PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA AHLI. BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG

MEMUTUSKTKN : PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG SERTIFIKASI DAN REGISTRASI TENAGA TERAMPIL. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG

DRAFT RANCANGAN PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL. Nomor : Tahun 2012 TENTANG REGISTRASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 04 TAHUN 2011 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL. NOMOR : 11 TAHUN 2013 Pasal 12 KONSTRUKSI JAKARTA, 16 DESEMBER 2013

PERATURAN SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL. NOMOR : 11 TAHUN 2013 Pasal 12 KONSTRUKSI JAKARTA, 16 DESEMBER 2013

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR: 5 TAHUN 2014 TENTANG REGISTRASI USAHA JASA KONSTRUKSI TERINTEGRASI

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 71/KPTS/LPJK/D/VIII/ 2001

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 45 Tahun 2012 Seri E

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PERATURAN REGISTRASI USAHA

5. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Registrasi Ulang,

LOGO PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PEKALONGAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL Nomor :...

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENILAI AHLI BIDANG JASA KONSTRUKSI

: Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa Berlaku dan Permohonan Baru Sertifikat Badan Usaha dan Tenaga Kerja Konstruksi.

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2014 NOMOR 06 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Nomor : 052/KEP/DP-KI/III/2017. Tentang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04 / PRT / M / 2011 TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

DRAFT RAPERLEM TENTANG REGISTRASI JASA PERENCANA & PENGAWAS Page 1

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Unsur Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Di Dua Puluh Tujuh Provinsi, dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 338/KPTS/M/2011 tentang

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BUPATI ENREKANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR TAHUN. TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 70 / KPTS / LPJK / D / VIII / 2001

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

BIAYA SERTIFIKASI & REGISTRASI USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Alur Proses Perizinan dan Dokumen Persyaratan untuk Izin Baru

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a.

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN LPJK PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR TAHUN 2012 TENTANG KOMITE LISENSI UNIT SERTIFIKASI DAN TATA CARA PEMBERIAN LISENSI

BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN

MEMUTUSKAN PERATURAN LEMBAGA JASA KONSTRUKSI NASIONAL TENTANG PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TENAGA AHLI BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN UNIT SERTIFIKASI DAN PEMBERIAN LISENSI

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PERIKSA IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) NASIONAL

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

- 2 - b. bahwa dalam rangka mendukung upaya percepatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur periode diperlukan peningkatan sinergisitas

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan ini mengajukan permohonan Izin Praktik untuk dapat melakukan pekerjaan sebagai Konsultan Pajak.

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN LOMBOK BARAT

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI BIDANG USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 10 /PRT/M/2010 TENTANG

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR PERMOHONAN IUJK NASIONAL JASA PELAKSANA KONSTRUKSI. Nomor :..., Lampiran :

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Transkripsi:

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI TENTANG TATACARA PERCEPATAN REGISTRASI SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU), SERTIFIKAT KEAHLIAN KERJA (SKA), DAN SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA (SKTK) TAMBAHAN JAKARTA, 22 AGUSTUS 2017 LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL 1

4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/KPTS/M/2017 Tentang Pengukuhan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional Periode 2016-2020 Serta Penetapan Penasihat dan Dewan Pengawas Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional Periode 2016-2020. Memperhatikan : 1. Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor UM0111- DK/140 tanggal 16 Maret 2017 perihal Masa Berlaku SE/2015. 2. Keputusan Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi pada tanggal 26-28 April 2017. 3. Keputusan Rapat Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional pada tanggal 18 Agustus 2017. MEMUTUSKAN Menetapkan : TATACARA PERCEPATAN REGISTRASI SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU), SERTIFIKAT KEAHLIAN KERJA (SKA), DAN SERTIFIKAT KETERAMPILAN KERJA (SKTK) TAMBAHAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut LPJK adalah Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi. 2. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Tingkat Nasional yang selanjutnya disebut LPJK Nasional adalah LPJK yang berkedudukan di ibukota Negara. 3. Badan Pelaksana LPJK yang selanjutnya disebut Bapel LPJK adalah alat kelengkapan LPJK yang merupakan unit kerja yang mendukung pelaksanaan tugas LPJK yang meliputi tugas: administrasi, teknis, dan keahlian. 3

