BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi masalah-masalah

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan.pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:1) Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

PEMBAHASAN. Pengertian Modal dan Struktur Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Mayangsari 2009 dalam Indahningrum dan Ratih 2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

Repositori STIE Ekuitas

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pemegang sahamnya. Pemenuhan tujuan tersebut, maka. keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.

ANALISIS LEVERAGE PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. GUDANG GARAM Tbk PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Sawidji, 2004)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang tumbuh dan berkembang secara cepat dan dinamis mengharuskan perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah perusahaan-perusahaan sejenis yang muncul, maka

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

Abdul Hamid 1 dan Bertilia Lina Kusrina 2 Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok

BAB I PENDAHULUAN. memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal pada manajer

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang harus dihadapi perusahaan serta semakin cepatnya perkembangan teknologi, membuat persoalan persoalan manajemen semakin kompleks. Demikian pula halnya terhadap kebijakan kebijakan yang diambil oleh perusahaan, tentu akan mengalami perubahan perubahan ataupun hanya akan mempertajam kebijakan kebijakan yang sudah ada sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Memasuki masa sekarang, pemerintah mengurangi campur tangan secara langsung dalam mengatur dan mengendalikan perekonomian dan dunia usaha yang bersumber pada inisiatif dan kreatifitas dunia usaha itu sendiri. Peranan mekanisme pasar dalam kegiatan ekonomi menjadi semakin besar sehingga kalangan dunia usaha akan selalu berpacu dalam memenangkan pasar dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Selain itu sebagai konsekuensi dari perkembangan teknologi terutama di bidang komunikasi dan informasi, dunia usaha menghadapi berbagai perubahan yang berlangsung dengan cepat dan dinamis. Untuk menghadapi semua persoalan hal di atas, perusahaan harus inovatif, kreatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi baik perubahan perekonomian nasional, peraturan pemerintah, kondisi konsumen maupun kemampuan pesaing. Oleh karena itu perusahaan harus berjalan, tumbuh dan dibangun oleh manajemennya secara konsepsional dan sistematis dengan berorientasi kepada pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang dinamis melalui pemanfaatan seluruh potensi sumber daya perusahaan. Dalam menunjang keberhasilan tersebut, perusahaan dituntut untuk bertindak ekonomis, efisien, dan efektif sehingga dapat mengoptimalkan fungsi fungsi pembelanjaan, bukan hanya memperhatikan bagaimana perusahaan 1

2 memutuskan untuk menginvestasikan dananya ke dalam proyek proyek yang bermanfaat, namun juga bagaimana dana tersebut diperoleh dan dialokasikan. Agar banyak investor yang menginvestasikan dananya, suatu perusahaan harus menjanjikan laba yang besar kepada para pemilik sahamnya. Hal ini dapat ditunjukan pada rentabilitas modal sendiri yaitu Return on Equity. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi besarnya Return on Equity adalah pemakaian modal pinjaman yang menimbulkan kewajiban finansial yang bersifat tetap. Semakin besar modal pinjaman semakin besar pula kewajiban yang dimilikinya dan semakin tinggi pula risiko tidak terbayarnya pinjaman tersebut. Walaupun penggunaan modal pinjaman pada satu pihak menimbulkan resiko dan beban yang harus ditanggung perusahaan, namun apabila digunakan dalam batas tertentu dapat meningkatkan laba yang diperoleh para pemegang saham. Karena itu penggunaan modal pinjaman dapat dibenarkan bila tambahan modal tersebut mempunyai dampak finansial yang menguntungkan apabila tingkat pendapatan dengan adanya modal pinjaman itu lebih besar daripada biaya modalnya. Perimbangan antar modal pinjaman dengan modal sendiri dalam struktur modal akan berpengaruh terhadap biaya modal rata rata karena setiap komponen struktur modal memiliki biaya penggunaan modal, sehingga penggunaan tambahan modal pinjaman dapat meningkatkan biaya modal rata rata. Untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dapat digunakan leverage ratio, salah satunya dengan membandingkan besar jumlah hutang dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan (Debt to Total Asset Ratio) dan untuk mengetahui berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dapat membayar kewajiban finansial tetap yang timbul karena penggunaan modal pinjaman tersebut dapat dilihat langsung dengan menghitung Times Interest Earned Rationya. Leverage Ratio dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap rentabilitas modal sendiri (ROE) tergantung pada rentabilitas ekonomi perusahaan dan besarnya tingkat bunga pinjaman. Pada keadaan ekonomi lebih tinggi daripada tingkat bunga maka leverage ratio yang makin tinggi dapat memberikan Return on Equity yang makin besar pula, tetapi disaat keadaan ekonomi buruk dimana

3 rentabilitas ekonomi perusahaan lebih kecil dari tingkat bunga, maka leverage ratio yang semakin tinggi dapat mengakibatkan Return on Equity yang rendah. Dalam memenuhi kebutuhan modalnya, perusahaan-perusahaan sektor pertanian yang Go Public di BEI menggunakan modal pinjaman dalam keputusan pembelanjaannya. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Total Utang Perusahaan Sektor Pertanian di BEI Tahun 2009-2012 Total Utang (dalam jutaan rupiah) Gozco London Sampoerna Tahun Astra Agro Plantations Sumatra Agro Tbk Lestari Tbk Tbk Indonesia Tbk 2009 1.144.783 863.511 1.038.812 474.967 2010 1.334.542 865.629 1.007.328 716.581 2011 1.778.337 1.327.475 952.435 911.515 2012 3.054.409 1.587.372 1.272.083 1.470.791 Sumber : idx.co.id (diolah) Grafik 1.1 Total Utang Perusahaan Sektor Pertanian di BEI Tahun 2009-2012 Rp3.500.000 Total Utang Perusahaan Sektor Pertanian (dalam Jutaan) Rp3.000.000 Rp2.500.000 Rp2.000.000 Rp1.500.000 Rp1.000.000 Rp500.000 Astra Agro Gozco London Sumatra Sampoerna Agro Rp- 2009 2010 2011 2012 Sumber : idx.co.id (diolah)

4 Dari Tabel dan grafik di atas, terlihat bahwa hutang atau modal pinjaman perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan, dimana terdapat kenaikan dan penurunan total hutang dari tahun ke tahun. Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk adalah perusahaan yang paling signifikan kenaikan total hutangnya. Selama lima tahun, Astra Agro Lestari Tbk terus mengalami kenaikan total hutang, sampai pada tahun 2012 perusahaan mengalami kenaikan total hutang yang paling signifikan, yang semula sebesar Rp. 3.054.409.000.000 naik menjadi Rp. 5.273.286.000.000. Perusahaan gozco Plantations Tbk selama lima tahun terus mengalami kenaikan total hutang.kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2010. Semula pada tahun 2010 total hutang Gozco Plantations sebesar Rp. 865.629.000.000 naik menjadi Rp. 1.327.475.000.000. hingga pada akhirnya pada tahun 2013, Gozco Plantations memiliki total hutang sebesar Rp. 1.612.612.000.000. London Sumatra Indonesia Tbk mengalami sedikit penurunan total hutang pada tahun 2010 dan 2011. Pada tahun 2010 London Sumatra Indonesia terjadi penurunan total hutang sebesar Rp. 31.484.000.000 dan pada tahun 2011 terjadi penurunan total hutang sebesar Rp. 54.893.000.000. pada tahun 2012 London Sumatra Indonesia mengalami kenaikan total hutang yang semula total hutang pada tahun 2011 sebesar Rp. 952.435.000.000 naik menjadi Rp. 1.272.083.000.000 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan total hutang menjadi Rp. 1.214.626.000.000. Total Hutang yang dimiliki Sampoerna Agro pada tahun 2009 sebesar Rp. 474.967.085.000, naik pada tahun 2010 menjadi Rp. 716.581.520.000. Kenaikan total hutang terus terjadi pada Sampoerna Agro sampai pada tahun 2013 total hutang yang dimiliki Sampoerna Agro menjadi 1.627.098.000.000. Dalam perkembangan usahanya perusahaan menambah atau mengurangi modal pinjaman yang tentunya mempengaruhi return on equity. Besarnya Return on Equity bervariasi, hal ini disebabkan oleh leverage ratio yang tiap tahunnya berubah. Dari uraian di atas kiranya cukup jelas bahwa betapa pentingnya masalah proporsi hutang dalam struktur modal yang dapat dilihat dengan menghitung

