REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN WORD SQUARE PADA PERPINDAHAN KALOR DI SMP

THE EFFECT OF THE READING REFUTATION TEXT TO STUDENT S MISCONCEPTIONS REMEDIATION OF ACID BASE CONCEPT IN XI SCIENCES CLASS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

REMEDIASI MISKONSEPSI HUKUM ARCHIMEDES DENGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LEMBAR KERJA BERSTRUKTUR ARTIKEL PENELITIAN.

PENERAPAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN LKS UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI MATERI PEMANTULAN CAHAYA MENGGUNAKAN SIMULASI FLASH PADA SISWA SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON MENGGUNAKAN JIGSAW BERBANTUAN BOOKLET KELAS VIII SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI MEMBACA GRAFIK GERAK LURUS DENGAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TIPE NHT BERBANTUAN LKS PADA MATERI GLB DI SMP

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI SMP

REMEDIASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL GAS IDEAL MELALUI METODE LEARNING TOGETHER DI SMA

PENYEDIAAN REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN KONSEP SISWA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG TUMBUKAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI SMA

PENYEDIAAN BACAAN BERBENTUK REFUTATION TEXT UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN FLIP CHART UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG GETARAN DI SMP

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN MELALUI RECIPROCAL TEACHING DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA PERPINDAHAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA ANIMASI DI MAN

REMEDIASI MISKONSEPSI PEMBIASAN CAHAYA PADA LENSA TIPIS MENGGUNAKAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN ANIMASI FLASH SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI HUKUM I NEWTON MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DI SMP

REMEDIASI KESALAHAN BELAJAR SISWA TENTANG VEKTOR DENGAN PEMBERIAN BOOKLET DISERTAI UMPAN BALIKKELAS X ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DI SMA ARTIKEL OLEH CLAUDIA ALFENSIANITA NIM F

Keywords: Effectiveness, Remediation, Learning Cycle

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI CERMIN DI SMP NEGERI 7 SUNGAI RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN TEKA-TEKI SILANG TENTANG GETARAN DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI GERAK PARABOLA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES DI SMP

PENYEDIAAN BOOKLET UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GERAK LURUS DI MAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI CERMIN SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA BAHASAN MASSA JENIS MELALUI WAWANCARA KLINIS MENGGUNAKAN TEKNIK DEMONSTRASI DI SMPIT

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING MATERI SUHU DAN KALOR DI MAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG TEKANAN UDARA DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN ANIMASI FLASH PADA PERPINDAHAN KALOR SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI PADA FLUIDA STATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MIND MAPPING DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KOKAMI PADA MATERI GERAK LURUS BERATURAN DI SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN READING INFUSION SQ3R UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI SISWA SMK TENTANG GERAK JATUH BEBAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA FLUIDA STATIS UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA KUMON PADA MATERI HUKUM II NEWTON

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

PENERAPAN QUICK FEEDBACK DENGAN RAINBOW CARD UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MTs MATERI HUKUM ARCHIMEDES

BAB III METODE PENELITIAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING PADA GERAK PARABOLA DI SMA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Konsistensi Konsepsi Siswa Melalui Penerapan Model Interactive Lecture Demonstration pada Materi Gelombang Mekanik

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PBL DI MAN

DESKRIPSI MISKONSEPSI SISWA SMA SEKECAMATAN KAPUAS TENTANG GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

REMEDIASI MISKONSEPSI RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PhET SIMULATION DI SMA

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

QUANTUM TEACHING DENGAN KERANGKA TANDUR UNTUK MEREMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA MAN 1 KUBU RAYA

PEMBERIAN KOREKSIAN JAWABAN DISERTAI PENJELASAN UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA PADA PEMANTULAN CAHAYA DI SMP

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGGUNAAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI HUKUM ARCHIMEDES SMP

