FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL D.I.YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG TAHUN 2017

Kata Kunci: Hamil, Anemia

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA HAMIL DI RB WIDURI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN PEMALANG. Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BIDAN DALAM MELAKUKAN ANTENATAL CARE

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL D.I.YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : LILIS SWANINGSIH 201210104174 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

HALAMAN PENGESAHAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL D.I.YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Lilis Swaningsih 201210104174 Oleh Pembimbing : Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes Tanggal : 2 September 2013 TandaTangan :

FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYAANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL D.I.YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lilis Swaningsih, Sulistyaningsih STIKES Aisyiyah Yogyakarta Abstrak : Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu melahirkan. Tujuan penelitian yaitu diketahui faktorfaktor risiko status gizi, kunjungan ANC, dukungan keluargayang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul D.I.Yogyakarta tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan metode pendekatan waktu cross sectional. Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa hubungan antara status gizi dan anemia ibu hamil dengannilai p 0,000 < 0,05 (α=5%), hubungan antara kunjungan ANC dan anemia pada ibu hamil dengan nilai p 0,001 < 0,05 (α=5%), hubungan antara dukungan keluarga dan anemia pada ibu hamil dengan nilai p0,004. < =5% (α=0,05). Hasil nilai koefisien regresi diketahui bahwa status gizi mempunyai hubungan paling erat dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0.005 (p < 0.05) mempunyai koefisien regresi terbesar yaitu 0,470. Kata kunci : Ibu Hamil Trimester III, Anemia, Status Gizi, Kunjungan ANC, Dukungan Keluarga Ibu Hamil. Abstract : Anemia pregnancyis one of the risk factors for maternal mortality. The objectives of the study are knowing the risk factors of nutritional status, ANC visits, family support associated with anemiain pregnant women in health centers Jetis Ibantul DIYogyakarta in 2013. This studyis ananalytic survey research with cross sectional approach. The results of bivariate analysis shows that there lationship between nutritional status and maternal anemia with p value 0.000 <0.05 (α =5%), the relationship between the ANC and anemiain pregnant women with a p-value 0.001<0.05 (α =5%), the relationship between family support and anemiain pregnant women with a p value of 0.004. <= 5% (α =0,05). From the results ofthe regression coefficient, it is known that nutritional status has a close relationship with the anemiain pregnant women with a value of p=0.005 (p <0.05) and they have high estregression coefficient which is 0.470. Keywords : Third Trimester Pregnancy, Anemia, Nutritional Status, visit ANC, Maternity Family Support.

