BAB I PENDAHULUAN. bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, diantaranya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan usahanya, salah satunya adalah

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. investor, kreditur, dan pemerintah. Pengungkapan laporan keuangan dapat

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya pemisahaan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB 1 PENDAHULUAN. pada berapa besar tingkat luas pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. tahunan harus disertai dengan pengungkapan yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat pasti terjadi. Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. transparan terutama pada perusahaan yang melakukan penawaran umum. Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu

KATA PENGANTAR. hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang efisien harus dapat memberikan perlindungan kepada investor publik dari

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kepentingan (stakeholders). Bagi pihak internal seperti pemilik, direksi atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak hanya bagi pihak internal tetapi juga bagi pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan yang dikeluarkan secara periodik oleh perusahaan, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, serta perbankan. Perkembangan perusahaan yang. membentuk ikatan-ikatan ekonomi dunia untuk mendorong perusahaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja perusahaan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi. Oleh karena itu, agar laporan keuangan dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 1. PENDAHULUAN. Pengungkapan sukarela corporate governance merupakan penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan umumnya menguraikan berbagai informasi akuntansi suatu perusahaan dalam suatu periode, yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, diantaranya keputusan berinvestasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan (disclosure) yang disajikan dalam laporan keuangan. Dewasa ini tuntutan terhadap perusahaan semakin besar, perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen dan masyarakat. Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Akan tetapi perusahaan kadang kala melalaikannya dengan alasan bahwa pihak-pihak di luar manajemen dan pemilik modal tersebut tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini disebabkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya bersifat non-reciprocal yaitu transaksi antara keduanya tidak menimbulkan prestasi timbal balik. Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, serta tata kelola perusahaan semakin bagus (good corporate government) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi 1

mengenai aktivitas sosialnya. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup nyaman, aman dan tenteram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi suatu produk dapat terpenuhi. Oleh karena itu dalam perkembangan sekarang ini akuntansi konvensional yang hanya memusatkan perhatian pada Stockholders dan bondholders telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas (Retno, 2006). Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab perusahaan, di luar peran tradisional perusahaan untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham (Gray et. al., 1987 dalam Sembiring, 2005). Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham Manfaat yang akan diperoleh oleh perusahaan dengan mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunannya adalah untuk membangun image baik perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat di sekitarnya. Melalui pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial nantinya dapat menumbuhkan rasa memiliki, rasa percaya terhadap perusahaan, serta masyarakat akan merasakan manfaat atas keberadaan perusahaan. 2

Pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial juga berdampak positif bagi karyawan perusahaan misalnya melalui pemberian kompensasi berupa biaya kesejahteraan karyawan. Dari hasil studi literatur yang dilakukan oleh Finch, 2005 (Retno, 2006) menunjukkan bahwa motivasi perusahaan untuk melakukan pengungkapan sosial lebih banyak dipengaruhi oleh usaha untuk mengkomunikasikan kepada stakeholder mengenai kinerja manajemen dalam mencapai manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial terutama informasi mengenai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, sehingga yang terjadi di dalam praktik perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkan informasi sosial tersebut di dalam laporan keuangannya. Perusahaan mungkin akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi sosial. Bila manfaat yang akan diperoleh dengan pengungkapan informasi tersebut lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk mengungkapkanya maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan informasi tersebut (Retno, 2006). Berdasarkan Keputusan DPR dan Presiden Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dalam Undang-undang Perseroan Terbatas di Indonesia menyatakan bahwa Pasal 74, ayat (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan Sumber Daya Manusia wajib melaksanakan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan. Ayat (2) Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 3

merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang dipelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ayat (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan Pemerintah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan diantaranya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, tingkat leverage dan kepemilikan manajerial. Menurut Belkaoui, 1989 (Retno, 2006) perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum. Perusahaan besar yang cenderung lebih diawasi oleh banyak pihak tidak akan lepas dari tekanan politik yaitu tekanan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, sehingga perusahaan besar akan lebih banyak mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial dibandingkan perusahaan kecil. Leverage menunjukkan seberapa jauh perusahaan didanai oleh pihak luar. Semakin tinggi tingkat leverage (rasio utang/ekuitas) suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi (Belkaouli dan Kaprik, 1989 dalam Retno, 2006). Agar laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial. 4

Ketika kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin kecil maka konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi semakin besar (Jensen dan Mackling, 1976 dalam Retno, 2006). Dalam hal ini manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut. Belkaoui, 1989 (Retno, 2006) menyatakan bahwa (1) pengungkapan sosial mempunyai hubungan yang positif dengan kinerja sosial perusahaan, (2) ada hubungan positif antara pengungkapan sosial dengan visibilitas politis, dimana perusahaan besar yang cenderung diawasi akan lebih banyak mengungkapkan informasi sosial dibandingkan perusahaan kecil, (3) ada hubungan positif antara pengungkapan sosial dengan tingkat profitabilitas. (4) ada hubungan negatif antara pengungkapan sosial dengan tingkat financial leverage. Hasil penelitian Retno (2006) menemukan bahwa prosentase kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan perusahaan dalam mengungkapkan informasi sosial. Penelitian ini bermaksud untuk menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas perusahaan, tingkat leverage dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan informasi 5

pertanggungjawaban sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Atas dasar latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan informasi Bursa Efek Indonesia? 2) Apakah tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3) Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan informasi Bursa Efek Indonesia? 4) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6

2) Untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Untuk mengetahui tingkat leverage terhadap pengungkapan informasi Bursa Efek Indonesia. 4) Untuk mengetahui kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan informasi Bursa Efek Indonesia. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka kegunaan dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagi khasanah ilmu pengetahuan Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, pengetahuan, dan wawasan yang lebih luas tentang konsep atau teori-teori yang berkaitan dengan disclosure khususnya mengenai pengaruh ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas perusahaan, tingkat leverage dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan informasi Bursa Efek Indonesia. 2) Bagi penyelesaian operasional dan perumusan kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pembaca mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi 7

Bursa Efek Indonesia dan sebagai masukan dalam melakukan analisa laporan keuangan bagi investor untuk acuan pengambilan keputusan investasi, bagi kreditur dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan kredit, dan bagi pengguna laporan keuangan lainnya sehubungan dengan berbagai keputusan yang akan dibuat terkait dengan perusahaan. 1.4 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat dipakai sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini serta rumusan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, difinisi operasional dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. 8

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai pembahasan hasil penelitian, dan pengujian hipotesis yang diajukan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 9