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

PENERAPAN MODEL NHT BERBANTUAN PHET DALAM REMEDIASI MISKONSEPSI FLUIDA DINAMIS SMAN 1 SUNGAI RAYA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL TGT BERBANTUAN KARTU SOAL PADA MATERI GETARAN DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI GAYA MENGGUNAKAN TEXT TRANSFORMATION BERBENTUK CATATAN TULIS SUSUN DI SMA

Christophorus, Edy, Haratua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Tanjungpura

REMEDIASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK SMP TENTANG CERMIN DATAR MENGGUNAKAN STRATEGI PREDICTION,OBSERVATION, AND EXPLANATION ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XII IPA MAN 1 PONTIANAK PADA MATERI DINAMIKA ROTASI MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MEREMEDIASI MISKONSEPSI PADA MATERI GETARAN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK

MODEL PEMBELAJARAN YANG MEMADUKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF DAN STRATEGI PROBLEM SOLVING UNTUK PERKULIAHAN FISIKA DASAR II

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran di

INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI DENGAN MODEL GENERATIF DALAM PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN DI SMA

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY PADA MATERI TEKANAN HIDROSTATIS DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Wahyudi 1,2, Rima 1, Nurhayati 1

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SISTEM GERAK MANUSIA DI SMP

REMEDIASI MENGGUNAKAN PROGRAM FLASH PADA MA- TERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT. Indah Wahyuni

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

REMEDIASI MISKONSEPSI CERMIN DATAR MENGGUNAKAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS CONCEPT CARTOONS DI SMA

PENERAPAN PBL DENGAN HEURISTIK POLYA UNTUK MEREMEDIASI KESALAHAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DINAMIKA ROTASI DI SMA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

Transkripsi:

REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA TENTANG USAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN REFUTATION TEXT DI SMA Tajudin, Tomo Djudin, Haratua Tiur Maria S. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan E-mail : kmkstajudin@gmail.com Abstract: The aim of the research was to knowed effectiveness about the application of Interactive conceptual intruction assisted refutation text to remedial student misconceptions on work in SMA Negeri 1 Semparuk Grade XII. The method of the research was experimental with one group pretestposttest design which is 28 students participated. The results of data analysis showed that student misconception reduction after remediation was as much as 31,79 %. Interactive conceptual intruction assisted refutation text effective to remedial student misconception on heat transfer with effect size Es = 2,48 (categorized was high). This research is expected to be used as an alternative remediation activities for students to be able overcome the misconceptions that experienced by students. Keywords: Remediation, Misconception, Interactive Conceptual Instruction, Refutation Text. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text dalam meremediasi miskonsepsi siswa pada usaha di kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk. Metode penelitian yang digunakan adalah ekperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design dengan sampel penelitian berjumlah 28 siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat penurunan miskonsepsi siswa setelah diberikan remediasi sebesar 31,79%. Pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text efektif untuk meremediasi miskonsepsi siswa pada usaha dengan effect size E s = 2,48 (kategori tinggi). Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif kegiatan remediasi bagi siswa agar dapat mengatasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa. Kata kunci : Remediasi, Miskonsepsi, Pendekatan Konseptual Interaktif, Refutation Text. 1

S alah satu konsep yang dipelajari dalam ruang lingkup pelajaran fisika adalah konsep usaha. Materi usaha pada mata pelajaran fisika di SMA adalah salah satu materi yang termasuk dalam standar kelulusan ujian nasional. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, konsep usaha merupakan salah satu konsep yang sering dipraktikkan siswa. Saat proses pembelajaran berlangsung, para pendidik sering menemukan siswa dan mahasiswa mempunyai konsep yang berbeda dengan konsep yang diterima oleh para ahli ataupun secara ilmiah (Suparno, 2005: viii). Konsep yang berbeda itu sering disebut dengan miskonsepsi (salah konsep) atau konsep alternatif. Penelitian Eliyanti (2008: 66-68) pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak tentang usaha menemukan rata-rata persentase siswa yang mengalami miskonsepsi 77,69%. Beberapa miskonsepsi yang ditemukan (1) 73,03% siswa mengalami miskonsepsi tentang pengertian usaha dalam fisika, (2) 78,07% siswa mengalami miskonsepsi tentang usaha oleh gaya terhadap arah perpindahan, (3) 85,53% siswa mengalami miskonsepsi tentang usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika yang mengajar di kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada 8 Juli 2013, diperoleh informasi bahwa banyak siswa memperoleh nilai ulangan harian yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada materi usaha. Faktor lain yang menyebabkan miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk adalah sikap siswa yang kurang baik ketika mengikuti pelajaran. Selama pelajaran berlangsung, banyak diantara siswa menunjukkan sikap yang kurang baik, misalnya cenderung pasif, tidak fokus dan terlihat tidak siap dalam menerima pelajaran. Menanggapi masalah ini, mungkin ada baiknya dilakukan suatu metode pembelajaran dengan cara yang berbeda dari biasanya. Ini dimaksud untuk menciptakan suasana belajar yang baru supaya lebih meningkatkan minat dan semangat belajar siswa dan yang lebih utama bisa menjadi solusi untuk meremediasi miskonsepsi siswa. Hasil tes sebelum penelitian menunjukkan miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha cukup beragam. Miskonsepsi yang ditemukan antara lain; (1) 35% siswa menganggap usaha dalam fisika sama dengan usaha dalam kehidupan sehari-hari; (2) 100% siswa keliru dalam menentukan usaha positif dan usaha negatif; (3) 93% siswa keliru dalam menyelesaikan usaha total yang bekerja pada suatu benda baik pada bidang datar maupun bidang miring. Pendekatan konseptual interaktif (ICI) merupakan landasan pembelajaran keterampilan berpikir. Pendekatan pembelajaran ini adalah salah satu alternatif model pembelajaran konseptual yang berbasis konstruktivistik. Pendekatan konseptual interaktif dikembangkan oleh Savinainen dan Scott pada tahun 2002. 2

Pembelajaran ini lebih menekankan perkembangan keterampilan berpikir siswa, dimulai dari tingkat pemahaman konsep yang memerlukan suatu proses interaktif dan memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan gagasan melalui proses dialog dan berpikir. Pendekatan Pembelajaran konseptual interaktif terdiri atas empat langkah yang tidak dapat dipisahkan, yaitu 1). Conceptual focus, 2). Classroom interaction, 3). Research-based materials, dan 4). Use of texts (Savinainen, 2001: 2-3). Dalam implementasinya, keempat komponen ini membentuk pembelajaran yang saling berkaitan satu sama lain. Conceptual focus adalah penyajian pembelajaran yang lebih menitikberatkan penguasaan konsep. Selama pembelajaran, peserta didik tidak diarahkan untuk menghapal rumus atau persamaan dalam bentuk matematika, tetapi lebih diarahkan untuk menemukan dan memahami konsep yang mereka temukan sendiri. Komponen Classroom interaction mengarahkan siswa secara aktif untuk mengungkapkan konsep yang mereka pahami, kemudian melakukan diskusi dengan rekan sekelasnya. Proses diskusi akan membantu mempertajam pemahaman siswa. Kegiatan ini juga dapat mengasah kemampuan komunikasi siswa sekaligus belajar untuk menghargai pendapat orang lain. Komponen Research-based material mengarahkan guru bersama siswa untuk menerapkan konsep materi yang dipelajari secara lebih kongkrit dari konsep yang masih bersifat abstrak. konsep ini akan diterapkan baik berupa simulasi atau demonstrasi sederhana yang berhubungan dengan materi pelajaran. Pada komponen Use of texts, siswa diarahkan supaya lebih aktif mencari konsepkonsep yang ada dalam buku teks, modul, ataupun sumber-sumber lain yang relevan. Dari sumber-sumber ini siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep yang mereka temukan sendiri. Penelitian Savinainen pada materi mekanika newton dengan sampel pelajar berusia 16-19 tahun di beberapa sekolah menengah atas di Finlandia menemukan bahwa penggunaan pendekatan konseptual interaktif terbukti efektif meningkatkan pemahaman siswa dengan effect size mencapai 2,6. Hasil temuan Adrian (2011), menyatakan remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan media animasi terbukti efektif untuk memperbaiki miskonsepsi siswa pada materi gerak melingkar beraturan di kelas X SMAN 1 Serasan Kabupaten Natuna. Dari perhitungan effect size didapat nilai E s = 4,652 dengan tingkat efektifitas berkategori tinggi. Penelitian Bernadus Apeng (2009) tentang penyediaan bacaan berbentuk refutation text untuk meremediasi kesalahan konsep siswa pada materi pemantulan cahaya pada cermin di kelas 7 SMP Negeri 6 Pontianak menemukan efektivitas remediasi dengan penyediaan bacaan berbentuk refutation text mencapai nilai effect size 1,47 dengan peningkatan pemahaman siswa sebesar 42,92%. Selain itu, Penelitian Hardiansyah (2009) tentang Efektivitas remediasi berbentuk penyediaan bahan bacaan dengan struktur refutation text untuk 3

menurunkan kesalahan siswa memahami konsep getaran pada siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Pontianak menemukan efektivitas remediasi dengan penyediaan bahan bacaan berstruktur refutation text mencapai harga effect size sebesar 1,170 dan menurunkan kesalahan siswa memahami konsep getaran sebesar 37,90%. Menurut Azwar dan Prihartono (2003: 11), ada beberapa kriteria dalam menentukan suatu masalah sehingga layak untuk diprioritaskan dalam penelitian yakni: waktu terjadinya masalah; akibat yang ditimbulkan oleh masalah; hubungannya dengan program yang sedang berjalan; hubunganya dengan pelbagai masalah lainnya; pernah tidaknya masalah tersebut diteliti. Penelitian dengan masalah seperti ini belum pernah dilakukan di SMA Negeri 1 Semparuk. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksud untuk meremediasi miskonsepsi siswa SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text. Sedangkan secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Mengetahui rata-rata persentase miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha sebelum dan sesudah diberikan remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text; (2) Mengetahui apakah terjadi perubahan miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha setelah diberikan remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text; (3) Mengetahui tingkat efektivitas remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text pada materi usaha di kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan One Group Pre-Test Post-Test Design yang dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 1 Rancangan One Group Pre-Test Post-Test Design Pre-Test Perlakuan Post-test O 1 X O 2 (Sugiyono, 2009) Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA dengan jumlah 59 siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu XII IPA 1 dan XII IPA 2. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Intact Group (kelompok utuh). sampel dalam penelitian ini adalah satu kelompok utuh siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Semparuk yang dipilih secara acak berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka. Multiple Choice dengan Reasoning terbuka adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang disertai alasan dari siswa. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi utuh dari soal penelitian Endang (2008) dengan validitas isi oleh tiga orang validator. Tingkat reliabilitas soal ini tergolong tinggi dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,78. 4

Profil konsepsi siswa sebelum dan sesudah diberikan remediasi dilihat berdasarkan rata-rata persentase miskonsepsi pada pre-test dan post-test. Perhitungan Uji Mc Nemar digunakan untuk menentukan perubahan konseptual siswa setelah diberikan remediasi. Perubahan konseptual siswa dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: χ 2 = A D 1 2 A+D sedangkan untuk melihat efektivitas remediasi menggunakan Pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text dianalisis menggunakan rata-rata dari persentase harga proporsi tiap konsep yaitu dengan rumus S = S 0 S t dengan pedoman prinsip S 0 ruas jari, batas-batas tingkat remediasi ditetapkan sebagai berikut: (1) 0,00-0,30 (Rendah), 0,31-0,70 (Sedang), dan >0,71 (Tinggi). Prosedur penelitian terdiri atas 3 taha, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Tahap persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, yaitu: (1) Mengurus surat mohon riset dan surat tugas; (2) Mengadakan observasi yang bertujuan untuk menentukan subyek dan waktu perlakuan dilaksanakan; (3) Mempersiapkan instrumen penelitian, kisi-kisi soal, soal test awal, tes akhir, LKS, RPP, membuat refutation text. Tahap pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan, yaitu: (1) Memberikan tes awal kepada subjek penelitian dikelas sampel untuk mengetahui konsepsi awal siswa pada pokok bahasan getaran; (2) Melaksanakan kegiatan remediasi terhadap subjek penelitian dengan menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text pada materi usaha; (3) Memberikan tes akhir untuk mengetahui konsepsi akhir siswa setelah diberikan remediasi. Tahap akhir Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir, yaitu: (1) Menganalisis hasil tes awal dan tes akhir untuk mengetahui profil konsepsi siswa sebelum remediasi, perubahan konseptual siswa dan efektivitas remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text pada materi usaha; (2) Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data; (3) Menyusun laporan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Semparuk tahun ajaran 2013/2014. Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 2 berjumlah 28 orang. Pada awal penelitian jumlah siswa yang mengikuti tes awal adalah 29 orang, namun pada saat tes akhir satu orang siswa tidak masuk sekolah, sehingga subjek yang digunakan untuk analisis adalah 28 5

orang siswa yang mengikuti pre-tes dan tes akhir. Berikut adalah hasil analisis tes awal dan tes akhir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk. Tabel 2 Rekapitulasi Persentase Miskonsepsi Pada Tes Awal dan Tes Akhir Indikator Soal No soal Tes Awal Tes Akhir Memahami dan membedakan konsep usaha dalam fisika dengan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari 1 35.71% 10.71% Memahami hubungan jarak dan perpindahan 60.71% 39.28% 2 terhadap suatu usaha Menjelaskan hubungan antara arah gaya dan 89.28% 60.71% 3 besarnya usaha Menjelaskan usaha positif dan usaha negatif 4 89.28% 64.28% 5 96.43% 75% Menjelaskan usaha oleh gaya gravitasi 6 100% 75% Menjelaskan usaha yang tegak lurus terhadap perpindahan Mengidentifikasi jumlah gaya yang melakukan usaha pada suatu benda dan menentukan usaha totalnya 7 100% 78.57% 8 100% 75% 9 71.43% 46.43% 10 92.86% 67.86% Rata Rata 83.57% 51.78% Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata persentase miskonsepsi siswa sebelum remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text sebesar 83.57% sedangkan setelah remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text sebesar 51.78%. Jadi perubahan rata-rata persentase miskonsepsi siswa sebesar 31.79%. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Uji McNemar No soal A B C D X 2 Keterangan 1 0 18 3 7 5.14 Signifikan 2 0 11 11 6 4.17 Signifikan 3 0 3 17 8 6.12 Signifikan 4 0 3 18 7 5.14 Signifikan 5 0 1 21 6 4.17 Signifikan 6 0 0 21 7 5.14 Signifikan 7 0 0 22 6 4.17 Signifikan 8 0 0 21 7 5.14 Signifikan 9 0 8 13 7 5.14 Signifikan 10 1 1 18 8 4.5 Signifikan Total 1 45 165 69 64,13 Signifikan 6

Berdasarkan Uji McNemar pada Tabel 4.4 di atas diperoleh x 2 Tabel (3,84) untuk db = 1 dan = 5% lebih kecil dari total x 2 hitung (5.14; 4.17; 6.12; 5.14; 4.17; 5.14; 4.17; 5.14; 5.14; 4.5) dengan x 2 hitung total sebesar 64,13. Hal menunjukkan bahwa terjadi perubahan miskonsepsi siswa terhadap materi usaha yang signifikan antara sebelum dan sesudah remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text. Pembahasan Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan pendekatan konseptual interaktif dengan bantuan refutation text untuk meremediasi miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan melalui beberapa tahapan. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan tahap persiapan. Pada tahap persiapan ada dua kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara dengan Guru Bidang Studi Fisika SMA Negeri 1 Semparuk dan melalukan tes diagnostik pra-riset. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada 8 Juli 2013 diperoleh informasi bahwa nilai fisika siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Semparuk masih banyak yang belum mencapai ketuntasan. Selanjutnya pada 10 Juli 2013 dilakukan tes diagnostik pra-riset. Soal yang diberikan berupa soal usaha dalam bentuk 10 soal pilihan ganda beralasan dengan 3 alternatif. Tes diagnostik prariset ini membuktikan bahwa; (1) 35% siswa berpendapat usaha dalam fisika sama dengan usaha dalam kehidupan sehari-hari; (2) 100% siswa keliru dalam menentukan usaha positif dan usaha negatif; (3) 93% siswa keliru dalam menyelesaikan usaha total yang bekerja pada suatu benda baik pada bidang datar maupun bidang miring. Setelah serangkaian tahapan awal dilakukan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 22-26 Juli 2013. Tahap ini meliputi; (1) pemilihan kelas yang akan di jadikan sampel, (2) tes awal pada kelas yang terpilih sebagai pemetaan miskonsepsi yang dialami siswa, (3) remediasi dengan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text, (4) tes akhir sebagai evaluasi dari hasil remediasi. Pemilihan kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara diundi. Berdasarkan hasil undi terpilihlah kelas XII IPA 2 berjumlah 29 siswa menjadi kelas sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah intac group, yaitu mengambil sutu kelas utuh yang telah dibentuk oleh sekolah, tanpa menambah ataupun mengurangi jumlah siswanya. Pembelajaran dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas mengenai definisi usaha, jarak dan perpindahan, perbedaan antara usaha dalam fisika dan usaha dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas usaha pada bidang datar dan resultan gaya. Pada pertemuan ketiga membahas usaha pada bidang miring, pengaruh gaya gravitasi terhadap usaha 7

pada bidang miring dan menghitung jumlah gaya yang melakukan usaha pada suatu benda. pembelajaran diawali dengan komponen research-based materials. Savinainen (2002), Aplikasi research-based materials dapat melalui demonstrasi atau percobaan sederhana. Research-based materials adalah salah satu sumber yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan konseptual agar jawaban dinilai lebih ilmiah. Hal ini dimaksud untuk membangun konsep awal yang dimiliki siswa ketika melihat demonstrasi yang diperagakan. Raysa (2010) dalam Mahmudah (201I) menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (r = 0,413) antara miskonsepsi sebelum pembelajaran (prakonsepsi) dan sesudah pembelajaran. Temuan ini menggaris bawahi pandangan konstruktivisme yang menyatakan bahwa sebelum pembelajaran siswa telah memiliki prakonsepsi. Berdasarkan hasil tes awal, diperoleh persentase rata-rata miskonsepsi siswa sebesar 83,57 %. Rata-rata miskonsepsi paling rendah adalah pada indikator memahami dan membedakan konsep usaha dalam fisika dengan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase rata-rata miskonsepsi 35,71%. Sementara rata-rata miskonsepsi paling tinggi yaitu pada indikator menjelaskan usaha oleh gaya gravitasi dan menjelaskan usaha yang tegak lurus terhadap perpindahan dengan persentase rata-rata miskonsepsi 100%. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa tingkat miskonsepsi yang paling besar pada saat tes akhir yaitu pada indikator menjelaskan usaha yang tegak lurus terhadap perpindahan dengan persentase miskonsepsi 78,57%. Sebagian besar siswa beralasan bahwa usaha yang tegak lurus terhadap perpindahan bernilai positif karena gaya tegak lurus dianggap selalu searah dengan perpindahan. Hal ini juga dibuktikan pada penelitian Endang (2008) menemukan 42,11% siswa beranggapan bahwa usaha gaya berat akan bernilai positif, karena menimbulkan perpindahan dan 21,05% siswa beranggapan usaha gaya berat akan bernilai positif apabila perpindahannya ke kanan. Menurut konsepsi ilmuwan, ketika benda berpindah secara horizontal gaya gravitasi (gaya berat tidak melakukan usaha (usahanya nol) karena arah perpindahannya tegak lurus terhadap arah gaya (Surya, 2003:16). Tingkat miskonsepsi paling kecil pada saat tes akhir yaitu pada indikator memahami dan membedakan konsep usaha dalam fisika dengan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase miskonsepsi 10,71%. Hal ini menunjukkan bahwa konsep siswa sangat kuat dalam mendefinisikan dan membedakan konsep usaha dalam fisika dengan konsep usaha dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diperkuat oleh konsep awal sebagian besar siswa sudah baik, dapat dibuktikan dengan hasil tes awal siswa yang menunjukkan 10 dari 28 siswa (35,71%) yang menjawab keliru, sehingga siswa lebih memahami dengan baik setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text. 8

Analisis data pada Tabel 3 menemukan terjadi perubahan konsepsi siswa yang signifikan pada semua konsep soal. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh χ 2 hitung sebesar 64,13, dengan menggunakan db =1 dan α = 5%, maka nilai χ 2 tabel = 3,84. Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel maka dikatakan terjadi perubahan konsepsi yang signifikan. Selain itu, analisis data menemukan bahwa tingkat efektivitas tiap konsep dengan rata-rata efektivitas sedang (0,31 ΔS 0,7). berdasarkan hasil analisis menggunakan rumus effect size diperoleh tingkat efektivitas yang tergolong tinggi yaitu 2,48. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text efektif dalam meremediasi miskonsepsi siswa pada materi usaha di kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk. Penyebab tingginya efektivitas pendekatan konseptual interaktif (ICI) ini pada materi usaha diduga oleh beberapa keunggulan dari pendekatan ini yang meliputi empat komponen yang sangat mempermudah proses pembelajaran konsrtuktif. Empat komponen itu adalah Conceptual focus, Classroom interaction, Research-based materials, dan Use of text. Conceptual focus atau memusatkan perhatian pada pemahaman konsep, berprinsip pada concept first, dimana ide-ide baru dikembangkan pada tingkat konseptual dengan sedikit atau tidak ada sama- sekali rumusan matematis. Dalam pendekatan ICI, pengajaran seringkali dimulai dengan demonstrasi/peragaan tentang suatu gejala yang merupakan titik pusat perhatian untuk pengamatan dan diskusi, yang menuntun guru untuk mengenalkan konsep-konsep fisika agar terlihat lebih sederhana melalui demonstrasi tersebut. Hal ini juga dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. classroom Interaction atau interaksi di dalam kelas didasarkan pada anggapan bahwa siswa memiliki keyakinan tentang konsep yang diperolehnya melalui diskusi dengan teman satu kelompok. Hal ini hampir serupa dengan pengajaran oleh tutor sebaya, dimana prestasi belajar yang dicapai siswa adalah yang terbaik (Crouch and Mazur, 2001:977). Penting untuk diperhatikan, bahwa setelah melalui diskusi kelompok, siswa harus membandingkan antara konsep yang diperolehnya dengan konsep yang dijelaskan oleh guru. Research-based materials, Pemahaman yang diperoleh siswa melalui latihan Tanya jawab baik sesama kelompok belajar maupun dengan guru. Latihan anya jawab berfungsi sebagai alat diagnosa untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah dicapai siswa. Latihan semacam ini juga berfungsi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin masih dimiliki siswa dan untuk menginformasikan topik pembahasan materi menjadi lebih jelas. Use of Text, siswa tidak diarahkan membawa catatan yang memuat tentang definisi konsep secara langsung. Inti dari penggunaan textbook adalah bahwa pemahaman yang diperoleh siswa berasal dari interaksinya dengan buku dan berasal dari pemahaman suatu text, bukan berasal dari proses menyalin definisi dari suatu buku. siswa diharuskan untuk membuat/ menambahkan catatan pada suatu kalimat, menggarisbawahi kalimat-kalimat yang penting, kemudian 9

