BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

BAB III METODE PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

BAB III METODE PENELITIAN. ada masyarakat yang menggunakan lahan aset PT.Kereta Api Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamatkan di Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman. Adapun

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih,

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini merupakan analisis yaitu berupa data-data yang dikumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 21 November Dalam jangka waktu tersebut dirasa cukup. menggali data untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang tidak bisa dijelaskan dan dianalisa melalui data-data statistik sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini adalah Desa Wonorejo Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kualitatif. Pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan ilmiah. Adapun dalam penelitian ini digunakan beberapa tehnik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk angka atau data data kuantitatif yang diangkakan.. datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

Transkripsi:

77 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini adalah dimulai pada bulan Januari 2011 s/d April 2011. Adapun dasar pertimbangan mengapa tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Depok, Sleman, Yogyakarta adalah karena Peneliti telah melakukan pengamatan awal pada saat berkesempatan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dan Praktik Pengalaman Lapangan (KKN-PPL) di lokasi tersebut. Berdasarkan pengamatan awal oleh peneliti, diketahui pelanggaran terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok, Sleman, Yogyakarta masih sering dilakukan oleh siswa seperti terlambat masuk sekolah, baju tidak dimasukkan, membuat kegaduhan di dalam kelas, tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR), membolos, merusak sarana/fasilitas sekolah, membuat corat-coret tidak pada tempatnya, membawa Hand Phone (HP), berkelahi, dan lain-lain. Alasan dipilihnya waktu pelaksanaan dimulai pada bulan Januari adalah untuk menghindari supaya tidak menganggu pihak sekolah dalam mempersiapkan Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan sekitar pertengahan bulan April.

78 B. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang mana peneliti bermaksud mengetahui keadaan suatu data dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1991: 25). Sementara itu Sanapiah Faisal mengemukakan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti (Sanapiah Faisal, 1995: 20). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dikatakan menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan Tylor yang dikutip Moleong menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati (Lexy J.Moleong, 2007: 4). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni bermaksud untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti yaitu antara

79 lain (1) peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, (2) Kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan (3) Upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. C. Penentuan Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive yaitu teknik pemilihan subjek penelitian yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu, berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat subjek penelitian yang telah diketahui sebelumnya (Sanapiah Faisal, 1995: 67). Adapun kriteria atau pertimbangan tertentu yang dimaksud yaitu subjek penelitian sebagai informan, yakni orang-orang yang karena posisinya memiliki pengetahuan, pengalaman, dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan

80 kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. Berkaitan kriteria tersebut, maka dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian antara lain adalah: 1. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta 2. Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta 3. Satu orang Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta 4. Satu orang Guru Pembina OSIS SMP Negeri 3 Depok Slemn Yogyakarta 5. Satu orang Guru Wali Kelas SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta 6. Satu orang Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara (Interview) Wawancara atau interview merupakan salah satu tehnik pengumpulan data, dimana terjadi komunikasi secara verbal antara pewawancara dengan subjek wawancara. Menurut Moleong wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewe) yang

81 memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moleong, 2007: 186). Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sebuah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 1997, 165). Teknik wawancara dilihat dari peranan pewawancara dan yang diwawancarai, terdiri dari wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang diajukan (Basrowi dan Suwandi, 2008: 2). Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang digunakan untuk menemukan suatu informasi yang bukan baku atau informan tunggal. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman atau instrumen wawancara yaitu berbentuk pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian. Sedangkan wawancara yang diterapkan adalah wawancara berstruktur. Wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list (Suharsimi Arikunto, 2002: 20). Selain itu wawancara dilakukan melalui wawancara tak berstruktur yaitu wawancara dilakukan secara informal, dimana pertanyaan tentang peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok yang diajukan secara bebas kepada subjek penelitian.

82 Di samping itu wawancara dalam penelitian ini juga dikembangkan dengan wawancara tak bersetruktur untuk melengkapi data-data yang masih kurang. Kelebihan wawancara tak berstruktur antara lain: 1) Memungkinkan peneliti untuk mendapatkan keterangan dengan lebih cepat. 2) Ada keyakinan bahwa penafsiran responden terhadap pertanyaan yang diajukan adalah tepat. 3) Sifatnya lebih luas. 4) Pembatasan-pembatasan dapat dilakukan secara langsung, apabila jawaban yang diberikan melewati batas ruang lingkup masalah yang diteliti. 5) Kebenaran jawaban dapat diperiksa secara langsung. (Soerjono Soekanto, 1984:25) Adapun wawancara yang dilakukan peneliti adalah di dalam ruang tertutup dan ruang terbuka. Wawancara di dalam ruang tertutup yakni di kantor Kepala Sekolah, sedangkan wawancara di dalam ruang terbuka antara lain di ruang tamu sekolah, kantor guru, kantor BK, dan ruang perpustakaan dimana terdapat banyak orang (guru) dan siswa yang melihat atau mendengar proses wawancara. Melalui wawancara ini peneliti mendapatkan gambaran mengenai peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta

83 2. Observasi Metode observasi adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai fenomena yang diselidiki. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Margono observasi diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1997: 158). Terdapat beberapa variasi bentuk observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu (1) observasi partisipasi aktif, yakni peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. (2) observasi partisipasi pasif, yakni peneliti hanya datang di tempat kegiatan orang yang diamati, mencatat hal-hal yang diamati dan tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. (Sugiyono, 2008: 66). Berkaitan dengan jenis observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi partisipasi pasif, yakni peneliti tidak ikut serta bersama objek yang diteliti, melainkan peneliti hanya berkedudukan sebagai pengamat yang datang di SMP Negeri 3 Depok, kemudian mencatat hal-hal yang diamati dengan menggunakan pedoman pengamatan atau observasi yang sudah dirancang oeh peneliti. Adapun posisi peneliti dalam mengamati bagaimana peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum

84 siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta adalah di dalam lingkungan sekolah secara umum (halaman sekolah, kantin sekolah), di ruang BP/BK, dan di dalam kelas pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dalam penelitian ini metode observasi partisipasi pasif digunakan dengan maksud untuk memperoleh data yang berkaitan dengan peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. Adapun yang peneliti observasi antara lain peneliti mengamati pelanggaran-pelanggaran terhadap Tata Tertib Sekolah apa saja yang dilakukan siswa dan bagaimana tindakan guru dalam menjalankan peranannya jika mengetahui terdapat siswa yang melanggar Tata Tertib Sekolah. Selanjutnya peneliti juga mengamati kendala-kendala apa saja yang dihadapi guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah dan upaya apa saja yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah. Dalam melakukan observasi, peneliti menemukan adanya guru yang membiarkan saja siswa yang memakai seragam di luar ketentuan pada saat KBM berlangsung yakni siswa yang memakai jilbab putih pada saat jadwal seragam warna krem. Selain itu peneliti juga mendapati adanya siswa yang pada saat KBM berlangsung, pada waktu itu adalah Pelajaran Agama Katholik akan tetapi karena guru

85 yang bersangkutan berhalangan hadir maka siswa ditugaskan untuk membaca buku di perpustakaan, namun ternyata siswa malah menonton televisi di perpustakaan dan guru penjaga perpustakaannya membiarkan saja. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan pada perkiraan dengan mengambil data yang sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen (Basrowi dan Suwandi, 2008: 158). Dokumen sendiri menurut Sugiyono merupakan catatan suatu peristiwa yang sudah berlalu yang biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2008: 140). Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Seharsimi Arikunto, 2002: 206). Selain itu menurut Moleong dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan mempelajari arsip atau dokumendokumen yaitu setiap bahan tertulis baik internal maupun eksternal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dari dokumen tersebut dilakukan kajian isi, sehingga diperoleh pemahaman melalui usaha memperoleh karakteristik pesan (Lexy J. Moleong, 2007: 163).

86 Adapun manfaat penggunaan dokumentasi sebagaimana dikemukakan oleh Lincoln antara lain: a. Dokumentasi dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong; b. Berguna sebagai bukti untuk sustu pengujian; c. Sesuai dengan penelitian kualitatif karena siatnya alamiah dan sesuai dengan konteks; d. Relatif murah dan tidak sukar diperoleh; e. Tidak reaktif sehingga tidak ditemukan dengan teknik kajian isi; f. Membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki (Lincoln dalam Lexy J. Moleong, 2007: 161). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumen dimaksudkan untuk memperkuat atau melengkapi data-data yang sudah ada atau yang telah didapat oleh peneliti dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Adapun dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain berupa peraturan Tata Tertib Siswa SMP Negeri 3 Depok, buku skoring pelanggaran Tata Tertib Siswa SMP Negeri 3 Depok, dan buku catatan atau dokumen kasus pelanggaran Tata Tertib Siswa SMP Negeri 3 Depok yang dimiliki oleh Bimbingan dan Konseling (BK). Selain itu juga dilengkapi dengan dokumentasi fotho-fotho selama penelitian di lapangan.

87 E. Teknik Keabsahan Data Pada penelitian ini untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dari data yang ada terlebih dahulu dilakukan keabsahan data. Keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan kebenaran temuan hasil penelitian dengan kenyataan yang ada di lapangan. Lincoln dan Guba mengemukakan bahwa untuk memeriksa data pada penelitian kualitatif deskriptif antara lain digunakan taraf kepercayaan data (Credibility). Teknik yang digunakan untuk melacak Credibility dalam penelitian ini adalah menggunakan Teknik Triangulasi (Triangulation) (Lincoln dan Guba dalm Lexy J. Moleong, 2007: 175). Teknik Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007: 178). Sementara itu menurut Sugiyono teknik triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2008: 83). Selanjutnya Denzin membedakan terdapat 4 (empat) macam triangulasi yaitu: 1. Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayakan suatu informasi yang dieroleh melalui waktu dan

