STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN TANAH MILIK PT. KERETA API INDONESIA OLEH MASYARAKAT DESA BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

TINJAUAN TENTANG PEMAKAIAN MEREK DAGANG DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERSAINGAN MELAWAN HUKUM DI PT

TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI PADA PERJANJIAN LEASING

PASSING OFF. (Studi terhadap produksi dan penjualan produk-produk rokok Passing Off di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati) SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD bertujuan untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran.

PELAKSANAAN UNDANG -UNDANG MEREK PADA UKM (USAHA KECIL MENENGAH) KEC. CEPER KAB. KLATEN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN HUKUM DARI TINDAK PEMALSUAN MEREK

BAB I PENDAHULUAN. atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga berkembang pesat. Suatu barang atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. informasi keunggulan produk dari merek tertentu sehingga mereka dapat

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN HAK CIPTA LUKISAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di bidang ekonomi, di antaranya

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN DI PASAR KOTA SUKOHARJO. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun bidang-bidang lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERAN PERWIRA PENYERAH PERKARA DALAM TINDAK PIDANA MILITER (STUDI DENPOM IV/ 4 SURAKARTA)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK TIDAK BERITIKAD BAIK DALAM TEORI DAN PRAKTEK DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN AZAS SEDERHANA, CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA MELALUI MEDIASI BERDASARKAN PERMA NO

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RADEN SOEDJATI KABUPATEN GROBOGAN

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

PROSES PEMERIKSAAN PERKARA JUAL BELI HAK MILIK ATAS TANAH DENGAN MEMAKAI AKTA DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI BOYOLALI)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

BAB I PENDAHULUAN. disingkat HKI) telah berkembang sangat pesat. Sebagai ilmu yang baru, HKI

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

PERAN DAN KEDUDUKAN AHLI PSIKIATRI FORENSIK DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

PENGARUH PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN MEDIA RAYA DI KLATEN

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN. dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Keanekaragaman budaya yang dipadukan

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH BERSTATUS TANAH LETTER C

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi merupakan salah satu bagian yang memegang peranan yang

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. dan kepercayaan terhadap merek tersebut. untuk memperoleh/meraih pasar yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Merk merupakan bagian dari Hak Milik Intelektual. yang dalam dunia perdagangan di negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, suatu produk barang atau jasa yang dibuat pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh D.Simons Delik adalah suatu tindakan melanggar

b. Merk jasa Merk jasa yaitu merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang/jasa satu dengan yang lainnya. Dengan merek konsumen lebih mudah

SKRIPSI PROSES PENYELESAIAN PERCERAIAN KARENA FAKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDY KASUS DI PENGADILAN AGAMA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa, Setiap

Perkembangan ekonomi global sekarang ini menuntut tiap-tiap negara untuk

EFEKTIFITAS MEDIASI DALAM PERKARA PERDATA BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 01 TAHUN 2008 (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian World Trade Organization (WTO), membuat Indonesia harus. yang ada dalam kerangka General Agreement on Tariffs and Trade

I. PENDAHULUAN. yang hari ini diproduksi di suatu negara, di saat berikutnya telah dapat dihadirkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin. untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan bisnis antar para pelaku usaha, tentu saja tiap-tiap pihak

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. harus diselesaikan atas hukum yang berlaku. Hukum diartikan sebagai

PERANAN SIDIK JARI DALAM PROSES PENYIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI UNTUK MENGUNGKAP SUATU TINDAK PIDANA. (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung kepada tanah

BAB I PENDAHULUAN. masalah pelanggaran norma hukum saja, tetapi juga melanggar norma-norma

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi menghasilkan, mengeluarkan sebanyak-banyaknya berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB III KASUS KEMIRIPAN MEREK PADA PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang maupun jasa yang ditemukan di pasaran. Barang dan jasa yang

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

GUGAT BALIK (REKONVENSI) SEBAGAI SUATU ACARA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DALAM PERADILAN DI PENGADILAN NEGERI KLATEN

Transkripsi:

STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN Disusun dan diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universits Muhammadiyah Surakarta Oleh : DANANG ARI NUGROHO NIM : C100.000.182 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah merupakan negara hukum, hal tersebut dapat dibuktikan dengan dasar atau paham yang dianutnya yaitu Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945. Di era globalisasi yang semakin pesat saat ini, dan maraknya persaingan di dalam dunia bisnis yang ingin memperoleh keuntungan yang besar dengan cara memberikan Cap atau gambar pada suatu produk yang dihasilkan, maka sudah menjadi kebiasaan suatu perusahaan untuk menjual barang - barang yang dihasilkan dengan dibungkus atau dikemas, dan pada kemasannya itu dibubuhi tanda, lukisan atau gambar dan perkataan atau kata - kata untuk membedakannya dari barang - barang sejenis hasil dari perusahaan lain. Tanda tersebut disebut Merek Perusahaan, akan tetapi ada juga pengusaha yang beranggapan tidak perlu mendirikan perusahaan sendiri dan merasa puas dengan memesan kepada pabrik milik pengusaha lain untuk menghasilkan barang barang untuk dirinya dengan dibubuhi tanda lukisan atau kata kata pilihannya sendiri. Tanda ini disebut Merek Perniagaan, misalnya: PT. Dunlop Indonesia pesan kepada PT. Goodyear Indonesia untuk membuatkan baginya ban kendaraan bermotor dan ban sepeda dengan dibubuhi merek "Dunlop". Menurut Mochtar Kusuma Atmaja pada waktu beliau menjabat sebagai menteri kahakiman RI dan saat memberikan pidato pengarahan di seminar

Hukum Atas Merek yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang- Undangan atau Direktorat Paten Departemen Kehakiman tanggal 16 sampai 18 Desember 1978 di Jakarta, mengatakan : " Pengalaman Negara Negara maju menunjukkan bahwa berkembangnya perekonomian untuk sebagian besar ditedukan oleh pertumbuhan industri. Industri merupakan tulang punggung perekonomian Negara, sehingga tidak mengherankan apabila berbagai negara di dunia bahkan negara negara yang tidak mempunyai sumber alam sekalipun seperti jepang misalnya, menitik beratkan pembangunan ekonominya pada bidang industri ". 1 Seperti diketahui bahwa perlindungan terhadap hasil produksi ini sekarang dianggap suatu hal yang sangat penting. Hal ini dihubungkan dengan masalah masalah yang berkenaan dengan masalah peniruan. Dalam masalah peniruan ini sangat merugikan pihak konsumen maupun produsen. Menurut kenyataan banyak sekali terjadi peniruan dan pelanggaran Hak Milik Intelektual khususnya merek dagang. Oleh mereka yang hendak melawan pemalsuan dan peniruan ini dikemukakan berbagai aspek dan akibat yang tidak baik dari pemalsuan. Para konsumen umumnya memperoleh barang dengan kualitas barang yang jauh lebih rendah dari pada yang asli. Adakalanya barang yang palsu ini bisa membahayakan kesehatan dan keamanan pihak konsumen. Seringkali pula tidak ada perlindungan hukum bagi pihak konsumen terhadap

pemalsuan yang membuat produk ini. Jadi tanggung jawab terhadap hasil produksi pihak produsen ternyata tidak dapat direalisasikan dengan barang barang yang merupakan tiruan ini karena asal usul peniru sulit ditelusuri. Dalam hal ini produsen juga dirugikan karena secara langsung omset produksi mereka dikurangi, Penjualan dan penghasilan mereka menjadi lebih kecil. Untuk dapat mengatasi persaingan yang curang ini banyak uang dan waktu yang harus dikeluarkan. Perlu di jajaki siapa peniru tersebut dan usaha secara teliti yang harus dipikul oleh para produsen yang mereknya ditiru karena perusahaan merek terkenal dirugikan dengan adanya imitasi atau pemalsuan merek ini, sehingga mengakibatkan produksinya perlu dikurangi dan kadang kadang perusahaan diperkecil serta buruh harus dihentikan. Dengan adanya hal hal di atas pendaftaran merek merupakan suatu keuntungan bagi yang bersangkutan, karena dengan mendaftarkan mereknya, mereka memperoleh suatu surat pendaftaran merek yang dikeluarkan oleh kantor Merek ( salinan dan permohonan pendaftarannya dikembalikan dengan dibubuhi nomor disahkannya pendaftaran ini, atau petikan resmi yang dikeluarkan oleh kantor Merek ), yang merupakan bukti resmi bahwa ia tela h memakai merek tersebut pada tanggal pendaftaran merek bersangkutan. Jadi untuk membuktikan dalam suatu perkara merek bahwa ia adalah pemilik atas merek tersebut, cukup dengan mengajukan surat pendaftaran mereknya. Sebaliknya seorang pemilik merek yang tidak mendaftarkan mereknya, harus menyediakan bukti bukti tentang pemakaian mereknya dengan berbagai surat surat atau kesaksian lain yang tidak

