MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016/2017

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN WILAYAH BARAT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN TIM SEPAKBOLA PSIM YOGYAKARTA

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

Tingkat Kemampuan Renang... (Muhammad Noviantoro Sholikhin) 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang persepsi citra tubuh anggota fitness Pesona Merapi

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Edisi ke Tahun 2016

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

MOTIVATION OF LEARNERS IN FOLLOWING ARCHERY EXTRACURRICULAR IN SD ISLAM TERPADU AR- RAIHAN SUMBERBATIKAN TRIRENGGO, BANTUL ACADEMIC YEAR 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN TAKTIK DAN STRATEGI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI

MOTIVASI DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP. (Jurnal) Oleh THOMAS WAHYU WIDYA SANJAYA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS XI DALAM BELAJAR BELADIRI DI SMA NEGERI 1 SELOMERTO WONOSOBO TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN 2016 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MINAT KARYAWAN RS BETHESDA UNTUK MENGGUNAKAN FASILITAS OLAHRAGA DI GYM AND AEROBIC RS BETHESDA

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN BOLA VOLI YUSO SLEMAN PUTRI DITINJAU DARI MOTIF BERPRESTASI E-JOURNAL

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

Kata kunci: Motivasi, Futsal, Siswa Kelas Atas. Keywords: Motivation, Futsal, High Grade Students. Motivasi Bermain Futsal (Jefri Handoko) 3

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri


E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN MENGHAMBAT PERKEMBANGAN EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN KEBUMEN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA BOLA BASKET PADA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

TINGKAT KESIAPAN LIFE SKILLS PEMAIN PSS SLEMAN ANGGOTA DIVISI UTAMA PSSI TAHUN 2016/2017 SETELAH GANTUNG SEPATU

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

KREATIVITAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA GEDE 1 DALAM MEMAINKAN ALAT OLAHRAGA BOLA KASTI DAN SIMPAI

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENGARUH LATIHAN PASSING

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

FAKTOR FAKTOR YANG MENGHAMBAT SISWA DALAM PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMK MUHAMMADIYAH T/A 2016/2017

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN. E-Journal

TINGKAT PENGETAHUAN PERMAINAN TONNIS SISWA KELAS ATAS SEKOLAH DASAR NEGERI MIJAHAN 2 GUNUNGKIDUL

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

PERSEPSI SISWA KELAS IX PROGRAM STUDI KHUSUS OLAHRAGA TENTANG MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 2 TEMPEL.

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

Faktor-faktor (Muhammad Chandra.)1

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

TINGKAT PARTISIPASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI 2 MREBET KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

Transkripsi:

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION AT STATE JUNIOR HIGH SCHOOL OF TEMPEL SLEMAN SPECIAL PROVINCE OF YOGYAKARTA Oleh : Septianingrum Sunaryo Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya pembelajaran pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa dalam. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survei. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII reguler yang tercatat di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman yang berjumlah 89 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket. Teknik analisis yang dilakukan adalah menuangkan frekuensi ke dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat siswa dalam jasmani di SMP N 2 Tempel kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sedang dengan pertimbangan frekuensi terbanyak berada pada kategori sedang dengan 36 siswa atau 40,45%. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan yang berkategori sangat tinggi 3 orang atau 3,37%, tinggi 25 orang atau 28,09%, sedang 36 siswa atau 40,45%, rendah 21 orang atau 23,60%, sangat rendah 4 orang atau 4,49%. Kata Kunci : minat, pembelajaran, pendidikan jasmani Abstract Background of this research is the lack of physical education learning at State of Junior High School Tempel. The purpose of this research is knowing student s interest in learning physical education at State Junior High School of Tempel Sleman Special Province of Yogyakarta. This research is descriptive quantitative research and the method is survey method. The subject of this research is all of students in grade VIII of state junior high school of Tempel Sleman Special Province of Yogyakarta that is 89 students. The instrument of this research is questionnaire and the technique analysis is applying frequency in the form of procentage. The result of this research is showing that students interest in learning physical education at State Junior High School of Tempel Sleman Special Province of Yogyakarta in medium category are 39 students or 40,45%. Students interest in learning physical education at State Junior High School of Tempel Sleman Special Province of Yogyakarta, those are; in the very high category are 3 students or 3,37%, high are 25 students or 28,09%, 36 students or 40,45%, low are 21 students or 23,60%, and very low are 4 students or 4,49%. Keywords: interest, learning, physical education PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)2 aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Undang-undang No. 20 Tahun 2003). Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran formal, yang diberikan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Mata pelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam rangka pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis. Pendidikan jasmani menjadi salah satu media untuk membantu ketercapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan, sehingga dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dari diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkahlaku yang baru berkat pengalaman melalui belajar (Oemar Hamalik, 2005:57). Pembelajaran pendidikan jasmani yang diberikan pada siswa sekolah menengah pertama diharapkan membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Selain itu, siswa dapat mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas gerak di alam terbuka. Berdasarkan pengalaman peneliti saat observasi di SMP N 2 Tempel dan hasil perbincangan dengan beberapa siswa di sekolah tersebut. Terdapat beberapa faktor pendukung fasilitas pembelajaran di SMP N 2 Tempel seperti: sarana prasarana, guru, dan kurikulum. Sarana prasarana yang ada di SMP N 2 tempel antara lain: lapangan basket, lapangan voli, dan lapangan sepakbola, serta peralatan yang sudah cukup baik dan lengkap digunakan siswa. Terdapat juga ruangan indoor yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran senam lantai dan pembelajaran voli. Semua itu terdapat di halaman sekolah SMP N 2 Tempel, kecuali lapangan sepakbola terdapat agak jauh sekitar 200-300 meter dari sekolah. Kemudian berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa ternyata tidak semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Ada siswa yang bermalas-malasan dalam mengikuti pembelajaran jasmani, diantaranya; ada yang kurang serius dan bahkan ada diantaranya dengan berbagai alasan berusaha untuk tidak mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. Ada saja yang beralasan seperti sedang mengalami sakit perut dikarenakan datang bulan (perempuan), takut panas karena olahraganya diluar ruangan, kadang ada siswa yang berteduh dibawah pohon sambil mengobrol dengan teman ketika pelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Selanjutnya, berdasarkan observasi terhadap siswa tentang guru yang ada di SMP N 2 Tempel cukup baik dan jumlahnya mencukupi sesuai siswa yang ada. Akan tetapi, ada beberapa guru yang dianggap terlalu tegas sehingga siswa cenderung takut. Kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani di SMP N 2 Tempel menggunakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).Standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa yang tercantum dalam standart kompetensi kelas VIII semester I adalah (1) Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (2) Mempraktikan latihan kebugaran dalam bentuk latihan sirkuit dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (3) Mempraktikan teknik dasar senam

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)3 lantai dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (4) Mempraktikan senam irama dengan alat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (5) Mempraktikan teknik dasar renang gaya bebas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (6) Menerapkan budaya hidup sehat. Standart kompetensi kelas VIII semester II adalah (7) Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (8) Mempraktikan latihan kebugaran dalam bentuk latihan sirkuit dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (9) Mempraktikan teknik dasar senam lantai dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (10) Mempraktikan senam irama dengan alat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (11) Mempraktikan teknik dasar renang gaya dada dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. (12) Mempraktikan penjelajahan di sekitar sekolah dan nilainilai yang terkandung di dalamnya. (13) Menerapkan budaya hidup sehat. Berdasarkan kecenderungan perilaku siswa tersebut, kemungkinan faktor minat merupakan salah satu faktor penyebab terhadap ketidak aktifan sebagai siswa dalam Sleman. Berdasarkan uraian di atas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul Minat siswa dalam jasmani di SMP N 2 Tempel Daerah Istimewa Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi minat siswa kelas VIII SMP N 2 Tempel Kabupaten dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh Wuryanto (2007: 20) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis, hanya menggambarkan seperti apa adanya tentang suatu keadaan. Metode yang digunakan adalah survei, tekhnik pengambilan data menggunakan angket, skor yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk prosentase. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Tempel. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII reguler yang tercatat di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman daerah Istimewa Yogyakarta yaitu, kelas VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D yang berjumlah 128 siswa dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1. Daftar Siswa NO. KELAS JUMLAH 1. A 32 2. B 32 3. C 32 4. D 32 JUMLAH TOTAL 128 Dikarenakan sebagian siswa kelas VIII reguler SMP N 2 Tempel sedang mengikuti kegiatan diluar sekolah

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)4 (jambore), maka sampel yang digunakan adalah Accidental sampling dengan cara memilih 25 siswa dari masing-masing kelas sehingga populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 siswa. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini variabel penelitiannya adalah variabel tunggal yaitu tentang minat siswa dalam mengikuti Istimewa Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi angket arif Budiono (2012), tentang Minat Siswa Terhadap pembelajaran Pendidikan Jasmani di MTs Negeri 1 Kaleng Puring kebumen tahun Pelajaran 2011/2012. Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif sederhana yaitu menghitung frekuensi dan presentase, yang disajikan dalam bentuk tabel. sedangkan rumus yang digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam dalam penelitian ini yaitu: F P = X 100 N Keterangan: P = Angka presentase F = Frekuensi yang sedang dicari presentase N = Jumalah / banyaknya individu (Anas Sudijono, 2009:43) Untuk menentukan minat siswa dikategorikan menjadi 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Rumus yang digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: 1. X > M + 1,5 SD = Sangat tinggi 2. M + 0, 5 SD < X M + 1, 5 SD = Tinggi 3. M-0, 5 SD < X M + 0, 5 SD = Sedang 4. M-1, 5 SD < X M- 0, 5 SD = Rendah 5. X M-1, 5 SD = Sangat rendah Keterangan: M = Mean SD = Standar Deviasi (Sumber : Anas Sudijono, 2009: 116) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang minat siswa dalam. Responden yang diperoleh dalam penelitian ini hanya 89 dari 100 siswa yang dipilih dan hal ini disebabkan karena siswa pada saat pengambilan data tidak berangkat dan ada yang tidak berkenan untuk mengisi angket yang disediakan. 1. Deskripsi Hasil Minat Siswa dalam mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Dari hasil analisis data yang dilakukan maka dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 5. Deskripsi Statistik Minat Siswa dalam mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Statistik Skor Mean 85.5843 Median 86.0000 Mode 86.00 Std. Deviation 5.76985 Range 35.00 Minimum 66.00 Maximum 101.00

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)5 Data di atas dapat dideskripsikan minat siswa dalam mengikuti Istimewa Yogyakarta dengan rerata sebesar 85,58, nilai tengah sebesar 86, nilai sering muncul sebesar 86 dan simpangan baku sebesar 5,76. Sedangkan skor tertinggi sebesar 101 dan skor terendah sebesar 66. Dapat diperjelas dalam grafik ilustrasi minat siswa dalam mengikuti Istimewa Yogyakarta: Frekuensi 50 40 30 20 10 0 4.49% 23.6% 40.45% s Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Sangat Tinggi MINAT Tinggi 28.09% 3.37% Gambar 1. Diagram batang Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dari hasil data penelitian yang dilakukan maka dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 7. Deskripsi Statistik Faktor Intrinsik Deskripsi Statistik Minat Siswa dalam mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Statistik Skor Mean 57.0449 Median 57.0000 Mode 57.00 Std. Deviation 4.15580 Range 25.00 Minimum 43.00 Maximum 68.00 Dari data di atas dapat dideskripsikan faktor instrinsik minat siswa dalam dengan rerata sebesar 57,04, nilai tengah sebesar 57, nilai sering muncul sebesar 57 dan simpangan baku sebesar 4,15. Sedangkan skor tertinggi sebesar 68 dan skor terendah sebesar 43. Dapat diperjelas dalam grafik ilustrasi faktor Intrinsik minat siswa dalam : 2. Deskripsi Hasil Faktor Intrinsik Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

Frekuensi 50 40 30 20 10 0 Faktor Intrinsik 40.45% 28.09% 20.22% 5.62% 5.62% Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Minat Siswa dalam...(septianingrum S)6 Data di atas dapat dideskripsikan faktor ekstrinsik minat siswa dalam dengan rerata sebesar 28,53, nilai tengah sebesar 28, nilai sering muncul sebesar 28 dan simpangan baku sebesar 2,33. Sedangkan skor tertinggi sebesar 33 dan skor terendah sebesar 33. Gambar 2. Diagram batang Faktor Intrinsik Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Deskripsi Hasil Faktor Intrinsik Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dari hasil data penelitian yang dilakukan maka dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 9. Deskripsi Statistik Faktor Ekstrinsik Deskripsi Statistik Minat Siswa dalam mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Statistik Skor Mean 28.5393 Median 28.0000 Mode 28.00 Std. Deviation 2.33577 Range 10.00 Minimum 23.00 Maximum 33.00 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Faktor Ekstrinsik 8.99% 20.22% 39.33% 24.72% MINAT Sangat Rendah Rendah Sedang Sangat Tinggi Tinggi 6.74% Gambar 3. Diagram batang Faktor Ekstrinsik Minat Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembahasan Deskripsi hasil penelitian yang dilakukan tentang minat siswa dalam

