2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN REAKSI DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FIORET

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anggar adalah senibudaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Rimasa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah DZIKRY PURNAMA, 2014

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi salah satu pertandingan olahraga prestasi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh, karena antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE MELATIH TEKNIK DAN TAKTIK DALAM PENCAK SILAT. Oleh: Awan Hariono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

BAB I PENDAHULUAN. yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan, sebagai seorang muslim wajib

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang di sebut IPSI ( Ikatan Pencak Silat Sealuruh Indonesia ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di Indonesia cukup menarik banyak perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL TOLAKAN PARALLEL FEET PLACEMENT DAN STAGGERED FEET PLACEMENT PADA START BAWAH RENANG GAYA PUNGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

2015 PENGARUH GAWANG MINI TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga anggar merupakan salah satu keterampilan dalam membela diri dengan cara menangkis atau menyerang yang menggunakan kayu, besi, dan bahkan barang apapun juga. Pada abad pertengahan, pedang berkembang menjadi alat peperang yang diperlukan untuk melindungi diri pada saat zaman konflik (peperangan). Dengan seiring berkembangnya zaman, kini keterampilan itu menjadi sebuah olahraga elite atlet yang berkembang menjadi sebuah olahraga kompetitif, terbukti dengan dipertandingkan pada olimpiade pertama di Athena Yunani pada tahun 1896. Anggar mulai diakui sebagai olahaga yaitu pada abad ke-14 oleh Bangsa Jerman. Perkembangan olahraga anggar selanjutnya sangat pesat hingga saat ini dengan dipertandingkannya di kejuaraan dunia, Olimpiade, Sea Games, Asean Games dan lain-lain. Di Indonesia olahraga anggar belum cukup populer atau banyak diketahui oleh masyarakat luas, namun dengan seiring berjalannya waktu, olahraga anggar mulai berkembang dengan didukung oleh banyak terbentuknya sebuah klub-klub dan pengcab yang dimiliki beberapa daerah, serta didukung dengan banyaknya sebuah kejuaraan rutin yang sering dilaksanakan, salah satunya pekan olahraga daerah (PORDA). Anggar merupakan salah satu cabang olahraga kompetitif sehingga pembinaan dikelola secara profesional dengan tujuan memfokuskan untuk meraih sebuah prestasi maksimal, dengan cara membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Anggar merupakan cabang olahraga ketangkasan atau olahraga beladiri dimana olahraga ini terbagi menjadi 3 jenis senjata, diantaranya yaitu: floret (foil), degen (epee), dan sabel (sabre). Dari ketiga jenis senjata ini memiliki karakteristik yang berbeda dari bentuk senjata, peraturan permainan, maupun sasaran tusukan, tetapi dengan menekankan pada sebuah teknik dasar bermain

2 anggar yang sama dan harus dikuasai. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam bermain anggar yaitu The Solute (hormat), The Guard / On Guard (posisi kudakuda), step forward and back (step maju/mmundur), The lunge (serang) dan Parry (tangkisan), (Faidillah, 2010:50). Berorientasi pada berbagai teknik dasar yang digunakan dalam bermain olahraga anggar, teknik serangan ( the lunge ) sangat penting digunakan dalam bermain anggar, karena sebagai cara untuk mendapatkan poin dari lawan. Dalam bermain anggar khususnya pada jenis senjata floret, jenis senjata ini merupakan jenis senjata yang dimainkan dengan gerakan yang cepat, waktu yang cukup lama dan target tusukan yang kecil yaitu hanya dada depan dan belakang atau dapat dikatakan seperti jaket rompi. Berdasarkan pengamatan tersebut, bahwa dalam bermain anggar jenis senjata floret sangat membutuhkan sebuah unsur yang sangat penting yaitu kecerdasan emosional dan kecepatan reaksi, untuk membantu dalam melakukan teknik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satu teknik anggar yang sangat membutuhkan sebuah kecepatan reaksi dan kecerdasan emosional adalah teknik serangan langsung, karena untuk mempercepat melakukan gerakan serta mengatur momen gerakan tersebut.secara teknik Serangan (Lunge) adalah suatu rangkaian gerak untuk mendapatkan point. Rangkaian gerak teknik ini yaitu dimulai dari posisi sikap bersedia (on guarde) lalu meluruskan lengan dengan langsung mengarahkan senjata kearah sasaran, lalu menolakan tungkai kaki bagian belakang sampai tungkai lurus dan tungkai depan menjangkau ke depan sejauh mungkin sampai membentuk 90 derajat seperti yang dikemukakan Gaugler (1997) dalam Ma arif (2015, hlm. 15). Akan tetapi pada kenyataannya yang terjadi di lapangan seringkali para atlet melakukan kesalahan dalam melakukan gerakan tersebut. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan saat mengikuti kejuaraan nasional yaitu Jateng Open 2015, penulis mengamati sebuah pertandingan yang dilakukan oleh kedua atlet nasional, pengamatan tersebut bahwa salah satu atlet tersebut sudah mengalami problem dari tingkat emosinya. Seperti yang diungkapkan oleh Fisher dalam Sukadiyanto (2006, hlm. 3), menjelaskan bahwa Emosi dalam olahraga dapat mengubah perilaku seseorang, yang negatif dapat mengganggu koordinasi gerak yang halus dan kompleks, serta menghambat kinerja di

