- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2016, No (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1022); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

BUPATI LAHAT PERATURAN BUPATI LAHAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 60 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Guru dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Si

2016, No Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana menjadi Pegawai Negeri Sipil Badan Kependudukan dan Keluarga Beren

Transkripsi:

- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan manajemen kepegawian yang didukung dengan data dan informasi kepegawaian yang akurat, berkualitas dan tepat waktu berbasis teknologi informasi yang terintegrasi perlu mengembangkan sistem informasi manajemen kepegawaian; b. bahwa guna meningkatkan pengintegrasian data dan informasi kepegawaian, sistem informasi dan sumber daya manusia untuk pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu mengatur sistem informasi manajemen kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 463); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI.

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Pegawai adalah pegawai negeri sipil dan pegawai lain yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan pegawai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dipekerjakan atau diperbantukan pada instansi lain. 2. Manajemen kepegawaian adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. 3. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut SIMPEG KDPDTT adalah sistem berbasis komputer yang menghasilkan, menyimpan, mengelola, mengirim, dan/atau menerima data dan informasi kepegawaian secara daring (online) yang akurat, berkualitas, dan tepat waktu sebagai upaya pelaksanaan manajemen kepegawaian. 4. Sistem informasi adalah sekumpulan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia (brainware), prosedur, dan/atau aturan yang diorganisasikan secara terintegrasi untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

- 4-5. Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan tertentu. 6. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang disajikan dalam berbagai bentuk dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. 7. Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT adalah Sekretaris Jenderal. 8. Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT adalah pejabat Administrator pada biro yang menangani bidang kepegawaian yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan informasi kepegawaian. 9. Pejabat Pengelola Kepegawaian adalah pejabat yang menangani urusan kepegawaian pada unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 10. Komponen SIMPEG KDPDTT adalah pelaksana yang ditunjuk membantu pejabat pengelola SIMPEG KDPDTT dan pejabat pengelola kepegawaian dalam pengelolaan SIMPEG KDPDTT. Pasal 2 Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam pengelolaan data kepegawaian sehingga dapat mempercepat pengelolaan dan penyajian data dan informasi kepegawaian yang akurat, berkualitas, dan tepat waktu sebagai pendukung manajemen kepegawaian. Pasal 3 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan data kepegawaian, informasi manajemen kepegawaian dan data belanja pegawai.

- 5 - Pasal 4 Sasaran Peraturan Menteri ini yaitu untuk tercapainya kelancaran administrasi kepegawaian, khususnya dalam rangka penyajian data kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sehingga dapat mendukung tugas pimpinan dalam pengambilan keputusan. Pasal 5 SIMPEG KDPDTT merupakan bagian dari sistem informasi manajemen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. BAB II DATA DAN INFORMASI KEPEGAWAIAN Pasal 6 (1) Data Kepegawaian meliputi data kepegawaian sejak pegawai diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pensiun atau diberhentikan/mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil. (2) Data kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Rumah (Home); 1. Biodata: a) Profil; b) Pangkat; c) Jabatan; d) Organisasi; e) Jasa; f) Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara; g) Hukuman; h) Cuti; i) Tugas Luar Negeri; dan j) Bahasa;

- 6-2. Riwayat Pendidikan: a) Pendidikan Umum; b) Diklat Struktural; c) Diklat Fungsional; d) Diklat Teknis; e) Penataran; f) Seminar; g) Kursus; h)diklat Pemerintahan; i) Penyaji Seminar; dan j) Karya Tulis/Makalah; dan 3. Data Keluarga: a) Data Suami/Istri; b) Data Anak; c) Data Ayah; dan d) Data Ibu; b. Pemutakhiran Data yaitu masukan/pemutakhiran (input/update) Data Pegawai; dan c. Layanan Pegawai: 1. Kehadiran; 2. Tunjangan Kinerja; 3. Kehadiran Bulanan; 4. Hitung Tunjangan; 5. Dosir; a) Laporan Pemasukan Dokumen; dan b) Unggah Dokumen; 6. Izin Cuti; 7. Penilaian Kinerja; a) Aktivitas Pegawai; b) Penilaian Kinerja Pegawai; dan c) Laporan Penilaian Kinerja; dan 8. Sasaran Kinerja Pegawai a) Kegiatan Tugas Jabatan; dan b) Realisasi. (3) Data kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan pribadi, akademis, maupun jenjang karir pegawai.