mudah untuk dikumpulkan. Keuntungan lain dari pada pendaftaran merek adalah bahwa dapat mencegah orang lain yang akan memakai merek merek yang sama atau mirip, dengan barang barang sejenis seperti dengan merek yang telah didaftarkan itu, karena permohonan pendaftaran dari barang yang sama atau yang pada hakikatnya sama dengan merek yang telah didaftarkan terlebih dahulu untuk barang sejenis, maka akan ditolak oleh Kantor Merek.2 Pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-Undang Merek baru No. 15 tahun 2001 pada tanggal 1 Agustus 2001. Sebelumnya, Merek dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 19 tahun 1992 tentang Merek. Undang-undang No. 15 tahun 2001 sebagai pengganti Undang-undang No. 14 tahun 1997 juncto Undang-undang No. 19 tahun 1992 menganut sistem konstitutif (first to file) yang menggantikan sistem deklaratif (first to use) Yang pertama kali dianut oleh Undang-undang No.21 tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan. Menurut Undang-undang No.21 tahun 1961, siapa yang pertama - tama memakai suatu Merek di dalam wilayah Indonesia dianggap sebagai pihak yang berhak atas Merek yang bersangkutan. Sistem yang dianut dalam Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek yaitu Sistem Konstitutif, yaitu bahwa hak atas Merek timbul karena pendaftaran. Hal ini tercantum dalam Undang-undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek yang berbunyi sebagai berikut : "Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk

jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya." Namun kadang dalam pelaksanaannya antara praktek dan isi peraturan terjadi perbedaan. Dalam hal ini timbulnya perbedaan karena adanya berbagai faktor, misalnya : adanya keterlambatan mendapatkan sertifikat merek, yang seharusnya berdasarkan undang undang yang mengatur sudah menerimanya. Hal ini biasa terjadi disebabkan begitu banyak permintaan pendaftaran merek ataupun alasan lainnya. Apabila ini banyak terjadi maka perlu adanya peningkatan dalam pelaksanaan peraturan hukum sehingga ada suatu kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan. Didalam proses pendaftaran merek ini sering terjadi banyak hambatan dalam prakteknya walaupun dalam isi peraturan yang ada sudah jelas mengaturnya. Namun sebaliknya juga terdapat keuntungan keuntungan bagi pihak yang telah mendaftarkan mereknya. Didalam praktek sering terjadi peniruan terhadap merek merek yang sudah terkenal di masyarakat umum. Hal ini sangat merugikan berbagai pihak, baik itu produsen maupun konsumen. Bagi produsen pemalsuan mereknya oleh pihak lain akan mengurangi omset produksinya dan efek lain adalah pengurangan buruh dan karyawannya. Bagi konsumen kerugian pada umumnya mendapatkan barang dengan kulaitas yang lebih rendah dari aslinya. Untuk itu pihak pengusaha pada umumnya mempunyai strategi atau cara tertentu untuk mengantisipasi adanya kecurangan kecurangan terhadap mereknya dan akan melakukan suatu tindakan tertentu apabila terbukti adanya pemalsuan terhadap mereknya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul : " STUDI TENTANG PERLINDUNGAN MEREK DAGANG DI PT. MONDRIAN B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah upaya PT. Mondrian dalam melindungi mereknya? 2. Apa saja yang menjadi hambatan dalam mendapatkan perlindungan merek dan bagaimana upaya penyelesaiannya? 3. Bagaimana upaya hukum yang dilakukan PT. Mondrian apabila ada penyalahgunaan terhadap mereknya? C. Tujuan penelitian Dalam menentukan suatu penelitian supaya terdapat sasaran yang jelas dan sesuai dengan apa yang dikehendaki, maka perlu dite tapkan tujuan penelitian yaitu : 1. Untuk mendiskripsikan upaya PT. Mondrian dalam melindungi mereknya. 2. Untuk mendiskripsikan dan mengeksplanasikan hambatan hambatan yang timbul dalam mendapatkan perlindungan merek dagang dan penyelesaiannya terhadap hambatan tersebut oleh PT. Mondrian.