88 alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat di capai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan yang dikatakan sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan pada perspektif seseorang dengan berbagai pendapat orang lain. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi sesuatu dokumen yang berkaitan (Denzin dalam Lexy J. Moleong, 2007: 178). 2. Triangulasi metode, menurut Patton terdapat 2 (dua) strategi, yaitu: a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan. b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Patton dalam Lexy J. Moleong, 2007: 178) 3. Triangulasi peneliti ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaakan data. Memanfaatkan pengamatan lainnya ialah dapat membantu mengurangi kemencengan data. 4. Triangulasi teori adalah membandingkan teori yang ditemukan berdasarkan kajian lapangan dengan teori-teori yang telah ditemukan

89 oleh pakar ilmu sosial sebagai mana yang telah diuraikan dalam bab landasan teori yang ditemukan. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang dipakai adalah triangulasi sumber yaitu teknik yang dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Teknik triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sumber data yang telah diperoleh peneliti baik data hasil wawancara, data hasil observasi dan juga data dokumentasi terkait dengan peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta Data-data tersebut di atas saling dilakukan pengecekan balik yakni data hasil wawancara dicek derajat kepercayaannya dengan data hasil observasi dan data dokumentasi, berikutnya data hasil observasi juga dicek derajat kepercayaannya dengan data hasil wawancara dan dokumentasi,

90 serta data dokumentasi dicek derajat kepercayaannya dengan data hasil wawancara dan data hasil observasi. F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam peta, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008: 89). Menurut Arief Furchon analisis data adalah proses yang memerlukan usaha untuk secara formal mengidentifikasi tema-tema dan menyusun gagasan-gagasan yang ditampilkan oleh data serta upaya untuk menunjukan bahwa tema dan gagasan tersebut didukung oleh data Arief Furchon, 1992: 137). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif non statistik, dimana komponen reduksi data, dan sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data setelah data terkumpul maka, tiga komponen analisis (reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan) berinteraksi. Metode non statistic dilakukan dengan cara melaporkan data yang diperoleh dalam penelitian secara apa adanya kemudian diinterprestasikan untuk mengambil kesimpulan dengan menggunakan analisa secara induktif. Analisis data induktif adalah

91 penarikan kesimpulan yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, untuk kemudian ditarik kesimpulan secara umum (generalisasi). Dalam penelitian ini agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam menganalisis data penelitian menggunakan analisis data model interaktif dari Milles dan Huberman. Kegiatan pokok analisis ini meliputi antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 20). Adapun rincian model analisis data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pengumpulan data Pengumpulan data ialah mencari dan mengumpulkan semua data secara objektif dan apa adanya baik data hasil wawancara, data hasil observasi dan juga data hasil dokumentasi yang ada di lapangan berkaitan dengan peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. Selanjutnya data-data yang terkumpul tersebut dicatat.

92 b. Reduksi data Data-data yang telah terkumpul di atas kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan data yang mirip atau sama terkait dengan peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. Data-data tersebut selanjutnya diorganisasikan untuk mendapatkan kesimpulan data sebagai bahan penyajian data. Penyusunan data dilakukan dengan pertimbangan penyusunan data sebagai berikut: 1. Hanya memasukan data yang penting dan benar-benar dibutuhkan. 2. Hanya memasukan data yang benar-benar objektif. 3. Hanya memasukan data yang autentik. 4. Membedakan antara data informasi dengan pesan pribadi responden (Rachman, 1999:103). c. Penyajian data Setelah data diorganisasikan, selanjutnya data disajikan atau dilakukan display data. Display data adalah data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk laporan yang sistematis dengan

93 dilengkapi bagan, tabel, gambar, atau foto yang sesuai. Bentuk penyajian laporannya berupa deskriptif dan logis. Dalam tahap ini peneliti dituntut untuk melakukan penafsiran data. Data disajikan dalam bentuk narasi yang berupa informasi mengenai peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendala-kendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. d. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Data yang telah diproses lalu diambil kesimpulan yang objektif. Selanjutnya kesimpulan itu akan di verifikasikan dengan cara melihat reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan penelitian yakni berkaitan dengan peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, kendalakendala yang dihadapi Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta, dan upaya yang dilakukan Guru untuk

94 mengatasi kendala yang dihadapi dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok Sleman Yogyakarta. Dalam mengambil kesimpulan peneliti tidak hanya melakukan sekali tetapi berulang-ulang. Setiap data yang terkumpul diambil kesimpulan, kemudian dicek kembali dengan data yang berikutnya sampai peneliti menemukan data yang benarbenar sesuai dengan permasalahan penelitian untuk diambil kesimpulan akhir. Langkah-langkah ini selanjutnya dapat dilihat pada Bagan. 1 berikut. Bagan. 1 Analisis Interaktif Miles dan Huberman Pegumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Sumber: Matthew B. Miles and A. Michael Huberman (1992: 20)