4. Asosiasi Profesi adalah asosiasi profesi jasa konstruksi, yaitu satu atau lebih wadah organisasi, dan/atau himpunan orang perseorangan yang terampil, ahli atas dasar kesamaan disiplin keilmuan, profesi di bidang konstruksi dan/atau yang berkaitan dengan jasa konstruksi, yang telah memperoleh kewenangan menyelenggarakan verifikasi dan validasi awal tingkat nasional atau asosiasi profesi yang telah memperoleh kewenangan menyelenggarakan verifikasi dan validasi awal tingkat provinsi. 5. Asosiasi Perusahaan adalah organisasi yang mewadahi Badan Usaha jasa konstruksi baik yang berbentuk Badan Hukum maupun yang bukan Badan Hukum yang telah memperoleh kewenangan menyelenggarakan verifikasi dan validasi awal tingkat nasional atau asosiasi perusahaan yang telah memperoleh kewenangan menyelenggarakan verifikasi dan validasi awal tingkat provinsi. 6. Registrasi adalah suatu kegiatan oleh LPJK untuk menentukan kompetensi profesi keahlian dan keterampilan tertentu, orang perseorangan dan badan usaha untuk menentukan izin usaha, sesuai klasifikasi dan kualifikasi yang diwujudkan dalam sertifikat. 7. Sertifikasi adalah: a. proses penilaian untuk mendapatkan pengakuan terhadap klasifikasi dan kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha di bidang jasa konstruksi yang berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha; atau b. proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi keahlian dan keterampilan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau kefungsian dan/atau keahlian tertentu. 8. Sertifikat adalah: a. tanda bukti pengakuan dalam penetapan klasifikasi dan kualifikasi atas kemampuan usaha di bidang jasa konstruksi, baik yang berbentuk orang perseorangan maupun badan usaha; atau b. tanda bukti pengakuan atas kompetensi keahlian, keahlian kerja dan keterampilan kerja orang perseorangan di bidang jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan, keterampilan tertentu, kefungsian tertentu, dan/atau keahlian tertentu. 9. Sertifikat Keahlian Kerja yang selanjutnya disebut SKA adalah Sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keahlian tertentu. 10. Sertifikat Keterampilan Kerja yang selanjutnya disebut SKTK adalah Sertifikat yang diterbitkan LPJK dan diberikan kepada tenaga Terampil konstruksi yang telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan, kefungsian dan/atau keterampilan tertentu. 11. Sertifikat Badan Usaha yang selanjutnya disebut SBU adalah sertifikat tanda bukti pengakuan formal atas tingkat / kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha dengan ketetapan klasifikasi dan kualifikasi Badan Usaha. 4

12. Nomor Registrasi Keahlian yang selanjutnya disebut NRKA adalah nomor registrasi yang tercantum dalam SKA yang diberikan oleh LPJK. 13. Nomor Registrasi Keterampilan yang selanjutnya disebut NRKT adalah nomor registrasi yang tercantum dalam SKTK yang diberikan oleh LPJK. 14. Nomor Registrasi Usaha yang selanjutnya disebut NRU adalah nomor yang ditetapkan oleh LPJK Nasional yang dicantumkan pada TDUP dan SBU sebagai bukti telah dicatatnya Sertifikat di dalam SIKI-LPJK Nasional. 15. Sistem Informasi Konstruksi Indonesia LPJK yang selanjutnya disebut SIKI-LPJK Nasional adalah sistem informasi berbasis teknologi informasi yang menghimpun semua data dan informasi jasa konstruksi yang dimiliki LPJK Nasional. BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN LINGKUP PENGATURAN Pasal 2 Peraturan ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan dan mewujudkan tertib pelaksanaan registrasi SBU/SKA/SKTK tambahan sesuai dengan persyaratan usaha jasa konstruksi untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan dan peraturan perundang-undangan. Pasal 3 Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan sesuai dengan persyaratan klasifikasi/subklasifikasi dan kualifikasi/subkualifikasi yang telah ditetapkan. Pasal 4 Ruang lingkup pengaturan pelaksanaan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan ini meliputi ketentuan tentang penyelenggara registrasi, persyaratan permohonan registrasi, mekanisme registrasi, blanko, Nomor Registrasi dan Biaya, serta ketentuan penutup. 5