3. Untuk mendiskripsikan hal - hal yang dilakukan perusahaan terhadap adanya kemungkinan penyalahgunaan merek dagang dan mengetahui tindakan apa yang diambil jika ada penyalahgunaan merek dagang PT. Mondrian tersebut. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian adalah : 1. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum pada umumnya. Khususnya di bidang hukum perdata terutama yang berhubungan dengan perlindungan merek dagang. 2. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. 3. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan masukan serta tambahan pengetahuan mengenai upaya mendapatkan perlindungan merek. E. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam penelitian, sebab ikut menunjang proses penyelesaian penyelesaian yang sedang dibahas.

Menurut pendapat koentjaraningrat, yang dinamakan metode penelitian adalah sebagai berikut : Dalam arti katanya yang sesungguhnya, maka metode (Yunani : "methods") adalah cara atau jalan, sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami obyek dari sasaran yang bersangkutan. Untuk memenuhi kriteria penulisan yang bersifat ilmiah, maka harus didukung dengan metode yang bersifat ilmiah pula, yaitu berpikir yang obyektif, dan hasilnya harus dapat dibuktikan dan di uji secara benar. Metode penelitian yang digunakan penulis meliputi : 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala lainnya, maksudnya terutama adalah mempertegas hipotesa hipotesa agar dapat membantu, memperkuat teori teori lama atau di dalam kerangka menyusun teori baru. Dengan melalui pendekatan non doktrinal penelitian hukum sosiologis. Menurut Dr. Khuzaifah Dimyati, SH. M.Hum. dan Kelik Wardiono, SH., MH. penelitian hukum sosiologis adalah penelitian yang fokus kajiannya pada data primer. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum sehingga dapat dirumuskan masalah, dan

Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, U Press, Jakarta, 1986, Hal. 5, memperoleh pengetahuan ya ng lebih mendalam mengenai gejala hukum tersebut, sehingga dapat dirumuskan, pemecahannya serta penanggulangannya. Dalam penelitian ini secara lengkap akan menggambarkan upaya yang dilakukan PT. Mondrian dalam melindungi merek dagang miliknya. 2. Lokasi Pene litian Untuk menyusun skripsi Studi Tentang Perlindungan Merek dagang ini, penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Mondrian (klaten). 3. Jenis Data Adapun jenis data yang dikumpulkan dan dipergunakan adalah: a. Data Primer Yaitu data yang dapat berupa sejumlah keterangan atau fakta fakta yang diperoleh secara langsung melalui suatu penelitian di lapangan dengan cara berwawancara, baik secara tersusun maupun spontan kepada pihak-pihak yang menjadi responder dalam penelitian ini. Data primer dalam hal ini adalah Upaya yang dilakukan PT. Mondrian dalam melindungi merek dagang miliknya. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, arsip, laporan, dan bahan pustaka lainnya, yang berhubungan dengan pokok permasalahan.

