BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. kelas. Kata Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas V MI Muhammadiyah 03 Karangrejo Sukolilo Sukodadi Lamongan ini

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang berjudul; Peningkatan Perilaku Birrul Walidain pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan secara bersama- sama dikelas. 1. pembelajaran tersebut dilakukan. 2

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yakni menggunakan bentuk kolaboratif, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Istilah Penelitian Tindakan Kelas berasal dari kata action research dalam bahasa inggris yang berarti riset tindakan. Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari tiga kata yaitu: Penelitian, Tindakan, dan Kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metedologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. 44 Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanannya terbentuk rangkaian priode/siklus. Sedangkan Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama 44 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 3. 43

44 dari guru yang sama pula. Menurut pengertian pengajaran, kelas tidak selalu berwujud ruangan, tetapi sekelompok peneliti yang sedang belajar. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya didalam ruang kelas, tetapi dimana saja tempatnya, misalnya di laboratorium, di perpustakaan, di lapangan olahraga, di tempat kunjungan, dan lain sebagainya. 45 Sehingga dapat ditarik kesimpulan PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran. Berikut dikemukakan beberapa definisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut para ahli yaitu: 46 1. Kemmis mengemukakan, PTK adalah sebuah bentuk inquiri refleksi yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan). 2. Ebbut mengemukakan, PTK adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. 3. Elliot mengemukakan, PTK adalah kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut 45 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 3. 46 Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jambi: Refrensi, 2013), 5.

45 Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subnatif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlihat dalam proses perbaikan dan perubahan. 47 Penelitian ini menggunakan strategi Guided Note Taking dalam kegiatan interaksi edukatif guna mengembangkan kemampuan anak dalam mempelajari bahasa Indonesia, terutama materi melengkapi untuk melatih siswa agar dapat mengembangkan keterampilan berceritanya. Selain itu membiasakan siswa untuk menganalisis bacaan, menyimak dan mendengarkan, sehingga diharapkan peserta didik dapat lebih memahami materi yang dipelajarinya. Dalam melaksanakan strategi Guided Note Taking, peneliti menggunakan model PTK guru sebagai observer dengan acuan model siklus PTK yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) aksi atau tindakan (Acting), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi (reflecting). 48 47 Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 11. 48 Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Lapis-PGMI, 2009), 5-12.

46 Refleksi Awal Pelaksanaan Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Refleksi Perencanaan Ulang Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 3.1 Bagan prosedur PTK model Kurt Lewin: PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi masalah dan memperbaiki proses pembelajaran agar lebih bermutu maka mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Tahapan-tahapan dalam siklus tersebut meliputi: 49 pertama, sebelum melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun perencanaan (planning), yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dikelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Kedua, setelah perencanaan tersusun dengan rapi dan matang, barulah peneliti melaksanakan tindakan (acting) yang telah dirumuskan pada RPP 49 Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Lapis-PGMI, 2009), 5-12.

47 Pada situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga, pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan (observing) dikelas yang meliputi: 1) mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; 2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar siswa-siswi dalam kelompok; 3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV MI Ma arif Ds. Randegansari Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai semester ganjil yaitu mulai bulan November 2015. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik tahun pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 33 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah 4.3. Melengkapi bagian dari cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata atau kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang

48 padu. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Melengkapi Cerita. C. Variabel yang Diteliti Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan strategi Guided Note Taking pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi melengkapi cerita pada siswa kelas IV MI Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik. Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu: 1. Variabel input : Siswa kelas IV MI Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik 2. Variabel proses : Penerapan strategi Guided Note Taking 3. Variabel output : Hasil belajar materi melengkapi cerita kelas IV pelajaran Bahasa Indonesia D. Rencana Tindakan Penelitian ini di rancang dengan menggunakan model siklus dan setiap siklus terdiri atas beberapa tahap, yaitu: tahap membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan pemantauan atau observasi, mengadakan refleksi. Peneliti memilih model siklus karena apabila pada awal pelaksanaan adanya kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai apa yang di inginkan peneliti tercapai. Jika sampai pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.

49 Siklus 1 1. Tahap Menyusun Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti pembuat rancangan RPP, menyusun fasilitas atau sarana seperti media yang diperlukan dalam proses pembelajaran, mempersiapkan instrumen untuk menganalisis proses dan hasil tindakan yaitu: lembar kerja, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini peneliti (guru) melaksanakan pembelajaran dengan materi pengolahan data dengan menggunakan Strategi Guided Note Taking. Adapun kegiatan yang dilakukan guru sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dan menanyakan kabar siswa. b. Guru melakukan apersepsi dan motivasi, agar siswa siap menerima materi yang akan diajarkan dengan penuh semangat. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. d. Guru memperkenalkan media gambar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. e. Guru memperkenalkan strategi Guided Note Taking yang akan di aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran f. Guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan strategi Guided Note Taking sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP I, yaitu: Eksplorasi

