BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Desain Penelitian III.1.1. Jenis dan sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh penulis secara tidak langsung atau diperoleh dari pihak ketiga. Data tersebut diperoleh dengan cara mengunduh (mendownload) melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan, laporan tahunan, ataupun laporan keberlanjutan (sustainability report) pada perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di BEI dalam periode tahun 2008-2010. III.1.2. Penentuan Jumlah Sampel Penulis akan mengambil sampel dari populasi perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2010. Sampel yang akan digunakan dan telah lolos seleksi dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan sehingga menghasilkan 33 data observasi. III.1.3. Metode Pengumpulan Sampel Dalam penelitian ini metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah penilaian (judgement) atau biasa disebut dengan purposive sampling method dimana 34 34
penulis akan memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada kriteria kriteria tertetu. Adapun kriteria yang digunakan seperti : 1. Perusahaan di industri pertambangan yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2010. 2. Menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan periode 2008-2010 untuk tiap tahun penelitian. 3. Informasi pengungkapan sosial diungkapkan pada laporan tahunan perusahaan yang bersangkutan selama periode 2008-2010. III.1.4. Metode Analisis Data III.1.4.1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik biasa dilakukan dalam penelitian untuk menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan. Dalam penelitian ini, pengujian yang dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. III.1.4.1.1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. 35
Metode pengujian yang bisa digunakan adalah : 1. Dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) pada model regresi. 2. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r 2 ) dengan nilai determinasi secara serentak (R 2 ) 3. Dengan melihat nilai eigenvalues dan condition index (CI). Dalam penelitian ini akan digunakan metode pengujian dengan melihat nilai VIF untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas. Dasar pengambilan keputusan yaitu Santoso (2001) : 1. Jika nilai VIF > 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas. 2. Jika nilai VIF < 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas. III.1.4.1.2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu : 1. Uji Spearman s rho 2. Uji Glejser 3. Uji Park 4. Dan melihat pola grafik scatter plot 36
Dalam penelitian ini akan menggunakan metode uji Spearman s rho untuk mendeteksi heteroskedastisitas. Dimana uji yang dilakukan adalah mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing variabel independen. Dasar pengambilan keputusan yaitu : 1. Signifikansi korelasi < 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Signifikansi korelasi > 0,05 maka pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas III.1.4.1.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-Watson dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : 1. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl), maka artinya terdapat autokorelasi 2. Jika d terletak antara du dan (4-du), maka artinya tidak ada autokorelasi. 3. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4-dl), maka artinya tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. III.1.4.1.4. Uji Normalitas Priyatno (2010) mengemukakan uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pada 37
penelitian ini pengujian dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada kolom Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan yaitu : 1. Signifikansi > 0,05, maka model regresi terdistribusi normal 2. Signifikansi < 0.05, maka model regresi tidak terdistribusi normal III.1.5. Metode Penyajian Data Hasil dari data yang sudah dikumpulkan dan diolah menggunakan SPSS dapat disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik berikut dengan penjelasannya dengan keuntungan bahwa data tersebut akan lebih cepat ditangkap dan dimengerti. Tabel merupakan kumpulan angka angka yang disusun menurut kategori kategori sehingga memudahkan untuk pembuatan analisis data. Grafik merupakan gambar gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka yang biasanya juga berasal dari tabel tabel yang telah dibuat. III.1.6. Uji Statistik Terdapat beberapa uji yang harus dilakukan penulis untuk menguji hipotesis yang terdiri dari analisis determinasi (R 2 ), uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F), dan uji koefisien regresi secara parsial (Uji t). III.1.6.1. Uji Hipotesis Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan serangkaian tahap untuk menghitung dan mengolah data-data tersebut, agar dapat mendukung hipotesis yang telah diajukan. 38
Adapun tahap-tahap penghitungan dan pengolahan data: 1. Menghitung indeks pengungkapan sosial. 2. Menghitung karakteristik perusahaan yang diproksikan dalam kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan. 3. Regresi model. Teknik regresi linier berganda dilakukan terhadap model yang diajukan peneliti. Dengan menggunakan Software SPSS 17 untuk memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan antara karakteristik perusahaan dengan luas pengungkapan sosial perusahaan, diukur dengan rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan: Y a = Luas Pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR) = Konstanta b 1 b 2 b 3 = Koefisien Regresi X 1 X 2 X 3 = Prosentase Kepemilikan Manajemen = Tingkat Leverage = Ukuran Perusahaan III.1.6.1.1. Analisis Determinasi (R 2 ) Priyatno (2010) mengemukakan analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan 39
dalam model mampu menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin nilai R 2 mendekati 0 / sama dengan 0 maka artinya kemampuan variabel variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen terbatas / tidak menjelaskan sedikitpun. Sebaliknya semakin nilai R 2 mendekati 1 maka artinya variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi untuk menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin tinggi nilai R 2 akan semakin baik bagi model regresi, karena variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen lebih besar. Karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari 2, digunakan nilai Adjusted R 2 sebagai koefisien determinasi. III.1.6.1.2. Uji Koefisien Regesi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan melihat F hitung, dan F tabel pada output ANOVA. (significance level α = 0.05) Hipotesis : H 0 = Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sosial. H i = Kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap luas pengungkapan sosial. 40
Penerimaan atau penolakan hipotesis tergantung dari kriteria berikut : 1. Nilai F hitung F tabel maka H 0 diterima, yang artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Nilai F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, yang artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. III.1.6.1.3. Uji Koefisien Regesi Secara Parsial (Uji t) Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial berepengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan melihat t tabel dan t hitung pada hasil output Coefficients. (significance level α = 0.05) Hipotesis : H 0 = Kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap indeks pengungkapan sosial H i = Kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap indeks pengungkapan sosial Penerimaan atau penolakan hipotesis tergantung dari kriteria berikut : 1. Nilai t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak, yang artinya secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 41
2. Nilai t tabel t hitung t tabel, maka H 0 diterima, yang artinya secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. III.1.7. Operasionalisasi Variabel III.1.7.1. Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah luas pengungkapan CSR dalam laporan tahunan pada perusahaan didalam industri pertambangan yang bersangkutan. Pengukuran ini dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya item informasi pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan yang ditentukan dengan standar indikator GRI sebagai acuan yang terfokus pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apabila item informasi ada dalam laporan tahunan maka diberi nilai skor 1, jika item informasi tidak ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 0. Skor yang didapat setiap perusahaan dijumlah untuk mendapatkan presentase skor total lalu dibagi dengan jumlah total indikator GRI. CSR = LN (total item pengungkapan perusahaan) 79 Semakin besar skor yang didapat perusahaan artinya semakin lengkap pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. III.1.7.2. Variabel Independen 42
Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan. Dimana karakteristik tersebut terdiri dari kepemilikan manajemen, tingkat leverage dan ukuran perusahaan. III.1.7.2.1. Kepemilikan Manajemen Kepemilikan manajemen diukur berdasarkan prosentase kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajemen. Informasi mengenai jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen diperoleh dari laporan tahunan atau laporan keuangan perusahaan periode 2008-2010. Kep.Man = Ln (Prosentase Kepemilikan Manajemen) III.1.7.2.2. Tingkat leverage Tingkat leverage perusahaan dapat diukur berdasarkan rasio debt to equity. Debt to equity diukur dengan membandingkan antara hutang dan ekuitas perusahaan. Informasi mengenai jumlah hutang dan ekuitas diperoleh dari laporan keuangan perusahaan periode 2008-2010. Leverage = Ln (Rasio Leverage) III.1.7.2.3. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Informasi mengenai jumlah aktiva diperoleh dari laporan keuangan perusahaan periode 2008-2010. Size = Ln (Total aktiva) 43