LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 1996

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1990

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 20 TAHUN 1997 SERI D.2

L E M B A R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1990

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2002

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 18 TAHUN 2004 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 5 TAHUN : 1991 Seri : D. 5.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIOTA KOTA SEMARANG

P PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2000

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 11 Tahun 1997

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 02 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 01

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI LOMBOK TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

WALIKOTA PRABUMULIH,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E DAERAH LEMBARAN WALIKOTA SEMARANG, 2004 tentang. 18 Tahun. telah. Kedudukan. Kota Semarang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. Bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggaran DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dipandang sudah tidak sesuai lagi, sehingga perlu ditinjau kembali; b. Bahwa untuk melaksanakan maksud terrsebut diatas makak perlu menetapkan dan mengatur kembali Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogjakarta (Himpunan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3811); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di wilayah Kabupaten-kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propiinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 89); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 211); 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; - 0 -

9. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 1999 tanggal 10 september 1999 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang. Dengan Persetujuan : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Semarang; b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang yang selanjutnya disebut DPRD; c. Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua; d. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan Keanggotaannya sebagai anggota DPRD dan telah mengucapkan sumpah/janji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Sekertariat DPRD adalah perangkat DPRD yang membantu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya; f. Sekertaris DPRD adalah Pejabat yang memimpin Sekertariat DPRD yang diangkat oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, atas persetujuan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah da dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan tanggung jawab kepada Pimpinan DPRD; g. Uang Representasi adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD; h. Uang Paket adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD dalam menghadiri dan menggikuti rapat-rapat yang terdiri dari uang transport lokal dan uang makan; i. Tunjangan Jabatan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan DPRD karena kedudukannya sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD; j. Tunjangan Komisi adalah tunjangan yang diberikan kepada anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris dan Anggota Komisi; k. Tunjangan Kusus adalah tunjangan yang diberikan kepada ppimpinan dan Anggota untuk pembayaran Pajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku; l. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) adalah uang yang diberikan kepada Pimpian dan Anggota DPRD untuk menambah Penghasilan; m. Tunjangan Panitia adalah tunjangan yang diberikan kepada Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia; n. Tunjangan Kesehatan adalah biaya yang diberikan untuk tunjangan pemeliharaan Kesehatan secara rutin setiap bulan dan biaya pengobatan pada waktu yang bersangkutan dan atau keluarga sakit; o. Uang Duka adalah uang yang diberikan kepada ahli waris Pimpinan dan atau Anggota DPRD apabila meninggal dunia; p. Biaya Penunjang Kegiatan adalah biaya yang disediakan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD Pasal 2 (1) Tanggal mulai memangku jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD ialah tanggal mereka mengangkat Sumpah atau mengucapkan janji pada pelantikannya sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD. - 1 -

(2) Saat berhenti memangku jabatan Pimpinan dan Anggota DPRD ialah tanggal mereka menyatakan berhenti, diberhentikan atau meninggal dunia. BAB II PEMBIAYAAN Bagian Pertama Jenis pembiayaan Pasal 3 Dalam rangka penyelengaraan kegiatan DPRD atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disediakan anggaran pmbiayaan DPRD sebagai berikut : a. Pengahasilan tetap Pimpinan dan Anggota DPRD terdiri dari : 1) Uang Representatif, Tunjangan keluarga dan Tunjangan Beras; 2) Uang Paket; 3) Tunjangan Jabatan; 4) Tunjangan Komisi; 5) Tunjangan Khusus; 6) Tunjangan Perbaikan Penghasilan. b. Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris dan Anggota Panitia diberikan Tunjangan Panitia; c. Guna menunjang kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD, sesuai kemampuan Keuangan Daerah dan ketentuan yang berlaku disediakan Pembiayaan sebagai berikut : 1) Tunjangan Kesehatan; 2) Uang Duka; 3) Rumah Jabatan Ketua; 4) Kendaraan Dinas Pimpinan; 5) Pakaian Dinas. d. Untuk menunjang kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disediakan pembiayaan berupa : 1) Biaya Perjalanan Dinas; 2) Biaya Penunjang Kegiatan Bagian Kedua Uang Representasi, Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras Pasal 4 (1) Besarnya uang representasi ditetapkan sebagai berikut : a. Ketua : Rp. 1.260.000,00 b. Wakil Ketua : Rp. 1.134.000,00 c. Anggota : Rp.1.008.000,00 (Satu juta dua ratus enam puluh ribu rupiah)/bulan/orang; (Satu juta seratus tiga puluh empat ribu rupiah)/bulan/orang; (satu juta delapan ribu rupiah)/bulan/orang. (2) Besarnya Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil. Bagian Ketiga Uang Paket Pasal 5 Besarnya Uang paket ditetapkan sebagai berikut : a. Ketua : Rp. 315.000,00 b. Wakil Ketua : Rp. 283.500,00 (Tiga ratus lima belas ribu rupiah)/bulan/orang; - 2 -

c. Anggota : Rp. 252.000,00 (Dua ratus delapan puluh tiga ribu lima ratus rupiah)/bulan/orang; (Dua ratus lima puluh dua ribu rupiah)/bulan/orang. Bagian Keempat Tunjangan Jabatan Pasal 6 Besarnya Tunjangan Jabatan ditetapkan sebagai berikut : a. Ketua : Rp. 630.000,00 b. Wakil Ketua : Rp. 567.000,00 (Enam ratus tiga puluh ribu rupiah)/bulan/orang; (Lima ratus enam puluh tujuh ribu rupiah)/bulan/ orang; Bagian Kelima Tunjangan Komisi Pasal 7 Besarnya Tunjangan Komisi ditetapkan sebagai berikut : a. Ketua Komisi : Rp. 126.000,00 b. Wakil Ketua Komisi : Rp. 94.500,00 c. Sekertaris Komisi : Rp. 94.500,00 d. Anggota Komisi : Rp. 63.000,00 (Seratus dua puluh enam ribu rupiah)/bulan/orang (Sembilan puluh empat ribu lima ratus rupiah)/bulan/orang (Sembilan puluh empat ribu rupiah)/bulan/orang; (Enam puluh tiga ribu rupiah)/bulan/orang. Bagian Keenam Tunjangan Khusus Pasal 8 Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Khusus yang besarnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Bagian Ketujuh Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pasal 9 Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang besarnya sebagai berikut : a. Ketua : Rp. 474.000,00 b. Wakil Ketua : Rp. 455.100,00 c. Anggota : Rp. 436.200,00 (empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah)/bulan/ orang; (empat ratus lima puluh lima ribu seratus rupiah)/ bulan/orang; (empat ratus tiga puluh enam ribu dua ratus rupiah)/ bulan/orang. Bagian Kedelapan Tunjangan Panitia Pasal 10 Besarnya Tunjangan Panitia ditetapkan sebagai berikut : a. Ketua Panitia : Rp. 94.500,00 b. Wakil Ketua Komisi : Rp. 63.000,00 (sembilan puluh empat ribu lima ratus rupiah)/bulan/ orang - 3 -

(Enam puluh tiga ribu rupiah)/bulan/orang c. Sekertaris Komisi : Rp. 63.000,00 (Enam puluh tiga ribu rupiah)/bulan/orang; d. Anggota Komisi : Rp. 31.500,00 (tiga puluh satu ribu lima ratus rupiah)/bulan/orang. Bagian Kesembilan Tunjangan Kesehatan Pasal 11 Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Kesehatan dalam bentuk Jaminan Asuransi Bagian Kesepuluh Uang Duka Pasal 12 Apabila Pimpinan dan Anggota DPRD meninggal dunia, kepada ahli warisnya diberikan : a. Uang duka sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali uang representasi dan apabila meninggal dunia didalam menjalankan tugas, diberikan uang duka sebanyak 6 (enam) jali uang representasi. b. Bantuan Biaya pengangkutan jenasah. Bagian Kesebelas Rumah Jabatan Ketua dan Kendaraan Dinas Pimpinan Pasal 13 (1) Ketua DPRD disediakan sebuah rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 (satu) unit kendaraan dinas. (2) Wakil-wakil Ketua DPRD disediakan masing-masing 1 (satu) unit kendaraan dinas. (3) Biaya pemeliharaan rumah jabatan beserta perlengkapan dan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dibebankan pada APBD. (4) Apabila Pimpinan DPRD berhenti atau berahir masa bhaktinya, rumah jabatan Ketua beserta perlengkapannya dan atau kendaraan dinas pimpinan diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah. Bagian Keduabelas Pakaian Dinas Pasal 14 Kepada Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan : a. Pakaian dinas berupa : 1. Pakaian Sipil Harian (PSH) 2 (dua) kali setahun; 2. Pakaian Sipil Resmi (PSR) 1 (satu) kali setahun; 3. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 1 (satu) kalai selama 5 (lima) tahun b. Antribut berupa Lencana dan Label nama. Bagian Ketigabelas Biaya Perjalanan Dinas Pasal 15 (1) Bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan Perjalanan Dinas diberikan Biaya Perjalanan Dinas. (2) Biaya Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini disesuaikan dengan Biaya Perjalanan Dinas yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV. (3) Ketentuan administrasi dan besarnya Biaya Perjalanan Dinas sebgaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil yang berlaku di Pemerintah Kota Semarang. - 4 -

(4) Peninjauan yang dilakukan di dalam Wilayah Kota Semarang tidak diberikan Biaya Perjalanan Dinas. Bagian Keempatbelas Biaya Penunjang Kegiatan Pasal 16 (1) Untuk menunjang Pelaksanaan tugas pokok DPRD disediakan Biaya Penunjang Kegiatan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang pengelolaannya diatur dengan keputusan pimpinan. (2) Biaya Penunjang Kegiatan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini minimal sebesar Rp. 500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah)/tahun dan paling tinggi sebesar 0,75 % dari PADS. BAB III KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17 Segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka memperdayakan dan memperdaya fungsi dan peranan DPRD, Walikota dapat mengatur lebih lanjut sesuai dengan Ketentuan Keuangan Daerah. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota Semarang. Pasal 19 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dan ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaga Daerah Kota Semarang. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 20 Pebruari 2001 WALIKOTA SEMARANG Ttd/cap H. SUKAWI SUTARIP Diundang di Semarang pada tanggal 27 Pebruari 2001 SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG Ttd/cap SOEKAMTO LEMBAGA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2001 NOMOR 5 SERI D NOMOR 5-5 -

=============== @@@ =============== PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka untuk berperan aktif dalam meningkatkan laju pembangunan dan pelayanan mutu kepada masyarakat, maka gerak langkah operasional Dewan Perwakilan Rakyat Daerah perlu didukung biaya yang memadai. Bahwa Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang sudah tidak sesuia lagi dengan keadaan. Disamping itudengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah tersebut perlu ditinjau kembali untuk di sesuaikan dengan Peraturan pemerintah dimaksud. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka diterbitkan Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 ayat (1) : Uang Representasi : a. Ketua : 60 % x Gaji Pokok Walikota b. Wakil Ketua : 90 % x Uang Representasi Ketua c. Anggota: 80 % x Uang Representasi Ketua Pasal 4 ayat (2) Pasal 5 : Uang Paket a. Ketua : 25 % x Uang Representasi yang bersangkutan b. Wakil Ketua : 25 % x Uang Representasi yang bersangkutan c. Anggota : 25 % x Uang Representasi yang bersangkutan Pasal 6 : Tunjangan Jabatan : a. Ketua : 50 % x Uang Representasi yang bersangkutan b. Wakil Ketua : 50 % x Uang Representasi yang bersangkutan - 6 -

Pasal 7 : Tunjangan Komisi : Pasal 8 a. Ketua Komisi : 20 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD b. Wakil Ketua Komisi : 15 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD c. Sekretaris Komisi : 15 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD d. Anggota Komisi : 10 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD Pasal 9 : Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) : a. Ketua : 15% x Uang Representasi yang bersangkutan + Rp. 285.000,00 b. Wakil Ketua : 15% x Uang Representasi yang bersangkutan + Rp. 285.000,00 c. Anggota : Pasal 10 : Tunjangan Panitia : Pasal 11 Pasal 12 15% x Uang Representasi yang bersangkutan + Rp. 285.000,00 a. Ketua Panitia : 15% x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD b. Wakil Ketua Panitia : 10 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD c. Sekertaris Panitia : 10% x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD d. Anggota Panitia : 5 % x Tunjangan Jabatan Ketua DPRD Pasal 13 Ayat (1) : Rumah Jabatan dan Kendaraan Dinas dimaksud tidak mewah dan disesuaikan dengan kemampuan Keuangan Daerah. Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) : penyerahan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas dilaksanakan palinglambat 1 (satu) bulan setelah berahirnya jabatan. - 7 -