4. Teknik Pengumpulan Data Dalam upaya pengumpulan data di atas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut : a. Studi Lapangan ( Field Research ) Yaitu pengumpulan data dengan cara, mengadakan penelitian secara langsung pada obyek penelitian dan bertujuan untuk mendapatkan data yang valid. Dalam penelitian lapangan ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Observasi atau Pengamatan Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung obyek yang diteliti. 2. Interview atau Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Tipe wawancara, dengan menggunakan daftar pertanyaan agar hasil wawancara sesuai dengan yang diteliti dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan. 3. Studi Kepustakaan ( Library Research ) Dalam studi kepustakaan akan di dapat konsepsi-konsepsi atau teoriteori, pandangan-pandangan, atau penemuan-penemuan. Konsepsikonsepsi tersebut dapat dicari sumber referensi umum, seperti bukubuku literatur dan bahan-bahan kepustakaan lainnya. Sedangkan dari referensi khusus seperti majalah, surat kabar, buletin-buletin. Dari data-data itu akan penulis gunakan untuk

membahas permasalahan yang ada pada penelitian ini. 5. Teknik Analisa Data Studi penelitian ini digunakan metode analisa data kualitatif yang mana proses penganalisaan data tersebut dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: a. Data yang diperoleh, diproses dan dilakukan penyusunan data dalam satuan-satuan tertentu b. Analisis taksonomis (Taxonomic Analysis), yaitu suatu analisis dimana fokus penelitian ditetapkan terbatas pada dominan tertentu yang sangat berguna dalam upaya mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena atau fokus yang menjadi sasaran semula penelitian. Domain-domain yang dipilih untuk diteliti secara lebih mendalam lagi merupakan fokus studi yang perlu dilacak secara lebih rinci dan mendalam struktur internalnya masing-masing domain, penyelesaiannya dengan analisis taksonomis. Pada analisis taksonomi, peneliti tidak hanya berhenti untuk mengetahui sejumlah kategori yang tercakup pada domain, tetapi juga melacak kemungkinan sub-sub yang mungkin tercakup pada masing-masing kategori dalam domain termasuk juga yang tercakup pada suatu subsub dan begitu seterusnya sehingga semakin terinci. c. Analisis Komponensial (Componential Analysis), analisis komponensial ini baru akan dilakukan setelah peneliti memiliki

cukup banyak fakta, informasi dari hasil wawancara dan atau observasi yang melacak kontras-kontras diantara warga suatu domain. Kontras-kontras tersebut oleh peneliti dipikirkan atau dicarikan dimensi-dimensi yang bisa mewadahinya. Kontras kontras yang dimasukkan ke dalam lembaran kerja analisis komponensial tersebut masih perlu dic ek kembali guna memastikan apakah terpenuhi secara memadai ataukah belum hasil pengecekan tersebut barangkali tanpa menimbulkan perubahan apapun, tetapi mungkin juga diperlukan penambahan tertentu. d. Penafsiran Data, tahap ini merupakan tahap dimana teori-teori yang akan diterapkan di dalam suatu data sehingga akan terjadi diskusi antara data di satu pihak dan teori di pihak lain, yang pada akhirnya akan diharapkan dan ditemukan beberapa asumsi yang dapat dijadikan dasar untuk mendukung teori-teori yang sudah ada. F. Sistematika Skripsi Untuk memberikan gambaran tentang isi daripada skripsi ini, maka berikut ini penulis memberikan ringkasan secara garis besarnya. Adapun sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut BAB I : PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah b. Pembatasan Masalah

c. Perumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian f. Metode Penelitian g. Sistematika Skripsi BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang pengertian dan ruang lingkup merek 1. Pengertian Merek 2. Jenis Merek 3. Fungsi Merek 4. Syarat syarat Merek 5. Dasar Hukum atau Peraturan tentang Merek B. Bekerjanya Hukum Dalam Masyarakat C. Upaya - upaya Hukum 1. Bentuk - bentuk penyelesaian konflik 2. Tinjauan umum mengenai lembaga penyelesaian sengketa di luar pengadilan D. Pendaftaran Dan Perlindungan Mere k 1. Sistem Pendaftaran Merek dan Permintaan pendaftaran Merek 2. Pelanggaran Merek Dan Perlindungan Terhada p Merek

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Upaya PT. Mondrian dalam melindungi Mereknya. b. Hambatan dalam mendapatkan Perlindungan Merek dan bagaimana, upaya penyelesaiannya. c. Strategi PT. Mondrian terhadap pelanggaran merek, serta tindakan yang dilakukan jika ada pelanggaran merek milik PT. Mondrian. BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN