USULAN PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN PADA NEW LINE 2B ASSEMBLING UNIT PT ASTRA HONDA MOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

APLIKASI PERENCANAAN PERHITUNGAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR ABSTRAK

S I L A B U S. 1. Identitas mata kuliah

BAB III METODE PEMBAHASAN

CAHAYA. Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat.

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

EVALUASI FAKTOR ERGONOMI PADA FASILITAS DAN LINGKUNGAN PENGERAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Politeknik Negeri Sriwijaya

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Pengukuran intensitas penerangan di tempat kerja

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat dimana

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG SERBA GUNA DAN KANTOR PEMERINTAHAN DESA CITEPOK

Pengukuran dengan Tang Meter Dan Lux Meter

Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Ruangan

PENENTUAN KEBUTUHAN CAHAYA BUATAN PADA SISTEM PENCAHAYAAN TERPADU DALAM RUANG KULIAH DI TENIK FISIKA ITS DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik Kerja Terhadap Waktu Penyelesaian Pekerjaan:Studi Laboratorium

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN PERALATAN DALAM PENCAHAYAAN.

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN BUATAN RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Sub pokok bahasan dan Rincian materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah , 2014

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang

Performa (2007) Vol. 6, No.1: 73-81

MODUL TATA CAHAYA. Desain Interior Universitas Esa Unggul. Oleh: Muhammad Fauzi. S.Des., M.Ds

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

PERANCANGAN TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA (TPS) LIMBAH B3 (STUDI KASUS : BENGKEL MAINTENANCE PT. VARIA USAHA)

PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA SUTERA, TANGERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja (Suma mur,2009). Faktor pendukung ini diantaranya yaitu

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

NEW LINE 1 WELDING FRAME BODY COMP DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN OPTIMALISASI LINE

ANALISIS PERBANDINGAN KUAT CAHAYA LAMPU LED DAN LAMPU TL PADA PENERANGAN RUANGAN

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

S I L A B U S. 1. Identitas mata kuliah

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Pencahayaan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia sehari-hari,.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II. Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

TEKNIKA VOL. 2 NO

BAB V HASIL DAN ANALISA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

BAB III METODE PENELITIAN. keseluruhan Dalam perancangan ini, banyak hal-hal yang harus ditinjau terlebih dahulu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau

BAB I PENDAHULUAN. dicapai agar konsumen mau menerima hasil dari proses produksi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN I-1

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Kualitas hasil kerja dari suatu proses produksi di suatu perusahaan

BAB III PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG CLUBHOUSE. penulisan ini adalah perencanaan instalasi sebuah Gedung Clubhouse.

BAB III PROSES PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

HALAMAN JUDUL KARAKTERISTIK PRODUKTIVITAS LISTRIK DARI GENSET BERBAHAN BAKAR BIOGAS DENGAN VARIASI PEMBEBANAN 60, 120, 180, 240, dan 300 WATT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISA BEBAN LISTRIK MAKSIMUM DI DERMAGA III UJUNG SURABAYA

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIDANG TUGAS AKHIR. Validita R. Nisa

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL CABANG PANGKALPINANG DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

STUDI KEBUTUHAN INTENSITAS CAHAYA LAMPU LAPANGAN SEPAK BOLA

Dosen Pembimbing: Yanurita Dwi Hapsari, M.Sc

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

Perancangan Pencahayaan GOR Target Keputih dengan Menganalisa Daya serta Menerapkan Konsep Green Building

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSAKSI PENJUALAN BARANG DENGAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM PELAYANAN PRIMA

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit. Hanang Rizki Ersa Fardana, Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT

DESAIN PENCAHAYAAN RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DIALux V 4.9

Transkripsi:

USULAN PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN PADA NEW LINE 2B ASSEMBLING UNIT PT ASTRA HONDA MOTOR Frans Dory 1 ; Budi Aribowo 2 ABSTRACT One of important factor to design line assembling is by designing lightning system design and the system will effect on the quality of the operator performance. Therefor, it need to design a lightning that will be used in new line 2B assembling unit of Astra Honda Motor company. Keywords: design, lighting system, company ABSTRAK Salah satu unsur penting untuk merancang line assembling, adalah perancangan sistem penerangan. Sistem penerangan akan berpengaruh tehadap kualitas kerja operator. Untuk itu, perlu dirancang suatu sistem penerangan yang akan digunakan di new line 2B assembling unit PT Astra Honda Motor. Kata kunci: perancangan, sistem penerangan, perusahaan 1 Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Ubinus, Jakarta 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Ubinus, Jakarta Usulan Perancangan Sistem... (Frans Dory; Budi Aribowo) 83