BAB III PENYELENGGARA REGISTRASI Pasal 5 (1) LPJK Nasional bertanggung jawab atas penyelenggaraan percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan. (2) Penyelenggaraan percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh LPJK Nasional. (3) Proses percepatan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan setiap hari kerja. Pasal 6 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani SBU/SKA/SKTK sebagai bukti telah diregistrasi adalah Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional. Pasal 7 LPJK Nasional dapat menolak melakukan percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK Tambahan kepada Badan Usaha atau tenaga kerja apabila belum menyelesaikan kewajiban keuangan yang terkait dengan registrasi kepada LPJK. BAB IV PERSYARATAN Pasal 8 (1) Permohonan percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK yang dapat dilayani adalah permohonan bagi SBU/SKA/SKTK yang telah tertayang datanya pada data tambahan SIKI-LPJK Nasional. (2) Permohonan percepatan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilayani LPJK Nasional sampai dengan 30 Desember 2017. 6

(3) Percepatan Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penyesuaian data dan registrasi SBU/SKA/SKTK pada SIKI LPJK Nasional sesuai dengan ketentuan Peraturan LPJK Nasional Nomor 10 Tahun 2013, Nomor 11 Tahun 2013, Nomor 5 Tahun 2014, Nomor 4 Tahun 2011 dan Nomor 5 Tahun 2011 beserta perubahannya, sedangkan sertifikasi dan penetapan kemampuan/kompetensi SBU/SKA/SKTK menjadi tanggung jawab Asosiasi Profesi/Asosiasi Perusahaan Yang Diberikan Kewenangan Melakukan Verifikasi dan Validasi Awal yang dinyatakan dalam surat pernyataan dengan menggunakan format terlampir pada Lampiran 3 dan Lampiran 6. (4) Dalam hal pemohon percepatan registrasi telah memiliki SBU/SKA/SKTK yang telah diregistrasi di SIKI-LPJK Nasional dengan subklasifikasi yang sama dengan yang dimohonkan dan dengan subkualifikasi lebih tinggi daripada subkualifikasi yang dimiliki di SIKI-LPJK Nasional, maka pemohon wajib memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan LPJK Nasional Nomor 10 Tahun 2013, Nomor 11 Tahun 2013, Nomor 5 Tahun 2014, Nomor 4 Tahun 2011 dan Nomor 5 Tahun 2011 beserta perubahannya. (5) SBU/SKA/SKTK hasil registrasi yang telah diterbitkan dapat dilakukan peningkatan kualifikasi, diperpanjang masa berlaku, perubahan data dan perpindahan anggota Asosiasi Profesi/Asosiasi Perusahaan, mengikuti ketentuan registrasi sebagaimana diatur dalam Peraturan LPJK Nasional Nomor 10 Tahun 2013, Nomor 11 Tahun 2013, Nomor 5 Tahun 2014, Nomor 4 Tahun 2011 dan Nomor 5 Tahun 2011 beserta perubahannya. BAB V PERMOHONAN REGISTRASI Pasal 9 (1) Permohonan percepatan registrasi SKA/SKTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) disampaikan melalui Asosiasi Profesi yang menerbitkan SKA/SKTK sebelumnya dan terdaftar sebagai asosiasi yang diberikan wewenang verifikasi dan validasi awal, diterima paling lambat tanggal 30 Desember 2017. (2) Permohonan percepatan registrasi SKA/SKTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan berkas pendukungnya, meliputi: a. Surat permohonan dengan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 1; b. Surat Pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa seluruh data dalam SIKI LPJK Nasional adalah benar dengan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 2; 7

c. Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4, menghadap ke depan dengan pakaian rapih (bukan kaos); dan d. SKA / SKTK asli yang dimintakan registrasi. Pasal 10 (1) Permohonan percepatan registrasi SBU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) disampaikan melalui Asosiasi Perusahan yang menerbitkan SBU sebelumnya dan terdaftar sebagai asosiasi yang diberikan wewenang verifikasi dan validasi awal, diterima paling lambat tanggal 30 Desember 2017 (2) Permohonan percepatan registrasi SBU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyerahkan berkas pendukungnya, meliputi: a. Surat permohonan dengan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 4; b. Surat Pernyataan pernyataan Badan Usaha menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 5; c. Pas foto PJBU berwarna terbaru ukuran 3 x 4, menghadap ke depan dengan pakaian rapih (bukan kaos); dan d. SBU asli yang dimintakan registrasi. (3) Dalam hal pemohon memiliki subklasifikasi umum dan spesialis maka pemohon harus memilih percepatan registrasi SBU dengan subklasifikasi umum atau spesialis. BAB VI MEKANISME REGISTRASI Pasal 11 (1) Alur kerja percepatan registrasi SKA/SKTK sebagai berikut: a. Pemohon menyampaikan permohonan registrasi melalui Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1). b. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerima permohonan dan mengunggah data permohonan ke SIKI-LPJK Nasional dengan mengambil data SKA/SKTK Tambahan. c. Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan permohonan SKA atau SKTK dilengkapi dengan Surat Pernyataan 8

menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 3 dan dilampirkan bukti pembayaran biaya percepatan registrasi yang telah ditransfer melalui rekening LPJK Nasional. d. Badan Pelaksana LPJK Nasional menerima dokumen permohonan registrasi, memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa database dari SIKI-LPJK Nasional, kemudian memberikan tanda terima permohonan registrasi SKA /SKTK. e. Badan Pelaksana LPJK Nasional melakukan validasi permohonan percepatan registrasi SKA/SKTK dengan melihat kesesuaian dokumen permohonan SKA/SKTK dengan data di SIKI-LPJK Nasional. f. Dokumen permohonan percepatan registrasi SKA/SKTK yang tidak lengkap dan/atau tidak memenuhi persyaratan dikembalikan kepada Pemohon melalui Asosiasi Profesi untuk dilengkapi dan/atau diperbaiki. g. Badan Pelaksana LPJK Nasional mempersiapkan rencana registrasi SKA/SKTK dan dituangkan dalam buku registrasi untuk selanjutnya diberikan NRKA atau NRKT. h. Badan Pelaksana LPJK Nasional menerbitkan SKA/SKTK berdasarkan buku regisrasi. i. Badan Pelaksana LPJK Nasional membuat laporan penerbitan Percepatan SKA/SKTK dan disampaikan kepada Pengurus LPJK Nasional. (2) Alur kerja percepatan registrasi SBU sebagai berikut: a. Pemohon menyampaikan permohonan registrasi melalui Asosiasi Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1). b. Asosiasi Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerima permohonan dan mengunggah data permohonan ke SIKI-LPJK Nasional dengan mengambil data SBU Tambahan. b. Asosiasi Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan permohonan SBU dilengkapi dengan Surat Pernyataan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum pada Lampiran 6 dan dilampirkan bukti pembayaran biaya percepatan registrasi yang telah ditransfer melalui rekening LPJK Nasional. c. Badan Pelaksana LPJK Nasional menerima dokumen permohonan registrasi Konversi, memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa database dari SIKI- LPJK Nasional, kemudian memberikan tanda terima permohonan registrasi SBU. d. Badan Pelaksana LPJK Nasional melakukan validasi permohonan percepatan registrasi SBU dengan melihat kesesuaian dokumen permohonan SBU dengan data di SIKI. e. Dokumen permohonan percepatan registrasi SBU yang tidak lengkap dan/atau tidak memenuhi persyaratan dikembalikan kepada Pemohon melalui Asosiasi Perusahaan untuk dilengkapi dan/atau diperbaiki. 9

f. Badan Pelaksana LPJK Nasional mempersiapkan rencana registrasi SBU dan dituangkan dalam buku registrasi untuk selanjutnya diberikan NRU. g. Badan Pelaksana LPJK Nasional menerbitkan SBU berdasarkan buku regisrasi. h. Badan Pelaksana LPJK Nasional membuat laporan penerbitan Percepatan SBU dan disampaikan kepada Pengurus LPJK Nasional. (3) Dalam hal data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf b belum lengkap, permohonan registrasi tetap diproses dan data permohonan dapat diunggah sampai dengan 30 Desember 2017. Pasal 12 Alur kerja percepatan SBU/SKA/SKTK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 tertuang dalam Lampiran 7. BAB VII BLANKO, NOMOR REGISTRASI DAN BIAYA Bagian Kesatu Blanko Sertifikat, Masa Berlaku dan Nomor Registrasi Pasal 13 Blanko SBU/SKA/SKTK dicetak oleh LPJK Nasional Pasal 14 (1) Pencetakan SBU/SKA/SKTK dengan cara mengunduh data dari SIKI LPJK Nasional, mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan LPJK Nasional Nomor 10 Tahun 2013, Nomor 11 Tahun 2013, Nomor 5 Tahun 2014, Nomor 4 Tahun 2011 dan Nomor 5 Tahun 2011 beserta perubahannya. (2) Pada halaman belakang SBU/SKA/SKTK sebagaimana dimaksud ayat (1) tercetak logo asosiasi, nama dan tanda tangan ketua umum asosiasi dalam format kering. 10

(3) Logo asosiasi, nama dan tanda tangan ketua umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah asosiasi perusahaan atau asosiasi profesi yang telah memperoleh kewenangan menyelenggarakan Verifikasi dan Validasi Awal tingkat nasional dan penerbit SBU/SKA/SKTK yang telah tertayang datanya pada data tambahan SIKI- LPJK Nasional. Pasal 15 (1) SBU dinyatakan sah bilamana pada SBU telah tercantum NRU dan ditandatangani oleh Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional. (2) SKA dinyatakan sah bilamana pada SKA telah tercantum NRKA dan ditandatangani oleh Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional. (3) SKTK dinyatakan sah bilamana pada SKTK telah tercantum NRTK dan ditandatangani oleh Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional. (4) SBU/SKA/SKTK yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) apabila Data Badan usaha atau tenaga kerja beserta data klasifikasi dan kualifikasi tertayang pada situs LPJK Nasional (www.lpjk.net). (5) Dalam hal ditemukan perbedaan data antara data yang tertuang pada SBU/SKA/SKTK dengan data yang tertayang pada situs LPJK Nasional www.lpjk.net), maka yang dinyatakan benar adalah data yang tertayang pada situs LPJK Nasional (www.lpjk.net). (6) LPJK Nasional berhak menyatakan SBU/SKA/SKTK yang digunakan Badan usaha tau tenaga kerja tidak sah, jika terbukti SBU/SKA/SKTK tersebut telah diubah dan/atau berbeda dengan rekaman SBU/SKA/SKTK yang ada di LPJK. (7) LPJK Nasional berhak mencabut SBU/SKA/SKTK yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (3). Pasal 16 Masa berlaku SBU/SKA/SKTK bagi Badan Usaha atau tenaga kerja yang mengajukan permohonan registrasi percepatan adalah sesuai dengan masa berlaku yang tertera dalam SBU/SKA/SKTK asli dan paling lambat 31 Agustus 2018. 11

Bagian Kedua Biaya Percepatan Registrasi Pasal 18 Biaya percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK meliputi biaya pengembangan IT dan biaya registrasi untuk setiap klasifikasi diatur sebagai berikut: NO Kualifikasi A SBU Nasional Biaya Pengembangan IT Biaya Registrasi Total 1 Kecil (K1, K2 dan K3) Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,- Rp. 100.000,- 2 Menengah (M1 dan M2) Rp. 50.000,00 Rp. 150.000,- Rp. 200.000,- 3 Besar (B, B1, dan B2) Rp. 50.000,00 Rp. 250.000,- Rp. 300.000,- B SKA Nasional 1 Muda Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,- Rp. 100.000,- 2 Madya Rp. 50.000,00 Rp. 150.000,- Rp. 200.000,- 3 Utama Rp. 50.000,00 Rp. 250.000,- Rp. 300.000,- C SKTK 1 Kelas 3 Rp. 50.000,00 Rp. 25.000,- Rp. 75.000,- 2 Kelas 2 Rp. 50.000,00 Rp. 25.000,- Rp. 75.000,- 3 Kelas 1 Rp. 50.000,00 Rp. 25.000,- Rp. 75.000,- D SBU Asing Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,- Rp. 550.000,- E SKA Asing Rp. 50.000,00 Rp. 500.000,- Rp. 550.000,- 12

Pasal 19 Seluruh pembayaran biaya percepatan registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 disampaikan kepada LPJK Nasional melalui transaksi perbankan yang ditetapkan oleh LPJK Nasional. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 (1) Permohonan percepatan registrasi SBU/SKA/SKTK berdasarkan Surat Edaran LPJK Nasional Nomor 3/SE/LPJK-N/III/2017 perihal Petunjuk Teknis Percepatan Registrasi SBU/SKA/SKTK Yang Diberlakukan Sesuai SE Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 63/SE/M/2015 yang belum selesai prosesnya tetap diproses oleh LPJK mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini. (2) SBU/SKA/SKTK yang diterbitkan berdasarkan Surat Edaran LPJK Nasional Nomor 3/SE/LPJK-N/III/2017 tetap berlaku dan dapat disesuaikan masa berlakunya sebagaimana diatur dalam Pasal 16. (3) Penyesuaian masa berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan mencetak ulang SBU/SKA/SKTK oleh Badan Pelaksana LPJK Nasional. BAB XI PENUTUP Pasal 21 (1) Peraturan LPJK ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. 13