PENDAHULUAN Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-37% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil dinegara maju mengalami anemia. Namun, banyak diantara mereka telah menderita anemia pada saat awal konsepsi dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang tidak hamil di negara berkembang dan 12% dinegara yang lebih maju (Prawiroharjo, 2010). Sementara, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2010 menunjukkan, 80,7% perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan TTD, namun hanya 18% di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 90 tablet. Dataterbaru bahkan menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Itu artinya 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia.di Indonesia, data terbaru pada tahun 2012, prevalensi anemia adalah 50 % hingga 63 % persen pada ibu hamil (Repubilka, 2013). Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu melahirkan. Angka anemia ibu hamil di Provinsi DIY pada tahun 2011 sebesar 18,90%, menurun dibanding pada tahun 2010 sebesar 20,95%. Berdasarkan hasil survey prevalensi anemia tahun 2011 pada ibu hamil di Kota Yogyakarta (25.38%), Bantul (25.60%), Kulonprogo (23.07%), Gunung Kidul (15.22%), Sleman (10.19%), Provinsi (18,90%). Berdasarkan kondisi di kabupaten/kota, angka anemia bumil tertinggi yaitu Kabupaten Bantul 25,60% dan terendah di Kabupaten Sleman 10,19%. Prevalensi ibu hamil anemia di Provinsi DIY ini sudah berada di bawah 20%, yang artinya sudah di bawah nilai ambang batas masalah gizi sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Jetis I Kabupaten Bantul berdasarkan datadari buku register di dapat data dari bulan Januari Desember 2012 ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul D.I.Yogyakarta di dapatkan jumlah 768. Dari jumlah tersebut terdapat 112 (14,5%)ibu hamil mengalami anemia dan mereka juga mendapatkan tablet besi pada setiap kunjungan ANC. Puskesmas Jetis I merupakan Puskesmas dengan kejadian anemia paling banyak di Kabupaten Bantul.Puskesmas Jetis I masih ada kejadian anemia padahal pelayanan yang diberikan serta penyuluhan tentang kehamilan sudah diberikan dengan baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan metode pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III sebanyak 33 responden. Alat ukur faktor-faktor risiko anemia, dukungan keluarga dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dengan uji statistik deskriptif, analisis bivariat dengan uji Chi Square dan análisis multivariatdenganregresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1.Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Kategori Frekuensi(n=33) % Umur 20-25 tahun 9 27.3 26-30 tahun 14 42.4 31-35 tahun 9 27.3 36-40 tahun 1 3.0 Pendidikan SD 0 0.0 SMP 25 75.8 SMA 8 24.2 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 28 84.8 Karyawan swasta 2 6.1 Wiraswasta 3 9.1 Tabel 1 di atas menunjukkan sebagian besar umur responden ibu hamildi puskesmas jetis I Bantul Yogyakarta berumur 26 30 tahun sebanyak 14 orang atau (42,4%). Pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak 25 orang atau (75,8%).Pekerjaan responden sebagian besar yaitu sebagai ibu rumah tangga sebanyak 28 orang atau (84,8%). 2. Analisis Univariat Tabel 3 Frekuensi Variabel Anemia pada Ibu, Status Gizi, Kunjungan ANC dan Dukungan Keluarga Variabel Kategori Frekuensi (n=33) % Anemia pada Ibu Anemia 11 33.3 Tidak anemia 22 66.7 Status gizi Kurang 12 36.4 Baik 21 63.6 Kunjungan ANC Tidak teratur 7 21.2 Teratur 26 78.8 Dukungan Keluarga Cukup 6 18.2 Baik 27 81.8

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa dari 33 responden ibu hamil yang menjadi sampel yang mengalami anemia sebanyak 11 orang atau 33,3%, tidak mengalami anemiasebesar22 orang atau 66,7%. Berdasarkan status gizi ibu hamil yang gizibaik sebanyak 21 orang atau 63,6%, yang gizi kurang sebanyak 12 atau 36,4% Sebagian besar kunjungan ANC ibu hamil yaitu teratur sebanyak 26 orang atau (78,8%). Berdasarkan dukungan keluarga yaitu sebagian besar Dukungan Keluarganya baik sebanyak 27 orang atau (81,8%), dan dukungan keluarganya cukup sebanyak 6 orang atau 18,25. 3. Analisis Bivariat Tabel 4 Hasil Tabulasi silang dan Uji Chi Square Status Gizi, Kunjungan ANC dan Dukungan Keluarga dengan Anemia pada ibu hamil Anemia pada ibu hamil Tidak Chi- Kategori Anemia anemia Total Square P f % f % f % Kurang 9 81.8 3 13.6 12 36.4 Status Gizi Baik 2 18.2 19 86.4 21 63.6 14.732 0.000 Kunjungan ANC Dukungan keluarga Tidak Teratur 6 54.5 1 4.5 7 21.2 Teratur 5 45.5 21 95.5 26 78.8 Cukup 5 45.5 1 4.5 6 18.2 Baik 6 54.5 21 95.5 27 81.8 10.970 0.001 8.250 0,004 a. Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil Hasil tabel 4 di atas tabulasi silang antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan ibu hamil yang mempunyai status gizi kurang dan terjadi anemia sebanyak 9 orang atau 81,8%, ibu hamil status gizi kurang dan tidak anemia sebanyak 3 orang atau 18,2%. Ibu hamil status gizi baik dan terjadi anemia sebanyak 2 orang atau 18,2%, ibu hamil status gizi baik dan tidak anemia sebanyak 19 orang atau 86,4%. Berdasarkan data tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai chi square sebesar 14,732 dengan nilai signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 (α=5%), ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil. b. Hubungan Antara Kunjungan ANC dengan Anemia pada Ibu Hamil Hasil tabel 4 tabulasi silang antara kunjungan ANC ibu dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC kategori tidak teratur dan terjadi anemia sebanyak 6 orang atau 54,6%. Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC tidak teratur dan tidak anemia sebanyak 1 orang atau 45.4%, ibu hamil dengan kunjungan ANC teratur dan terjadi anemia sebanyak 5

orang atau 45,4% serta ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC teratur dan tidak terjadi anemia sebanyak 21 orang atau 95.5%. c. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Anemia pada Ibu Hamil Hasil tabel 4 tabulasi silang antara dukungan keluarga ibu hamil dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan dukungan keluarga cukup dan terjadi anemia sebanyak 5 orang atau 45,5%. Dukungan keluarga cukup dan tidak terjadi anemia sebanyak 1 orang atau 4.55%, Dukungan keluarga baik dan terjadi anemia sebanyak 6 orang atau 3,03% serta dukungan keluarga baik dan tidak anemia sebanyak 21 orang atau 95,5%. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai chi square sebesar 8,250 dengan nilai signifikansi 0,004. <0,05 (α=5%), ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan anemia pada ibu hamil. 4. Analisis Multivariat Tabel 5 Nilai Koefisien Regresi Hubungan Antara Status Gizi, Kunjungan ANC Dan Dukungan Keluarga dengan Anemia pada Ibu hamil Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -.133.453 -.294.771 Status Gizi.470.156.480 3.004.005 Kunjungan ANC.426.153.369 2.789.009 Dukungan keluarga.096.192.078.500.621 Dependent Variable: Anemia pada ibu hamil Berdasarkan nilai koefisien regresi dapat diketahui bahwa hubungan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0.005 (p < 0.05)mempunyai koefisien regresi terbesar yaitu 0,470,Kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p= 0,009 (p<0,05) mempunyai koefisien regresi yaitu 0.426 dan dukungan keluarga dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p= 0,621 (p>0,05) mempunyai koefisien regresi yaitu 0.096. berdasarkan nilai koefisien regresidapat diketahui bahwa variabel status gizi mempunyai hubungan yang paling erat terhadap anemia pada ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul D.I.Yogyakarta Tahun 2013. Pembahasan a. Hubungan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil Berdasarkan tabel 3 di atas halaman hasil analisis bivariat antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan ibu hamil yang mempunyai status gizi kurang dan terjadi anemia sebanyak 9 orang atau 81,8%, ibu hamil status gizi kurang dan tidak anemia sebanyak 3 orang atau 18,2%. Ibu hamil status gizi baik dan terjadi anemia sebanyak 2 orang atau 18,2%, ibu hamil status gizi baik dan tidak anemia sebanyak 19 orang atau 86,4%. Berdasarkan tabel 3 Status

