BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi saat ini, panel atau switchboard adalah merupakan bagian penting untuk system pendistribusian energi listrik dimulai dari pembangkit, saluran transmisi, saluran distribusi sampai ke beban baik untuk konsumen rumah ataupun konsumen industri. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam hal pendistribusian energi listrik tersebut adalah losses atau rugi rugi pada saluran baik itu pada kabel, busbar, busduct ataupun pada titik sambung pada saluran pendistribusian listrik tersebut. Beberapa penelitian yang terkait yang digunakan sebagai referensi dan perbandingan antara lain: 1. Nand kr Rana, Imperial Journal of Interdisciplinary Research (IJIR) vol-3, Issue-1, 2017, low Resistance Measurement Based on Time to Digital Converter Sebuah metode untuk mengukur resistansi rendah di Kisaran mikro-ohm berbasis waktu dan dikonversi digital, metode ini didasarkan pada pelepasan nilai kapasitor. 2. Samarjit Bhattacharyya, Anandita Chowdhury, Hitesh R.Jariwala, M sharaschandra shetty, Rajulkumar Maintaining Low Resistance in Conductive Joint Desember 2011. Sebuah system pengecekan pada kontak-kontak persambungan pada konduktor. 1
2 3. Faqih Muallifah, Perancangan dan pembuatan alat ukur resistivitas tanah, april 2009 perancangan alat dengan menggunakan prinsip inject arus ketanah dan pengukuran beda potensial. Losses atau rugi rugi yang besar akan mengakibatkan hal - hal sebagai berikut: Drop tegangan yang pada saluran sehingga menyebabkan tegangan terminal pada beban akan berkurang dan akan menggangu fungsi peralatan yang disuplai. Efek kenaikan temperature panel baik pada busbar atau saluran kabel yang mensuplai arus arus yang besar sehingga akan mempengaruhi kinerja dari komponen - komponen panel yang lain, hal ini di atur pada IEC60439 dimana kenaikan temperature maksimum yang di izinkan adalah 105C.Dengan kenaikan suhu sebesar itu cukup menjadikan sebuah panel seperti sebuah Oven, sehingga dalam hal ini pada umumnya suhu operasional adalah maksimum pada kisaran 50 60 C. Tembaga atau copper adalah salah satu material sebagai penghantar yang baik yang dibuat sebagai bahan dasar busbar atau kabel dimana tingkat purity atau kemurnian tembaga pada sebuah busbar atau kabel akan menentukan kualitas konduktifitas sebuah penghantar. Konduktifitas sebuah material penghantar di standardkan dengan satuan IACS %. Semakin baik konduktifitas sebuah kabel atau busbar maka percentasi IACS akan mendekati nilai 100%. Sebagai variable untuk mengukur nilai konduktifitas sebuah penghantar adalah resistansi dengan satuan Ohm, dimana semakin baik sebuah penghantar, maka semakin kecil nilai resistansi penghantar tersebut. Nilai resistansi tembaga
3 pada kabel atau busbar adalah sangat kecil dalam skala mili atau bahkan mikro Ohm yang tidak bisa diukur oleh Multimeter atau Ohm meter standard dan dari hasil pencarian google sejauh ini alat alat ukur Ohm meter pada skala mili dan mikro sangat sulit didapat dipasaran Indonesia dan harga alat ukur ini pun sangat mahal. Sebagai perusahaan pembuat panel, pengujian resistansi pada busbar, kabel dan titik sambung pada panel amat penting dilakukan sesuai dengan standard IEC pengujian resistansi pada kontak-kontak utama dan titik titik persambungan ini harus menjadi bagian dari pengujian rutin panel pada sisi Quality control, sehingga sangat tepat sebagai bahan tugas akhir untuk membangun sebuah alat ukur Mili-Mikro Ohm meter yang di gunakan untuk melakukan pengujian kualitas busbar, kabel dan saluran mainline pada panel yang nantinya dapat dimanfaat oleh para perusahaan pembuat panel untuk melakukan pengujian rutin tersebut. Dengan alat ukur Mili-Mikro Ohm meter ini pun dapat diketahui nilai IACS% dari sebuah busbar sehingga dapat diketahui tingkat kemurnian dari tembaga pada busbar tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara mengukur nilai drop voltage pada penghantar yang nilainya berbanding lurus secara linear terhadap nilai resistansi yang diukur.
4 1.3. Batasan Masalah Adapun ruang lingkup dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Pengujian resistansi hanya dilakukan pada busbar dan kabel Melakukan perhitungan nilai IACS % terhadap hasil pengukuran resistansi pada busbar dan kabel yang di uji. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah merancang dan membangun alat ukur mili-mikro Ohm meter yang digunakan untuk melakukan pengujian kualitas busbar dan kabel serta saluran mainline pada panel. 1.5. Metodelogi Penelitian Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Metode Studi Literatur Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari dan berusaha memahami buku-buku literatur, pencarian menggunakan internet dan bentuk penulisan lain yang berhubungan dengan penulisan ini 2. Perancangan Alat Perancangan alat meliputi dari merancang gambar desain wiring, proses koneksi wiring antar komponen, hingga simulasi alat, apakah sesuai dengan prinsip kerja alat.
5 1.6. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan, maka laporan tugas akhir ini akan dibagi menjadi lima bagian dengan sistematika sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II Landasan Teori Bab ini berisikan tentang penjelasan landasan teori dan literature yang berhubungan dengan perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini. 3. BAB III Perancangan Alat Bab ini berisikan tentang penjelasan perencanaan rangkaian yang dipresentasikan kedalam blok diagram rangkaian, metode, procedure dan langkah langkah penyelesaian masalah yang dibahas. 4. BAB IV Pengujian Alat Bab ini berisikan tentang penjelasan cara kerja rangkaian sesuai dengan blok diagram perencanaan dan data data hasil pengujian sample serta pengujian keakurasian alat ukur yang dibangun. 5. BAB V Kesimpulan Dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian dan saran - saran yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kendala-kendala yang ditemui pada saat pengujian alat ukur dan pengujian sample.