50 1) Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan isi dari gambar tersebut. 3) Siswa menanyakan gambar yang kurang jelas. 4) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai isi gambar tersebut. Elaborasi 1) Siswa diberi Lembar Kegiatan oleh guru. LK: Melengkapi Kalimat Rumpang. 2) Siswa diberi informasi oleh guru, bahwa untuk mengisi Lembar Kegiatan jawabannya harus disesuaikan dengan cerita yang ada pada gambar. 3) Siswa dengan bimbingan guru mengisi Lembar Kegiatan yang sudah dibagikan oleh guru. Guru menyimpan gambar (tidak menunjukkan gambar pada siswa). Konfirmasi 1) Siswa membacakan hasil Lembar Kegiatan yang telah diselesaikannya. 2) Siswa mengamati guru yang sedang membacakan teks cerita yang utuh. 3) Siswa mengerjakan soal uraian yang diberikan oleh guru. g. Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang bertugas selama pembelajaran. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dalam belajar selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Guided Note Taking.

51 h. Melaksanakan tes/evaluasi untuk semua siswa pada akhir siklus. i. Mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi j. Memberi tugas rumah untuk siswa, penyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan menutup pelajaran. 3. Tahap observasi (Pengumpulan data) Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran melengkapi cerita mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi Guided Note Taking di kelas IV MI Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik. Hal yang dilakukan pengamat yaitu: a. Mengamati dan mencatat semua gejala yang muncul selama proses perbaikan pembelajaran dalam lembar observasi. b. Menyeleksi data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu: 1) Lembar pengamatan kegiatan siswa. 2) Lembar pengamatan kegiatan guru. 3) Lembar tes tertulis. 4) Lembar Kegiatan Siswa (LKS). 5) Tahap Refleksi 4. Refleksi Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah menganalisis hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, yang mana dapat diketahui

52 apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi melengkapi cerita. Peneliti juga dapat mencatat kelemahan-kelemahan proses pembelajaran pada siklus I untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. Setelah pelaksanaan siklus I pertama dengan empat tahapan tersebut di atas, apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru yang menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukkan untuk mengatasi berbagai hambatan/kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. E. Data dan Teknik Pengumpulan 1. Sumber data Sumber data PTK ini adalah : a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

53 b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi strategi Guided Note Taking terhadap pemahaman siswa pada materi melengkapi cerita dalam proses pembelajaran. 2. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa mendapatkan data yang yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : a. Pengamatan atau Observasi Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (mengambil data) untuk memotrek seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan parisipatif yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. 50 Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Lembar observasi terlampir). b. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitihan tindakan kelas. 51 Untuk itu, peneliti 50 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 143. 51 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, 157.

54 melakukan wawancara kepada guru, siswa dan fasilitator yang berkolaborasi untuk memperoleh informasi atau data yang lebih terperinci. Wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar mengajar yang diajarkan oleh guru sebelum dan sesudah diberi tindakan (penggunaan strategi Guided Note Taking). (Lembar pertanyaan wawancara terlampir) c. Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis (minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik) yang ada di dalam dirinya. 52 Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas IV materi melengkapi cerita sebelum dan sesudah adanya tindakan yang dilakukan. Peneliti menggunakan dua penilaian untuk mengetahui peningkatan pemahan siswa, yaitu penilaian non tes yang berbentuk unjuk kerja dan penilaian tes yang berbentuk soal melengkapi dan uraian. Unjuk kerja merupakan suatu penilaian yang dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik dalam mengerjakan suatu tugas. Penilaian unjuk kerja ini digunakan untuk mengumpulkan data 52 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 186.

55 tentang peningkatan pemahaman siswa materi melengkapi cerita adapun instrumen rubrik penilaian unjuk kerja mengisi cerita yang rumpang yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Unjuk Kerja No Nama Siswa Penggunaan Kata Aspek Penggunaan Isi Ejaan Ejaan Jumlah Skor Nilai UK Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Penilaian Unjuk Kerja Aspek Penggunaan Kata Isi Penggunaan Ejaan Skor 4 3 2 1 Penggunaan kata Sebagian ada yang berbeda penggunaan kata dengan teks, tidak sesuai tetapi memiliki dengan teks dan arti yang sama memiliki arti yang sehingga dapat berbeda pula dikatakan benar (6-10 jawaban (11-15 jawaban benar) benar) Seluruh penggunaan kata benar, sesuai dengan teks yang ada di cerita Seluruh bagian yang rumpang terisi Penggunaan tanda baca dan huruf kapital seluruhnya benar 11-15 bagian rumpang yang terisi Terdapat sedikit kesalahan pada penggunaan tanda baca dan huruf kapital (Kesalahan 1-5 kata) 6-10 bagian rumpang yang terisi Sebagian penulisan kata dan penggunaan ejaan salah (Kesalahan 6-10 kata) Sebagian besar penggunaan kata tidak sesuai dengan teks dan memiliki arti yang berbeda (1-5 jawaban benar) 1-5 bagian rumpang yang terisi Sebagian besar penulisan kata dan penggunaan ejaan salah (Kesalahan 11-15 kata)

