikan upaya perlindungan terhadap anak sebagai sebuah gerakan bersama, dimana keluarga dan masyarakat menjadi basis utama dan terdepan demi terjaminnya kualitas perlindungan dan kesejahteraan anak-anak 7 Lihat Profil Lembaga Perlindungan Anak Sumbar

Kota Padang. Akan tetapi, kehadiran lembaga perlindungan anak ini belum mampu mengatasi serta mengurangi berbagai persoalan anak jalanan. Lembaga Perlindungan Anak sebagai lembaga yang mempunyai fungsi dan peran penting terhadap perlindungan anak khususnya anak jalanan. Banyaknya kekerasan yang terjadi pada anak jalanan membuktikan bahwa masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap kekerasan anak. Dalam hal ini LPA Sumbar merupakan lembaga pengamat serta pengaduan keluhan terhadap anak yang juga melayani bantuan hukum untuk mewakili kepentingan anak dipengadilan jika nantinya ada permasalahan terhadap anak termasuk anak jalanan. Masalah anak jalanan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintahan dalam memberantasnya. sebagian dari realitas sosial, dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan disini. peran pranata sosial seperti keluarga, maupun lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang sosial. B. Rumusan Masalah Masalah anak jalanan termasuk di Kota Padang adalah persoalan sosial yang belum dapat diatasi oleh pemerintah secara komprehensif. Berbagai kebijakan dan tindakan telah dilakukan, termasuk anggaran yang dialokasikan setiap tahun dalam APBD untuk penanggulangan masalah tersebut. Namun persoalan sosial ini masih saja mewarnai kehidupan perkotaan. Jumlah mereka cenderung semakin meningkat setiap tahun. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi anak-anak di Kota Padang sehingga bisa menghabiskan sebagian besar waktunya berada dijalan. Faktor yang

mempengaruhi biasanya tidak bersifat tunggal namun saling berhubungan dan saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Faktor ekonomi keluarga yang kurang mampu akan menuntut anak-anak untuk ikut menanggulanginya, atau paling tidak mengusahakan sendiri kebutuhan dirinya seperti untuk mendapatkan uang sekolah atau uang jajan. Faktor lingkungan, dimana sebagian anak-anak tertarik melihat kawannya mendapatkan uang dari kegiatan di jalanan seperti dengan menjadi tukang semir sepatu, pengamen, menjual koran dan bahkan dengan meminta-minta. Untuk mengatasi masalah anak jalanan secara benar dan tepat sangat diperlukan penanganan menyeluruh oleh berbagai pihak dan berbagai aspek agar anak jalanan tersebut dapat terus tumbuh sebagaimana mestinya. Pemerintah Daerah beserta dengan pihak-pihak terkait bisa membangun suatu kerjasama dalam penyelesaian permasalahan Anak Jalanan. Adapun Beberapa kerjasama Program LPA Sumbar dengan pihak lain : Pendampingan psikososial bagi 10 kelompok anak di Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman selama 60 hari, kerjasama dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak dan PT. Frisian Flag. Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana bersama Jaring Kawan. Fasilitator Pelatihan Hak-Hak Anak bagi Kelompok Anak di Wilayah Gempa Kab. Padang Pariaman dan Kota Padang, kerjasama dengan World Vision Indonesia.

Distribusi Bantuan Khusus Anak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Dalam Kondisi Darurat Bencana Kerjasama dengan Terre Des Homes Netherland. Distribusi Bantuan Khusus Anak Dalam Kondisi Bencana kerjasama dengan Garden International School Malaysia dan Air Asia. Terlibat jadi tim Peneliti Joint Assesment Perlindungan Anak Dalam Situasi Bencana, Kerjasama dengan UNICEF dan Dinas Sosial Prop. Sumbar. Terlibat aktif dalam kegiatan Sub Cluster Meeting Child Protection Sumatera Barat menyikapi situasi bencana. Program Pendampingan Kelompok Anak Lokasi Bencana, Kerjasama World Vision Indonesia, 2010-2011. Pendampingan Psiskososial Anak Korban Bencana Gempa dan Tsunami Mentawai, Kerjasama dengan World Vision Indonesia dan IBU Foundtion. Program Perlindungan Anak Yang Membutuhkan Perlindungan Khusus, Kerjasama Kementerian Sosial RI, 2008 s/d sekarang. Penyediaan fasilitas pengganti Rumah Singgah oleh Pemerintah Kota Padang. Oleh sebab itu, sebagai Lembaga Perlindungan Anak yang peduli dengan nasib anak jalanan, LPA berusaha turut ambil bagian secara aktif dalam upaya penanggulangan anak jalanan melalui berbagai pelatihan secara terpadu agar nantinya anak jalanan tersebut dapat menjadi generasi yang berguna bagi

masyarakat, bangsa dan negara. Dari uraian di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Peran Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dalam Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Padang? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk melihat Peran Lembaga Perlindungan Anak Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Padang. D. Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, diharapkan tulisan ini dapat menyumbangkan pemahaman tentang Peran Lembaga Perlindungan Anak Dalam Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Padang. 2. Secara praktis, tulisan ini diharapkan dapat memberikan infromasi mengenai peran LPA Sumbar dalam pemberdayaan anak jalanan, khususnya di Kota Padang.