- 7 - (4) Data kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diolah dan disajikan dalam bentuk informasi kepegawaian. (5) Informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terkait dengan: a. rapat Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan; b. formasi pegawai; c. mutasi yang disebabkan adanya perubahan data pegawai yaitu kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pindah unit kerja dan pindah Instansi; d. daftar Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan e. Usulan Tunjangan Keluarga. BAB III PENGELOLA SIMPEG KDPDTT Pasal 7 Setiap pimpinan Unit Kerja Eselon I wajib melakukan pengelolaan data dan informasi kepegawaian pada satuan kerja masing-masing melalui SIMPEG KDPDTT. Pasal 8 (1) Dalam rangka operasionalisasi SIMPEG KDPDTT dilakukan pembinaan dan pengelolaan SIMPEG KDPDTT. (2) Pembinaan SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT. (3) Pengelolaan SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT. (4) Dalam rangka penghimpunan data kepegawaian, Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibantu oleh Pejabat Pengelola Kepegawaian.

- 8 - Pasal 9 (1) Dalam rangka pengelolaan SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT dibantu oleh: a. Super Admin; b. Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika; c. Super Komponen; dan d. Komponen. (2) Super Admin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bertugas dan bertanggung jawab atas pengolahan data kepegawaian dan/atau penyediaan informasi kepegawaian pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (3) Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bertugas dan bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan teknologi informasi pendukung SIMPEG KDPDTT. (4) Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), apabila diperlukan dapat melibatkan programer dalam melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan teknologi informasi pendukung SIMPEG KDPDTT. (5) Super Komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c bertugas dan bertanggung jawab dalam pengolahan data kepegawaian dan/atau penyediaan informasi kepegawaian pada unit kerja eselon I teknis. (6) Komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d bertugas dan bertanggung jawab dalam pengolahan data kepegawaian dan/atau penyediaan informasi kepegawaian pada unit kerja eselon II Sekretariat Jenderal maupun unit teknis yang menangani tata usaha.

- 9 - (7) Super Admin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. Ketua/Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT dijabat oleh Kepala Biro yang menangani bidang kepegawaian, Sekretariat Jenderal; b. Sekretaris/Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT dijabat oleh Administrator bagian yang menangani bidang data dan informasi kepegawaian, Sekretariat Jenderal; dan c. Operator SIMPEG KDPDTT dijabat oleh Pengawas dan dibantu oleh Pelaksana bidang data dan informasi kepegawaian, Sekretariat Jenderal. (8) Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh operator informasi dan teknologi pada bidang yang menangani pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika pada badan yang menangani informatika. (9) Super Komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan oleh operator SIMPEG KDPDTT pada bagian yang menangani bidang kepegawaian masing-masing Unit Kerja Eselon I. (10) Operator SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (9) harus Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (11) Komponen sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan oleh operator SIMPEG KDPDTT pada bagian yang menangani tata usaha pada masing-masing Unit Kerja Eselon II. (12) Operator SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (11) harus Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pasal 10 Super Admin, Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika, Super Komponen dan Komponen sebagaimana

- 10 - dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7), ayat (8), ayat (9) dan ayat (11) ditetapkan oleh Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT atas usul Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT. BAB IV TUGAS DAN WEWENANG Pasal 11 Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), mempunyai tugas: a. mengangkat dan memberhentikan operator aplikasi SIMPEG KDPDTT; b. memberikan pertimbangan dalam pembangunan dan pengembangan program aplikasi SIMPEG KDPDTT; dan c. memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pemeliharaan aplikasi SIMPEG KDPDTT, penyempurnaan tampilan (feature), asupan (input), dan luaran (output) dalam pengelolaan data dan informasi kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pasal 12 Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), mempunyai tugas: a. menyusun, menyempurnakan, dan mengembangkan prosedur dan standar SIMPEG KDPDTT; b. mengelola data dan informasi kepegawaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; c. membangun, memelihara dan mengembangkan data kepegawaian dan program aplikasi SIMPEG KDPDTT; d. menyusun dan menyempurnakan tampilan (feature), masukan (input), dan keluaran (output) dalam pengelolaan data dan informasi kepegawaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; e. melaporkan hasil pengelolaan SIMPEG KDPDTT secara periodik kepada Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT; dan f. mengawasi pelaksanaan tugas operator SIMPEG KDPDTT.

