- 1 - SALINAN SALINAN LINA PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PERATURAN BUPATI BERAU

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KONTRAK TAHUN JAMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU,

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 26 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME SERAH TERIMA PEKERJAAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA SEWA MENYEWA KIOS 4 X 6

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 2 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG. upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan. Menimbang: a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 27 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEPADA KELOMPOK MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 38 TAHUN 2015

SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH LAINNYA BUPATI BERAU,

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

b. Sekretaris : Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh dokumentasi kegiatan dan administrasi pengelolaan organisasi Posyantek.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERJA SAMA DESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG (BPK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

- 1 - SALINAN Desaign V. Santoso, 15 April 2013 29 Januari 2013 SALINAN SALINAN LINA PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna, dalam rangka efisiensi, efektivitas dan produktifitas nilai tambah serta mutu hasil produksi kegiatan masyarakat, perlu dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan Teknologi Tepat Guna ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas, maka perlu diatur dengan Peraturan Bupati Berau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Memori penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

- 2-3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9) ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 10) ; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2011 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Kampung dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2011 Nomor 3) ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BERAU TENTANG PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

- 3-1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 2. Bupati adalah Bupati Berau. 3. Perangkat Daerah adalah Lembaga pada Pemerintah Kabupaten Berau yang bertanggung jawab pada Bupati dan membantu Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan Dan Kelurahan. 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Berau. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Berau. 6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Berau. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah dalam wilayah kerja Kecamatan. 8. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya pengembangan masyarakat melalui penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri melalui pemberian sumberdaya, kesempatan dalam pengambilan keputusan, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. 11. Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung/Kelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat Kampung dan Kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan Pemerintahan Kampung dan Kelurahan, Lembaga Kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat. 12. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan, mempunyai tugas membantu Pemerintah Kampung dan Lurah dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. 13. Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disingkat TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.

- 4-14. Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disingkat Posyantek adalah lembaga kemasyarakatan di kecamatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG. 15. Warung Teknologi Tepat Guna selanjutnya disingkat Wartek adalah lembaga kemasyarakatan di kampung/kelurahan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG. 16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan Tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Bagian Kesatu Pasal 2 Maksud pembentukan dan pengembangan Posyantek dan Wartek adalah untuk mempercepat pemanfaatan TTG oleh masyarakat. Bagian Kedua Pasal 3 Tujuan pembentukan dan pengembangan Posyantek dan Wartek adalah untuk : a. menjembatani masyarakat pemanfaat/pengguna teknologi tepat guna dengan sumber TTG ; b. memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan teknis, pelayanan informasi dan promosi TTG serta orientasi TTG ; c. meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan TTG. BAB III SASARAN Pasal 4 Sasaran pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG meliputi : a. masyarakat penganggur, putus sekolah, dan keluarga miskin ; b. masyarakat yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah ; dan c. Posyantek dan Wartek.

- 5 - BAB IV PRINSIP Pasal 5 (1) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG dilaksanakan berdasarkan prinsip : a. meningkatkan usaha ekonomi ; b. mengembangkan kewirausahaan ; c. memberikan manfaat secara berkelanjutan ; dan d. sederhana. (2) Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara partisipatif, keterpaduan, mempertimbangkan potensi sumber daya lokal, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat setempat. BAB V KEDUDUKAN LEMBAGA PELAYANAN TTG Pasal 6 (1) Lembaga Pelayanan TTG terdiri atas : a. Posyantek yang berkedudukan di Kecamatan ; dan b. Wartek yang berkedudukan di Kampung/Kelurahan. (2) Lembaga pelayanan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Lembaga Kemasyarakatan. (3) Syarat pembentukan dan untuk menjadi pengurus Posyantek, adalah sebagai berikut : a. mewakili unsur masyarakat ; b. memahami adat istiadat masyarakat ; c. berdomisili di kecamatan lokasi Posyantek ; d. peduli terhadap masyarakat sekitarnya dalam mendayagunakan TTG ; e. aktif, kreatif dan inovatif ; f. memiliki kemampuan manajerial ; g. memiliki motivasi untuk mengembangkan TTG ; h. memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan masyarakat setempat ; i. berpengalaman dalam mengelola dana dari berbagai sumber ; j. memiliki sifat jujur, disiplin, tidak tercela, rendah hati dan sabar ; k. berpengalaman dalam menjalin kerjasama dengan lembaga terkait. (4) Syarat pembentukan untuk menjadi pengurus Wartek, adalah sebagai berikut : a. mewakili unsur masyarakat ; b. memahami adat istiadat masyarakat ; c. berdomisili di Kampung/Kelurahan lokasi Wartek ;