gizi ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta tahun 2013 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai gizi yang baik (63,6%) ini berarti bahwa sebagian besar status gizi ibu hamil yaitu gizinya baik dilihat dari hasil pengukuran lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm, dan ibu hamil dengan gizi kurang sebesar (36,4%), dapat dilihat dari dari hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dapat digunakan untuk tujuan penapisan status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran LILA<23.5 cm. Deteksi KEK dengan ukuran LILA yang rendah mencerminkan kekurangan energi dan protein dalam intake makanan sehari-hari yang biasanya diiringi juga dengan kekurangan zat gizi lain, diantaranya besi. Hal ini dapat diasumsikan bahwa ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk menderita anemia. b. Hubungan antara kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil Berdasarkan tabel 3 di atas hasil analisis bivariat antara kunjungan ANC ibu dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC kategori tidak teratur dan terjadi anemia sebanyak 6 orang atau 54,5%. Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC tidak teratur dan tidak anemia sebanyak 1 orang atau 45.5%, ibu hamil dengan kunjungan ANC teratur dan terjadi anemia sebanyak 5 orang atau 45,5% serta ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC teratur dan tidak terjadi anemia sebanyak 21 orang atau 95.5%. Berdasarkan tabel 5 halaman 73 kunjungan ANC di Puskesmas Jetis I Bantul Di Yogyakarta tahun 2013 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil teratur sebesar (78,8%) untuk melakukan kunjungan ANC setiap bulannya. Dapat dilihat juga dari pendidikan terakhir ibu-ibu tersebut yaitu sebagian besar adalah berpendidikan SMP. Tingkat pendidikan, informasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi sejauh mana pengetahuan seseorang. c. Hubungan antara dukungan keluarga dengan anemia pada ibu hamil Berdasarkan hasil analisis bivariat tabel 3 antara dukungan keluarga ibu hamil dengan anemia pada ibu hamil menunjukkan dukungan keluarga cukup dan terjadi anemia sebanyak 5 orang atau 45,5%. Dukungan keluarga cukup dan tidak terjadi anemia sebanyak 1 orang atau 4.5%, Dukungan keluarga baik dan terjadi anemia sebanyak 6 orang atau 3,03% serta dukungan keluarga baik dan tidak anemia sebanyak 21 orang atau95,5%. Berdasarkan riwayat dukungan keluarga pada ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta tahun 2013 dapat diketahui bahwa ada beberapa ibu hamil yang mempunyai riwayat dukungan keluarga cukup. Dapat dilihat dari karakteristik ibu hamil yang pernah mendapat dukungan keluarga nya cukup yaitu sebanyak 6 orang. Menurut peneliti pada saat melakukan penelitian masih ada ibu hamil yang kurang mendapat perhatian penuh dari keluarga seperti halnya tidak selalu di dampingi pada saat pemeriksaan kehamilan di puskesmas dikarenakan keluarga sibuk bekerja mencari nafkah dan sebagainya. d. Pembahasan Analisis Multivariat Berdasarkan tabel 5 analisis multivariat dapat diketahui bahwa hubungan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil mempunyai koefisien regresi terbesar yaitu 0,470 dengan nilai p=0.005 (p < 0.05), Kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil mempunyai koefisien regresi yaitu 0.426dengan nilai p=

0,009 (p<0,05) dan dukungan keluarga dengan anemia pada ibu hamil mempunyai koefisien regresi yaitu 0.096dengan nilai p= 0,621 (p>0,05). Berdasarkan nilai koefisien regresi dapat diketahui bahwa variabel status gizi mempunyai hubungan yang paling erat terhadap anemia pada ibu hamil. Berdasarkan hasil uji regresi tabel 6 halaman 75 status gizi adalah variabel yang mempunyai hubungan paling erat dengan anemia pada ibu hamil dengan koefisien regresi terbesar yaitu 0,470 dengan nilai p=0.005 (p < 0.05). Status gizi sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia dalam kehamilan. Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan kekurangan zat besi/anemia Gizi Besi (AGB). Anemia Gizi Besi menyebabkan penurunan kemampuan fisik atau produktivitas kerja, penurunan kemampuan berfikir dan penurunan antibodi sehingga mudah terserang infeksi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis univariat dapat diketahui bahwa Kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta tahun 2013 sebanyak 11 orang ( 33,3%). Berdasarkan analisis chi square dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antarastatus gizi dengan anemia pada ibu hamil (P= 0,000) < 0,05 (α = 5%). Berdasarkan analisis chi square dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil (p= 0,001) < 0,05 (α= 5 %). Berdasarkan analisis chi square dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan anemia pada ibu hamil (p= 0,004) < 0,05 (α= 5 %). Berdasarkan nilai koefisien regresi dapat diketahui bahwa hubungan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0.005 (p > 0.05) mempunyai koefisien regresi terbesar yaitu 0,470, ini menunjukkan bahwa variabel status gizi mempunyai hubungan yang paling erat terhadap anemia pada ibu hamil. Kunjungan ANC dengan anemia pada ibu hamil dengan nilai p= 0,009 (p<0,05) mempunyai koefisien regresi yaitu 0.426. Saran Pemberian informasi mengenai kebutuhan gizi yang baik kepada ibu hamil sangat diperlukan, karena tidak semua ibu dan ibu yang baru hamil tahu akan kebutuhan yang harus dikonsumsi untuk menghindari anemia, ini dapat dilakukan melalui pada saat ibu hamil sedang periksa, atau melalui posyandu atau kegiatan PKK. Masih banyak ibu hamil yang belum melakukan pemeriksaan antenatal sesuai dengan jumlah atau frekuensi ANC yang seharusnya sesuai teorinya, saran yang diusulkan adalah kepada setiap ibu hamil yang sedang periksa kehamilan sebaiknya dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin karena dengan periksa secara rutin akan dapat diketahui perkembangan janin dan kesehatan si ibu sehingga dapat mencegah anemia dan penyakit lainnya. Sebaiknya keluarga mempersiapkan donor darah sejak awal kehamilan ibu untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