PENDAHULUAN PT Astra Honda Motor merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perakitan komponen mesin dan rangka yang bermerk Honda yang pada saat ini merupakan perusahaan dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia. Pada saat ini, PT Astra Honda Motor mengutamakan kualitas dalam setiap produk yang dihasilkannya. Untuk mendukung hal itu, di Pegangsaan Plant direncanakan akan diadakan relayout line 2B assembling unit unit pada tahun 2007. Salah satu unsur penting untuk merancang line assembling, yaitu desain sistem penerangan dan sistem penerangan akan berpengaruh tehadap kualitas kerja operator. Untuk itu, perlu dirancang suatu sistem penerangan yang akan digunakan di new line 2B assembling unit PT Astra Honda Motor. PEMBAHASAN Pemberian Nama/Identifikasi Pemberian nama atau simbol berfungsi untuk mempermudah dalam perhitungan yang akan dilakukan. Untuk arah penyebaran intensitas cahaya armatur Pacific II- TCW097, akan diberi nama arah penyebaran intensitas cahaya bidang X dan Y (lihat Gambar 1). Arah X Arah Y Gambar 1 Arah Penyebaran Intensitas Cahaya Armatur Pacific II-TCW097 84 INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 83-91

Titik Cahaya yang berada di sepanjang area Conveyor pada deret pertama diberi nama A dan deret kedua diberi nama B. Untuk armatur yang berada di setiap deret berjumlah 30 unit diberi nama 1 sampai dengan 30. Contoh penamaan titik cahaya dapat dilihat pada Gambar 2. Arah penyebaran intensitas cahaya arah X Arah penyebaran intensitas cahaya arah Y Gambar 2 Arah Penyebaran Intensitas Cahaya Sepanjang Area Conveyor dengan Arah X dan Y Bidang kerja yang akan dihitung intensitas penerangannya berada di bawah armatur dengan nama digit pertama E, digit kedua sesuai dengan posisi armatur (1-30), dan digit ketiga deret (A/B). Contoh penamaan titik pada bidang kerja dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3 Posisi titik Intenstitas Penerangan (E) yang akan Dihitung pada Bidang X Usulan Perancangan Sistem... (Frans Dory; Budi Aribowo) 85

Gambar 4 Posisi Titik Intenstitas Penerangan (E) yang Akan Dihitung pada Bidang Y Menghitung Intensitas Penerangan Menghitung Intensitas penerangan (E) disepanjang new line assembling unit 2B dilakukan untuk membuktikan intenstitas penerangan tersebar secara merata. Langkah pertama yang diambil adalah menghitung intensitas penerangan yang jatuh pada bidang datar. Penyebaran intensitas cahaya lampu 1A pada bidang X sama dengan penyebaran cahaya lampu 1B. 86 INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 83-91

Gambar 5 Penyebaran Intensitas Cahaya Lampu 1A pada bidang X Armatur 1A memancarkan intensitas penerangan ke titik E1A, E2A, E3A. intensitas penerangan yang didapat pada titik E1A dari armatur 1A dengan r = 2.2m (Gambar 5) dapat dihitung dengan dengan rumus berikut. E = r 2 I Cos a lux Pada titik E1A sudut a = 0, dalam grafik pada sudut 0 intensitas cahaya yang didapat adalah 150 cd/lumen (lihat Gambar 6). Gambar 6 Diagram Polaritas pada Sudut 0 Bidang X (garis putus-putus) Sudut 0 = 150 cd/1000lumen Usulan Perancangan Sistem... (Frans Dory; Budi Aribowo) 87

Armatur Pacific II TCW097 menghasilkan 6500 lumen/armatur jadi: I = 150 cd 1000 cd x 6500 lumen I = 975 cd E = r 2 I Cos a lux E = 975 Cos 0 lux (2.2) 2 E = 201.45 lux Intensitas Penerangan yang didapat pada titik E1A dari penerangan armatur 1A adalah 201.45 lux. Untuk Intensitas penerangan pada titik E2A dari armatur 1A dengan r = 3.06m (lihat Gambar 6) dan dengan hukum cosinus sebagai berikut. Cos a = Cos a = h r 2.2 3.06 Cos a = 0.719 a = 44.03 88 INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 83-91