3 lapangan. Maka dapat dikatakan bahwa emosi yang tidak bisa diatur atau tidak memiliki kecerdasan emosional dapat menggangu kinerja atlet, sehingga tidak dapat melakukan gerak secara maksimal. Berdasarkan fakta dilapangan tersebut, ketidak berhasilan atau kurang maksimalnya pemain anggar dalam melakukan teknik serangan langsung pada lawan cukup sulit karena kurang baiknya dalam unsur kecerdasan emosional dan kemampuan reaksinya. Reaksi merupakan sebuah pergerakan automatisasi yang terjadi karena timbulnya suatu pengaruh atau stimulus yang diolah oleh otak dalam waktu yang cepat dan singkat. Imanudiin, I, (2008,hlm. 112), menjelaskan bahwa kecepatan reaksi adalah waktu dari terjadinya rangsangan. Reaksi dalam bermain anggar sangatlah diperlukan karena sebagai pergerakan automatisasi, seperti beberapa gerakan yaitu dalam gerakan menyerang (offensive) ataupun gerakan bertahan (defensive). Sebagaimana telah diketahui untuk menjadi pemain anggar yang baik, bermacam teknik harus dapat dikuasai agar menunjang saat pertandingan. Namun tidak hanya sebuah unsur penguasaan teknik dan fisik saja cukup untuk dapat melakukan gerakan yang baik. Unsur yang tidak kalah penting yaitu kecerdasan emosional dan kemampuan reaksi, karena yang berguna untuk memotivasi diri dan melengkapi pencapaian teknik yang maksimal. Dari penjelasan di atas, maka dengan adanya kaitan antara kecerdasan emosional dan kemampuan bereaksi pada atlet khususnya pemain anggar senjata floret dengan hasil serangan, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penuis mengambil judul sebagai berikut: Hubungan Kecerdasan Emosional dan Kemampuan Bereaksi dengan Hasil Serangan Langsung pada Olahraga Anggar Jenis Senjata Floret B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti nyatakan diatas, maka peneliti mengemukakan suatu per masalahan menjadi dasar penelitian ini, yaitu: 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kecerdasan emosional dengan hasil serangan langsung pada olahraga anggar jenis senjata floret?

4 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kemampuan bereaksi dengan hasil serangan langsung pada olahraga anggar jenis senjata floret? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan kecerdasan emosional dengan hasil serangan langsung pada olahraga anggar jenis senjata floret. 2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan kemampuan bereaksi dengan hasil serangan langsung pada olahraga anggar jenis senjata floret. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat/ signifikan yang terlihat dari beberapa aspek yang meliputi: 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang berarti dalam bidang olahraga serta bidang keilmuan lainnya yang terkait. b. Dapat dijadikan sebagai bahan data yang obyektif atau bahan pemikiran bagi yang terkait. c. secara teoriritis dapat dijdikan sebagai penegetahuan lebih tentang hubungan kecerdasan emosional dan kemampuan bereaksi dengan hasil serangan langsung 2. Secara Praktis a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan bagi pelatih mengenai pandangan pentingnya kecerdasan emosional dan kemampuan bereaksi dengan hasil serangan bagi seorang atlet. b. Dapat dijadikan sebagai motivasi bagi atlet untuk terus mengembangkan potensi diri guna memiliki kerdasan emosional dan kemampuan reaksi c. Membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kercerdasan emosional dan kemampuan reaksi

5 E. Struktur Organisasi Penelitian Struktur organisasi Skripsi adalah sebagai berikut : 1. BAB I PENDAHULUAN / Pendahuluan merupakan penjelasan mengenai latar belakang penelitian yang didalamnya dijelaskan urgensi bahwa penelitian ini perlu dilakukan, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan kecerdasan emosional dan kemampuan reaksi dengan hasil serangan lanngsung pada olahraga anggar. Dari permasalahan tersebut ditentukan beberapa rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Adapun urutan penyajian sebagai berikut : A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penenlitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi 2. BAB II KAJIAN TEORI / Kajian teori menjelaskan teori-teori yang terkait dalam penelitian, kerangka pemikiran menjelaskan konsep penelitian yang akan dilakukan dan hipotesis penelitian menyatakan dugaan sementara mengenai hasil akhir penelitian. Adapun urutan dalam penyajian bab II sebagai berikut : A. Pentingnya Kecerdasan Emosional Dalam Olahraga Anggar B. Hubungan Kemampuan Reaksi Dengan Hasil Serangan C. Jenis-Jenis Serangan Dalam Olahraga Anggar D. Kerangka Pemikiran E. Hipotesis 3. BAB III METODE PENELITIAN / Metode penelitian menjelaskan tentang bagaimana penelitian akan dilakukan yang didalamnya mencakup penjelasan mengenai sampel yang terlibat, cara pengambilan data, instrumen yang digunakan, langkah-langkah penelitian, dan cara menganalisis data. Urutan penyajian bab III sebagai berikut :

6 A. Metode Penelitian B. Desain Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Instrumen Penelitian E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data 4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN / berisikan temuan-temuan yang didapat setelah uji coba dan analisis data, setelah iu temuan tersebut dibahas untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Penyajian bab IV diurutkan sebagai berikut : A. Temuan Penelitian B. Pembahasan Temuan penelitian 5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI / berisikan tentang kesimpulan penelitian yang dirumuskan dari hasil uji coba dan analisis data. Berikutnya yaitu perumusan implikasi dan rekomendasi yang menyatakan kekurangan dari penelitian ini yang disertai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar setiap penelitian lebih baik lagi. A. Kesimpulan B. Implikasi C. Rekomendasi