KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

ASPEK NILAI KERJA KERAS DAN WACANA CINTA TANAH AIR. DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

BAB III PENYAJIAN DATA. ada di dalam film. Subjek dalam penelitian ini adalah film Tanah Surga,

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini, masalah moral yang terjadi jauh lebih banyak dan

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB II GAMBARAN UMUM FILM TANAH SURGA KATANYA. Tanah Surga Katanya adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DI TENGAH KETERBATASAN

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para audiennya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi dasar maju atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

PESAN NILAI KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA FILM RUMAH TANPA JENDELA NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

EDY NOVIYANTO A

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU. (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band)

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

UPAYA MEMBANGUN KARAKTER PERCAYA DIRI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (Analisis Isi pada Film Taare Zameen Par)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

KURNIASIH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENGGAMBARAN KARAKTER KERJA KERAS PADA FILM MENEBUS IMPIAN (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satire mempunyai arti sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN CERITA DARI TAPAL BATAS. (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

I. PENDAHULUAN. karakter bangsa (National and Character Building). Konsekuensinya dalam

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA FILM 3600 DETIK

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH)

Transkripsi:

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) NASKAH PUBLIKASI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh: WIWIK ADIANA A220100089 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

2

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) Wiwik Adiana, A220100089, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, xx + 104 halaman (termasuk lampiran). ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konstruksi nasionalisme dalam film Tanah Surga Katanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah teori semiotika. Semiotika sebagai pisau analisis mengkaji kontruksi nasionalisme dalam film Tanah Surga Katanya yang berupa adegan maupun dialog. Penelitian ini menggunakan model interaktif, sebagaimana dirumuskan oleh Miles dan Huberman, untuk mengkaji tanda yang terkandung dalam film Tanah Surga Katanya. Model interaktif, yaitu pengumpulan, reduksi, penyajian serta penarikan kesimpulan untuk diproses dan diverifikasi. Penggunaan model interaktif untuk menentukan alur analisis, sedangkan semiotik sebagai analisis data untuk mengkaji kontruksi nasionalisme dalam film Tanah Surga Katanya yang berupa adegan maupun dialog. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat gambaran konstruksi nasionalisme dalam film Tanah surga Katanya. Tokoh Osa Aji Santoso berperan sebagai Salman (anak laki-laki dari Haris, putra Hasyim), dan sebagai Hasyim (kakek Salman, ayah dari Haris) dalam film ini menggambarkan sosok yang memiliki karakter nasionalisme dalam diri dengan dibuktikan rasa cinta tanah air, rasa bangga menjadi warga negara Indonesia, semangat bela negara, dan tetap tinggal bersama kakeknya. Meskipun sang ayah mengajak ke Malaysia dan diberi iming-iming hidup yang serba kecukupan. Film Tanah Surga Katanya dapat digunakan sebagai media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus referensi bagi pelaksanaan pembangunan nasionalisme. Kata kunci: Nasionalisme, Film Tanah Surga Katanya, Analisis Semiotik, Pembelajaran PPKn. Surakarta, 10 Februari 2014 Penulis Wiwik Adiana 3

PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan salah satu unsur dalam pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Seorang guru merupakan peran penting dalam proses pembelajaran dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu materi pembelajaran yang mengkaji materi tentang pembanguanan nasionalisme tentang bagaimana cara menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan generasi muda dalam usaha kegigihan usaha era pejuang, pembangunan nasionalisme bisa juga dilakukan generasi muda dengan cara belajar dalam rangka mencerdaskan bangsa. Generasi muda harus mempunyai sikap nasionalisme dalam mengisi pembangunan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembangunan nasionalisme oleh generasi muda di zaman sekarang sangatlah kurang, baik dalam kehidupan relita maupun kehidupan sehari-hari. Generasi muda pada zaman sekarang lebih senang untuk hidup bergayakan kebarat-baratan daripada membangun jiwa-jiwa nasionalisme. Membangun sikap nasionalisme membutuhkan pendidikan serta sikap nasionalisme yang tinggi pula. Menurut pendapat Kohn (1984:11), nasionalisme adalah suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Pembangunan sikap nasionalisme melalui mata pelajaran PPKn, dalam pemahaman nasionalisme tidak hanya dilakukan melalui pendidikan di sekolah formal saja, melalui film juga bisa mendapatkan pengetahuan dan pesanpesan yang dapat digunakan sebagai media pendidikan. Upaya ini merupakan konstruksi nasionalisme pada film Tanah Surga Katanya melalui analisis semiotik untuk pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Adanya globalisasi dalam dunia perfilman khususnya di Indonesia ada sebagian film yang di dalamnya mengandung sikap nasionalisme. Film Tanah Surga Katanya merupakan salah satu film yang sarat akan pesan yang menunjukkan sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari hari. Film Tanah Surga Katanya diperankan oleh Osa Aji Santoso berperan sebagai Salman (anak 4

