sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

Pembinaan dan Pengembangan UKS

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari personal hygiene merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tingkat pendidikan sekolah adalah Sekolah Dasar (Hasbullah,2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah/madrasah di setiap sekolah/madrasah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2004).

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA RAYA

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Gambaran Perilaku Hidup Sehat Dalam Mencegah Penyakit Pada Petugas Kebersihan Di TPS Danau Bratan Dan TPS Terusan Sulfat Kota Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan sedari dini. Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang sekolah paling dasar dalam pendidikan formal di Indonesia. Jumlah Sekolah Dasar negeri di Indonesia pada tahun 2012 lebih kurang sebanyak 144.228 Sekolah Dasar. Jumlah tersebut belum termasuk Sekolah Dasar swasta/madrasah. Jumlah anak usia sekolah di Indonesia 30 persen dari jumlah penduduk. Berdasarkan hal tersebut maka anak usia sekolah merupakan pemberi atau modal utama dalam pembangunan nasional yang perlu dilindungi serta dijaga kesehatannya (Mulyawan, 2012). Anak yang sehat tentunya dapat lebih baik menerima pendidikan dari sekolahnya. Sekolah dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

Berdasarkan hal tersebut pemerintah pada tahun 1980 Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan secara resmi mengeluarkan surat keputusan tentang kebijaksanaan dan pengembangan UKS serta surat keputusan mengenai Tim Pembina UKS. Pada tahun 1984 diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri) antara Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, untuk lebih memantapkan pembinaan UKS secara terpadu (Tim Pembina UKS Pusat, 2003). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah program terpadu lintas 16embil dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah maupun di madrasah. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat disekolah, guna menangani murid yang mengalami kecelakaan ringan di sekolah (upaya pertolongan pertama pada kecelakaan), untuk melayani kesehatan dasar bagi murid selama sekolah (pemberian imunisasi), untuk pemantauan pertumbuhan anak (Effendi, 1998). Tujuan umum dari UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup bersih dan sehat, serta derajat kesehatan siswa dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal. Tujuan khusus dari UKS adalah memupuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan meningkatkan derajat kesehatan siswa. Penerapan PHBS dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dengan menitikberatkan kepada upaya sanitasi atau pengawasan berbagai 16embil lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Azwar, 1995).

Program pemeriksaan yang dilakukan pada tahun 2007 melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Tanjung Pinang, sebanyak 4.859 murid SD diperiksa dan didapat hasil 89,3 % murid mengalami ganguan gigi berupa karies. Oleh karena itu penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (Depkes, 2007). Berdasarkan laporan pusat promosi kesehatan diketahui bahwa 75% kesehatan dibangun oleh lingkungan yang sehat dan kebiasaan hidup bersih sehat. Tidak ada yang bisa dikerjakan pada kondisi sakit, bahkan aktivitas sehari-hari juga tidak dapat dilakukan bila kondisi fisik, psikis dan lingkungan yang makin buruk (Depkes, 2007). Di Kota Medan terdapat lebih kurang 550 Sekolah Dasar. Kecamatan Medan Baru terdapat 25 Sekolah Dasar (Badan Akreditasi Nasional 2011). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 mengenai pembinaan anak sekolah, setiap sekolah baik dalam tingkat SD, SMP, maupun SMA harus memiliki ruang UKS beserta anggota dan pembina UKS, namun pada kenyataannya hanya terdapat dua Sekolah Dasar yang memiliki UKS. Ketidakberadaan UKS dalam suatu sekolah dasar menjadi masalah, murid di sekolah tidak mendapatkan pendidikan hidup bersih dan sehat yang merupakan salah satu dari Trias dan tujuan UKS. Keberhasilan pembinaan dan pengembangan UKS pada akhirnya akan terlihat pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan murid. Ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pembinaan dan pengembangan UKS (Tim Pembina UKS Pusat, 2003). Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada murid dalam program UKS harus diikuti dengan terpenuhinya sanitasi dasar sekolah. Sanitasi dasar sekolah mencakup ketersediaan air bersih, jamban, tempat sampah, serta saluran pembuangan

