UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAYA KAYANG DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP SWASTA AL MAKSUM STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Boby Helmi Dosen STOK Bina Guna Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar gaya kayang dalam senam lantai Melalui alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VIII SMP Swasta Al Maksum Stabat tahun ajaran 2015/2016. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan yang akan diberikan tindakan berupa Variasi pembelajaran terhadap hasil belajar gaya kayang dalam senam lantai. Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan gaya kayang masih rendah. Dari 25 orang siswa terdapat 15 orang (60%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 10 orang (40%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 76,3. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 25 orang siswa terdapat 22 orang (88%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 3 orang (13%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,7, sehingga terdapat kenaikan 25% hasil belajar dari siklus I ke siklus II. KATA KUNCI : Hasil belajar gaya kayng,alat bantu pembelajaran Pendahuluan Pelaksanaan pendidikan jasmani merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai dalam jangka yang cukup lama. Karena itu upaya pembinaan jasmani perlu terus dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan untuk berkorban. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dengan memberikan pendidikan yang bermutu merupakan kunci masa depan yang lebih baik kepada setiap orang. Hasil observasi guru pada saat melaksanakan pembelajaran kayang dalam senam lantai pada siswa kelas VII SMP Al maksum Stabat banyak siswa yang tidak bisa melakukan kayang dengan baik sehingga menjadikan hasil belajar rendah. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya diantaranya siswa takut saat mencoba mempraktikkan kayang yang sudah dijelaskan dan dicontohkan oleh guru. Dari 20 siswa hanya 10 siswa yang dapat melakukan kayang dengan baik atau bisa. Dari hal tersebut jelas tidak sesuai dengan target/tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti bersama guru kolaborator akan menggunakan alat bantu berupa matras yang digulung dan bok kayu yang dilapisi busa agar siswa lebih tertarik untuk mencoba sehingga materi yang disampaikan oleh guru akan lebih cepat diterima. Dengan alat bantu tersebut selain memberikan rasa aman kepada siswa juga dapat mengubah suasana 1
menjadi lebih menarik dan menyenangkan karena sebelumnya belum pernah diterapkan. Keadaan ini akan membantu menumbuhkan motivasi dan antusias terhadap materi ajar kayang dalam senam lantai yang akan diajarkan. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya hasil belajar kayang dalam senam lantai, maka guru tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas dengan judul Upaya peningkatan hasil belajar kayang dalam senam lantai melalui alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VII SMP Al Maksum StabatTahun Pelajaran 2015 / 2016 Hakikat Senam Adabeberapa macam pengertian senam diantaranya yangdikemukakan Sapto Madijono (2010:1) yang menyatakan sebagai berikut : Senam adalah salah satu gerakan yang dipilih oleh orang untuk menjaga kedehatan jasmani dan rohani. Senam juga merupakan suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teatur dan terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk memperoleh manfaat dalam tubuh dan pada umumnya dilakukan saat melakukan pemanasan (Warming up) untuk menghadapi gerakan berikutnya. Sedangkan senam menurut Agus Margono (2009:19) adalahsebagai berikut Senam ialah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakandengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk danmengembangkan pribadi secara harmonis. Dari beberapa ahli di atas jadi dapat disimpulkan pengertian senamadalah salah satu gerakan atau latihan tubuh yang dipilih yang merupakangerakan sitematis, berencana dan teratur dengan melakukan gerakan yangspesifik dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secaraharmonis untuk memperoleh manfaat dalam tubuh. Senam Lantai (Floor Exercise) Pengertian senam lantai menurut Sapto Madijono (2010:26) menyatakan Senam lantai adalah merupakan salah satu rumpun dari senamyang gerakan-gerakan atau bentuk latihannya dilakukan di atas lantaidengan beralaskan permadani atau matras. Senam lantai sering disebut jugadengan latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihan,pesenam tidak membawa atau menggunakan alat. Menurut Anun (aktivitas-senam lantai diakses 28 Juni 2012) yangmenyatakan : Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakangerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan. Sedangkan menurut Agus Margono (2009:79) sebagai berikut : Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsurunsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, berputar di udara,menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbangatau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Jadi disimpulkan pengertian senam lantai adalah bentuk latiahanatau gerakan-gerakan senam yang dilakukan diatas lantai yang beralaskanmatras. 2
METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Tidakan Kelas ini adalah semua siswa kelas ahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 25anak, terdiri dari 15 siswa putra dan 10 siswa putri.dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung secara terus menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah terkumpul dilakukan dengan mencari sumber data dalam penelitian yaitu siswa, dengan jenis data kualitatif diperoleh langsung dari observasi dan pengamatan yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan gerakan senam lantai gaya kayang melalui alat bantu pembelajaran. Instrument yang dilakukan pada saat pembelajaran senam lantai gaya kayang dengan memberikankesempatan setiap siswa yang menjadi subjek penelitian. Untuk tingkat kesulitan gerakan kayang ditentukan sesuai dengan kemampuan siswa. Cara penilaian dengan jumlah skor maksimal dari 4 kriteria penilaian adalah 12. Nilai yang didapat untuk hasil pembelajaran teknik dasar gaya kayang dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : KKM : Kriteria Ketuntasan Minimaal B : Skor yang diperoleh N : Skor total maksimal (12) Dengan kriteria: 0 KKM 69 = Siswa belum tuntas dalam belajar. 70 KKM 100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar. Dari uraian diatas dapat diketahui siswa yang belum tuntas dalam belajar dan siswa yang sudah tuntas dalam belajar secara individu. Selanjutnya dapat juga diketahui apakah ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat tercapai, dilihat dari persentase siswa yang sudah tuntas dalam belajar dapat dirumuskan sebagai berikut: Banyak siswa yang PPH 70 PKK Banyak siswakeseluruhan Keterangan : PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal PPH = Persentase Penilaian Hasil Siswa dikatakan tuntas jika PPH 70, sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas jika PKK 80%. (Zainal Aqib 2009:41). HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SMP Swasta Al Maksum Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. Dari observasi diketahui bahwa dari 25 orang siswa,5 orang siswa mencapai ketuntasan belajar dan 20 orang siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini diperlukan 3
sebagai informasi awal bagi peneliti untuk memberikan pemecahan masalah dan kendala yang dihadapi siswa dalam proses belajar gaya kayang. Observasi dan pengamatan dilakukan oleh peneliti mulai dari awal pelaksanaan tindakan sampai akhir pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui Metode Demonstrasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar senam lantai gaya kayang.dari hasil observasi dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran telah berlangsung dengan baik namun masih banyak beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. Guru pendidikan jasmani memberikan materi senam lantai gaya kayang dengan menggunakan Metode senam lantai didalam materi yang diberikan, guru dan peneliti memberikan bentuk pembelajaran kepada setiap kelompok agar dapat mengulang pembelajaran yang ada. Melalui penerapan metode senam lantai siswa dapat meliat dan mengetahui gerakan yang salah dan gerakan yang benar. Penilaian bagi guru di siklus I : 1. Pada saat kegiatan pendahuluan, peneliti memberi kriteria baik karena guru mampu menarik minat siswa dalam menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa dalam pembelajaran gaya kayang. 2. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru menjelaskan pembelajaran dengan baik dan jelas sehingga siswa melaksanakan pembelajaran dengan penuh semangat. 3. Pada saat melaksanakan tes berlangsung guru memberikan araan dan motivasi kepada siswa untuk melaksanakan sebaik mungkin agar mendapat nilai yang maksimal 4. Pada saat diakhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan dan saran kepada siswa yang belum mengerti dan belum paham dalam pelaksanaan senam lantai gaya kayang agar siswa tidak melaksanakan kesalahan yang sama. Penilaian bagi siswa I: 1. Pada saat siswa melaksanakan pemanasan di pendahuluan pembelajaran siswa mengikuti kegiatan yang diberikan oleh guru dengan penuh semangat 2. Pada saat melaksanakan pembelajaran siswa melakukan dengan antusisan dan bersemangan karna arahan dan motivasi dari guru 3. Pada saat pembelajaran berakhir siswa bertanya kepada guru dengan penuh percaya diri bahwa mereka kurnag mengerti di bagian yang mereka sebutkan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, secara umum dapat disimpulkan bahwa: Adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui alat bantu pembelajaran pada siswa kelasvii SMP Swasta Al maksum stabat. Pada siklus I siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran senam lantai gaya kayang Sesuai dengan refleksi, dengan nilai rata-rata kelas pembelajaran senam lantai gaya kayang adalah 76,3 dengan persentase ketuntasan 66% siswa yang lulus dan hasil belajar siswa pada siklus kedua adalah 80,7 dengan persentase ketuntasan 88% dapat disimpulkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar pada siklus II. 4
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi aksara: Jakarta. Arikunto, Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian ( Suatu pendekatan Praktek). Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Aip Syarifuddin dan Muhadi. (1992). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta H.J. Gino dkk. (1998). Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta : UNS Press. John dan Mary Jean Traetta (2008). Dasar-Dasar Senam.Bandung: Angkasa. nana Sudjana.(2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya. Rusli Lutan. (1988). Belajar Keterampilan Motorik: Pengantar Teori dan Metode.Jakarta: Dirjen Dikti-Depdikbud. Sanjaya Wina. (2006).Strategi Pembelajaran.Prenada Media Group: Bandung. Sugiyanto dan Sudjarwo. (1992).Perkembangan dan Belajar Gerak.Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Suharsimi Arikunto.(2006).Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Yudha M. Saputra Husdarta. (2001). Belajar dan Pembelajaran.Depdiknas. Direktorat Jendral. 5