UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sanitasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

PENGARUH METODE HAND WASH TERHADAP PENURUNAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mencegah penyakit infeksi (Levinson, 2008). kesehatan (Barbacane, 2004; Goldman, 2006).

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang menggambarkan keseluruhan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia luar adalah tangan. Hal tersebutmemudahkan terjadinya kontak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan menambah bahan tertentu(rachmawati & Triyana, 2008).

PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth: Bapak/Ibu / Saudara(i) Responden di SDN Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang Kabupaten HSU.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terkumpul dilakukan pengolahan serta analisis data dengan hasil sebagai

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah demam berdarah, diare, tuberkulosis, dan lain-lain (Darmadi, 2008)

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

EFEKTIVITAS MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH TANGAN ANTISEPTIK (HAND SANITIZER) TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN

BAB I PENDAHULUAN. Propolis adalah campuran dari sejumlah lilin lebah dan resin yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. keinginan buang air besar, rasa tidak nyaman pada perianus dan inkontinensia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 3% - 21%, dan infeksi daerah operasi (IDO) mencakup 5% - 31% dari total

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri farmasi berkembang pesat seiring dengan berkembangnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

Keywords: hand washing demonstration, elementary school students, the incidence of illness.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, dan belum banyak

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

Dadang Kusbiantoro Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

Kata kunci: Infusa Siwak, Staphylococcus aureus, konsentrasi, waktu kontak.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK AKTIVITAS ANTIMIKROBA MADU IN VITRO TERHADAP ISOLASI BAKTERI DARI LUKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk di dalamnya Co Ass ( mahasiswa program pendidikan profesi dokter

Abstrak. Santi, 2007; Pembimbing 1 : Philips Onggowidjaja, S.Si., M.Si. Pembimbing 2 : Widura, dr., M.S.

Kemampuan Daya Hambat Bahan Aktif Beberapa Merek Dagang Hand sanitizer terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling utama untuk mempertahankan kehidupan (Volk dan Wheeler, 1990).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pseudomonas adalah bakteri oportunistik patogen pada manusia, spesies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. cetak dapat melunak dengan pemanasan dan memadat dengan pendinginan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan sabun dan air mengalir, cuci tangan dengan antiseptik, alcoholbased

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh. Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80%

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

I. PENDAHULUAN. makanan (foodborne disease) (Susanna, 2003). Foodborne disease tidak

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan bagian atas; beberapa spesiesnya mampu. memproduksi endotoksin. Habitat alaminya adalah tanah, air dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS BERBAGAI MERK SABUN MANDI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Streptococcus pyogenes

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terdapat pada pasien selama berada

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

PELAKSANAAN CUCI TANGAN HAND RUB PERAWAT DI RUANG PRE OPERASI KAMAR BEDAH

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

ABSTRAK AKTIVITAS TEH HIJAU SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA MIKROBA PENYEBAB LUKA ABSES TERINFEKSI SECARA IN VITRO

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai bagian lembaga penyelenggaraan pelayanan publik dituntut untuk

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK EFEKTIFITAS TISU BASAH ANTISEPTIK SEBAGAI ALTERNATIF CUCI TANGAN BIASA DALAM MENURUNKAN JUMLAH BAKTERI TELAPAK TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan 1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia (Anonim, 2004).

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTISEPTIK ETHANOL DAN 1-PROPANOL DIBANDINGKAN DENGAN ETHANOL DAN HIDROGEN PEROKSIDA

Dyna Apriany Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Jawa Barat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dilakukan karena tangan tidak pernah bebas dari berbagai macam kuman. Kuman tersebut dapat berasal dari benda atau alat yang terkontaminasi atau merupakan flora normal (Nasution, 2012). Tangan yang bersentuhan dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain dan makanan atau minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (Infodatin, 2014). Salah satu cara paling sederhana dan paling umum digunakan untuk memelihara kebersihan tangan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Kegiatan mencuci tangan menggunakan sabun merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan memutus mata rantai penyebaran kuman. Kebiasaan mencuci tangan sebelum melakukan suatu perkerjaan menjadi penting dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial (Nasution, 2012). Mencuci tangan dengan sabun dinilai efektif untuk mencegah penyakit diare, ISPA, penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, SARS, flu burung dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis (Infodatin, 2014). Pada dewasa ini telah beredar berbagai jenis sabun di pasaran. Semua jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun biasa ataupun sabun 1

2 antiseptik. Sabun antiseptik atau antibakteri seringkali dipromosikan lebih banyak di publik. Perbedaan utama antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat aktif antibakteri umum, seperti triclosan (Infodatin, 2014). Triclosan (2,4,4 - trichloro - 2 - hidroxydiphenyl ether) merupakan suatu substansi nonionik, tidak berwarna yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 dan telah dikenal luas dan digunakan sebagai bahan kimia antibakteri pada berbagai produk kesehatan. Triclosan mempunyai spektrum aktivitas antimikroba yang luas, mencakup hampir seluruh bakteri Gram positif dan Gram negatif, Plasmodium falciparum, Toxoplasma gondii dan beberapa jenis jamur (APUA, 2011; WHO, 2009). Sampai saat ini masih belum jelas apakah penggunaan sabun antiseptik lebih efektif dari sabun biasa. Suatu penelitian menunjukkan bahwa penggunaan triclosan sebagai zat aktif antibakteri dalam sabun dapat memaksimalkan kerja sabun dalam menghambat pertumbuhan sejumlah mikroorganisme permukaan kulit (Chickwem, 2011). Sementara itu, dalam penelitian lainnya menunjukkan bahwa penggunaan sabun antibakteri yang mengandung triclosan tidak lebih efektif dari sabun biasa untuk mengurangi kadar bakteri di tangan atau kulit (Rhee, 2015; Aiello, 2007). Sampai saat ini triclosan masih menjadi salah satu agen antibakteri utama dalam produk produk sabun antibakteri yang beredar di pasaran dan yang dipergunakan di rumah sakit serta sarana pelayanan kesehatan lainnya. Berangkat dari penelitian sebelumya yang masih menunjukkan hasil yang kontroversi, maka peneliti tertarik untuk melihat efektivitas sabun antibakteri dengan bahan aktif triclosan dan

3 membandingkannya dengan sabun biasa dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pada telapak tangan. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian 1. Bagaimana efektivitas sabun biasa dengan sabun antibakteri berbahan aktif triclosan dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pada telapak tangan? 2. Apakah terdapat perbedaan efektivitas antara sabun biasa dan sabun antibakteri berbahan aktif triclosan dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pada telapak tangan? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui efektivitas dan perbedaan suatu antiseptik terhadap penurunan jumlah koloni bakteri pada bakteri telapak tangan. 1.3.2. Tujuan Khusus Membandingkan efektivitas sabun biasa dan sabun antibakteri berbahan aktif triclosan dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pada telapak tangan. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat bagi praktisi kesehatan Memberikan informasi tentang efektivitas cuci tangan menggunakan sabun dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dengan cara menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial.

4 1.4.2. Manfaat bagi masyarakat Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang alternatif pilihan sabun untuk mencuci tangan. 1.5. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran jurnal karya ilmiah mengenai topik yang akan dibahas, ditemukan beberapa jurnal penelitian pendukung sebelumnya Nama Peneliti Aiello, 2007 Insani, 2011 Chickw em, 2011 Tabel 1. Keaslian penelitian Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Consumer Antibacterial Soap: Effective or Just Risky? Perbandingan Efektivitas Gel dan Sabun Antiseptik Berbahan Aktif Triklosan Terhadap Penurunan Jumlah Koloni Staphylococcus aureus A comparative study of the effectiveness of triclosan containing antibacterial soaps and regular soaps on Gram positive and Gram negative bacteria Meta analisis Sabun yang mengandung triklosan dalam kisaran konsentrasi yang umum digunakan oleh masyarakat (0,1% - 0,45% wt/vol) tidak lebih efektif daripada sabun biasa untuk mencegah gejala penyakit menular dan mengurangi kadar bakteri di tangan Efektivitas triklosan dalam menurunkan jumlah koloni S. aureus lebih baik dalam bentuk sabun Sabun cuci tangan yang mengandung triklosan lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif, terkecuali terhadap Pseudomonas aeruginosa

5 Rhee, 2015 Bactericidal effect of triclosan in soap both in vitro and in vivo Sabun antibakteri yang mengandung triklosan (0,3%) tidak lebih efektif daripada sabun biasa untuk mengurangi kontaminasi bakteri bila digunakan dalam kondisi kehidupan nyata Pada penelitian penelitian di atas, ditemukan bahwa beberapa penelitian masih menunjukkan hal yang kontroversi. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan sabun antibakteri yang mengandung triclosan tidak lebih efektif dari sabun biasa untuk mengurangi kadar bakteri di tangan atau kulit, namun ada pula yang menyatakan tidak demikian. Penelitian ini akan menggunakan metode eksperi oratorium (pre and post test only control grup design) untuk membandingkan rerata penurunan jumlah koloni bakteri pada telapak tangan setelah dilakukan cuci tangan menggunakan sabun biasa dan sabun antibakteri berbahan aktif triclosan. Dalam penelitian ini akan digunakan dua jenis sabun antibakteri berbahan aktif triclosan yaitu sabun yang sering digunakan masyarakat umum dan yang khusus digunakan untuk rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan.