( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penulis melakukan penelitian langsung ke lokasi untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Penelitian yang dilaksanakan di lapangan adalah meneliti masalah yang sifatnya kualitatif, yakni prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang, dan prilaku yang diamati. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Artinya, penulis menganalisis dan menggambarkan penelitian secara objektif dan mendetail untuk mendapatkan hasil yang akurat. Secara teoritis, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta dengan menganalisis data. Menurut Sukardi dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan, penelitian deskriptif adalah penulis berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis, juga melakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Dalam penelitian deskriptif ini penulis berusaha mencatat, menganalisis, dan menginterpretasi kondisi yang ada. Artinya, mengumpulkan informasi tentang keadaan yang ada dengan variabel yang menjadi indikasi dalam penelitian ini.
2. Lokasi Penelitian Menurut S. Nasution, ada tiga unsur penting yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan lokasi penelitian, yaitu tempat, pelaku, dan kegiatan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 21 Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaku yang dimaksud adalah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 21 Makassar, sedangkan kegiatan yang dimaksud adalah efektivitas pembelajaran PAI dalam meningkatkan akhlak siswa di SMA Negeri 21 Makassar. B. Metode Pendekatan Pendekatan berarti proses, cara, perbuatan mendekati atau aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti atau metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kultural sosiologis, pendekatan pedagogis, dan pendekatan psikologis. Ketiga pendekatan ini digunakan dengan alasan: 1. Pendekatan Sosiologis, pendekatan ini digunakan untuk melihat realitas yang terjadi di SMA Negeri 21 Makassar terkait dengan peran guru dalam mengefektifkan pembelajaran PAI untuk meningkatkan akhlak siswa. 2. Pendekatan Kependidikan (pedagogis), digunakan karena ruang lingkup pembahasan penelitian ini berkaitan dengan unsur-unsur pendidikan, sehingga dengan menggunakan pendekatan ini, diharapkan memperoleh data yang objektif dan akurat untuk memperkaya hasil penelitian. 3. Pendekatan Psikologis dibutuhkan, karena siswa sebagai salah satu objek dalam penelitian ini merupakan bagian dari kejiwaan (psikologis) yang
perwujudannya tampak pada pengamatan melalui gejala tingkah laku. Individu tersebut akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan gigih jika teridentifikasi secara akurat tentang tingkat kemampuan dan perkembangannya. C. Sumber Data Penelitian Dalam setiap penelitian, data merupakan faktor penting yang harus diperoleh oleh peneliti. Penelitian ini diperoleh data dari 2 (dua) jenis sumber, yaitu: 1. Data Primer, dalam penelitian lapangan data primer merupakan data utama yang diambil langsung dari para informan yang dalam hal ini adalah guru Pendidikan Agama Islam. Data ini diperoleh dengan menggunakan metode interview (wawancara). 2. Data Sekunder yakni, pengambilan data dalam bentuk dokumen yang telah ada, serta hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti. Data ini merupakan dokumentasi penting menyangkut profil sekolah, dokumen kurikulum pendidikan agama Islam, petunjuk teknis pengembangan silabus, rancangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta perangkat pembelajaran lainnya yang ada di SMA Negeri 21 Makassar. D. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian, diawali dengan penentuan instrumen penelitian. Instrumen adalah sarana penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengelolahan. Dalam penelitian, menentukan instrumen harus memperhatikan faktor realibilitas (keterandalan), dan validitas (kesahihan). Disamping itu, instrumen juga harus memiliki sifat keterbukaan agar data yang diperoleh dapat lebih baik kualitasnya. Dengan demikian, suatu penelitian mutlak membutuhkan instrumen dalam rangka memperoleh data
yang dibutuhkan. Instrumen penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang langsung mengadakan wawancara secara mendalam kepada informan, yaitu guru pendidikan agama Islam, dan juga dilengkapi informan yang lain untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan pembahasan penelitian. Selain itu, peneliti mengadakan pengamatan (observasi) langsung mengamati proses pembelajaran pada SMA Negeri 21 Makassar. E. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data di lapangan, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu: 1. Wawancara Sutrisno Hadi mengatakan bahwa wawancara adalah penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih dalam bentuk tatap muka, mendengarkan secara langsung mengenai informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Pedoman wawancara secara garis besar ada dua macam, yakni pedoman wawancara tidak terstruktur (memuat garis besar yang akan ditanyakan) dan pedoman wawancara terstruktur (disusun secara terperinci). Yang penulis gunakan dalam tesis ini adalah semi structure, yakni pada awalnya menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh keterangan yang lengkap dan menyeluruh. Dalam melaksanakan wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada informan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini. 2. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis yang kemudian dilakukan pencatatan. Sutrisno Hadi mendefinisikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung (participant observation). Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati kondisi objektif SMA Negeri 21 Makassar dan mencatat berbagai data yang ada untuk keperluan pembahasan dalam tesis ini. Sebagai panduan bagi peneliti dalam melakukan pengamatan, peneliti merumuskan pedoman observasi. 3. Dokumentasi Metode pengumpulan data melalui dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah cara mendapatkan data dengan mempelajari dan mencatat buku-buku, arsip atau dokumen, daftar statistik dan hal-hal yang terkait dengan penelitian. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen administratif, dokumen guru mata pelajaran PAI, guru bimbingan konseling dan lain-lain yang terdapat pada lokasi penelitian. 4. Penelusuran Referensi Penulis melakukan pengumpulan berbagai data dengan cara mengutip, menyadur, dan mengulas literatur yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas, baik yang bersumber dari Undang Undang, Peraturan Pemerintah, buku, maupun artikel-artikel yang dianggap representatif.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu memaparkan data secara deskriptif tanpa menggunakan rumus statistik. Data yang dikumpulkan dari lapangan, selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis interpretatif. Proses analisis data dilakukan melalui tiga tahapan secara berkesinambungan, yaitu: Tahapan pertama adalah melakukan reduksi data, yakni data yang sudah dikumpulkan kemudian dicermati, diedit, dipilah antara data yang diperlukan dengan data yang tidak diperlukan. Data yang terkait dengan penelitian kemudian diklarifikasi, dan dilakukan pengkodean sesuai dengan tujuan penelitian. Secara rinci reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian untuk menyederhanakan, mengabstrakkan, dan mentransformasikan data kasar yang diperoleh di lapangan. Kegiatan reduksi data ini dilakukan secara berkesinambungan mulai dari awal kegiatan hingga akhir pengumpulan data. Dalam penelitian ini nantinya dilakukan reduksi data menyangkut efektivitas pembelajaran PAI dalam meningkatkan akhlak siswa di SMA Negeri 21 Makassar. Tahap kedua adalah penyajian data, yakni data yang telah diedit kemudian diorganisir secara keseluruhan. Data yang sifatnya kuantitatif disajikan dalam bentuk table, sedangkan data yang sifatnya kualitatif disajikan dalam bentuk naratif deskriptif. Tahap ketiga konklusi atau penarikan kesimpulan yaitu, merumuskan kesimpulan setelah melakukan tahap reduksi dan penyajian data. Penarikan kesimpulan dilakukan
secara induktif, dalam hal ini penulis mengkaji sejumlah data spesifik mengenai masalah yang menjadi objek penelitian, kemudian membuat kesimpulan secara umum. Disamping metode induktif, penulis juga menggunakan metode deduktif, yaitu dengan menganalisis data yang bersifat umum kemudian mengarah kepada kesimpulan yang bersifat khusus.