5 leverage ratio, karena keeratan dan kaitannya dengan tingkat Return on Equity. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis tertarik untuk menuangkan dalam usulan penelitian yang berjudul PENGARUH DEBT RATIO, DAN TIMES INTEREST EARNED RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah penelitian didefinisikan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Debt Ratio pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 2. Bagaimana perkembangan Times Interest Earned Ratio pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 3. Bagaimana perkembangan Return on Equity pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 4. Seberapa besar pengaruh Debt Ratio dan Times Interest Earned Ratio terhadap Return on Equity secara parsial dan simultan pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 1.3 Maksud dan Tujuan Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Bisnis Manajemen Jurusan Manajemen S1 dan juga untuk memperoleh data dan informasi tentang leverage ratio yang terlihat pada debt ratio, times interest earned dan return on equity, sehingga dapat dilihat pengaruh leverage ratio terhadap return on equity pada perusahaan. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Debt Ratio pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.

6 2. Untuk mengetahui perkembangan Times Interest Earned Ratio pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 3. Untuk mengetahui perkembangan Return on Equity pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Debt Ratio dan Times Interest Earned Ratio terhadap Return on pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 secara parsial dan simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan manfaat yang tentunya dapat berguna bagi semua pihak yang terkait di dalam kegiatan penelitian. Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Perusahaan Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan gagasan pemikiran dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan perusahaan khususnya dalalm bidang keuangan. 2. Penulis Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penulis pada bidang ilmu keuangan, khususnya mengenai masalah yang diteliti. 3. Pihak-pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan sumbangan pemikiran bagi yang akan mengadakan penelitian lebih jauh sebagai bahan bacaaan yang diharapkan akan menambah wawasan pengetahuan bagi yang membacanya. 1.5 Kerangka Pemikiran Pada umumnya tujuan didirikannya suatu perusahaan ialah untuk memaksimumkan nilai dan sustainability. Hal ini menunjukan bahwa laba dan kelangsungan hidup perusahaan merupakan hal penting yang harus dapat dicapai,

7 yang didukung oleh suatu rencana yang matang dan baik untuk jangka panjang maupun pendek. Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan memerlukan sejumlah modal tambahan untuk mengembangkan perusahaan. Pengertian modal menurut Bakker dalam Riyanto (2010:18) : Modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu di neraca sebelah kredit. Dilihat dari sumbernya, perusahaan dapat memperoleh tambahan modalnya dari dua sumber alternatif, yaitu : 1. Modal sendiri menurut Riyanto (2010 : 240) menyatakan bahwa: Modal Sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. 2. Modal asing menurut Riyanto (2010 : 227) menyatakan bahwa : Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus dibayar kembali. Untuk memenuhi kebutuhan modal tersebut, maka perusahaan dapat melakukannya dengan memilih alternatif yang ada ataupun melakukan kombinasi dari kedua alternatif tersebut. Hal ini merupakan tugas yang cukup berat bagi manajemen keuangan sebagai pengambil keputusan karena keputusan dalam bidang keuangan yang diambilnya menyangkut berbagai aspek dalam perusahaan. Horne dalam buku Fundamental of Financial Management (2013:2) menyatakan : Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Jadi menurut Horne fungsi manajemen keuangan adalah merencanakan investasi, merencanakan dan mencari pendanaan, dan menggunakan dana yang ada untuk mengoptimalkan efisiensi dan operasi perusahaan. Manajer harus

