BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan gaya hidup. Pusat Promosi Departemen Kesehatan sangat

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang, masalah dalam kehidupan sehari-hari semakin marak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. penerus dari masa depan mereka. Dalam kesehariannya, dunia anak memang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha!7

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

KETENANGAN IBU MEMPENGARUHI RASA NYAMAN BAGI BAYI

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak pada usia 2-5 tahun masuk ke dalam periode peletakan struktur prilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan hormonal paska kehamilan (Djamhoer, 2005; Alan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seperti diberitakan dalam situs berita Kompas tanggal 1 April 2014 (Liauw, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. kala itu bernama thephotographwedding, sebuah perusahaan jasa fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sivaraj (2013), kawat gigi atau dalam bahasa medisnya orthodontic

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelahiran seharusnya merupakan masa yang membahagiakan bagi orang tua terutama bagi ibu. Faktanya faktor-faktor seperti proses persalinan sesar, perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu setelah proses melahirkan dapat menimbulkan dampak baby blues syndrome. Menurut psikolog, rasa cemas dan mudah marah umum dialami oleh ibu setelah melahirkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Eunike Mutiara pada 24 April 2015, mengatakan bahwa ibu setelah melahirkan mengalami kondisi depresi hingga derajat tertentu dan dapat mempengaruhi interaksi antara ibu dan anak, sekitar lebih dari 50% ibu mengalaminya dan menurut Eunike kondisi ini masih normal. Baby blues syndrome sendiri merupakan kondisi dimana ibu mengalami stress ringan, mengalami emosi yang tidak stabil dan kurangnya rasa koneksi dengan sang bayi. Apabila stres ringan atau baby blues syndrome ini tidak dikendalikan atau dibiarkan, bisa menjadi postpa;rtum depression berupa perasaan putus asa, kehilangan nafsu makan dan tidur, serta memiliki pemikiran yang membahayakan diri dan bayinya. Baby blues dapat mengakibatkan kurangnya interaksi atau kontak fisik antara ibu dan anak, padahal menurut pakar yoga anak Tina Maladi pada wawancara yang dilakukan tanggal 13 April 2015, hal ini berpengaruh pada masa 1

golden age anak, dimana masa tersebut merupakan masa berkembangnya kecerdasan anak seperti kongnitif, motorik, verbal dan sebagainya. Salah satu solusinya yaitu dengan ibu dan bayi melakukan yoga. Dimana menurut Tina Maladi, yoga apabila dilakukan secara rutin dapat bermanfaat untuk membangun kedekatan emosi ibu dengan bayinya, membantu pola tidur bayi, menyehatkan bayi dan ibunya. Hubungan ibu dan bayi itu sangat penting dan secara alami dapat terbentuk sejak bayi masih dalam kandungan ibu, namun hubungan itu dapat berkurang saat ibu mengalami baby blues dan lebih parahnya lagi dapat teputus jika sang ibu mengalami postpartum depression. Oleh karena itu sentuhan dan perhatian ibu diperlukan bayi setelah proses melahirkan sebagai bentuk komunikasi. Kontak fisik yang dilakukan oleh ibu dengan kasih sayang membuat pikiran ibu menjadi positif, disaat yang bersamaan sang bayi juga bisa merasakan perhatian ibu sehingga bayi merasa aman dan tenang serta menjadi mudah tidur dan tidak rewel. Maka dari itu untuk mencegah permasalahan baby blues pada ibu yang berakibat baik langsung maupun tidak langsung pada bayi, penulis mengambil tema yoga couple ibu dan bayi untuk membagikan pengetahuan tentang yoga, yang dituangkan dalam bentuk aplikasi interaktif. Yoga merupakan olahraga yang dapat meregangkan dan melatih seluruh bagian tubuh sehingga dapat menstimulasi sirkulasi darah menjadi lancar. Apabila peredaran darah lancar, sel-sel otak bekerja dengan baik dan terstimulasi sehingga tumbuh kembang anak lebih maksimal dan cerdas. 2

1.2. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut: Bagaimana perancangan Aplikasi Yoga Couple Ibu dan bayi yang menarik dan berfungsi secara efektif serta optimal? 1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi permasalahan pada: 1. Demografis: Ibu usia 25-40 tahun berdasarkan hasil survey kelas yoga mom and baby oleh Ibu Tina maladi. 2. Geografis: Berdomisili di Indonesia, dikarenakan aplikasi yang dibuat menggunakan Bahasa Indonesia serta memenuhi kebutuhan yoga ibu dan bayi yang masih minim di Indonesia berbading dengan luar negri. 3. Psikografis: Ditujukan untuk Ibu yang tertarik dengan yoga mom and baby dengan bayi 3 bulan sampai 12 bulan dimana bayi belum banyak bergerak dan perlu bantuan ibunya untuk melakukan gerakan. 4. Media: 3

Media yang akan digunakan yaitu aplikasi interaktif karena berdasarkan hasil focus group discussion terhadap target sasaran setelah mencoba menggunakan buku, ebook, dan aplikasi, ternyata mereka memilih lebih mudah mempraktekan gerakan menggunakan aplikasi. 5. Konten: Aplikasi berisi tentang penjelasan yoga mom and baby, persiapan dan keperluan yoga, Asanas atau postur yoga, dan mengenai Kids Yoga Jakarta. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah merancang aplikasi interaktif yoga untuk ibu dan bayi. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat dari tugas akhir ini yaitu: 1. Penulis Dengan tugas akhir ini penulis belajar untuk mengimplementasi pengetahuan yang didapat dari universitas dan dalam hal ini dapat merancang media interaktif yang baik dan efektif. Tugas akhir ini dikerjakan sebagai sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Desain. 2. Target Lewat hasil tugas akhir ini diharapkan ibu dapat mengerti manfaat dan mempraktekan yoga couple bersama bayinya. 3. Universitas 4

Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat memberikan contoh bagi mahasiswa desain grafis Universitas Multimedia Nusantara lainnya dalam merancang aplikasi interaktif. 1.6. Metode Pengumpulan Data Penulis memilih metode pengumpulan data kualitatif. Penulis memilih metode ini karena hasil yang ingin didapat berupa data valid yang hanya dimengerti oleh pakarnya serta memerlukan wawancara mendalam mengenai yoga couple ibu dan anak sehingga dapat mengedukasi target sasaran pembaca penulis juga melakukan focus group discussion untuk memahami kebutuhan dan pemikiran mereka sebagai acuan penulis dalam membuat aplikasi. Hal ini sesuai menurut Pawito (2007: hlm. 96) penelitian berdasarkan pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan dengan wawancara mendalam atau in-depth interview, focus group discussion dan observasi. 1.7. Metode Perancangan Pertama penulis akan melakukan tahapan persiapan dengan interview instruktur yoga yang berpengalaman mengajar yoga ibu dan bayi mengenai kebutuhan dan perkembangan yoga ibu dan bayi di Indonesia. Dilanjutkan dengan mengumpulkan data primer dengan observasi target sasaran memprakekan penggunaan buku, ebook, dan aplikasi yoga sebagai panduan. Menurut Emzir (2010: hlm. 38) observasi merupakan bentuk perhatian terhadap suatu gejala atau fenomena yang memiliki maksud untuk mengetahui penyebab dari fenomena terkait. 5

Penulis juga melakukan Focus Group Discussion untuk mengetahui minat dan ketertarikan mereka terhadap penggunaan aplikasi interaktif dan mencari referensi buku sebagai acuan teori serta wawancara. Berdasarkan Emzir (2010: hlm. 49-50) wawancara yaitu memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya terhadap seseorang terkait topik tertentu lewat tatap muka. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara terhadap instruktur yoga sebagai narasumber terkait kids yoga jakarta, manfaat yoga, jenis yoga, keamanan saat beryoga, persiapan yoga, postur atau gerakan yoga yang sesuai bagi ibu dan bayi. Data yang telah terkumpul diolah sebagai dasar laporan tugas akhir dan referensi karya. Setelah mengumpulkan data, penulis akan melakukan brainstorming konsep desain yang dipakai, sketsa, layouting, dan membuat aplikasi digital yoga couple ibu dan bayi yang sesuai target sasaran. Apabila setelah tahap finishing aplikasi digitalnya masih ditemukan kekurangan, maka dilakukan tahap revisi sampai sesuai dengan yang diinginkan. 6

1.8. Skematika Perancangan LATAR BELAKANG Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat dan postur yoga yang dapat dilakukan oleh ibu dan bayi. RUMUSAN MASALAH Bagaimana perancangan Aplikasi Yoga Couple Ibu dan bayi yang menarik dan berfungsi secara efektif serta optimal? TUJUAN Perancangan aplikasi yoga bagi ibu dan bayi. STUDI KEPUSTAKAAN Yoga for Baby: Yoga Untuk Mempereat Cinta Dengan Sang Buah Hati, The Production Manual: A Graphic Design Handbook, dan lainnya. STUDI LAPANGAN Wawancara mendalam dengan Ibu Tina Maladi pelatih yoga ibu dan bayi di Jakarta, Melakukan observasi dan Focus Group discussion terhadap target sasaran. KHALAYAK SASARAN - Target sasaran aplikasi ini adalah ibu berumur 25-40 tahun yang memiliki bayi berusia 3-9bulan, dari kalangan menengah keatas yang tertarik dengan yoga. INSIGHT Sebagai sarana edukasi dan pedoman praktek yoga ibu dan bayi. KONSEP PERANCANGAN Menggunakan aplikasi interaktif yang bisa diaktifkan pada tablet untuk memudahkan ibu dalam melihat sambil mempraktikan. 7