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)7 diperoleh hasil bahwa minat siswa dalam adalah sedang dengan pertimbangan frekuensi terbanyak berapa pada kategori sedang dengan 36 siswa atau 40,45%. Minat siswa dalam mengikuti Istimewa Yogyakartayang berkategori sangat tinggi 3 siswa atau 3,37%, tinggi 25 siswa atau 28,09%, sedang 36 siswa atau 40,45%, rendah 21 siswa atau 23,60%, sangat rendah 4 siswa atau 4,49%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 butir soal yang menonjol dari faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam, yaitu nomor 7,8 dan 12 dengan pernyataan (7) Saya senang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani karena dapat menghilangkan kejenuhan berpikir, (8) Saya senang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani karena dapat meningkatkan kesehatan, (12) Saya jasmani, karena dapat menjaga kesehatan badan. Sedangkan faktor yang menonjol dari luar, yaitu nomor 19,20 dan 24 dengan pernyataan (19) Guru selalu memberikan contoh gerakan yang akan diajarkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, (20) Guru pendidikan jasmani sangat disiplin dalam melakukan pembelajaran pendidikan jasmani, (24) Guru pendidikan jasmani sangat trampil dalam berbagai macam aktivitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jasmani berada pada kategori sedang. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Hasil ini menunjukkan seberapa besar minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jasmani dan apa saja faktor yang mempengaruhinya. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran jasmani sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran yang dikemas oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa sebagai pelaku pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam keberhasilan pembelajaran. Sehingga pembelajaran harus dikemas sedemikian rupa dan berusaha menumbuhkan minat belajar siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus mampu diminimalisir oleh guru agar siswa dapat tertarik mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dengan aktif. Permasalahan yang beragam dari siswa maupun pengemasan pembelajaran akan mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Menurut B. Suryobroto (1988 : 109) minat kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada subyek atau menyenangi suatu obyek. Hal ini menunjukkan bahwa seberapa besar minat siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani merupakan cerminan seberapa besar siswa tertarik terhadap pembelajaran pendidikan jasmani. Keadaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar. Minat siswa yang tinggi akan tercermin dengan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang tinggi. Sebaliknya jika minat siswa rendah maka dapat tercermin dalam partisipasi siswa dalam pembelajaran yang rendah. Menurut Super dan Crites seperti dikutip oleh Killis (1988 :25) dijelaskan bahwa minat itu dipengaruhi oleh banyak

Minat Siswa dalam...(septianingrum S)8 faktor. Kondisi psikologis siswa menjadi patokan utama untuk seberapa besar minat siswa. dengan hal ini maka seorang guru harus mampu mengontrol dan menciptakan suasana pembelajaran yang meyenangkan dan menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekstrinsik lebih besar dari faktor intrinsik dalam mempengaruhi minat belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dan fasilitas pembelajaran lebih mempengaruhi siswa dibandingkan dengan perhatian, perasaan senang dan bentuk aktivitas siswa dalam pembelajaran. Peranan guru dalam pembelajaran sangatlah sentral untuk mengemas pembelajaran dan mengontrol kondisi kelas. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas dan mngontrol psikologis siswa agar siswa memiliki minat belajar yang tinggi. Minat belajar yang tinggi akan mambantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk menguasai keterampilan yang diajarkan dan meraih prestasi belajar yang maksimal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat dimbil kesimpulan bahwa minat siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di SMP N 2 Tempel Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sedang dengan pertimbangan frekuensi terbanyak berapa pada kategori sedang dengan 36 siswa atau 40,45%. Minat siswa dalam mengikuti Istimewa Yogyakartayang berkategori sangat tinggi 3 siswa atau 3,37%, tinggi 25 siswa atau 28,09%, sedang 36 siswa atau 40,45%, rendah 21 siswa atau 23,60%, sangat rendah 4 siswa atau 4,49%. Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Sekolah harus mampu memfasilitasi pembelajaran pendidikan jasmani secara maksimal agar tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat tercapai dengan maksimal. 2. Sekolah harus mampu menumbuhkan minat belajar siswa dengan meningkatkan faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ali Maksum. (2012). Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press- 2012 Anas Sudjono.(2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada Oemar Hamalik.(2005).Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Bumi Aksara Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta