ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN)

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN

ANALISA PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR : EKA RAHMAT SURBAKTI NIM :

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI

ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN BEBAN- BEBAN NON-LINIER TERHADAP DISTORSI HARMONISA PADA BLUE POINT BAY VILLA & SPA

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB II DASAR TEORI. mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

Pengaruh Harmonisa Pada Gardu Trafo Tiang Daya 100 kva di PLN APJ Surabaya Selatan

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

WATAK HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASA TAK BERBEBAN

EVALUASI PENENTUAN RUGI-RUGI TRANSFORMATORDALAM PENGARUH ARUS NON-SINUSOIDAL

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian energi listrik pada bangunan industri sebaiknya menjadi kajian

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

50 Frekuensi Fundamental 100 Harmonik Pertama 150 Harmonik Kedua 200 Harmonik Ketiga

DAMPAK HARMONISA TERHADAP PENINGKATAN TEMPERATUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 1000 KVA DI POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

MINIMISASI ARUS NETRAL DENGAN MENGGUNAKAN AUTOTRAFO ZIG-ZAG PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT

92 Teknologi Elektro, Vol. 16, No.03,September -Desember I Gusti Ngurah Dwipayana 1, I Wayan Rinas 2, I Made Suartika 3

Kualitas Daya Listrik (Power Quality)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

Aplikasi Filter Pasif Pada Beban Inverter Tiga Fase Berbeban

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN DAN HARMONISA TERHADAP PEMBEBANAN DI KAWAT NETRAL DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR

Kajian Harmonisa Arus Dan Tegangan Listrik di Gedung Administrasi Politeknik Negeri Pontianak

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

ANALISIS DAMPAK TOTAL HARMONIC DISTORTION TERHADAP LOSSES DAN DERATING PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

Analisis Pengaruh Harmonik terhadap Arus Netral Transformator Pelanggan Industri, Bisnis, dan Rumah Tangga

APLIKASI FILTER PASIF SEBAGAI PEREDUKSI HARMONIK PADA INVERTER TIGA FASE

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA

STUDI ANALISIS LOSSES DAN DERATING AKIBAT PENGARUH THD PADA GARDU TRANSFORMATOR DAYA DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

Analisis Pengaruh Harmonik terhadap Peningkatan Temperatur pada Trafo Distribusi 3 Fasa 400 kva di Fakultas Teknik Universitas Riau.

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. modern saat ini. Setiap tempat, seperti perkantoran, sekolah, pabrik, dan rumah

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

PEMETAAN TINGKAT DISTORSI HARMONIK PADA GEDUNG KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

ANALISIS ARUS NETRAL PADA SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT DENGAN BEBAN SATU FASA NON LINIER : FAKHRURRAZI NIM :

STUDI PENGURANGAN ARUS HARMONIK TRIPLEN DENGAN MENGGUNAKAN TAPIS SERI DAN TRANSFORMATOR ZERO PASSING

REDUKSI HARMONISA DENGAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF SINGLE TUNE DAN FILTER MATRIX (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLASTIK) TESIS.

Penyearah (rectifier) Permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa Permasalahan Harmonisa pada Transformator...

Perencanaan Filter Hybrid untuk Mengurangi Dampak Harmonisa pada PT. Semen Indonesia Pabrik Rembang

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

Variasi Tuning dan Quality Factor pada Perancangan Single-Tuned Passive Filter untuk Optimasi Reduksi Distorsi Harmonik

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berbanding lurus dengan tegangan setiap waktu [3]. Beban linear ini mematuhi

Mereduksi Harmonisa Arus Dan Rugi Daya Akibat Beban Non Linier Dengan Memanage Penggunaan Beban Listrik Rumah Tangga

Analisis Unjuk Kerja Filter Pasif dan Filter Aktif pada Sisi Tegangan Rendah di Perusahaan Semen Tuban, Jawa Timur

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-97

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kwh meter (kilo Watthours meter) adalah suatu alat ukur yang dapat

Meningkatkan Kualitas Daya Listrik dengan Menggunakan Single Tuned Filter

BAB III. Transformator

TUGAS AKHIR STUDI PENGARUH ARUS INRUSH DAN ARUS HUBUNG SINGKAT TERHADAP PENGAMAN TRANSFORMATOR. (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan)

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PENYIMPANGAN PENGUKURAN ENERGI LISTRIK PADA KWH METER ANALOG DAN DIGITAL SKRIPSI