- 6 - d. peduli terhadap masyarakat sekitarnya dalam mendayagunakan TTG ; e. aktif, kreatif dan inovatif ; f. memiliki kemampuan manajerial ; g. memiliki motivasi untuk mengembangkan TTG ; h. memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan masyarakat setempat ; i. berpengalaman dalam mengelola dana dari berbagai sumber ; j. memiliki sifat jujur, disiplin, tidak tercela, rendah hati dan sabar ; k. berpengalaman dalam menjalin kerjasama dengan lembaga terkait. Pasal 7 (1) Pembentukan Lembaga Pelayanan TTG di Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (2) Pembentukan Lembaga Pelayanan di Kampung/Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung/Lurah. BAB VI MEKANISME Pasal 8 (1) Pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama masyarakat. (2) Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga. Pasal 9 (1) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilaksanakan berdasarkan prinsip : a. efisiensi ; b. efektivitas ; c. sinergi ; d. saling menguntungkan ; e. kesepakatan bersama ; f. itikad baik ; g. mengutamakan kepentingan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi serta Nasional dalam keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ; h. persamaan kedudukan ; i. transparansi ; j. keadilan ; dan k. kepastian hukum.

- 7 - (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam Perjanjian Kerjasama paling sedikit memuat : a. subjek kerja sama ; b. objek kerja sama ; c. ruang lingkup kerja sama ; d. hak dan kewajiban para pihak ; e. jangka waktu kerja sama ; f. pengakhiran kerja sama ; g. keadaan memaksa ; dan h. penyelesaian perselisihan. (3) Dalam perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat pengalihan TTG dari sumber teknologi kepada masyarakat dilingkungan Pemerintah Daerah. Pasal 10 (1) Pemerintah Daerah melakukan fasilitasi kepastian hukum dalam memberikan perlindungan hukum terhadap inovasi TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf k. (2) Fasilitasi perlindungan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengupayakan sertifikat paten terhadap inovasi TTG. Pasal 11 Pemerintah Daerah memfasilitasi inovasi TTG dimaksudkan untuk mengikuti lomba TTG antara Posyantek dan Wartek tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi dan/atau tingkat Nasional. Pasal 12 Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG dilakukan melalui : a. pemetaan kebutuhan ; b. pengkajian ; c. pengembangan ; d. pemasyarakatan ; dan e. penerapan. Pasal 13 (1) Pemetaan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a, antara lain dilakukan melalui pengumpulan data dan informasi jenis TTG, jenis usaha, sosial budaya dan potensi sumber daya lokal. (2) Hasil pemetaan kebutuhan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk perencanaan pemanfaatan dan pengembangan TTG.

- 8 - Pasal 14 Pengkajian TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dilakukan dengan menganalisis hasil pemetaan untuk pemanfaatan dan pengembangan TTG. Pasal 15 (1) Pengembangan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf c, antara lain dilakukan melalui inovasi TTG dan uji coba TTG. (2) Pengembangan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk penerapan TTG di masyarakat. Pasal 16 (1) Pemasyarakatan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 hurf d, dapat dilakukan melalui kegiatan antara lain : a. gelar/pameran TTG ; b. lokakarya TTG ; c. temu informasi TTG ; d. pelatihan ; e. pendampingan ; f. magang ; g. komunikasi informasi dan edukasi TTG ; atau h. media massa. (2) Pemasyarakatan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk mengkomunikasikan penerapan TTG. Pasal 17 (1) Penerapan TTG pada Posyantek di Kecamatan yang bersangkutan dilakukan oleh masyarakat setempat. (2) Penerapan TTG pada Wartek di Kampung/Kelurahan yang bersangkutan dilakukan oleh masyarakat setempat. (3) Dalam rangka penerapan TTG baik melalui Posyantek maupun Wartek oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui : a. pelatihan ; b. pemberian bantuan langsung ; dan c. pendampingan. Pasal 18 Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) huruf a, dapat berbentuk : a. pelatihan teknis ; b. pelatihan managemen ; c. studi banding ; dan d. pemagangan.

- 9 - Pasal 19 Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dapat dilaksanakan oleh SKPD yang sesuai dengan kompetensinya masing - masing serta oleh dunia usaha. Pasal 20 Pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) huruf c, dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam penerapan TTG. BAB VII HUBUNGAN KERJA KELEMBAGAAN Pasal 21 (1) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Kecamatan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. (2) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Kecamatan bersifat konsultatif dan koordinatif. (3) Hubungan kerja antara Posyantek dengan pihak ketiga di Kecamatan bersifat kemitraan. Pasal 22 (1) Hubungan kerja antara Wartek dengan Kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. (2) Hubungan kerja antara Wartek dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Kelurahan bersifat koordinatif dan konsultatif. (3) Hubungan kerja antara Wartek dengan pihak ketiga di Kelurahan bersifat kemitraan. Pasal 23 (1) Hubungan kerja antara Wartek dengan Kampung bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. (2) Hubungan kerja antara Wartek dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Kampung bersifat koordinatif dan konsultatif. (3) Hubungan kerja antara Wartek dengan pihak ketiga di Kampung bersifat kemitraan. Pasal 24 Hubungan antara Posyantek di Kecamatan dengan Wartek di Kampung/Kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif dan pembinaan.

- 10 - BAB VIII PENETAPAN PENGURUS Pasal 25 (1) Pengurus Posyantek dan Wartek berdasarkan hasil musyawarah pengurus Lembaga Kemasyarakatan. (2) Susunan dan jumlah pengurus Posyantek dan Wartek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau berdasarkan potensi Daerah masing-masing. (3) Musyawarah pemilihan Pengurus Posyantek dan Wartek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan yang dibuat sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan ini, ditanda tangani oleh Panitia Musyawarah Pemilihan dan diketahui Camat serta dilampiri dengan : a. daftar hadir peserta ; b. susunan pengurus hasil musyawarah pemilihan. (4) Susunan Pengurus Posyantek hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (5) Susunan Pengurus Wartek hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Peraturan ini. (6) Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat. BAB IX PERGANTIAN ANTAR WAKTU PENGURUS Bagian Pertama Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Pasal 26 (1) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Posyantek dapat dilakukan apabila : a. meninggal dunia ; b. mengundurkan diri ; c. pindah tempat tinggal keluar wilayah Kecamatan ; d. berhalangan tetap dan tidak dapat melaksanakan tugas ; e. melanggar Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku atau normanorma kehidupan yang berlaku di masyarakat setempat sehingga menjatuhkan citra dan wibawa Posyantek. (2) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Posyantek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam musyawah pengurus Posyantek.

- 11 - (3) Musyawarah dalam rangka penyusunan Pergantian Antar Waktu Posyantek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan sah dan dapat menetapkan suatu Keputusan apabila dihadiri oleh : a. Camat ; b. Pengurus Posyantek. (4) Pergantian Antar Waktu Pengurus Poyantek yang disebabkan oleh hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-Undangan atau normanorma kehidupan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e ditetapkan melalui musyawarah Pengurus Posyantek dengan melibatkan Camat dan seluruh Ketua RT di wilayah kerja setempat untuk : a. mengevaluasi, menentukan bersalah atau tidaknya, memberhentikan dan mengganti Pengurus Posyantek yang dianggap melanggar tersebut ; b. apabila hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf a menyepakati bahwa Pengurus Posyantek terbukti melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-Undangan atau norma-norma kehidupan masyarakat, maka dapat diberhentikan dengan Keputusan Bupati dan selanjutnya dapat dilakukan pergantian antar waktu Pengurus Posyantek yang bersangkutan. (5) Daftar Pengurus Posyantek Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tersebut diatas ditetapkan dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Posyantek dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Posyantek dengan format sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan ini yang ditanda tangani oleh Pimpinan Musyawarah dan diketahui oleh Camat serta dilampiri dengan : a. daftar hadir peserta musyawarah ; b. susunan Pengurus Posyantek Pergantian Antar Waktu. (6) Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Posyantek sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tersebut diatas dilaporkan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat. (7) Susunan Pengurus Posyantek Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Warung Teknologi Tepat Guna Pasal 27 (1) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Wartek dapat dilakukan apabila : a. meninggal dunia ; b. mengundurkan diri ; c. pindah tempat tinggal keluar wilayah Kampung/Kelurahan ; d. berhalangan tetap dan tidak dapat melaksanakan tugas ;

