Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN RAMAI SEMARANG ( Structure Design of RAMAI Supermarket, Semarang )

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

BAB III METODOLOGI III-1

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG GIS 150 KV GAMBIR LAMA DENGAN METODE LOAD AND RESISTANCE FACTOR DESIGN (LRFD)

T I N J A U A N P U S T A K A

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG JAWA TENGAH ( Planning Building Structure IKIP PGRI, Semarang Central Java )

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KEJAKSAAN TINGGI D.I.Y DENGAN STRUKTUR 5 LANTAI DAN 1 BASEMEN

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ONE GALAXY DENGAN METODE SISTEM RANGKA MOMEN PEMIKUL KHUSUS

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WILAYAH I JAWA TIMUR MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ICT UNIVERSITAS DIPONEGORO - TEMBALANG SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SAHID JAKARTA. Oleh : PRIA ROSE ADI NPM. :

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh : DEDE FAJAR NADI CANDRA NPM :

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang

PERANCANGAN STRUKTUR MASJID ( DENGAN ATAP KUBAH )

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PENGESAHAN. Disusun Oleh INDAH LISTRIANI L2A TUTI NURHAYATI L2A Telah disahkan pada tanggal, Februari 2008

PERANCANGAN STRUKTUR KANTOR INDOSAT SEMARANG. Oleh : LIDIA CORRY RUMAPEA NPM. :

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG SUPERMARKET PRASADA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SK SNI T DI KABUPATEN BLITAR.

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL BAHTERA SURABAYA JAWA TIMUR. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG UGD RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA JEPARA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG HOTEL DAN MALL DI WILAYAH GEMPA 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

PERANCANGAN GEDUNG FMIPA-ITS SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR TEKNIK NILAI PEMBANGUNAN GEDUNG STIKES TELOGOREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG. KANTOR DAN HUNIAN PT.MANDALA MULTI FINANCE.tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sekolah dengan fasilitas yang lengkap, maka dibangunlah Sekolah Santa Clara yang terletak di Jalan Ngagel

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HOTEL NAWASAKA SURABAYA DENGAN SISTEM GANDA

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG GRAND ASTON HOTEL YOGYAKARTA. Oleh: REGINA THEODORA NPM:

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

Transkripsi:

PERBANDINGAN PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN DAN SHOWROOM GRAHA AIRI SURABAYA 7 LANTAI MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOMPOSIT BAJA - BETON Nama Mahasiswa : Bahrul Ulum NIM : 03109024 Jurusan : Teknik Sipil Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM Abstrak Gedung dan Show room Graha Airi merupakan gedung yang terdiri dari 7 lantai yang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Sebagai bahan studi perancangan bangunan ini dibandingkan menjadi komposit bajabeton. Keuntungan dari perencanaan komposit yaitu penghematan berat baja, penampang balok baja dapat lebih rendah, kekakuan lantai meningkat, panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih besar, kapasitas pemikul beban meningkat. Dalam Skripsi ini dibahas perencanaan ulang dengan menggunakan struktur komposit baja-beton. Perencanaan yang dilakukan disini meliputi perencanaan pelat lantai, tangga, atap beton, balok anak, balok induk, dan kolom. Balok komposit merupakan campuran beton dengan baja profil, dimana pada beton bertulang gayagaya tarik yang dialami suatu elemen struktur dipikul oleh besi tulangan, tetapi pada beton komposit ini gaya-gaya tarik yang terjadi pada suatu elemen struktur dipikul oleh profil baja. Tujuan dari Skripsi ini adalah mengetahui perbandingan perencanaan struktur sekunder dan struktur utama gedung komposit baja-beton yang rasional dengan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 03-2847-2002, SNI 03-1729-2002, SNI 03-1726-2002, dan PPIUG 1983. i

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERNYATAAN...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii ABSTRAK...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Maksud dan Tujuan...4 1.3 Ruang Lingkup Penulisan...4 1.4 Pembatasan Masalah...4 1.5 Sistematika Penulisan...5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum...6 2.2 Konsep Pemilihan Sistem Struktur...6 2.2.1 Jenis-jenis struktur atas...7 2.2.2 Jenis-jenis struktur bawah (Pondasi)...7 2.3 Falsafah Perencanaan Struktur...8 2.3.1 Tinjauan perencanaan struktur tahan gempa...8 2.3.2. Kriteria dasar perancangan...8 2.3.3. Data-data material...9 ii