Pada titik E2A sudut a = 44.03, dalam grafik pada sudut 44.03 intensitas cahaya yang didapat adalah 145 cd/lumen (lihat Gambar 7). Gambar 7 Diagram Polaritas pada Sudut 44.03 Bidang X (garis putus-putus) Sudut 44.03 = 145 cd/1000lumen I = I = 145 cd 1000 cd 942.5 cd x 6500 lumen E = r 2 I Cos a lux 942. E = (3.06) 5 2 E = 72.4 lux Cos 44.03 lux Intensitas Penerangan yang didapat pada titik E2A dari penerangan armatur 1A adalah 72.4 lux. Begitu pula perhitungan titik yang lain dilakukan dengan cara yang sama dan diringkas berdasarkan tabel berikut. Usulan Perancangan Sistem... (Frans Dory; Budi Aribowo) 89

Tabel 1 Intensitas Penerangan Sepanjang Bidang X Posisi titik E E1A E2A E3A Total Distribusi Intensitas penerangan (E) dari Armatur E (lux) Posisi Armatur (gambar 4.18) 1A 2A 3A 1B E dari armatur (lux) 201.45 72.4 15.62 0 168.09 457.56 Posisi Armatur (gambar 4.19) 1A 2A 3A 4A 2B E dari armatur (lux) 72.4 201.45 72.4 15.62 168.09 529.96 Posisi Armatur (gambar 4.20) 1A 2A 3A 4A 5A 3B E4A Posisi Armatur 2A 3A 4A 5A 6A 4B E5A Posisi Armatur 3A 4A 5A 6A 7A 5B E6A Posisi Armatur 4A 5A 6A 7A 8A 6B E7A Posisi Armatur 5A 6A 7A 8A 9A 7B E8A Posisi Armatur ( 6A 7A 8A 9A 10A 8B E9A Posisi Armatur 7A 8A 9A 10A 11A 9B E10A Posisi Armatur 8A 9A 10A 11A 12A 10B E11A Posisi Armatur 9A 10A 11A 12A 13A 11B E12A Posisi Armatur 10A 11A 12A 13A 14A 12B 90 INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 83-91

Dari tabel hasil perhitungan total intensitas cahaya pada bidang kerja E1A, E1B, E30A, dan E30B adalah 457.56 lux yang berasal dari 4 unit armatur yang dapat dihitung. Untuk total intensitas cahaya pada bidang kerja E2A, E2B, E29A, dan E29B adalah 529.96 lux yang berasal dari 5 armatur yang dapat dihitung. Untuk bidang kerja E3A- E28A, dan E3B-E28B, intensitas penerangan totalnya adalah 545.58 lux yang berasal dari 6 armatur yang dapat dihitung. Dari Tabel perhitungan menunjukan bahwa desain penerangan telah sesuai dengan intensitas penerangan yang diinginkan untuk penerangan yang baik yaitu sekitar 500 lux. PENUTUP Berdasarkan pengolahan data dan analisis, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Intensitas penerangan yang dibutuhkan di new line 2B assembling unit adalah intensitas penerangan untuk industri dengan jenis pekerjaan biasa sekitar 500 lux. 2. Jenis armatur dan yang digunakan adalah armatur Pacific II TCW097 dan lampu yang digunakan adalah lampu TL D 36 W. 3. Jumlah Armatur yang dibutuhkan untuk penerangan new line 2B assembling unit adalah 60 unit armatur dan jumlah lampu TL d 36 W sebanyak 120 pcs. Periode pengantian/depresiasi setiap 2 tahun. DAFTAR PUSTAKA Anonim. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.. 2005. Waterproof Luminare TCW097 Pacific II. www.philips.com. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasi. Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya. Rusmadi, Dedy. 2001. Belajar Instalasi Listrik. Bandung: Pionir Jaya. Van Harten. 2002. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Jakarta: Trimitra Mandiri. Edisi Keempat. Usulan Perancangan Sistem... (Frans Dory; Budi Aribowo) 91