Lampiran 1 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 Nomor :...,... 20.. Lampiran : Kepada Yth. : Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional di... Perihal : Permohonan SKTK Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKTK untuk : Klasifikasi yang diminta Arsitektur Sipil Mekanikal Elektrikal Tata Lain- Lingkungan lain Sub Klasifikasi yang diminta :... Sub Kualifikasi yang diminta: Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 sesuai dengan dokumen terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pemohon... 15

Nomor :...,... 20.. Lampiran : Kepada Yth. : Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional di... Perihal : Permohonan SKA Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKA untuk : Klasifikasi yang diminta Arsitektur Sipil Mekanikal Elektrikal Tata Lain- Lingkungan lain Sub Klasifikasi yang diminta :... Sub Kualifikasi yang diminta: Muda Madya Utama sesuai dengan dokumen terlampir. Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Pemohon... Catatan : *) coret yang tidak perlu 16

Lampiran 2 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DATA PERMOHONAN SKTK Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...... 4. Telp/HP :... 5. E-mail :... 6. NRTK :... Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : a. seluruh data dalam dokumen adalah benar. b. bersedia mematuhi Kode Etik dan Kode Tata Laku serta semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosias Profesi. c. apabila di kemudian hari ditemukan bahwa data dalam dokumen yang diberikan tidak benar dan/atau melanggar kode etik dan kode tata laku serta melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosiasi Profesi, bersedia dikenakan sanksi dan diinformasikan melalui SIKI-LPJK Nasional. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya....,... 20.. Yang membuat pernyataan, Materai yang cukup... Nama Jelas 17

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN DATA PERMOHONAN SKA Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...... 4. Telp/HP :... 5. E-mail :... 6. NRTA :... Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : a. seluruh data dalam dokumen adalah benar. b. bersedia mematuhi Kode Etik dan Kode Tata Laku serta semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosias Profesi. c. apabila di kemudian hari ditemukan bahwa data dalam dokumen yang diberikan tidak benar dan/atau melanggar kode etik dan kode tata laku serta melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah/LPJK/Asosiasi Profesi, bersedia dikenakan sanksi dan diinformasikan melalui SIKI-LPJK Nasional. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya....,... 20.. Yang membuat pernyataan, Materai yang cukup... Nama Jelas 18

Lampiran 3 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 KOP SURAT ASOSIASI PROFESI Nomor :...,... 20.. Lampiran : Kepada Yth. : Ketua LPJK Nasional di... Perihal : Permohonan Registrasi SKTK/SKA* Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SKTK/SKA* dan nomor registrasi untuk atas nama... yang telah mengikuti sertifikasi. Bersama ini kami lampirkan: 1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kompetensi 2. Bukti transfer pembayaran biaya percepatan registrasi Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Asosiasi Profesi... Catatan: *) coret yang tidak perlu... Pimpinan 19

SURAT PERNYATAAN ASOSIASI PROFESI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Ketua Umum Asosiasi... Instansi : Alamat : Menyatakan mewakili asosiasi... dan sejumlah... tenaga kerja (sebagaimana terlampir) dengan sesungguhnya bahwa : 1. Segala data tenaga kerja sebagaimana terlampir yang sudah tertayang dalam SIKI LPJK Nasional (SKA/SKTK Tambahan) adalah benar; 2. Penetapan klasifikasi/kualifikasi sebagaimana tertera dalam SKA/SKTK Tambahan tenaga kerja sebagaimana terlampir telah melalui proses sertifikasi yang menjadi tanggungjawab kami; 3. Kami beserta tenaga kerja sebagaimana terlampir akan menatuhi ketentuan LPJK serta peraturan perundangan yang berlaku, dan bersedia dikenakan sanksi bilamana kami melanggarnya; 4. Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa dokumen - dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan/atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Tenaga Kerja; 5. Bilamana tenaga kerja anggota kami sebagaimana terlampir dikenakan sanksi atas hal-hal tersebut butir 1, 2, 3 dan 4 maka kami akan menerima ketentuan yang ditetapkan termasuk diumumkan melalui situs asosiasi dan LPJK; 6. Bersedia dinilai kembali mengikuti ketentuan LPJK Nasional setelah 31 Agustus 2018....,... 2017 Asosiasi... Umum... Ketua 20