- 11 - Pasal 13 Pejabat Pengelola Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4), mempunyai tugas: a. mengelola data dan informasi kepegawaian di lingkungan unit kerjanya; dan b. melaporkan hasil pengelolaan data dan informasi kepegawaian secara periodik kepada pejabat pengelola SIMPEG KDPDTT melalui Operator SIMPEG KDPDTT di lingkungan unit kerjanya. Pasal 14 (1) Super Admin aplikasi SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) huruf huruf a, huruf b dan huruf c mempunyai tugas: a. melakukan pengelolaan, pemasukan data (entry data), dan penyajian data dan informasi kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan b. melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap data kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2) Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) mempunyai tugas: a. melakukan pengembangan terhadap sistem informasi dan sumber daya informatika; dan b. melakukan pemeliharaan terhadap sistem informasi tersebut. (3) Super Komponen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (9) mempunyai tugas: a. melakukan pengelolaan, pemasukan data (entry data), dan penyajian data dan informasi kepegawaian di lingkungan Unit Kerja Eselon I; b. melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap data kepegawaian pada Unit Kerja Eselon I; dan c. melaporkan penginputan data baru tersebut ke bagian yang menangani bidang data dan informasi

- 12 - kepegawaian pada Sekretariat Jenderal, serta menyerahkan dokumen (hard copy) dari data yang sudah diinput ke dalam aplikasi SIMPEG KDPDTT tersebut. (4) Komponen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (10) mempunyai tugas: a. melakukan pengelolaan, pemasukan data (entry data), dan penyajian data dan informasi pegawai di lingkungan Unit Kerja Eselon II; b. melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap data pegawai pada Unit Kerja Eselon II; dan c. melaporkan pemasukan (input) data baru tersebut ke bagian yang menangani bidang kepegawaian pada masing-masing Unit Kerja Eselon I serta menyerahkan dokumen (hard copy) dari data yang sudah diinput ke dalam aplikasi SIMPEG KDPDTT. Pasal 15 Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), mempunyai wewenang: a. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SIMPEG KDPDTT pada unit pengelola kepegawaian di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan b. melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi data kepegawaian kepada pejabat pengelola kepegawaian pada unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Pasal 16 (1) Super Admin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) huruf a, huruf b dan huruf c berwenang untuk melakukan pengecekan data pegawai dan melakukan perubahan data pada seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

- 13 - (2) Pengawas Sistem Informasi dan Sumber Daya Informatika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) berwenang untuk melakukan pengecekan dan pemeliharaan baik software maupun hardware yang terkait dengan aplikasi SIMPEG KDPDTT tersebut. (3) Super Komponen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (9) berwenang untuk melakukan pengecekan data pegawai dan melakukan perubahan data pegawai pada tingkat Unit Kerja Eselon I. (4) Komponen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (10) berwenang untuk melakukan pengecekan data pegawai dan melakukan perubahan data pegawai pada tingkat Unit Kerja Eselon II. Pasal 17 (1) Setiap pegawai berhak mengetahui dan meneliti data kepegawaiannya melalui operator aplikasi SIMPEG KDPDTT. (2) Setiap pegawai wajib: a. memberikan data kepegawaian paling mutakhir kepada pejabat pengelola kepegawaian di unit kerja masing-masing dengan melampirkan dokumen pendukung; dan b. memberikan klarifikasi secara lisan atau tertulis atas permintaan pejabat pengelola kepegawaian di unit kerja masing-masing. BAB V MEKANISME PELAKSANAAN SIMPEG KDPDTT Pasal 18 Mekanisme pelaksanaan SIMPEG KDPDTT dilakukan dengan tahapan: a. pengumpulan/penghimpunan data kepegawaian; b. penyimpanan dan pemutakhiran data; dan c. pengolahan dan penyajian data.

- 14 - Pasal 19 (1) Pengumpulan/penghimpunan data kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a dilakukan berdasarkan sumber data tentang status pegawai sejak diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pensiun atau diberhentikan/mengundurkan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil. (2) Pejabat pengelola kepegawaian melakukan pengumpulan/penghimpunan data kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap pegawai di unit kerja masing-masing dengan melampirkan dokumen pendukung. (3) Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Daftar Riwayat Hidup; b. Keputusan Pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil; c. Keputusan Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil; d. Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala; e. Keputusan Kenaikan Pangkat; f. Keputusan Pengangkatan/Pembebasan/Mutasi Jabatan; g. Keputusan Hukuman Disiplin/Surat Peringatan (jika ada); h. Surat Tanda Lulus Pendidikan Formal (Ijazah) beserta Transkrip Nilai mulai dari Sekolah Dasar hingga pendidikan terakhir; i. Sertifikat Diklat Struktural; j. Sertifikat Diklat Fungsional; k. Surat Perintah; l. Surat Tugas; m. Surat Ijin Tugas Belajar/Surat Ijin Belajar atas Inisiatif Sendiri; n. Surat Nikah/Cerai;