laki-laki dari Haris, putra Hasyim), Fuad Idris berperan sebagai Hasyim (kakek Salman, ayah dari Haris), Ence Bagus berperan sebagai Haris (ayah dari Salman), Astri Nurdin berperan sebagai Astuti (Guru didaerah tersebut), Tissa Biani Azzahra berperan sebagai Salina (adik Salman, puteri Haris), Norman Akyuwen berperan sebagai Gani (Kepala Dusun), Agus Ringgo berperan sebagi Anwar (Dokter) dan Muhammad Rizky sebagai Lizet (teman satu kelas Salman). Mereka adalah para tokoh utama dalam film tersebut. Ada satu lagi aktor senior sebagai pemain sekaligus orang yang berada dibalik suksesnya film Tanah Surga Katanya adalah Dedy Mizwar. Film ini berkisah Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercinta meninggal, Hasyim memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki yang juga menduda yaitu Haris dan dua orang cucu bernama Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, namun kesetiaan dan loyalitas pada bangsa dan negara membuat Hasyim bertahan tinggal di Indonesia. Konflik utama film ini adalah Haris sudah bertahun-tahun meninggalkan Indonesia merantau ke negeri seberang, Malaysia. Saat Haris datang, Hasyim mengusirnya sebab kedatangannya bertujuan untuk memboyong keluarga ke Malaysia. Hasyim tidak rela ke Malaysia, negeri yang sempat menjadi saingan Indonesia itu. Meskipun Haris telah membujuknya dengan janji kemewahan hidup berada di negeri Jiran. Sementara itu, Salman dan Salina yang sejak kecil di tinggal sang ayah, tentu lebih memilih kakeknya daripada mengikuti sang ayah ke Malaysia. Terlebih lagi kakek Hasyim telah mendoktrin agar selalu cinta kepada bangsa dan NKRI di manapun berada. Salman yang tetap memilih tinggal di Indonesia bersama sang kakek, sedangkan Salina ikut ayahnya ke Malaysia dengan iming-iming akan dibelikan boneka besar. Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk 5

mengadakan penelitian mengkaji film Tanah Surga Katanya dengan judul Konstruksi Nasionalisme pada Film Tanah Surga Katanya Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Bagaimana konstruksi nasionalisme pada film Tanah Surga Katanya, melalui analisis semiotik untuk Pembelajaran PPKn?. Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah Mendiskripsikan Konstruksi nasionalisme pada Film Tanah Surga Katanya, melalui Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah di tempat peneliti tepatnya di kos peneliti. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu bulan Desember 2013 sampai dengan bulan Maret 2014. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode analisis semiotik. Menurut Taylor sebagaimana dikutip oleh Arifin (2011:140) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penggunaan pendekatan kualitatif karena penelitian ini mengutamakan kualitas analisis. Hal ini didasarkan pada analisis data yang memerlukan pemahaman 6