Lampiran 4 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 Kepada Yth. : Direktur Registrasi dan Hukum Badan Pelaksana LPJK Nasional di... Perihal : Permohonan SBU Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SBU sesuai dengan badan usaha kami untuk : 1 2 3 4 5 dst Klasifikasi Sub Klasifikasi No Kode Kualifikasi Bersama ini kami lampirkan surat pernyataan kebenaran data SDM, kekayaan bersih dan pengalaman yang tertayang pada SIKI LPJK Nasional. Demikian permohonan kami dan atas perkenan Saudara kami ucapkan terima kasih. Pemohon, *) PT/CV... Direktur Utama / Penanggung Jawab Badan Usaha (...) Tanda tangan dan nama jelas Catatan : *) pemohon harus dilakukan oleh Direktur Utama/Penanggung Jawab Badan Usaha 21

Lampiran 5 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini : SURAT PERNYATAAN BADAN USAHA Nama Alamat :.... :........ Telepon Jabatan :.... : Direktur Utama / Penanggung Jawab Badan Usaha menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. segala data dalam dokumen yang kami berikan kepada LPJK adalah benar. 2. kami akan mematuhi segala ketentuan kode etik asosasi, ketentuan asosiasi dan LPJK serta peraturan perundangan yang berlaku, dan bersedia dikenakan sanksi bilamana kami melanggarnya; 3. apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data-data yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan dimasukkan pada Daftar Sanksi Badan Usaha dan atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Badan Usaha; 4. bilamana badan usaha kami dikenakan sanksi atas hal-hal tersebut nomor 1, nomor 2 dan nomor 3 maka kami akan menerima ketentuan yang ditetapkan termasuk diumumkan melalui situs asosiasi dan LPJK. 5. Bilamana dikemudian hari terdapat permasalahan terkait perpajakan dan hukum sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami. 22

Lampiran 6 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 KOP SURAT ASOSIASI PERUSAHAAN Nomor :...,... 20.. Lampiran : Kepada Yth. : Ketua LPJK Nasional di... Perihal : Permohonan Registrasi SBU Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan SBU dan nomor registrasi untuk nama badan usaha... yang telah mengikuti sertifikasi. Bersama ini kami lampirkan: 1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kemampuan 2. Bukti transfer pembayaran percepatan registrasi Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Asosiasi Perusahaan...... Pimpinan 23

SURAT PERNYATAAN ASOSIASI PERUSAHAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Ketua Umum Asosiasi... Instansi : Alamat : Menyatakan mewakili asosiasi... dan sejumlah... badan usaha (sebagaimana terlampir) dengan sesungguhnya bahwa : 1. Segala data badan usaha sebagaimana terlampir yang sudah tertayang dalam SIKI LPJK Nasional (SBU Tambahan) adalah benar; 2. Penetapan klasifikasi/kualifikasi sebagaimana tertera dalam SBU Tambahan badan usaha sebagaimana terlampir telah melalui proses sertifikasi yang menjadi tanggungjawab kami; 3. Kami beserta badan usaha sebagaimana terlampir akan menatuhi ketentuan LPJK serta peraturan perundangan yang berlaku, dan bersedia dikenakan sanksi bilama kami melanggarnya; 4. Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa dokumen - dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dan dimasukkan pada Daftar Sanksi Badan Usaha dan atau dikeluarkan dari Daftar Registrasi Badan Usaha; 5. Bilamana badan usaha anggota kami sebagaimana terlampir dikenakan sanksi atas hal-hal tersebut butir 1, 2, 3 dan 4 maka kami akan menerima ketentuan yang ditetapkan termasuk diumumkan melalui situs asosiasi dan LPJK; 6. Bersedia dinilai kembali mengikuti ketentuan LPJK Nasional setelah 31 Agustus 2018....,... 2017 Asosiasi...... Ketua Umum 24

Lampiran 7 Perlem Nomor 1 Tahun 2017 Tanggal : 22 Agustus 2017 A. Alur Kerja Percepatan Registrasi SKA/SKTK 25

B. Alur Kerja Percepatan Registrasi SBU 26