BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Perusahaan yang sukses akan memperoleh pendapatan (income).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi untuk jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan yang saling berkaitan yaitu keputusan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS PROFITABILIAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan publik sangat diperhatikan oleh para investor. Kebijakan tersebut dapat mengundang investor untuk membeli / mempertahankan saham perusahaan atau sebaliknya mereka akan memutuskan untuk tidak membeli / menjual saham perusahaan. Pertimbangannya adalah tingkat pengembalian atas dana yang mereka investasikan dalam bentuk saham berupa dividen ataupun dalam bentuk capital gain harus lebih menguntungkan dibandingkan dengan obligasi pemerintah, tingkat bunga deposito ataupun lebih tinggi dari tingkat inflasi. Di sisi lain, perusahaan juga harus mempertimbangkan kebutuhan dana untuk membiayai kegiatan operasional dan pertumbuhan yang direncanakan. Dalam jangka panjang, pertumbuhan perusahaan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan nilai saham di masa depan yang akhirnya akan menguntungkan pemegang saham karena memperoleh capital gain. Pembiayaan pertumbuhan tersebut dapat menggunakan alternatif, apakah menggunakan sumber dana internal yang berbiaya

murah antara lain berupa laba ditahan atau sumber dana eksternal yang relatif lebih mahal seperti pinjaman kepada kreditur. Myers (1984) dalam Myers dan Majluf (1984) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kecenderungan untuk menentukan pemilihan sumber pendanaan yaitu dengan internal equity dahulu. Apabila internal equity dianggap tidak mencukupi baru menggunakan external. Penggunaan sumber dana internal berupa laba ditahan berarti penundaan / pengurangan pembayaran dividen kepada pemegang saham. Keputusan pembayaran dividen ataupun menahan dana tersebut untuk membiayai kegiatan operasional / pertumbuhan perusahaan adalah bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pembayaran dividen merupakan kebutuhan jangka pendek dan pertumbuhan perusahaan adalah kebutuhan jangka panjang dari pemegang saham. Namun demikian terdapat pandangan bahwa tingkat kepastian dividen lebih tinggi dibandingkan dengan capital gain. Hal ini dikemukakan oleh Gordon dan Lintner (1963) yang terkenal dengan teori The Bird-In-The-Hand Theory yaitu satu burung di tangan (dividen saat ini) lebih berharga daripada seribu burung di udara (capital gain di masa yang akan datang). Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek pemegang saham berupa pembayaran dividen dan kebutuhan pertumbuhan perusahaan. Menurut Brenna dan Thakor (1990) keputusan yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang sehingga memaksimumkan harga saham disebut kebijakan dividen yang optimal. Terdapat beberapa teori dan pandangan tentang faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat kebijakan dividen perusahaan. Menurut Alli, et.al. (1993), variabel yang mempengaruhi pembayaran dividen diantaranya adalah batasan

legal, posisi likuiditas, ketiadaan sumber pembiayaan lain, prediksi penerimaan, kontrol kepemilikan dan inflasi. Setyawan (1995) mengelompokkan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen menjadi dua yaitu faktor internal berupa tingkat laba, kemampuan untuk meminjam dan sebagainya serta faktor eksternal antara lain pajak atas dividen, pajak atas capital gain, akses ke pasar modal dan perundang-undangan. Berdasarkan pertimbangan pentingnya kebijakan dividen yang optimal bagi perusahaan maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR) merupakan rasio yang menunjukkan besarnya tingkat pembayaran dividen dibandingkan dengan laba yang diperoleh perusahaan. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap rasio pembayaran dividen adalah posisi kas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, rasio hutang terhadap ekuitas, profitabilitas dan likuiditas. Faktor-faktor tersebut mempunyai hubungan dengan kebijakan pemberian dividen berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian di Indonesia antara lain pernah dilakukan oleh Prihantoro (2003) terhadap perusahaan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang terdaftar pada tahun 1991 1996 dengan hasil bahwa hanya posisi kas dan rasio hutang terhadap ekuitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen. Hasil penelitian Nasution (2004) dengan menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1999-2001 menemukan bahwa hanya rasio hutang terhadap ekuitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen.