mendalam dengan cara mengamati dan mencatat, baik berupa dialog, adegan, dan tanda-tanda yang terdapat pada film Tanah Surga Katannya. Strategi penelitian ini menggunakan studi kasus yang dilakukan untuk mengkaji film. Studi kasus penelitian ini adalah konstruksi nasionalisme pada film Tanah Surga Katanya dengan analisis semiotik. Subjek dan Objek Menurut Maryadi dkk. (2010:13) subjek penelitian mencakup semua pihak yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Subjek penelitian dapat berupa orang, benda, lembaga, dan lain sebagainya yang sifat dan keadaannya akan diteliti serta terkandung objek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah film Tanah Surga Katanya dengan menggunakan tanda (gambar dan suara) yang ditampilkannya yang berhubungan dengan objek penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah konstruksi nasionalisme dalam Film Tanah Surga Katanya. Sumber data Sumber data yang terdapat dalam film Tanah Surga Katanya adalah adegan maupun dialog yang terdapat pembanguanan nasionalisme. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010:308), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah interaktif yang meliputi teknik observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Instrumen penelitian kualitatif dalam pengumpulan maupun analisis data adalah peneliti sendiri (Aminuddin, 1990:15). Jadi berdasarkan uraian tersebut instrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri. Peneliti juga menggunakan 7

instrumen lain yang dapat membantu dalam pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2010:335), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganiasasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yag akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. penelitian ini menggunakan model analisis interaktif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nasionalisme adalah konstruksi identitas yang dibentuk melalui narasi yang kemudian digambarkan dalam berbagai definisi dan aksi bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Nasionalisme suatu paham yang harus diajarkan pada generasi bangsa sebagai bentuk mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Rasa nasionalisme yang dimiliki oleh generasi muda akan menjaga integritas bangsa. Rasa nasionalisme yang besar akan membentuk pribadi yang setia pada negara dalam kedaan bagaimanapun dan tidak tergoyah oleh pengaruh dari luar. Menanamkan rasa nasionalisme tidak hanya dilakukan melalui lembaga formal, melainkan dapat dilakukan dengan menggunakan media massa. Selain itu, media massa juga dapat memberi informasi-informasi aktual, seperti film. Nasionalisme yang ditampilkan oleh Hasyim dan Salman dalam film Tanah Surga Katanya diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dan pelajaran bagi generasi muda untuk merasa bangga menjadi bangsa Indonesia. Film merupakan salah satu media massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, karena khalayak lebih mudah memahami realita-realita sosial melalui media. Jenis film yang sering digunakan 8

yaitu film cerita, film aksi, yang disesuaikan dengan realita masyarakat. Film Tanah Surga Katanya dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Film Tanah Surga Katanya mengandung pendidikan nasionalisme yang disajikan dengan kritik. Kritik pada masyarakat perbatasan yang banyak memilih untuk tinggal dan menjadi warga negara Malaysia serta pemerintah yang kurang memperdulikan kehidupan di perbatasan Kalimantan Barat khususnya. Kritik yang dibangun film tersebut menunujukkan krisis nasionalisme meskipun ada beberapa yang setia terhadap bangsa Indonesia. Penerus bangsa mempunyai tugas dan kewajiban salah satunya yaitu menjaga kedaulatan negara, membawa nama harum bangsa Indonesia di mata dunia internasional dengan prestasi yang didapat dari hasil kerja keras, serta menjaga pulau-pulau yang ada di Indonesia agar tetap utuh. Tabel 2. Hasil Analisis Nasionalisme dalam Film Tanah Surga Katanya KONSTRUKSI INDIKATOR TOKOH MENIT Nasionalisme 1. Memiliki rasa cinta pada tanah air (patriotisme). 2. Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. 3. Menempatkan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri dan golongan atau kelompoknya. 4. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia. 1. Hasyim 2. Dr. Anwar 3. Bu Astuti 4. Siswa Upacara Bendera 5. Salman 6. Hasyim 1. Salina 2. Lizet dan Siswa lainnya 3. Salman (00:02:48-00:03:54) (00:51:06-00:51:46) (00:59:05-01:01:17) (01:02:29-01:02:53) (01:12:03-01:14:00) (01:23:21-01:24:19) (00:07:01-00:07:43) (00:07:01-00:07:43) (01:11:20-01:11:45) 1. Ibu Astuti (00:04:34-00:05:37) 1. Ibu Astuti (00:05:32-00:05:37) 5. Bersedia mempertahankan 1. Hasyim (00:09:56-00:12:29) 9