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR Eka Rahmat Surbakti, Masykur Sj Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: ekarahmatsurbakti@gmail.com Abstrak Harmonisa adalah gelombang sinus arus dan tegangan yang mempunyai frekuensi kelipatan integer (bilangan bulat) dari frekuensi dasarnya. Dalam sistem distribusi tenaga listrik harmonisa ini akan menghasilkan nilai faktor-k pada transformator. Nilai faktor-k ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi sehingga akan mengakibatkan bertambahnya rugi estimasi pada transformator. Dalam paper ini pengukuran harmonisa dilakukan pada tiga buah trnsformator distribusi milik PT PLN (Persero) Cabang Medan, rayon Kota Medan. Data hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh IEEE std 519. THD arus dari ketiga transformator telah melebihi standar yaitu diatas 15% untuk orde < 11 dan diatas 7% untuk orde 11 h <17 sedangkan THD tegangan dari ketiga transformator tidak melebihi standar yaitu masih dibawah 5%. Nilai faktor-k terbesar yang dihasilkan arus harmonisa terjadi pada transformator 609 yaitu pada phasa R sebasar 27.918, pada phasa S sebesar 36.461 dan pada phasa T sebesar 19.933. Kata Kunci: harmonisa, faktor-k, transformator distribusi 1. Pendahuluan Pemakain peralatan listrik seperti computer, mesin las, televisi, mesin foto kopi dan sebagainya yang merupakan beban nonlinier sudah menjadi hal yang biasa dewasa ini. Beban non-linier ini merupakan sumber harmonisa yang bersifat merugikan pada sistem tenaga listrik. Salah satu komponen dalam sistem distribusi ketenagalistrikan adalah transformator distribusi. Transformator distribusi merupakan alat yang memegang peranan penting sehingga sangat penting untuk dilakukan penelitian untuk menjaga kualitas kerja dari transformator distribusi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang memberikan hasil seberapa besar pengaruh harmonisa terhadap faktor-k pada transformator distribusi. Dari analisis ini akan diketahui bagaimana pengaruh harmonisa terhadap faktor-k pada transformator dan pengaruhnya terhadap kapasitas transformator tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga transformator distribusi milik PT PLN (Persero) Cabang Medan, rayon Medan Kota. Harmonisa yang dibahas meliputi harmonisa arus dan harmonisa tegangan dimana harmonisa arus yang digunakan adalah harmonisa ganjil yaitu orde ke-3 s/d orde ke-15. 2. Harmonisa pada Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Kerja transformator yang berdasarkan induksi electromagnet menghendaki adanya gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa tipe inti dan tipe cangkang. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer, maka mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi) [1]. -58- copyright @ DTE FT USU

e = - N Ф (Volt) (1) Dimana: e = Gaya gerak listrik (Volt) N = Jumlah lilitan Ф = Perubahan fluks magnetik (Weber/detik) Fluks yang dihasilkan oleh arus pemagnetan I M tidak seluruhnya merupakan fluks bersama (Ф M ), sebagian hanya mencakup kumparan primer (Ф 1 ) atau mencakup kumparan sekunder saja (Ф 2 ). Dalam model rangkaian ekivalen yang dipakai untuk menganalisis kerja suatu transformator, adanya fluks bocor Ф 1 dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai reaktansi X 1 dan fluks bocor Ф 2 dengan mengalami proses transformasi dapat ditunjukan sebagai X 2 sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R 1 dan R 2, dengan demikian model rangkaian dapat dituliskan seperti Gambar 1dibawah ini [1]: Gambar 1. Rangkaian transformator ideal Salah satu pengaruh dari arus harmonisa adalah timbulnya nilai faktor-k. Semakin besar nilai arus harmonisa yang timbul maka nilai faktor-k juga akan tinggi. Nilai dari faktor-k ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi yang mengakibatkan bertambahnya rugi estimasi transformator. Faktor-k ini didefinisikan sebagai penjumlahan dari kuadrat arus harmonisa dalam p.u dikali dengan kuadrat dari urutan harmonisa. Dibentuk dengan persamaan sebagai berikut [2]: K = (2) Dimana: K = faktor-k I h = harga arus harmonisa ke-h h = orde harmonisa (2,3,4,5,...) Transformator khusus dirancang untuk digunakan dengan beban non-linear ditandai "cocok untuk beban arus non-sinusoidal dengan K-faktor yang tidak melebihi" dimana standar rating K-factor adalah 4,9,13,20,30,40,50. Ketika k-faktor melebihi 4, menjadi perlu untuk menggunakan K-rated transformer atau derate a standard transformer. Faktor derating untuk standar non-harmonic transformator dapat dihitung dengan menggunakan metode dari IEEE C57.100-1986, yaitu [3]:. D =. Dimana: D = derating factor K = faktor-k (3) Harmonisa didefenisikan sebagai gelombang-gelombang sinus (arus dan tegangan) yang mempunyai frekuensi kelipatan integer (bilangan bulat) dari frekuensi fundamentalnya.(di Indonesia adalah 50 Hz) [4]. Jika frekuensi pada 50/60 Hz (Indonesia menggunakan 50 Hz) dikatakan sebagai frekuensi fundamental/ frekuensi dasar (f), maka jika gelombang tersebut mengalami distorsi atau dikatakan harmonisa bila mengalami kelipatan frekuensi dari frekuensi dasarnya, misalnya harmonik kedua (2f) pada 100 Hz, ketiga (3f) 150 Hz dan harmonisa ke-n memiliki frekuensi nf. Gelombang-gelombang ini akan menumpang pada gelombang frekuensi dasarnya dan akan terbentuk gelombang cacat yang merupakan penjumlahan antara gelombang murni dengan gelombang harmonisa ke-3 seperti ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut [5]: Gambar 2 Gelombang fundamental yang terdistorsi harmonisa ke-3 Standar harmonisa yang digunakan adalah standar IEEE 519 IEEE Recommended Practices and Requiretment for harmonic Control in electric in Electrical Power System, ada dua kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi distorsi harmonisa yaitu: batasan -59- copyright @ DTE FT USU

untuk harmonisa arus (%THD I ) seperti ditunjukkan oleh Tabel 1 dan batasan harmonisa tegangan (%THD V ) seperti ditunjukkan oleh Tabel 2 sebagai berikut [6]: Tabel 1 Standar harmonisa arus IEEE 519 [6] I SC/I L n< 11 11< n<1 7 Harmonic Order 17 n <23 23 n <35 35 Total Harmonic Distortion <20 4,0 2,0 1,5 0,6 0,3 5,0 20-50 7,0 3,5 2,5 1,0 0,5 8,0 50-100 10 4,5 4,0 1,5 0,7 12,0 100-1000 12 5,5 5,0 2,0 1,0 15,0 >1000 15 7,0 6,0 2,5 1,4 20,0 Tabel 2 Standar harmonisa tegangan IEEE 519 [6] Maximum Distortion Individual Harmonic Total Harmonic Below 69 kv System Voltage 69 161 >161 kv kv 3,0 1,5 1,0 5,0 2,5 1,5 Adapun peralatan yang digunakan dalam melakukan pengukuran pada trafo tersebut adalah Power Quality Analyzer Fluke 435, laptop dan kabel penghubung. Alat ukur Power Quality Analyzer Fluke 435 dapat ditujukkan oleh Gambar 4 sebagai Gambar 4 Power Quality Analyzer Fluke 435 Adapun gambar penempatan alat ukur pada ketiga trafo dapat ditunjukkan oleh Gambar 5 sebagai 3. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap tiga buah trafo tiang pada tanggal 01 Maret 2013 milik PT PLN (Persero) Cabang Medan, area Medan Kota. pertama dengan kode gardu 609 terletak di Jalan Utama Gang Tengah, kedua dengan kode gardu 676 terletak di Jalan Halat depan Jalan Semen dan trafo ketiga dengan kode gardu 705 terletak di Jalan Halat Gang Makmur. Pada penelitian ini akan dilakukan alir penelitian seperti Gambar 3 sebagai Pengambilan data Gambar 5 Blok diagram pengukuran Menghitung besar arus beban penuh 4. Hasil Pengukuran dan Analisis Menghitung arus hubung singkat Bandingkan THD arus dan THD tegangan dari pengukuran dengan standar IEEE std 519-1992 Menghitung nilai faktor -k (K) dari ketiga transformator Menghitung derating factor (D) dari ketiga transformator Gambar 3 Diagram alir penelitian Setelah dilakukan pengukuran maka data yang diperoleh akan analisa untuk mengetahui nilai faktor-k dari ketiga transformator distribusi. Data dan analisa hasil pengukuran dari ketiga transformator dapat dilihat sebagai a. dengan kode gardu 609 Pengambilan data harmonisa arus pada trafo ini dilakukan pada pukul 11.30 WIB seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3 sebagai -60- copyright @ DTE FT USU

Tabel 3 Hasil pengukuran harmonisa arus pada transformator 609 Harmonik Phasa IHD Arus (A) Urutan ke: 3 53.4 19.758 Nol 5 37.2 13.764 Negatif 7 34.0 12.58 Positif Tabel 4 Hasil pengukuran harmonisa arus pada transformator 676 Harmonik Phasa IHD Arus (A) Urutan ke: 3 44.6 8.474 Nol 5 18.9 3.591 Negatif 7 10.0 1.9 Positif R 9 44.2 16.354 Nol R 9 16.4 3.116 Nol 11 33.3 12.321 Negatif 11 7.1 1.349 Negatif 13 7.2 2.664 Positif 13 8.9 1.691 Positif 15 21.2 7.844 Nol 15 3.4 0.646 Nol 3 81.1 3.244 Nol 3 32.8 3.28 Nol 5 75.6 3.024 Negatif 5 24.3 2.43 Negatif 7 67.2 2.688 Positif 7 14.1 1.41 Positif S 9 59.2 2.368 Nol S 9 21.3 2.13 Nol 11 52.7 2.108 Negatif 11 15.9 1.59 Negatif 13 30.5 1.22 Positif 13 6.7 0.67 Positif 15 12.6 0.504 Nol 15 9.5 0.95 Nol 3 45.6 9.12 Nol 3 40.1 5.614 Nol 5 36.6 7.32 Negatif 5 14.9 2.086 Negatif 7 13.1 2.62 Positif 7 2.6 0.364 Positif T 9 21.1 4.22 Nol T 9 17.0 2.38 Nol 11 30.6 6.12 Negatif 11 7.8 1.092 Negatif 13 22.3 4.46 positif 13 5.1 0.714 positif 15 4.6 0.92 Nol 15 7.3 1.022 Nol b. dengan kode gardu 676 Pengambilan data harmonisa arus pada trafo ini dilakukan pada pukul 14.20 WIB seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 4 sebagai c. dengan kode gardu 705 Pengambilan data harmonisa arus pada trafo ini dilakukan pada pukul 15.00 WIB seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 5 sebagai -61- copyright @ DTE FT USU

Tabel 5 Hasil pengukuran harmonisa arus pada transformator 705 Phasa R S T Harmonik ke: IHD Arus (A) Urutan 3 40.8 2.856 Nol 5 12.5 0.875 Negatif 7 11.9 0.833 Positif 9 32.2 2.254 Nol 11 16.8 1.176 Negatif 13 1.9 0.133 Positif 15 12.0 0.84 Nol 3 90.5 2.715 Nol 5 73.3 2.199 Negatif 7 38.3 1.149 Positif 9 48.9 1.467 Nol 11 54.9 1.647 Negatif 13 34.6 1.038 Positif 15 8.9 0.267 Nol 3 54.5 4.36 Nol 5 21.6 1.728 Negatif 7 18.2 1.456 Positif 9 34.0 2.72 Nol 11 18.2 1.456 Negatif 13 8.6 0.688 positif 15 16.5 1.32 Nol Berikut ini akan dihitung Arus Beban Penuh (I FL ) dan Arus Hubung Singkat (I SC ) pada ketiga transformator. Ketiga transformator disuplai dari penyulang yang sama yaitu penyulang TT5 dengan nilai megavoltampere hubung-singkat (MVA sc ) yang sama yaitu sebesar 68.240 kva. Adapun nilai perhitungan yang dilakukan dapat ditunjukkan oleh Tabel 6 sebagai Tabel 6 Perhitungan Arus Beban Penuh (I FL ) dan Arus Hubung Singkat (I SC ) I FL = (A) I SC = ( ) (A) 609 144.33 98495.96 676 230.94 98495.96 705 144.33 98495.96 Berikut ini akan dianalisis THD arus dan THD tegangan pada masing-masing transformator berdasarkan standar IEEE519. Didalam perhitungan arus hubung singkat (I SC ) yang digunakan adalah arus hubung singkat yang ada pada PCC (Point of Comman Caupling) sedangkan IL adalah arus beban nominal. Adapun hasil analisis yang dilakukan dapat ditunjukkan oleh Tabel 7 dan Tabel 8 sebagai Tabel 7 Analisa THD arus transformator Traf o ph asa I L I SC/I L Ran ge Analisa THD arus orde <11 R 37 3465 >10 609 S 4.4 3205 00 >10 4.7 00 T 20 6410 >10.9 00 R 19 6748 >10.3 00 676 S 10 1282 >10 1.9 00 T 14 9158 >10.5 00 R 7 1831 >10 7 00 705 S 3 4273 >10 9.7 00 T 8 1602 >10 7.4 00 Analisa THD arus orde 11 h <17 R 37 3465 >10.4 00 609 S 4 3205 >10 4.7 00 T 20 6410 >10.9 00 R 19 6748 >10.3 00 676 S 10 1282 >10 1.9 00 T 14 9158 >10.5 00 R 7 1831 >10 7 00 705 S 3 4273 >10 9.7 00 T 8 1602 >10 7.4 00 Peng ukura n Stand ar Keteran gan 52.10 15 Melebihi 48.15 15 Melebihi 46.11 15 Melebihi 85.7 15 Melebihi 142.5 15 Melebihi 63.53 15 Melebihi 54.77 15 Melebihi 131.9 15 Melebihi 8 70.17 15 Melebihi 11.88 15 Melebihi 19.69 15 Melebihi 11.84 15 Melebihi 40.13 15 Melebihi 62.18 15 Melebihi 38.14 15 Melebihi 20.73 15 Melebihi 65.50 15 Melebihi 26.03 15 Melebihi Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa THD arus pada setiap transformator telah melebihi standar IEEE 519. Tabel 8 Analisa THD tegangan transformator 609 676 Pha sa V THD Pengukuran V THD Standar Keterangan R 1.7 5.0 Tidak melebihi S 1.4 5.0 Tidak melebihi T 1.3 5.0 Tidak melebihi R 2.1 5.0 Tidak melebihi S 1.9 5.0 Tidak melebihi -62- copyright @ DTE FT USU

705 T 1.9 5.0 Tidak melebihi R 1.8 5.0 Tidak melebihi S 1.7 5.0 Tidak melebihi T 2.2 5.0 Tidak melebihi Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa THD tegangan pada setiap transformator tidak ada yang melebihi standar IEEE 519. Berikut ini adalah perhitungan Faktor-k (K) dan derating factor (D) serta penurunan kapasitas pada setiap transformator. Tabel 9 Perhitungan Faktor-k (K) dan derating factor (D) Phasa Faktor-k (K) Derating factor (D) Penurunan kapasitas 609 676 705 trafo R 27.918 0.222 77.8 S 36.461 0.178 82.2 T 19.933 0.288 71.2 R 6.658 0.575 42.5 S 10.972 0.435 56.5 T 6.319 0.590 41.0 R 13.923 0.372 62.8 S 33.692 0.190 81.0 T 17.441 0.318 68.2 Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai faktor-k dari ketiga transformator sangat besar shingga perlu dilakukan derating ulang terhadap ketiga transformator agar transformator dapat bekerja secara maksimal. Penurunan kapasitas dari masing-masing transformator dapat ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 6 sebagai 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 609 676 705 Phasa R Phasa S Phasa T Gambar 6 Penurunan kapasitas dari masingmasing transformator 1. THD arus dari ketiga trafo saat pengukuran pada tanggal 01 Maret 2013 telah melebihi standar yang ditetapkan IEEE std 519 yaitu diatas 15% untuk orde <11 dan diatas 7% untuk orde 11 h <17. 2. THD tegangan dari ketiga transformator saat pengukuran pada tanggal 01 Maret 2013 tidak melebihi standar IEEE std 519 yaitu masih dibawah 5%. 3. Nilai faktor-k terbesar yang dihasilkan arus harmonisa terjadai pada transformator 609 yang diukur pada tanggal 01 Maret 2013 pukul 11.30 WIB yaitu pada phasa R sebesar 27.918, phasa S sebesar 36.461 dan phasa T sebesar 19.933. 6. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rehmuli Surbakti dan Sumartin Pa selaku orang tua penulis, Ir. Masykur Sj, MT selaku dosen pembimbing, juga Ir. Eddy Warman, Syiska Yana, ST, MT selaku dosen penguji penulis yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan paper ini, serta teman-teman penulis yang sudah memberikan dukungan selama pembuatan paper ini. 7. Daftar Pustaka [1]. Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia. [2]. De La Rosa, Francisco C., Harmonics and Power Systems, CRC Press, New York: 2006. [3]. Wakileh, GJ, Power System Harmonics, Fundamental and Filter Design, Springer Velag Press: 2001. [4]. Dugan, Roger C., Electric Power System Quality, Edisi Kedua, McGraw-Hill: 2004. [5]. C.Sankaran,Power Quality, USA: CRC Press LLC,2002. [6]. IEEE std 519-1992. IEEE Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power Systems. 5. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dari data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai -63- copyright @ DTE FT USU