BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan pendidikan. Kegiatan di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan bangsa. Dalam rangka peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Rochmah, 2013). Hal tersebut dapat merugikan siswa untuk melihat hasil

BAB I PENDAHULUAN. upaya dalam pencerdasan peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bicara tentang pelajaran matematika tidak terlepas dari bagaimana persepsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat meningkatkan dan hasil belajar siswa. terbaik dalam menyampaikan materi pelajaran. Agar proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Kenyataan bahwa masih banyak guru

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang keahlian ini terdapat jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). memuat materi pengalamatan jaringan dan subnetting.

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa unsur penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikemukakan oleh Rusyna (2014: 3) berpikir diakibatkan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Konsep model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pembelajaran bagi siswa. Guru sebagai pelaksana pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha/industri (DU/DI). Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses belajar yaitu penggunaan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat dominan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

2 sehingga kemungkinan besar tidak membawa hasil. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemolaan ini dapat berlangsung secara sistematis dan tidak sistematis. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh pernyataan Spears (dalam Suprijono 2010: 2), Learning is to

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. terwujud guru harus menerapkan model pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar sehingga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas X Ak SMK N 1 Sibolga > N Tidak Tuntas o

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak dapat lepas dari peran guru.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas yang selalu berlangsung sepanjang hidup manusia. Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan pendidikan. Kegiatan di sekolah tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar dimana siswa dan guru saling berinteraksi. Dalam interaksi tersebut diharapkan siswa dapat lebih aktif dan mandiri. Kemajuan teknologi dimasa kini selalu berhubungan dengan dunia pendidikan. Karena semua teknologi yang ada, merupakan pengembangan dari ilmu pendidikan yang dikembangkan oleh manusia. Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang terjadi, mendapat sambutan positif dari masyarakat. Berbagai layanan masyarakat sudah menerapkan ICT (Information and Communication Technology). Dalam dunia bisnis dikenal dengan istilah e- business atau e-commerce, di dunia pemerintahan dikenal dengan istilah e- government dan bagi dunia pendidikan dikenal dengan istilah e-learning. Hakikat e-learning adalah bentuk media pembelajaran yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. E-learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga dapat melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan 1

2 interaktif sehingga siswa akan terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran tersebut. Kurikulum merupakan salah satu unsur pendidikan yang memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Pembelajaran akuntansi dengan Kurikulum 2013 merupakan suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses pembelajaran yang berpusat pada kognitif siswa menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa secara terpadu dengan penekanan pada penguatan proses dan hasil belajar siswa. Dalam Kurikulum 2013 ini ditekankan pada penggunaan pendekatan scientific dalam mengelola proses pembelajarannya. Pada pendekatan scientific terdiri dari aktivitas scientific yang harus dilakukan siswa meliputi aktivitas mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, serta mengkomunikasikan. Sejalan dengan diterapkannya kurikulum 2013 saat ini, menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut. Siswa sebagai subjek belajar harus berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai dari peranannya dalam pembelajaran, seperti bertanya, menjawab pertanyaan, dan member tanggapan. Disamping itu, keaktifan siswa merupakan bentuk pembelajaran mandiri, yaitu siswa berusaha mempelajari segala sesuatu atas

3 kehendak dan kemampuannya, sehingga dalam hal ini guru hanya berperan sebagai pembimbing, motivator, dan fasilitator. Dengan diterapkannya media e- learning diberbagai sekolah di Indonesia, hal ini juga tentunya akan mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013. Karena dengan media e-learning, maka pelajaran dapat diakses dimana dan kapan saja sehingga dapat menumbuhkan kemandirian dan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawar Ramadhani (2012) yang menggunakan media e- learning dalam penelitiaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media e- learning berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. SMK Negeri 1 Patumbak merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Deli Serdang yang beralamat di Jalan Pertahanan Ujung, Patumbak. SMK Negeri 1 Patumbak juga merupakan salah satu sekolah yang menyambut perkembangan pendidikan dan teknologi dengan baik, dimana SMK Negeri 1 Patumbak juga telah menggunakan media e-learning dan menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Penulis menemukan bahwa, penyediaan fasilitas di SMK Negeri 1 Patumbak sudah baik. Dimana sekolah sudah dilengkapi dengan fasilitas proyektor dan wifi untuk mendukung media e-learning. Ditambah lagi dengan banyaknya tersedia warnet dilingkungan masyarakat dan meningkatnya penggunaan smartphone yang dapat digunakan untuk mengakses e-learning. Namun terkadang siswa kurang disiplin dalam memanfaatkan internet yang merupakan salah satu pendukung media e-learning sehingga penggunaan media e- learning di SMK Negeri 1 Patumbak masih belum maksimal.

4 Siswa lebih suka menggunakan internet untuk hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran pada saat proses pembelajaran, seperti membuka facebook, twitter, instagram atau bahkan bermain game online. Sehingga hal tersebut membuat konsentrasi siswa menjadi terbagi yang berdampak buruk pada prestasi belajar siswa. Selain itu, temuan fakta dilapangan menunjukkan proses pembelajaran akuntansi yang dilakukan guru Akuntansi di SMK Negeri 1 Patumbak masih dominan berorientasi pada hasil belajar siswa berupa pencapaian nilai- nilai akademik akuntansi yang tinggi dengan penekanan pada aspek kognitif dan keterampilan siswa saja. Dari segi kualitas proses pembelajaran untuk membentuk sikap disiplin, kejujuran, ketelitian, rasa percaya diri, kerjasama, dan tanggungjawab siswa sebagai pribadi yang berkarakter dalam membuat tugas akuntansi masih kurang dilaksanakan secara optimal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis dengan siswa dan guru, karakter siswa kelas X AK masih tergolong kurang baik serperti tidak bertanggungjawab dan tidak disiplin, hal ini dapat terlihat dari jawaban guru dan siswa bahwa pada saat menggunakan media e-learning dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR), masih banyak siswa yang membuka hal lain diluar materi pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah. Tentunya hal ini juga akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Rasionalnya dengan Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan di SMK Negeri 1 Patumbak, diharapkan seorang lulusan tidak cukup hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan secara teori untuk bidang studinya saja, tetapi harus didukung

5 penguasaan berbagai keterampilan dan sikap yang berguna bagi kehidupannya, sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang menekankan pada keseimbangan pencapaian aspek kognitif, keterampilan, dan sikap siswa dalam proses pembelajarannya. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastian Dwija Permana (2013) yang meneliti pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan penerapan kurikulum 2013 terhadap prestasi belajar siswa. Penulis juga menemukan bahwa prestasi belajar siswa kelas X AK di SMK Negeri 1 Patumbak masih tergolong rendah, dimana diketahui bahwa sebanyak 51,4% atau sebanyak 37 siswa masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75, seperti yang tertera pada tabel berikut : Tabel 1.1 Persentasi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak Kelas Jumlah Tuntas Belum Tuntas KKM Siswa Jumlah % Jumlah % X AK 1 36 75 18 25% 18 25% X AK 2 36 75 17 23,6% 19 26,4% Jumlah 72 75 35 48,6% 37 51,4% Untuk memperbaiki rendahnya prestasi belajar siswa, kesadaran peserta didik dalam memanfaatkan media e-learning dan kurangnya pembentukan karakter siswa dalam pembelajaran harus ditingkatkan dengan harapan jika siswa menggunakan media e-learning dengan baik dan memiliki karakter yang baik pula, maka prestasi belajar siswa juga akan semakin baik.

6 Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Media E-Learning Dan Kurikulum 2013 Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pemanfaatan media e-learning sudah maksimal? 2. Apakah media e-learning dapat memengaruhi prestasi belajar siswa? 3. Apakah pembentukan karakter siswa sudah baik? 4. Apakah kurikulum 2013 dapat memengaruhi prestasi belajar siswa? 5. Mengapa prestasi belajar akuntansi siswa masih rendah? 6. Apakah media e-learning dan kurikulum 2013 dapat memengaruhi prestasi belajar siswa? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis membatasi masalah ini hanya mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Masalah yang diteliti adalah media e-learning dan kurikulum 2013. 2. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.

7 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh media e-learning terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017? 2. Apakah ada pengaruh kurikulum 2013 terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017? 3. Apakah ada pengaruh media e-learning dan kurikulum 2013 secara simultan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh media e-learning terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017. 2. Pengaruh kurikulum 2013 terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017 3. Pengaruh media e-learning dan kurikulum 2013 secara simultan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017

8 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang pengaruh media e- learning dan kurikulum 2013 terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk mengetahui sejauh mana media e-learning dan kurikulum 2013 memengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa. 3. Sebagai referensi dan bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya program studi pendidikan Akuntansi dan pihak lain yang melakukan penelitian sejenisnya.