- 15 - o. Surat Izin Pernikahan/Perceraian/Melaksanakan Perceraian; p. Akta Kelahiran; q. Akta Kelahiran Anak; r. Sasaran Kinerja Pegawai dalam 2 (dua) tahun terakhir; s. Keputusan Menduduki Jabatan (Petikan, Lampiran, Surat Pernyataan Pelantikan, Surat Pernyataan Melaksankan Tugas, dan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan) bagi Pejabat Struktural; t. Tanda Penghargaan (satyalancana karya satya dan sejenisnya); u. Keputusan Pelimpahan/Pencabutan status Diperbantukan/ Dipekerjakan; v. Kartu Pegawai; w. Kartu Istri /Kartu Suami; x. Kartu Taspen; y. Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara; dan z. SK Pensiun. (4) Dalam pelaksanaan pengumpulan/penghimpunan data kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pejabat pengelola kepegawaian melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi kepada pegawai apabila diperlukan. (5) Pejabat pengelola kepegawaian menyampaikan data kepegawaian di lingkungan unit kerjanya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT di bagian yang menangani bidang kepegawaian pada Sekretariat Jenderal. Pasal 20 Penyimpanan dan pemutakhiran data kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b dilakukan oleh Super Admin sesuai dengan kewenangannya.

- 16 - Pasal 21 Pengolahan dan penyajian data kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf c dilakukan oleh Super Admin dan Super Komponen dengan menggunakan Aplikasi SIMPEG KDPDTT agar menjadi informasi kepegawaian yang akurat, tepat waktu dan relevan. Pasal 22 (1) Informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ditampilkan pada laman (homepage) SIMPEG KDPDTT di www.simpeg.kemendesa.go.id. (2) Pegawai dan/atau pimpinan unit kerja yang membutuhkan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengetahui dan meneliti informasi kepegawaian melalui Super Admin, Super Komponen dan Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT sesuai dengan kewenangannya. (3) Dalam hal terdapat perbedaan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Super Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT wajib melaporkan kepada pejabat pembina SIMPEG KDPDTT dan Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT wajib melaporkan kepada pejabat pengelola kepegawaian. Pasal 23 (1) Pengelolaan SIMPEG KDPDTT dilakukan berdasarkan prosedur dan standar yang meliputi: a. prosedur sistem pengelolaan data dan informasi kepegawaian Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan b. petunjuk operasional program aplikasi SIMPEG KDPDTT. (2) Prosedur sistem pengelolaan data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi pengisian data, perekaman data, dan pemutakhiran data.

- 17 - (3) Petunjuk operasional program aplikasi SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat: a. tata cara pengoperasian Aplikasi SIMPEG; b. penyajian data dalam laman (homepage) SIMPEG KDPDTT di www.simpeg.kemendesa.go.id; dan c. data dan informasi kepegawaian. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur sistem pengelolaan data dan informasi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan petunjuk operasional program aplikasi SIMPEG KDPDTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT. BAB VI KERAHASIAAN DATA Pasal 24 (1) Super Admin, Super Komponen dan Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 bertanggung jawab atas kebenaran dan keamanan data informasi kepegawaian. (2) Data dan informasi kepegawaian secara lengkap tidak diperbolehkan diberikan kepada pihak lain baik di dalam maupun di luar lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tanpa seizin atasan atau yang bersangkutan. (3) Untuk menjaga kerahasiaan data dan informasi kepegawaian, Super Komponen dan Super Admin tidak diperkenankan memberikan kata sandi (password) kepada pihak lain.

- 18 - BAB VII PEMBINAAN Pasal 25 (1) Dalam rangka pengembangan SIMPEG KDPDTT, Pejabat Pembina SIMPEG KDPDTT melakukan pembinaan terhadap Pejabat Pengelola SIMPEG KDPDTT, Pejabat Pengelola Kepegawaian, Super Admin, Super Komponen, dan Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan: a. sosialisasi SIMPEG KDPDTT; dan b. peningkatan kapasitas Super Admin, Super Komponen, dan Komponen SIMPEG KDPDTT. BAB VIII EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 26 (1) Pejabat pengelola SIMPEG KDPDTT melakukan evaluasi terhadap tampilan (feature), masukan (input), keluaran (output), dan program aplikasi. (2) Pejabat pengelola kepegawaian pada unit kerja eselon I dan Unit Kerja Eselon II teknis melakukan evaluasi terhadap data dan informasi kepegawaian sesuai dengan kewenangannya. Pasal 27 (1) Super Admin dan Super Komponen aplikasi SIMPEG KDPDTT secara berjenjang menyampaikan laporan kepada pejabat pengelola SIMPEG KDPDTT dengan tembusan kepada pejabat pengelola kepegawaian di unit kerja masing-masing. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun melalui program aplikasi SIMPEG KDPDTT dalam bentuk cetakan (hard copy).

- 19 - (3) Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan program aplikasi SIMPEG KDPDTT. (4) Laporan dilakukan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 20 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 September 2017017 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. EKO PUTRO SANDJOJO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA Salinan sesuai aslinya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Plt. Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana R. Hari Pramudiono BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 1369