56 d. Dokumentasi Dokumentasi adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. Dokumen terdiri atas buku-buku, surat, dokumen resmi, foto. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. 3. Analisis Data Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan data yang berhubungan erat dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu: 53 a. Data kuantitatif (nilai hasil tes belajar siswa) dapat dianalisa secara deskriptif, seperti mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan belajar. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa. Digunakan untuk menganalisis data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tulis dan unjuk kerja 53 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 128.

57 pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana berikut: a. Penilaian Individu. Penilaian individu ini diperoleh dari hasil tes kemampuan memahami materi melengkapi cerita, yang terdiri dari dua penilaian yaitu penilaian unjuk kerja dan penilaian tes tulis yang berupa soal melengkapi dan uraian, yang nantinya nilai-nilai siswa dari kedua tes tersebut akan diambil rata-ratanya sebagai nilai akhir siswa, yang dinyatakan dengan rumus: 54 NA (Unjuk Kerja) =...(3.1) Penskoran tes tulis sudah tertera dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perhitungan nilai akhir setiap siswa adalah nilai rata-rata yang diperoleh dari nilai akhir unjuk kerja dan nilai tes tulis. b. Nilai Rata-rata Kelas Setelah nilai siswa diketahui, peneliti menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Untuk mengetahui rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus: 55 M... (3.2) Keterangan: 54 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 236. 55 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 109.

58 M x N = Nilai rata-rata = Jumlah Semua nilai = Jumlah Siswa c. Persentase Ketuntasan Sedangkan persentase ketuntasan belajar berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal, seorang siswa dikatakan berhasil jika telah mencapai taraf penguasaan minimal nilai 80. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: 56 P = x 100%...(3.3) Keterangan: P = Persentase yang akan dicari f = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa Adapun kriteria ketuntasan ketuntasan/kelulusan belajar siswa secara keseluruhan dinyatakan sebagai berikut: 57 Tabel 3.4 kriteria ketuntasan/kelulusan belajar siswa Taraf Penguasaan Kualifikasi 91-100% Sangat Baik 81-90% Baik 71-80% Cukup 61-70% Kurang < 60% Gagal 56 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada KTSP, (Jakarta: Kencana, 2010), 241. 57 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 118.

59 d. Observasi Guru dan Siswa Observasi terhadap guru sebagai pengajar, akan dicari persentase kemampuan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi Guided Note Taking materi Melengkapi Cerita. Observasi terhadap siswa sebagai pelajar, akan dicari persentase kemampuan siswa pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung dengan menggunakan strategi Guided Note Taking materi melengkapi soal cerita. Analisis observasi guru dan siswa dihitung menggungakan rumus: 58 Nilai Akhir =... (3.4) Adapun kreteria nilai akhir observasi guru dan siswa yaitu: Tabel 3.4 kriteria ketuntasan nilai observasi guru dan siswa Taraf Penguasaan Kualifikasi Nilai Huruf 80 100 Sangat Baik A 66 79 Baik B 56 65 Cukup C 40 55 Kurang D 30 39 Gagal E F. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. 59 Kriteria ketuntasan belajar pemahaman setiap indikator yang telah ditentukan dalam satu kompetensi 58 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 236. 59 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 127.

60 dasar berkisar antara 0%-100%. Kriteria untuk masing-masing indikator 80%. Kondisi setelah penilaian diharapkan tingkat kemampuan siswa dalam materi melengkapi Cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia meningkat dari rata-rata 78 menjadi 80 dan di atasnya. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Skor akhir lembar observasi aktivitas guru minimal 80 (artinya penerapan strategi guided note taking sudah terlaksana dengan sangat baik). 2. Skor akhir lembar observasi aktivitas siswa minimal 80 (artinya penerapan strategi guided note taking sudah dapat mengatur aktivitas siswa dalam materi melengkapi cerita). 3. Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi melengkapi cerita dapat meningkat. Diukur dari persentase ketingkatan pemahaman siswa sebelum menggunakan Strategi Guided Note Taking dan sesudah menggunakan Strategi Guided Note Taking. 4. Meningkatnya persentase ketuntasan klasikal mencapai 80%. 5. Meningkatnya nilai rata-rata siswa menjadi 80. G. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya atas nama Ika Novianti yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV MI

61 Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik atas nama Kholifah, S.Pd.I. sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma arif Randegansari Driyorejo Gresik tahun ajaran 2015/2016.