REFERENSI Al-Qur an dan terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta. Almatsier, 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC. Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Buatan, 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta Caroline, 2008. Penyakit Infeksi pada Ibu Hamil. www.fransis.wordpress.com. diakses 24 Maret 2013. Gizi & Kesehatan Masyarakat, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat/Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hidayat, Aziz. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Idris, dkk. 2005. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Madani. ISSN.1979-2287,Vol.01 No.01 Tahun 2008. FKM UMI. Kuntjoro, Z. S. 2002. Dukungan Sosial pada Lansia. www.epsikologi.com/usia/16082.htm. Diakses 16 April 2013. Manuaba, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC. Manuaba, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Manuaba, 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Misterianingtiyas, Endang, A, Astutik, P. 2007. Hubungan Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Desa Jatiwungi Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Skripsi. Malang : Program Studi Ilmu Gizi Kesehatan FKUB. Politeknik Kesehatan Malang. Mufdlilah, 2009. Antenatal Care Focused. Yogyakarta : Nuha Medika Nida, Qothrun, 2008. Anemia dan Perdarahan, (www.uns.ac.id), diakses pada 19 Februari 2013. Notoatmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta.. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta Prawirohardjo, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Profil Kesehatan Bantul. 2011. Tersedia dalam Bapeda.bantulkab.go.id.(Diakses 9 Januari 2013). Profil Kesehatan DIY. 2011. Tersedia dalam dinkes.jogja.prov.go.id. (Diakses 12 februari 2013). Profil kesehatan Indonesia. 2011. Tersedia dalam www.depkes.go.id (Diakses 9 Februari 2013). Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Rahmawati, R. (2012). Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu Hamil di Huskesmas Halmahera dan Faktor Yang Mempengaruhi Tahun 2012. Journal Of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012. FK UNDIP. Saifudin, A. B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKRR-POGI. Yayasan Bina Pustaka-SP. Sastroasmoro, 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : CV. Sagung Seto Simanjuntak, S. 2004. Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Anemia Sebagai Alternatif Penanggulangan Anemia Ibu Hamil di Kota Sibolga. Tesis Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sumatera Utara : Program Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara. Subarda, Muhammad, H, Siti, H. 2006. Pelayanan Antenatal Care dalam Pengelolaan Anemia Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 8, No. 1, Juli 2011: 7-13. Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta. Sulianti, 2010. Malaria Ibu Hamil. www.dokterherbal.com. diakses 24 Maret 2013. Sulistyaningsih, 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan : Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2011. Epidemiologi dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Tarwoto & Wasnidar, 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil Konsep dan Penatalaksanaan. Jakarta, Trans Info Media. Undang-undang Sisdiknas UU RI No. 20. (2003) Sistem Pendidikan Nasional. Sinar Grafika. Heru R. (www.republika.co.id). 2013. Waspada 40 Persen Perempuan Subur Alami Anemia. Diakses 10 Maret 2013. Winkjosastro, 2006. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Cetakan ke-7. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.