Lanjutan Tabel dan memajukan negara dan nama baik bangsanya. 6. Senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian, dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat dengan semangat persatuan. 7. Menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian dari bangsa lain untuk menciptakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. 1. Lizet dan Teman- Teman (01:18:09-01:18:21) 1. Salmam (00:29:08-00:31:32) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini menggunakan analisis semiotik digunakan sebagai studi membedah film, hal ini menekankan pada makna suatu tanda yang berupa adegan dan teks (dialog monolog). Analisis penelitian ini terfokus bagaimana menemukan konstruksi nasionalisme pada film Tanah Surga Katanya. Pendidikan nasionalisme tidak hanya dilakukan melalui lembaga formal, melainkan dapat dilakukan dengan menggunkan media massa seperti film Tanah Surga Katanya. Film lebih mudah mempengaruhi khalayak, tanpa disadari terbawa dalam alur cerita. Penanaman rasa nasionalisme lebih mudah menggunakan film sebagai media pembelajaran. Salah satunya media massa tersebut adalah film Tanah Surga Katanya dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Konstruksi nasionalisme yang terkandung dalam film Tanah Surga Katanya dapat dilihat pada dialog dan adegan. Nasionalisme yang diperankan oleh Salman dan Hasyim sangat menginspirasi bagi generasi penerus untuk tetap setia kepada bangsa Indonesia dalam keadaan apapun. Peran yang ditampilakan oleh Salman dan Hasyim merupakan kritikan kepada pemerintah yang kurang peduli kepada masyarakat di perbatasan khususnya Kalimantan Barat. Nasionalisme adalah 10

harga mati yang tidak bisa ditawar dengan harta benda dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dipaparkan dimuka, dapat dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 1. Terhadap Keluarga a. Keluarga perlu menanamkan nasionalisme terhadap bangsa melalui film yang bernuansa pendidikan. b. Keluarga memberikan contoh terhadap pendidikan nasionalisme, melalui kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah. 2. Kepada Pemuda dan Masyarakat a. Masyarakat adalah elemen penting bagi terwujudnya suatu pendidikan yang bersih. Para generasi muda belajar tentang nasionalisme dari masyarakat. Masyarakat diharapkan memberi contoh yang baik mengenai nasionalisme melalui film Tanah Surga Katanya. b. Masyarakat diharapkan selalu memberi perhatian kepada generasi muda berkaitan dengan upaya pembelajaran nasionalisme dan mengarahkan, untuk dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan. 3. Kepada Pemerintah a. Sebagai generasi penerus bangsa, kelangsungan hidup negara Indonesia terletak dipundak para generasi muda. Generasi muda yang tidak memiliki karakter nasionalisme dalam benak masing-masing, maka dapat dipastikan bahwa eksistensi bangsa Indonesia akan berujung kehancuran. Hal ini, pembentukan karakter nasionalisme adalah salah satu bagian dari pendidikan karakter yang sangat penting untuk dilakukan. b. Masyarakat sebagai lingkungan kedua bagi pendidikan karakter setelah lingkungan keluarga memberikan andil yang besar bagi pembentukan karakter nasionalisme pada generasi muda. 11

4. Kepada Siswa dan Mahasiswa a. Siswa dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memahami realita sosial dan pendidikan di negeri ini sebagai bekal untuk membangun negeri ini. b. Kepada mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan media film sebagai media pembelajaran, c. Menanamkan nasionalisme agar tidak terjadi konflik. 5. Kepada Sekolah a. Diharapkan mampu membangun mental generasi muda, agar menjadi manusia yang berakhlak mulia serta menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan. b. Diharapkan guru menggunakan film sebagai media pembelajaran. 6. Terhadap Peneliti Berikutnya a. Bagi peneliti sebagai wawasan dan pengetahuan untuk mengadakan peneltian selanjutnya. b. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat membantu serta memberi sumbangan pemikiran bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang dengan Yayasan Asih Asah Asuh (Y A 3). Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Kohn, Hans. 1984. Nasionalisme dan Sejarahnya. Jakarta: PT Pembangunan dan Erlangga. Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: UMS. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 12