2.3.4. Pembebanan...9 2.3.4.1. Jenis-jenis beban...9 2.3.4.2. Data-data beban...16 2.3.5. Perencanaan struktur atas (Upper structure)...21 2.3.5.1 Perencanaan lantai...21 2.4 Perencanaan Balok Komposit...21 2.4.1 Kekuatan Balok Komposit dengan Penghubng Geser...22 2.4.1.1Lebar Efektif Plat Lantai...23 2.4.1.2 Penghubung Geser...26 2.4.1.3 Kontrol Lendutan( Deflection )...26 2.4.2 Perencanaan Balok Beton Bertulang...32 2.4.2.1 Gaya Geser Pada Balok...32 2.4.2.2 Tegangan Balok Yang Belum Retak...32 2.4.2.3 Analisis dan Desain Balok Terhadap Geser...33 2.4.2.4 Kapasitas Geser Balok...34 2.5 Perencanaan Kolom Komposit...36 2.5.1. Kuat Rencana Kolom Komposit...37 2.5.2. Amplifikasi Momen Untuk Komposnen Struktur Tak Bergoyang...40 2.5.3. Amplifikasi Momen Untuk Komposnen Struktur Bergoyang...40 2.5.4. Persamaan Interaksi Aksial Momen...40 2.6 Perencanaan Kolom Beton Bertulang...42 2.6.1. Dasar Perhitungan Tulangan Lentur Kolom...42 2.6.1.1 Akibat Pengaruh Momen Lentur dan Gaya Aksial Eksentris..42 2.6.1.2 Tegangan Regangan Penampang Kolom Dengan Tulangan Dobe...45 2.7 Perencanaan Struktur Bawah ( Sub Structure )...49 iii

2.7.1 Parameter Tanah...49 2.7.2 Analisis Daya Dukung Tanah...50 2.7.3 Pemilihan Tipe Pondasi...50 2.7.4 Perencanaan Pile Cap...52 2.7.5 Perhitungan Beban Maksimum Untuk Kelompok Tiang Yang Menerima...52 BAB III DASAR PERENCANAAN 3.1 Uraian Umum...54 3.2 Pedoman Perencanaan...55 3.3 Peraturan Perencanaan...56 3.3.1 Perencanaan Struktur Sekunder...56 3.3.2 Pleriminary Desaing Balok...56 3.3.3 Pleriminary Desaing Kolom...57 3.3.4 Tuntutan dan Ketentuan Umum Perencanaan...57 3.4 Beban Yang Diperhitungkan...57 3.5 Metode Perhitungan...58 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Struktur Sekunder...59 4.1.1 Perencanaan Tangga...59 4.1.1.1 Data perencanaan...59 4.1.1.2 Perecanaan Jumlah Injakan Tangga...59 4.1.1.3 Perencanaan Pelat Tangga...61 iv

4.1.1.4 Perencanaan Penyangga Pelat Injak...63 4.1.1.5 Desain Bordes...65 4.1.1.6 Desain Balok Utama Tangga...67 4.1.1.7 Desain Balok Penumpu Bordes...72 4.2 Perencanaan Struktur Lantai...74 4.2.1 Pelat Lantai Atap...74 4.2.2 Pelat lantai 1 dan lantai 3 sampai lantai 7...75 4.2.3 Pelat Lantai 2...76 4.3 Perencanaan Balok Anak...78 4.3.1 Kondisi Balok Anak Sebelum Komposit...78 4.3.2 Kondisi Balok Anak Setelah Komposit...81 4.4. Pembebanan dan Analisa Struktur...87 4.4.1 Pembebanan...87 4.4.2 Data Gedung...87 4.4.3 Perhitungan Berat Struktur...88 4.5 Perencanaan Struktur Utama...99 4.5.1 Perencanaan Balok Induk...99 4.5.1.1 Kondisi Balok Utama Sebelum Komposit...100 4.5.1.2 Kondisi Balok Utama Setelah Komposit...103 4.6 Perencanaan Kolom Komposit...108 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan...114 5.2 Saran...114 v

Daftar Pustaka...115 LAMPIRAN...116 DAFTAR TABEL 2.1 Faktor Keutamaan Struktur Berdasarkan Fungsi Bangunan...11 2.2 Faktor Jenis Struktur ( K )...11 2.3 Zona Wilayah Gempa ( Z )...12 2.4 Tabel 2.1 PPIUG 1983 Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung...17 2.5 Tabel 3.1 PPIUG 1983 Beban Hidup Pada Lantai Gedung...19 2.6 Mutu beton...48 4.0 perhitungan berat struktur per lantai...93 4.1 pembebanan struktur per lantai...97 4.2 Ringkasan berat bangunan...97 4.2 Pembebanan Gempa...91 5.1 RAB ( LAMA )...119 5.2 RAB ( BARU )...124 5.3 perbandingan biaya...129 5.4 Momen didalam plat persegi...130 DAFTAR GAMBAR 2.1 Sistem MDOF Terpusat...13 2.2 Gaya Gaya Elastis Pada Sistem MDOF Tergumpal...15 2.3 Distribusi Tegangan Plastis...24 2.4 Metode Transformasi Luasan...25 2.5 Distribusi Tegangan Plastis Untuk Momen Positif...29 2.6 Distribusi Tegangan Plastis Untuk Momen Negatif...30 vi

2.7 Gaya-Gaya Dalam Pada Penampang Balok Beton Bertulang...32 2.8 Tegangan Pada Balok Yang Retak...33 2.9 Efek Gaya Aksial Terhadap Kapasitas Geser Beton...35 2.10 Penampang Kolom Komposit...37 2.11 Diagram Tegangan Regangan Penampang Kolom Beton Bertulang Tertekan Eksentris Keadaan Balanced...43 2.12 Diagram Tegangan Regangan Penampang Kolom Beton Bertulang Dengan Tulangan Dobel...45 3.1 Tipe Balok Komposit...55 4.1 Denah Tangga...60 4.2 Potongan A-A Tangga...61 4.3 Tampak Anak Tangga...61 4.4 Sketsa Pembebanan Pelat Tangga...63 4.5 Sketsa Pembebanan Balok Utama Tangga...67 4.6 Sketsa Bidang Momen Balok Tangga...70 4.7 Sketsa Profil Chanal 260*90*10*14...71 4.8 Potongan Plat Lantai Atap...75 4.9 Potongan Plat Lantai 1 dan 3 Sampai Lantai 7...76 4.10 Potongan Plat Lantai 2...77 4.11 Bidang D dan M Pada Komposit Balok Sebelum Komposit...79 4.12 Potongan Balok Anak...84 4.13 Denah Pembalokan Lantai...99 4.14 Potongan Balok Induk...105 4.15 Distribusi Tegangan Negatif...107 4.16 Sketsa Penampang Kolom Komposit...109 4.17 Skema Kolom...111 5.1 Denah Pondasi dan Plat Lantai 1...131 5.2 Denah Balok dan Plat Lantai 2...132 5.3 Denah Balok dan Plat Lantai 3...133 5.4 Denah Balok dan Plat Lantai 4...134 5.5 Denah Balok dan Plat Lantai 5...135 5.6 Denah Balok dan Plat Lantai 6...136 5.7 Denah Balok dan Plat Lantai 7...137 5.8 Denah Balok dan Plat Lantai Atap...138 vii

5.9 Struktur 3 Dimensi...139 5.10 Struktur Tampak Samping...140 5.11 Struktur Tampak Depan...141 5.12 Struktur Tampak Belakang...142 5.13 Struktur Tampak Atas...143 5.14 Pembebanan Beban Mati...144 5.15 Pembebanan Beban Hidup...145 5.16 Pembebanan Beban Gempa Arah -Y...146 5.17 Pembebanan Beban Gempa Arah +Y...147 5.18 Pembebanan Beban Gempa Arah -X...148 5.19 Pembebanan Beban Gempa Arah -X...149 viii