air limbah. Pengetahuan serta sikap yang baik mengenai hidup bersih dan sehat bila tidak didukung dengan terpenuhinya sanitasi dasar sekolah maka sekolah yang sehat tidak akan terwujud. Berdasarkan survey dilapangan yang dilakukan di SD Negeri 080689 Kota Medan memiliki 150 murid dengan jumlah pengajar 15 orang, memiliki empat ruang kelas, tiga kamar mandi yang terpisah antara laki-laki, perempuan serta guru, tidak memiliki UKS. Sekolah tidak memiliki kantin di dalam sekolah, ketika jam istirahat murid sekolah dengan bebas membeli jajanan dari pedagang yang berada di luar sekolah. Setiap kelas memiliki jam olahraga yakni satu setengah jam setiap minggunya, sekali seminggu terdapat ekstrakurikuler renang yang dilaksanakan di kolam renang yang ditunjuk guru olahraga. Di Sekolah Dasar ini hanya terdapat satu tempat sampah pada sekolah yang terletak didepan ruang guru, murid-murid masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Hanya terdapat empat ruang kelas sehingga murid masuk sekolah secara bergantian, ada kelas yang masuk pagi dan ada kelas yang masuk siang. Murid pergi ke sekolah dengan pakaian yang 18embilan lengkap. Berdasarkan absensi Januari 2013 rata-rata terdapat dua orang murid yang tidak masuk sekolah dikarenakan sakit di masing-masing kelas. Sekolah Dasar Negeri 060884 Kota Medan memiliki 786 murid dengan 33 pengajar dan empat pegawai tata usaha, memiliki 18embilan ruangan kelas, tiga kamar mandi terpisah antara laki-laki, perempuan dan guru, memiliki satu ruang perpustakaan, dan memiliki ruang UKS. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah ini berjalan aktif, dengan pembina yakni guru yang terdapat di sekolah tersebut. Murid yang merasa tidak sehat selama pelajaran di sekolah mendapat perawatan di

UKS. Terdapat pendidikan kesehatan berupa penyuluhan hidup bersih dan sehat yang rutin dilakukan setiap semester. Tiap kelas pada sekolah ini memiliki tempat sampah yang terletak masing-masing diluar ruangan. Sekolah ini memiliki kantin yang terdapat didalam sekolah, murid tidak diizinkan keluar sekolah untuk membeli jajanan ketika jam istirahat, hal ini dikarenakan sekolah terdapat di pinggir jalan raya sehingga sekolah tidak ingin mengambil resiko yang membahayakan muridnya. Berdasarkan absensi bulan Januari 2013, terdapat tiga kelas yang terdapat murid absensi dikarenakan sakit, masing-masing kelas satu murid. Penerapan kebiasaan hidup bersih dan sehat di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 12 tahun) seperti kecacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS (Azwar, 1999). Berdasarkan hal tersebut Penulis tertarik meneliti Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013. 1.2 Perumusan Masalah Banyak murid Sekolah Dasar yang tidak melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mereka bermain di lingkungan sekolah tanpa menggunakan alas kaki, memakan makanan menggunakan tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, membuang sampah sembarangan, bahkan terdapat anak usia Sekolah Dasar yang menjadi perokok aktif. Hal ini dapat mengakibatkan anak usia sekolah dapat dengan mudah terapapar penyakit akibat PHBS yang tidak baik. Adanya program UKS untuk

Sekolah Dasar menjadi salah satu jawaban terhadap masalah PHBS di sekolah. Program UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan penyehatan lingkungan sekolah memberikan murid pengetahuan yang lebih mengenai PHBS, Program UKS menjadi program yang wajib pada setiap sekolah, namun terdapat sekolah yang tidak memiliki UKS. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai perilaku kesehatan murid di sekolah yang tidak memiliki UKS dan sejauh apa UKS dapat mempengaruhi perilaku kesehatan murid di sekolah. Maka dilakukan perbandingan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang PHBS di Sekolah Dasar yang memiliki dan yang tidak memiliki UKS. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah Dasar yang memiliki dan yang tidak memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui karakteristik umur dan jenis kelamin murid Sekolah Dasar pada pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan tidak memiliki UKS 2. Mengetahui pelaksaanaan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar yang memiliki UKS. 3. Mengetahui gambaran keadaan fasilitas sanitasi dasar di Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan tidak memiliki UKS

4. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengetahuan pada murid sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 5. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sikap pada murid Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 6. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tindakan pada murid Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan yang tidak memiliki UKS mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Sekolah Dasar mengenai manfaat UKS sehingga dapat mengambil langkah-langkah terhadap pembukaan UKS. 2. Sebagai gambaran kondisi pelaksanaan UKS di sekolah sehingga dapat mengambil langkah-langkah terhadap pengembangan UKS 3. Sebagai gambaran kondisi fasilitas sanitasi dasar di Sekolah Dasar yang memiliki UKS dan tidak memiliki UKS, sehingga pihak sekolah dapat melengkapi/mempertahankan fasilitas sanitasi dasar yang terdapat di sekolah tersebut. 4. Sebagai masukan bagi Puskesmas di wilayah kerja kedua sekolah khususnya pengelola dan penanggung jawab program UKS sehingga program tersebut dapat dikembangkan.