PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 38 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 44 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 60 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 50 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 52 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 40 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 53 TAHUN2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 68 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2014 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah KabupatenMusi Rawas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 1

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5887); 2

8. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 10 Tahun 2016 tentangpembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016 Nomor 10). Menetapkan : MEMUTUSKAN: PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSIDINASPERHUBUNGAN KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Rawas. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. 3. Bupati adalah Bupati Musi Rawas. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Rawas. 5. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. 6. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. 7. Bidang adalah Bidang pada Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. 8. Subbagian adalah Subbagian pada Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. 9. Seksi adalah Seksi pada Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas 10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT Dinas adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis khusus operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas. 3

BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Dinas Perhubungan terdiri atas Sekretariat yang membawahkan Subbagian-subbagiandan Bidang-bidang yang membawahkanseksiseksi; (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas; (3) Kelompok Jabatan Fungsional; dan (4) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. Pasal 3 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), terdiri atas: a. Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset; dan b. Subbagian Umum dan Kepegawaian. (2) Masing-masing Bidang sebagaimana dimaksud dalampasal 2 ayat (1), terdiri dari : a. Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Darat, membawahkan: 1) Seksi Lalu Lintas Darat; 2) Seksi Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Darat; dan 3) Seksi Perlindungan Pengendalian Operasional. b.bidang Angkutan Darat, membawahkan : 1) Seksi Angkutan Orang dan Barang; 2) Seksi Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan; dan 3) Seksi Kemitraan dan Penyuluhan Angkutan. (3) Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan (4) Kelompok Jabatan Fungsional. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Dinas Pasal 4 (1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menangani urusan pemerintahan daerah di bidang Perhubungan. 4

(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (3) Dinas Perhubungan mempunyai tugasmelaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten. Pasal 5 DinasPerhubungandalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang perhubungan; b. perumusan kebijakan teknis dan operasional bidang perhubungan; c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perhubungan; d. pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang perhubungan; e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan dinas; f. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dinas; dan g. pelaksanaantugas lain yang diberikan Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 6 Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan, urusan perlengkapan, serta pembinaan dan koordinasi penyusunan program dan kegiatan Dinas. Pasal 7 Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal6, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan program dan kegiatan pada Dinas; b. pengoordinasian penyusunan program dan kegiatan Dinas; 5

c. pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian; d. pelaksanaan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; e. pengelolaan administrasi perlengkapan dan aset Dinas; f. pelaksanaan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan Dinas; g. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja Dinas; dan h. pelaksanaantugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Aset dipimpin oleh Kasubbag, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan administrasi keuangan Dinas; b. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan Dinas; c. melaksanakan kegiatan pembendaharaan, verifikasi dan pembukuan anggaran keuangan Dinas; d. menyusun laporan realisasi keuangan, menyusun laporan keuangan akhir tahun; e. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan administrasi keuangan Dinas; f. menyusun rencana strategis, rencana kerja, program dan kegiatan Dinas; g. menyusun laporan kinerja serta menyusun dokumen SAKIP Dinas; h. menyusun bahan petunjuk teknis lingkup perlengkapan, pencatatan dan dokumentasi dan mutasi aset; i. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilingkup tugasnya; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya. 6

(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian di pimpin oleh Kasubbag, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan urusan umum dan kepegawaian; b. menyusun bahan petunjuk teknis lingkup perlengkapan, pencatatan dan dokumentasi dan mutasi aset; c. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; d. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana dilingkungan Dinas; e. melaksanakan urusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; f. melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan perlengkapan Dinas; g. melaksanakan urusan umum, keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan dokumentasi; h. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian, administrasi kearsipan dan perpustakaan Dinas: i. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan penyiapan pengawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan; j. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; k. melakukan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang tugasnya; dan l. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Darat Pasal 9 Bidang Manajemen dan Rekayasa Lalu LintasDarat di pimpin oleh Kepala Bidangmempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bimbingan, pengawasan dan pengendalian bidang lalu lintas jalan, sungai dan danau. 7

Pasal 10 BidangManajemen dan Rekayasa Lalu LintasDaratdalammelaksanakantugassebagaimanadimaksuddalamPasal9, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan kegiatan bidang lalu lintas jalan, sungai dan danau; b. perumusankebijakan teknis pelaksanaan bimbingan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan, sungai dan danau; c. pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam penertiban lalu lintas, bimbingan teknis keselamatan serta sarana dan prasarana lalu lintas jalan, sungai dan danau; d. penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan, sungai dan danau; e. pengoordinasian dengan UPT dinas dalam pelaksanaan bimbingan, pengawasan dan pengendalian lalu lintas jalan, sungai dan danau; f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penertiban, bimbingan teknis keselamatan serta sarana dan prasarana lalu lintas jalan, sungai dan danau; dan g. pelaksanaantugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Seksi Lalu Lintas di pimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja dan kegiatan di bidang lalu lintas jalan, sungai dan danau; b. melakukan analisis dampak lalu lintas serta manajemen dan rekayasa lalu lintas sebagai akibat dari adanya pembangunan fasilitas dan/atau adanya kegiatan tertentu; c. melaksanakan pendataan tentang kebutuhan perlengkapan lalu lintas jalan, sungai dan danau; d. melaksanakan pemeliharaan perlengkapan lalu lintas jalan, sungai dan danau; e. melaksanakan pemasangan perlengkapan lalu lintas jalan, sungai dan danau; f. melaksanakan analisis terhadap tingkat pelayanan ruang lalu lintas; dan 8

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas di pimpin oleh Kepala Seksi,mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja dan kegiatan di bidang pembinaan keselamatan lalu lintas jalan, sungai dan danau; b. menyusun dan menyiapkan bahan pembinaan atau kampanye keselamatan lalu lintas jalan, sungai dan danau ; c. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam pelaksanaan bimbingan keselamatan lalu lintas jalan, sungai dan danau; d. melaksanakan analisis kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan lalu lintas jalan, sungai dan danau; dan e. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas di pimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kerja dan kegiatan di bidang pengendalian operasional; b. menyusun standar operasional prosedur (SOP) dalam kegiatan pengawasan dan pemeriksaan kendaraan di jalan, di sungai dan di danau; c. melakukan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan kendaraan di jalan, di sungai dan di danau; d. merencanakan dan menyusun kebutuhan sarana perlindungan tanaman; e. melaksanakan tugas pengamanan dan pengendalian lalu lintas jalan, sungai dan danau; f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan operasional; g. menetapkan kelas jalan kabupaten; dan h. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Angkutan Darat Pasal 12 BidangAngkutan Darat dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bimbingan, 9

pengawasan dan pengendalian bidang angkutan jalan, sungai dan danau. Pasal 13 Bidang Angkutan Daratdalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunanprogram dankegiatan rencana bidang angkutan jalan, sungai dan danau; b. perumusan kebijakan teknis,penyelenggaraan angkutan jalan, sungai dan danau; c. pembinaan, koordinasi dan fasilitasi angkutan umum di jalan, di sungai dan di danau; d. penetapan jaringan angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; e. penghitungan biaya angkutan operasional angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; f. penghitungan kebutuhan angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; g. pengoordinasian dan fasilitasi pembinaan perusahaan angkutan di jalan, di sungai dan di danau; h. penyusunanpenetapan tarif angkutan orang umum; i. pengoordinasian dengan UPT dinas dalam pelaksanaan angkutan di jalan, di sungai dan di danau; dan j. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14 (1) Seksi Angkutan Orang dan Barang di pimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas : a. menyusunrencana kerjadi bidang angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau serta kerta api; b. menetapkan biaya operasional angkutan orang umum di jalan dan menetapkan tarif angkutan orang umum di jalan; c. menghitung biaya operasional angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; d. menyiapkan rekomendasi tentang perizinan angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; 10

e. menyusun penetapan jaringan angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; f. melaksanakan perhitungan kebutuhan angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; dan g. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Teknik Sarana dan Prasarana Angkutan di pimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas: a. menyusun rencana kerja di bidang teknis sarana dan prasarana angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danaudan kereta api; b. menyusun standar teknis sarana angkutan di jalan, di sungai dan di danau; c. menyusun standar teknis prasarana angkutan di jalan, di sungai dan di danau; d. merencanakan lokasi dan pembangunan sarana dan prasarana angkutan orang dan angkutan barang di jalan, di sungai dan di danau; dan e. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Bidangsesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Kemitraan dan Penyuluhan Angkutan di pimpin oleh Kepala Seksi, mempunyai tugas : a. menyusun rencana di bidang kemitraan dan penyuluhan angkutan; b. menyiapkan bahan penyukuhan kepada para pengemudi angkutan umum dan perusahaan angkutan di jalan, di sungai dan di danau; c. melakukan koordinasi dan penilaian kerjasama kemitraan usaha angkutan orang dan barang di jalan, di sungai dan di danau; d. melakukan penghitungan subsidi angkutan orang dan barang di jalan, di sungai dan di danau; e. melaksanakan pelayanan, pengawasan invenstasi dan rekomendasi usaha perkebunan; dan f. melaksanakantugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengantugas dan fungsinya. 11

BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinassesuai dengan keahlian. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V TATA KERJA Pasal 16 Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan Perangkat Daerah dan unit organisasi serta kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Dinas serta dengan instansi lain di luar Dinas sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 17 Setiap pimpinan Perangkat Daerah wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan satuan kerja bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. 12

Pasal 19 Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjukpetunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 20 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjukpetunjuk kepada bawahan. Pasal 21 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 22 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berjenjang. 13

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 61 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan InformatikaKabupaten Musi Rawas (Berita Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 61), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Rawas. Ditetapkan di Lubuklinggau, Pada tanggal 28 November 2016 BUPATI MUSI RAWAS, H. HENDRA GUNAWAN Diundangkan di Lubuklinggau, pada tanggal 28 November 2016. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS, H. ISBANDI ARSYAD BERITA DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2016 NOMOR 39 14