BAB I PENDAHULUAN. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki seseorang, karena menyimak dapat membantu seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional siswa. Di samping itu, bahasa merupakan penunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa indonesia adalah alat komunikasi paling penting

BAB I PENDAHULUAN. walaupun dalam penyajian di silabus keempat aspek tersebut masih dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menghadapi perkembangan zaman dan informasi diperlukan kualitas

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, baik itu ilmu eksak maupun ilmu non-eksak, mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup mandiri dan mampu menjadi masyarakat yang mampu bersosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis. secara singkat, padat, dan jelas serta dijabarkan dalam indikator.

BAB I PENDAHULUAN. tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Agar dapat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki, serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki manusia.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yakni mencari penelitian yang relevan dengan judul Penelitian sebagai referensi

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran media saat ini sangat penting. Media menyajikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak menuntut masyarakat untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui radio, televise, telepon maupun melalui tatap muka secara langsung. Setiap informasi akan disampaikan melalui bahasa, karena bahasa merupakan media yang paling efektif yang dapat digunakan setiap orang untuk menyampaikan keinginan, pendapat, atau isi hatinya kepada orang lain, begitupun sebaliknya. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kecerdasan dan emsional siswa. Disamping itu, bahasa merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan mampu membantu siswa mengemukakan gagasan atau perasaannya, dan membantu siswa dalam menerima berbagai informasi. Salah satu cara untuk dapat menerima informasi adalah menyimak. Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menyimak merupakan kegiatan memperoleh infomasi yang diterima dari ujaran atau bahasa lisan dengan 1

2 memperhatikan baik-baik apa yang disampaikan. Banyak pengertahuan berarti meningkatkan daya piker. Jadi, semakin banyak orang menyimak, semakin banyak pula informasi yang ia peroleh. Menyimak adalah salah satu materi yang tercantum dalam kurikulum sekolah menengah pertama, yang telah dijabarkan dalam standar kompetensi dasar dan juga indikator. Pada pembelajaran yang terdapat dalam bidang studi bahasa Indonesia pada siswa SMP kelas VIII salah kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu, menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana) yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi. Hal ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan standar kompetensi memahami isi berita radio. Memahami berita yang diperdengarkan berbeda dengan memahami berita dari media cetak. Untuk memahami berita yang disampaikan melalui media cetak, kita dapat membacanya. Jika kita belum memahami isi berita, kita dapat mengulangi membaca. Hal ini disebabkan berita dari media cetak berupa tulisan yang dapat didokumentasikan. Untuk memahami berita radio diperlukan konsentrasi yang cukup. Hal ini dikarenakan sifat beritanya hanya dibacakan satu kali atau tidak ada pengulangan. Berita yang disiarkan melalui radio hanya menyuguhkan aspek audio sehingga kita hanya bisa mendengar tanpa bisa melihat wajah dan ekspresi penyiar radio. Pada kenyataannya pembelajaran menemukan pokok-pokok berita melalui kegiatan menyimak terkadang terabaikan begitu saja. Cukup dengan membaca suatu wacana berita secara individual lalu menjawab pertayaan seputar wacana tersebut kemudian pembelajaran menemukan pokok-pokok berita telah dianggap

3 selesai. Hal ini disebabkan guru belum mampu menerapakan teknik yang tepat dalam pembelajaran. Mengapa siswa kurang mampu menemukan pokok-pokok berita? Menurut jurnal pendidikan, yang ditulis oleh Munthe (2011:4), lemahnya kemampuan siswa dalam menemukan pokok-pokok berita dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya faktor internal siswa, siswa kurang teliti, pemahaman akan pokokpokok berita masih kurang, kondisi belajar, pengajar (guru) yaitu penyampaian materi ajar sehingga siswa kurang memahami. Kenyataan yang dilihat dalam proses belajar adalah siswa mengalami kesulitan dalam menemukan pokok-pokok berita karena kurang menariknya metode belajar yang digunakan. Selanjutnya penyebab siswa rendah dalam menemukan ide pokok-pokok berita seperti yang dinyatakan oleh Rizki (2005:3) pembelajaran menemukan pokok-pokok berita melalui kegiatan menyimak terkadang terabaikan begitu saja. Cukup dengan membaca suatu wacana berita secara individual lalu menjawab pertanyaan seputar wacana berita tersebut kemudian pembelajaran menemukan pokok-pokok berita telah dianggap selesai. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Semi (1995:37), yang menyatakan, Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya mentransfer pengetahan yang dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampaikannya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada siswa. Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut adalah teknik yang diberikan kurang bervariasi. Penggunaan teknik yang baik dapat dijamin pencapaian hasil yang baik. Kenyataan ini didukung oleh Rizki(2010:49) yang mengangkat judul Efektivitas Model Pembelajaran Jigsaw Dalam Menemukan Informasi Berita Melalui Kegiatan Menyimak Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2009/2010, memilik rata-rata