8 mengetahui berapa banyak sumber dana yang dapat dipilih dan digunakan dalam mengambil keputusan keuangan. Masalah ini sangat penting karena menyangkut keberlangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Permasalahan yang sering dihadapi oleh para manajer keuangan adalah bagaimana struktur modal mempengaruhi biaya modal dan harga saham, apakah seharusnya masing masing perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda dan apa faktor penyebabnya. Modal pinjaman merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan yang menggunakannya. Penggunaaan modal pinjaman dalam perusahaan hanya dibenarkan bila tambahan hasil yang diperoleh dari pengguna modal pinjaman tersebut lebih besar daripada beban tetapnya atau biaya modalnya. Penggunaan modal pinjaman selain dapat memperbesar laba juga dapat memperbesar kerugian. Dengan adanya pinjaman berarti perusahaan melakukan kebijakan leverage factor. Mengenai pengertian leverage menurut Husnan (1997:611): Leverage merupakan kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar lever yang berarti pengungkit. Istilah lever diambil dari pengungkit mekanis yang membuat kita mampu untuk mengangkat beban lebih daripada bila kita melakukanya sendiri. Demikian juga halnya dengan modal pinjaman (leverage), membuat perusahaan mampu mengendalikan lebih banyak asset lagi. Penggunaan hutang yang membuat berubahnya struktur modal perusahaan akan mengakibatkan perubahan biaya dari masing masing komponen modal. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Return on equity digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi dari modal sendiri yang digunakan. Jadi ROE atau disebut juga rentabilitas usaha atau rentabilitas modal sendiri merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia dengan jumlah modal sendiri yang dihasilkan. Penambahan modal pinjaman hanya akan memberikan efek yang menguntungkan terhadap modal sendiri apabila rate of return dari tambahan

9 modal tersebut lebih besar dari biaya modalnya atau bunganya. Sebaliknya penambahan modal pinjaman akan memberi efek yang merugikan terhadap modal sendiri apabila rate of return dari tambahan modal pinjaman tersebut lebih kecil dari bunganya. Leverage yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan laba bagi para pemegang saham. Leverage ratio disini meliputi debt ratio (D/A) dan coverage ratio yang merupakan aspek dari risiko finansial yang Insolvency dan variabilitas dalam EPS. Debt ratio merupakan rasio antara total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh hutang sedangkan coverage ratio yang dihitung dengan membandingkan EBIT dengan jumlah bunga yang harus dibayar oleh perusahaan ( Times Interest Earned Ratio ) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar keseluruhan kewajiban finansial yang sifatnya tetap. Dapat ditarik kesimpulan bahwa leverage ratio merupakan kebijaksanaan permodalan suatu perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan para pemegang saham dengan jalan menggunakan modal sendiri dalam menjalankan aktivitasnya. Pengaruh dapat diungkapkan pada tabel :

10 Gambar 1.1 K\erangka Pemikiran Perusahaan Keputusan Pendanaan Keputusan Investasi Modal Sendiri Modal Pinjaman Aktiva Lancar Aktiva Tetap Debt Ratio Investasi (Total Aktiva) Penjualan Biaya Laba Usaha Times Interest Earned Ratio Bunga Pajak Return on Equity Laba Bersih Keterangan : Objek yang diteliti Objek yang tidak diteliti

11 Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Debt Ratio dan Times Interest Earned secara simultan terdapat hubungan positif dengan Return on Equity pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 2. Debt Ratio dan Times Interest Earned dengan Return on Equity secara parsial terdapat hubungan pada perusahaan sektor pertanian yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Pengertian Metode deskriptif menurut Nazir (2011:54) menyatakan bahwa : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan metode verifikatif menurut Marzuki (2002:7) berpendapat bahwa: Metode verifikatif merupakan metode untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk memperoleh data serta informasi yang dapat menunjang penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik dalam pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian ini dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur teoritis berupa buku, majalah, dan jurnal yang

12 berhubungan dengan topik penelitian. Data yang dipergunakan dalam tinjauan pustaka pada bab II. diperoleh akan 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Melakukan penelitian secara tidak langsung ke perusahaan yaitu melalui penelitian ke Pojok Bursa Universitas Widyatama untuk mendapatkan ringkasan laporan tahunan (annual report summary) perusahaan yang nantinya akan ditransformasikan sebagai variabel penelitian. Data yang diperoleh akan dipergunakan dalam pembahasan pada bab IV. 1.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah perusahan-perusahaan sektor pertanian yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung ke perusahaan yaitu melalui pojok bursa Universitas Widyatama dan situs http://www.idx.co.id untuk memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 - April 2014.