Sedangkan, hasil penelitian Puspita (2009) terhadap perusahaan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdaftar pada tahun 2005-2007 menunjukkan bahwa rasio kas (likuiditas), ukuran perusahaan, dan tingkat pengembalian atas aset (Return On Asset /ROA) berpengaruh signifikan positif, sedangkan pertumbuhan berpengaruh signifikan negatif terhadap rasio pembayaran dividen. Penelitian Prihantoro dapat mewakili kebijakan dividen perusahaan di Indonesia sebelum terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 (perusahaan tahun 1991 1996), sedangkan hasil penelitian Nasution (perusahaan tahun 1999 2001) menggambarkan kebijakan dividen pada saat perusahaan di Indonesia sedang berusaha keluar dari pengaruh krisis ekonomi. Selanjutnya penelitian Puspita (2009) terhadap perusahaan tahun 2005 2007 pada saat kondisi ekonomi di Indonesia sudah relatif stabil. Penelitian ke- 3 (tiga) peneliti tersebut memberikan hasil yang berbeda mengenai faktor faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen di Indonesia. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini akan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang berdasarkan ke-3 (tiga) penelitian tersebut di atas berpengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio / DPR), yaitu : kas (cash position), pertumbuhan (growth), ukuran perusahaan (firm size), rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio), profitabilitas (profitability) dan likuiditas (liquidity). Populasi penelitian adalah khusus perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 2010 sehingga akan dapat memberi gambaran tentang kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan manufaktur di Indonesia pada kondisi ekonomi yang tumbuh relatif stabil.

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi terkini dan dapat memberikan bukti empiris berupa hasil temuan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang berguna bagi para investor dan calon investor di Bursa Efek Indonesia, para praktisi, akademisi serta emiten. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah : - Apakah posisi kas, pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio hutang terhadap ekuitas, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur secara simultan dan parsial? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial dari posisi kas, pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio hutang terhadap ekuitas, profitabilitas dan likuiditas terhadap rasio pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Peneliti, menambah dan memperdalam pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen khususnya pada perusahaan manufaktur dan sebagai syarat untuk meperoleh gelar Master of Sains (M.Si). 2. Para investor dan calon investor, sebagai masukan dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan untuk membeli maupun menjual saham perusahaan manufaktur sehubungan dengan harapannya terhadap dividen. 3. Para praktisi, akademisi dan emiten sebagai masukan terhadap isu-isu tentang faktorfaktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen dan kebijakan terhadap dividen khususnya pada perusahaan manufaktur di Indonesia. 4. Peneliti selanjutnya, untuk menambah bahan rujukan dalam melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen. 1.5. Originalitas Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen di Indonesia sebelumnya telah dilakukan diantaranya oleh Nasution (2004). Faktor-faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) oleh Nasution adalah posisi kas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, rasio hutang dan modal serta profitabilitas. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1) perusahaan (selain perbankan) terdaftar di Bursa terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1995 (2) perusahaan telah menerbitkan laporan tahunan yang berakhir tanggal 31 Desember selama 4 tahun mulai tahun 1998 sampai dengan tahun 2001 (3) perusahaan memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih besar dari 0 (nol) dan membayar dividen selama 3 (tiga) tahun berturut-turut (1999, 2000, 2001).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nasution adalah pada periode yang diteliti dan perusahaan yang menjadi sampel serta penambahan variable yang diteliti. Dalam penelitian ini perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember untuk setiap periode tahun 2006 2010 serta membayar dividen secara kontinu pada tahun 2007-2010 (4 tahun). Sedangkan variabel yang ditambah adalah likuiditas karena berdasarkan banyak penelitan sebelumnya, semua variabel yang diteliti oleh Nasution dan variabel likuiditas berpengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran yang menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rasio pembayaran dividen khususnya perusahaan manufaktur pada kondisi terkini.