- 12 - e. melanggar Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku atau normanorma kehidupan yang berlaku di masyarakat setempat sehingga menjatuhkan citra dan wibawa Wartek. (2) Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Wartek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam musyawah pengurus Wartek. (3) Musyawarah dalam rangka penyusunan Pergantian Antar Waktu Wartek sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan sah dan dapat menetapkan suatu Keputusan apabila dihadiri oleh : a) Kepala Kampung/Lurah ; b) Pengurus Wartek. (4) Pergantian Antar Waktu Pengurus Wartek yang disebabkan oleh hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-Undangan atau normanorma kehidupan masyarakat ditetapkan melalui musyawarah Pengurus Wartek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dengan melibatkan Kepala Kampung/Lurah dan seluruh Ketua RT di wilayah kerja setempat untuk : a. mengevaluasi, menentukan bersalah atau tidaknya, memberhentikan dan mengganti Pengurus Wartek yang dianggap melanggar tersebut ; b. apabila hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada huruf a menyepakati bahwa Pengurus Wartek terbukti melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-Undangan atau norma-norma kehidupan masyarakat, maka dapat diberhentikan dengan Keputusan Kepala Kampung/Lurah dan selanjutnya dapat dilakukan pergantian antar waktu Pengurus Wartek yang bersangkutan. (5) Daftar Pengurus Wartek Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tersebut diatas ditetapkan dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Wartek dengan Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Wartek dengan format sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Peraturan ini yang ditanda tangani oleh Pimpinan Musyawarah dan diketahui oleh Kepala Kampung/Lurah serta dilampiri dengan : a. daftar hadir peserta musyawarah ; b. Susunan Pengurus Wartek Pergantian Antar Waktu. (6) Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Wartek sebagaimana ayat (5) tersebut diatas dilaporkan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat. (7) Susunan Pengurus Wartek Pergantian Antar Waktu hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan ini. (8) Keputusan Kepala Kampung/Lurah sebagaimana ayat (7) tersebut diatas dilaporkan kepada Bupati Berau melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung dengan tembusan Camat.

- 13 - BAB X PENDANAAN Pasal 28 (1) Pendanaan pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan TTG dapat menerima dan/atau dapat didanai dari dan atas APBD dan sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. (2) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa bantuan hibah dan/atau bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk uang dan/atau barang/jasa. (3) Pemberian bantuan hibah dan/atau sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang berupa uang dianggarkan oleh Posyantek dan/atau Wartek yang digunakan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan TTG, dengan mengusulkan kepada Bupati berupa proposal, bagi Posyantek diketahui oleh Camat setempat dan Wartek diketahui oleh Lurah/Kepala Kampung setempat. (4) Pemberian bantuan yang berupa barang/jasa dianggarkan oleh satuan kerja perangkat daerah yang memberikan bantuan atas nama Pemerintah Daerah dan sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. BAB XI KEWAJIBAN DAN HAK Bagian Pertama Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Pasal 29 (1) Posyantek dalam mejalankan tugasnya berkewajiban : a. memberikan pelayanan teknis, informasi dan promosi jenis-jenis TTG, serta orientasi TTG kepada masyarakat ; b. memfasilitasi pemetaan kebutuhan dan pengkajian TTG ; c. menjembatani masyarakat sebagai pengguna TTG dengan sumber TTG ; d. memotivasi penerapan TTG di masyarakat ; e. memberikan layanan konsultasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam penerapan TTG ; f. memfasilitasi penerapan TTG ; (2) Posyantek mempunyai hak sebagai berikut : a. mendapatkan dan/atau menerima anggaran dari APBD dan dari sumber lain yang tidak mengikat ; b. mendapatkan pembinaan ; c. dalam melaksanakan tugas berhak menggunakan prasarana dan sarana yang memadai.

- 14 - Bagian Kedua Warung Teknologi Tepat Guna Pasal 30 (1) Wartek dalam mejalankan tugasnya berkewajiban : a. memberikan pelayanan teknis, informasi dan promosi jenis-jenis TTG, serta orientasi TTG kepada masyarakat ; b. memfasilitasi pelatihan dengan SKPD untuk mengembangkan SDM dalam penggunaan TTG di masyarakat ; c. menjalin kerjasama dengan sumber TTG dan pihak ketiga. (2) Wartek mempunyai hak sebagai berikut: a. mendapatkan dana dan/atau menerima anggaran dari APBD/sumber lain yang tidak mengikat ; b. mendapatkan pembinaan ; c. dalam melaksanakan tugas berhak menggunakan Sarana dan Prasarana yang memadai. BAB XII PEMBINAAN Pasal 31 (1) Bupati melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG baik pada Posyantek di Kecamatan maupun Wartek di Kampung/Kelurahan. (2) Camat berkewajiban melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui Posyantek dalam Pelayanan TTG di Kecamatan yang bersangkutan. (3) Kepala Kampung/Lurah berkewajiban melakukan pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui Wartek dalam Pelayanan TTG di Kampung/Kelurahan bersangkutan. Pasal 32 Pembinaan Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) antara lain : a. koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG ; b. supervisi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG ; c. monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG ; d. pemberian penghargaan atas prestasi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG ; dan e. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG.

- 15 - Pasal 33 Bupati dapat melimpahkan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a, huruf b, dan huruf c kepada Camat. Pasal 34 Bupati dapat melimpahkan sebagian pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b dan huruf c kepada Lurah. Pasal 35 Pembinaan Kepala Kampung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (3) dilaksanakan melalui : a. supervisi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG ; dan b. monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG. BAB XIII PELAPORAN Pasal 36 (1) Kepala Kampung melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG di Kampung kepada Bupati melalui Camat. (2) Lurah melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG di Kelurahan kepada Bupati melalui Camat. (3) Camat melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui Posyantek dan Wartek kepada Bupati malalui Sekretaris Daerah. (4) Bupati melaporkan pemberdayaan masyarakat melalui Pelayanan TTG kepada Gubernur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri. BAB XIV KELENGKAPAN KETUGASAN Pasal 37 Kelengkapan dalam pelaksanaan tugas Posyantek dan Wartek yang meliputi papan nama, kop surat serta stempel adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Peraturan ini. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Hal-hal sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

- 16 - Pasal 37 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. JONIE MARHANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008

- 17 - LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 12 TAHUN 2013 TANGGAL : 3 MEI 2013 TENTANG : PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. A. Contoh Format Berita Acara Posyantek. BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (POSYANTEK) KECAMATAN. MASA BHAKTI.. Pada hari ini Tanggal.. Bulan tahun.., bertempat di telah diadakan musyawarah pemilihan pengurus Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan. Masa Bhakti. Musyawarah dihadiri oleh. Orang sebagaimana daftar hadir terlampir. Dalam musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Posyantek Kecamatan Masa Bhakti Sebagai berikut : 1. Ketua :.. 2. Sekretaris :.. 3. Bendahara :.. 4. Seksi Pelayanan TTG dan Usaha a. Koordinator :.. b. Anggota :.. c. Anggota :.. 5. Seksi Kemitraan a. Koordinator :.. b. Anggota :.. c. Anggota :.. 6. Seksi Pengembangan TTG a. Koordinator :.. b. Anggota :.. c. Anggota :.. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Pimpinan Musyawarah Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan. Mengetahui, Camat

- 18 - B. Contoh Format Berita Acara Wartek BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG. MASA BHAKTI.. Pada hari ini Tanggal.. Bulan tahun.., bertempat di telah diadakan musyawarah pemilihan pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung. Masa Bhakti. Musyawarah dihadiri oleh. Orang sebagaimana daftar hadir terlampir. Dalam musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Kampung.. Kecamatan Masa Bhakti Sebagai berikut : 1. Ketua :.. 2. Sekretaris :.. 3. Bendahara :.. 4. Seksi Pelayanan TTG dan Usaha :.. 5. Seksi Kemitraan :.. 6. Seksi Pengembangan TTG :.. Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Kepala Kampung/Lurah Pimpinan Musyawarah Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. MAKMUR HAPK H. JONIE MARHANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008

- 19 - LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 12 TAHUN 2013 TANGGAL : 3 MEI 2013 TENTANG : PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. A. Contoh Format Keputusan Kepala Kampung KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG.. NOMOR.. TENTANG PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG.. MASA BHAKTI KEPALA KAMPUNG Membaca Menimbang : Berita Acara Hasil Musyawarah Pemilihan Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung.. Masa Bhakti.. : a. bahwa berdasarkan Pasal ayat Peraturan Bupati Berau Nomor Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Dan Warung Teknologi Tepat Guna Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau, pengurus Wartek dapat diganti antar waktu. b. bahwa Saudara dipandang memenuhi syarat untuk diangkat sebagai.. Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Antar Waktu Kampung.., menggantikan Saudara.. c. bahwa perlu menetapkan Pemberhentian Saudara sebagai. Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung.., dan Pengangkatan. Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Antar Waktu Kampung atas nama. dengan Keputusan Kepala Kampung.

- 20 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung. Mengingat 1..; 2..; 3. dan seterusnya ; MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Menetapkan Pemberhentian dengan hormat Saudara sebagai Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Susunan Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung. Masa Bhakti ; KEDUA : Menetapkan Pengangkatan.. Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung. Antar Waktu atas nama Saudara. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya Ditetapkan di.. Pada Tanggal,.. KEPALA KAMPUNG, NAMA TANPA GELAR Tembusan disampaikan kepada yth: 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Berau di Tanjung Redeb 3. Camat. di. 4. Ketua Badan Permusyawaratan Kampung di 5. Yang bersangkutan 6. Arsip

- 21 - B. Contoh Format Lampiran Keputusan Kepala Kampung LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : TAHUN. TANGGAL : TENTANG : PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG.. MASA BHAKTI SUSUNAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG. MASA BHAKTI. No Nama Jabatan 1. 2. 3. 4. 5. Dst.. Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Alamat KEPALA KAMPUNG, NAMA TANPA GELAR Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. JONIE MARHANSYAH Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, H. MAKMUR HAPK BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008

- 22 - LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 12 TAHUN 2013 TANGGAL : 3 MEI 2013 TENTANG : PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. A. Contoh Format Berita Acara PAW Posyantek BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) PENGURUS POS PELAYANAN TEKNOLOGI (POSYANTEK) KECAMATAN. MASA BHAKTI.. Pada hari ini,.. tanggal.. bulan tahun, bertempat di.. telah diadakan musyawarah Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kecamatan. Masa Bhakti.. Musyawarah dihadiri oleh orang sebagaimana daftar hadir terlampir. Dalam Musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Antar Waktu Kecamatan. Sebagai berikut : No 1. 2. 3. dst Pengurus Lama Pengganti Antar Waktu Ket Nama Jabatan Nama Jabatan Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Mengetahui Camat Pimpinan Musyawarah B. Contoh Format Berita Acara PAW Wartek BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG. MASA BHAKTI..

- 23 - Pada hari ini,.. tanggal.. bulan tahun, bertempat di.. telah diadakan musyawarah Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung. Masa Bhakti.. Musyawarah dihadiri oleh orang sebagaimana daftar hadir terlampir. Dalam Musyawarah tersebut telah diambil keputusan dan menetapkan Susunan Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna Antar Waktu Kampung. Sebagai berikut : No 1. 2. 3. dst Pengurus Lama Pengganti Antar Waktu Ket Nama Jabatan Nama Jabatan Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Mengetahui Kepala Kampung/ Pimpinan Musyawarah Lurah Tembusan disampaikan kepada yth: 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Berau di Tanjung Redeb 3. Camat. di. 4. Ketua Badan Permusyawaratan Kampung di 5. Yang bersangkutan 6. Arsip Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 H. MAKMUR HAPK SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. JONIE MARHANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12

- 24 - Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008

- 25 - LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 12 TAHUN 2013 TANGGAL : 3 MEI 2013 TENTANG : PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. A. Contoh Format Keputusan KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG.. NOMOR.. TENTANG PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG.. MASA BHAKTI KEPALA KAMPUNG Membaca Menimbang : Berita Acara Hasil Musyawarah Pergantian Antar Waktu Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung.. Masa Bhakti.. : a. bahwa berdasarkan Pasal ayat Peraturan Bupati Berau Nomor Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Dan Warung Teknologi Tepat Guna Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau maka perlu adanya pengesahan Susunan pengurus Wartek oleh Kepala Kampung b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kampung. Mengingat 1..; 2..; 3. dan seterusnya ;

- 26 - MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Menetapkan Susunan Pengurus Warung Teknologi Tepat Guna (Wartek) Kampung. Masa Bhakti sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ; KEDUA : Pengurus Wartek sebagaimana tercantum dalam diktum KESATU Keputusan ini dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi harus berpedoman pada ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya Ditetapkan di.. Pada Tanggal,.. KEPALA KAMPUNG, NAMA TANPA GELAR Tembusan disampaikan kepada yth: 1. Bupati Berau di Tanjung Redeb 2. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Berau di Tanjung Redeb 3. Camat. di. 4. Ketua Badan Permusyawaratan Kampung di 5. Yang bersangkutan 6. Arsip

- 27 - B. Contoh Format Lampiran Keputusan LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG NOMOR : TAHUN. TANGGAL : TENTANG : PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) KAMPUNG. MASA BHAKTI. SUSUNAN PENGURUS WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) ANTAR WAKTU KAMPUNG. MASA BHAKTI. No Nama Jabatan 1. 2. 3. 4. 5. Dst.. Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Alamat KEPALA KAMPUNG, NAMA TANPA GELAR Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. JONIE MARHANSYAH Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, H. MAKMUR HAPK BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008

- 28 - LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 12 TAHUN 2013 TANGGAL : 3 MEI 2013 TENTANG : PEDOMAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU. PEDOMAN PAPAN NAMA, KOP SURAT DAN STEMPEL POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (POSYANTEK) DAN WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA (WARTEK) A. PAPAN NAMA a. Dibuat dari Papan Kayu / Sejenis berkerangka kayu berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran : 1. Panjang : 80 cm 2. Lebar : 60 cm b. Warna dasar putih. c. Berisikan tulisan dengan huruf balik berwarna hitam 1. Logo Posyantek di sebelah kanan. 2. Bagian untuk tulisan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna / Warung Teknologi Tepat Guna 3. Bagian untuk nama Kecamatan/Kampung dan Kabupaten Berau. d. Dipasang di halaman kantor Posyantek/Wartek pada sebuah tiang dengan cat hitam setinggi 150 cm, kecuali apabila tidak memungkinkan dipasang dengan cara ini dapat ditempatkan pada dinding kantor yang mudah dibaca oleh umum. e. Contoh papan nama Posyantek/Wartek : 1. Papan Nama Posyantek POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KECAMATAN KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT : JL.. NO

- 29-2. Papan Nama Wartek WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA KAMPUNG KECAMATAN.. KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT : JL.. NO B. KOP Surat Posyantek/Wartek a. Kop Surat Posyantek/Wartek ditulis pada kiri atas dari kertas surat dengan contoh sebagai berikut : 1. Contoh KOP Surat Posyantek POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KECAMATAN KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT : JL.. NO 2. Contoh KOP Surat WARTEK WARUNG TEKNOLOGI TEPAT GUNA KAMPUNG KECAMATAN.. KABUPATEN BERAU SEKRETARIAT : JL.. NO b. Penggunaan C. Stempel KOP Surat Posyantek/Wartek digunakan dalam administrasi surat menyurat yang dikeluarkan oleh Posyantek/Wartek. a. Bentuk Stempel Posyantek/Wartek Bentuk Stempel adalah lingkaran dengan kotak empat persegi panjang ditengahnya dan diberi bintang pada ujungnya b. Ukuran i. Diameter lingkaran luar : 3,5 cm ii. Diameter lingkaran dalam : 3,0 cm iii. Lebar kotak persegi panjang : 0,7 cm

- 30 - c. Tulisan i. Posyantek Tulisan setengah lingkaran atas Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna sedangkan tulisan setengah lingkaran bawah Kabupaten Berau untuk tulisan persegi panjang ditengah lingkaran Nama Kecamatan serta diber I tanda 2 (dua) buah bintang yang dicantumkan pada kedua ujung tulisan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna ii. Wartek Tulisan setengah lingkaran atas Warung Teknologi Tepat Guna sedangkan tulisan setengah lingkaran bawah Kabupaten Berau untuk tulisan persegi panjang ditengah lingkaran Nama Kampung serta diber I tanda 2 (dua) buah bintang yang dicantumkan pada kedua ujung tulisan Warung Teknologi Tepat Guna d. Contoh Stempel Posyantek/Wartek e. Tinta dan Letak Stempel Posyantek/Wartek menggunakan tinta berwarna biru dan dibubuhkan pada bagian kiri dari tanda tangan ketua/sekretaris Posyantek/Wartek Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, H. JONIE MARHANSYAH Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 3 Mei 2013 BUPATI BERAU, H. MAKMUR HAPK BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 NOMOR 12

- 31 - Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, SRI EKA TAKARIYATI, SH. MM Pembina NIP. 19651212 199403 2 008