4 66,55. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menemukan informasi berita dalam kategori cukup dan perlu diadakan peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan ketika mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T), saat ini teknik pemebelajaran yang bervariasi jarang digunakan guru bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru lebih dominan menggunakan teknik ceramah. Ketika siswa disodorkan dengan berita yang disimak melalui rekaman berita yang baru dan diperintahkan oleh guru untuk menemukan pokok-pokok beritanya, siswa pun tidak dapat menjawab. Siswa hanya duduk diam di dalam bahkan banyak juga yang menjadi bosan dan mengalihkan perhatiannya ke kegiatan lain. Guru yang berperan lebih aktif, lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan siswanya karena guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas, sedangkan siswanya berperan lebih pasif tanpa melakukan pengolahan bahan, karena hanya menerima bahan ajaran yang disampaikan guru, akibatnnya siswa menjadi pasif sehingga menimbulkan tidak tertarik dalam belajar. Hal ini menjelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan pokokpokok berita masih perlu ditingkatkan. Dalam hal ini guru dituntut untuk mencari, memahami, dan menerapkan suatu pengajaran pokok-pokok berita sesuai dengan kebutuhan siswa dan tepat untuk mengarahkan siswa menentukan informasi berita yang disimak dengan menggunakan teknik pembelajaran tidak membosankan. Penyadari hal tersebut, maka perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat menemukan pokok-pokok berita yang disimak melalui rekaman berita. Salah teknik yang dapat meningkatkan

5 pencapaian hasil belajar siswa secara optimal adalah mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa dan menghadapkannya pada pembelajaran koperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan teknik pembelajaran oleh rekan sebaya. Dalam pembelajaran kooperatif, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa juga bisa saling mengajar sesama siswa lainnya. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam penyampaikan materi yaitu teknik forum adalah teknik yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisifasi guna mengenal dan menjelaskan masalah, dan untuk mengungkapkan serta menyatakan perasaan, pengetahuan dan pendapat tentang isu-isu yang timbul di dalam pembahasan masalah. Dengan terlibatnya siswa dalam seluruh proses kegiatan belajar, berarti siswa lebih menguasai materi pembelajaran dan siswapun akan mendapat pengalaman berharga saat berinteraksi dengan guru dan teman-temannya, sehingga sosialisasi dan konsep diri siswa dapat terbentuk secara positif. Dengan demikian setiap siswa berkewajiban menyampaikan pikirannya berbentuk tulisan. Dengan kata lain, teknik forum ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga memberikan hasil yang memuaskan serta dapat meningkatkan motivasi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Salapian, teknik forum belum pernah digunakan untuk penelitian terdahulu. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan teknik forum dalam penelitian yang akan dilakukan di SMP Negeri 1 Salapian. Dari gambaran pemikiran di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai. Pengaruh teknik forum terhadap kemampuan menemukan pokokpokok berita pada siswa.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut: 1. kemampuan siswa dalam menemukan pokok-pokok berita yang disimak masih rendah, 2. pemahaman siswa tentang pokok-pokok berita masing kurang, 3. teknik pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, masih cenderung menggunakan teknik ceramah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka salah satu faktor rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan pokok-pokok berita, yakni dalam menerapkan pembelajaran teknik pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, masih cenderung menggunakan teknik ceramah. Oleh karena itu, peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada pengaruh teknik forum terhadap kemampuan menemukan pokok-pokok berita melalui radio pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapian Tahun Pembelajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, masalah-masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menemukan pokok-pokok berita melalui menyimak radio dengan menggunakan teknik forum pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapian tahun pembelajaran 2013/2014?

7 2. Bagaimana kemampuan menemukan pokok-pokok berita melalui menyimak radio dengan menggunakan teknik ceramah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapian tahun pembelajaran 2013/2014? 3. Apakah ada pengaruh teknik forum terhadap kemampuan menemukan pokokpokok berita melalui menyimak radio pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapian tahun pembelajaran 2013/2014? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah. 1. Untuk mengetahui kemampuan menemukan pokok-pokok berita melalui menyimak radio pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapin dengan menggunakan teknik forum, 2. Untuk mengetahui kemampuan menemukan pokok-pokok berita melalui menyimak radio siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapin dengan menggunakan teknik ceramah, 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknik forum terhadap kemampuan menemukan pokok-pokok berita melului menyimak radio siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salapian tahun pembelajaran 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Manfaat secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang menyimak berita pada bahasa Indonesia.

8 Manfaat praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak yang terkait, yaitu sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam merencanakan teknik pembelajaran menyimak, 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian, masalah yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.