membuat kesimpulan dari definisi suatu konsep yang mereka pelajari. Pada bagian ini Reffutation Text adalah pelengkap dari referensi yang bisa membantu siswa dalam merumuskan definisi mereka sendiri tentang suatu konsep. Penelitian bentuk Pre-Eksperimental Design ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (Sugiyono, 2010: 74). Sehingga, penggunaan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text bukan merupakan satu-satunya faktor yang menyebabkan perubahan konsepsi siswa pada tes awal dan tes akhir. Sebab masih ada faktor lain yang berpengaruh namun belum dapat terkontrol dalam penelitian ini, seperti tingkat kecerdasan siswa, kondisi fisik dan mental siswa saat tes berlangsung dan masih banyak faktor-faktor lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa remediasi menggunakan pendekatan konseptual interaktif berbantuan refutation text efektif untuk memperbaiki miskonsepsi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Semparuk pada materi usaha dengan effect size ES = 1,67204 (tergolong tinggi). penurunan rata-rata persentase miskonsepsi siswa sebesar 31.79%. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran dalam rangka pengembangan pengajaran fisika. Adapun saran-saran dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)Pendekatan konseptual interaktif dapat dijadikan salah satu alternatif dalam strategi pembelajaran untuk memberikan nuansa pembelajaran yang baru agar tidak terkesan konvensional dan membosankan. (2)Penerapan strategi pembelajaran menggunakan pendekatan konseptual interaktif harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan alokasi waktu yang tersedia. (3)Bahan bacaan refutation text dapat dijadikan salah satu alternatif referensi siswa dalam pembelajaran fisika karena tidak memerlukan biaya yang mahal dan meningkatkan kreativitas guru di sekolah. (4)Bacaan refutation text dalam penelitian ini masih memiliki berbagai kelemahan. Oleh karena itu dalam penelitian lebih lanjut, disarankan penyusunan refutation text lebih terstruktur serta disusun dengan bahasa yang mudah dipahami siswa. 10

DAFTAR RUJUKAN Adrian, Wira. 2011. Remediasi Miskonsepsi Siswa Kelas X SMAN 1 Serasan Kabupaten Natuna pada Materi Gerak Melingkar Beraturan melalui Pendekatan KonseptualInteraktif Dengan Bantuan Media Animasi. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Apeng, Bernadus. 2009. Penyediaan Bacaan Berbentuk Refutation Text untuk Meremediasi Kesalahan Konsep Siswa Tentang Pemantulan Cahaya pada Cermin di Kelas VIII SMP Negeri 6 Pontianak. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Reineka Cipta Azwar, A dan Prihartono. 2003. Metode Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyaraket. Batam : Binarupa Aksara Crouch, C.H. and Mazur, E., 2001, Peer Instruction: Ten Years of Experience and Results, Am. J. Phys. 69, p. 970-977. Eliyanti, Endang. 2008. Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak Tentang Usaha. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Hardiansyah. 2009. Efektivitas Remediasi Berbentuk Penyediaan Bahan Bacaan Dengan Struktur Refutation Text Untuk Menurunkan Kesalahan Siswa Memahami Konsep Getaran Pada Siswa Kelas VIII Smp Negeri 2 Pontianak. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Mahmudah, Diah. 2011. Secondary Analysis Tentang Tes Diagnostik Skripsi- Skripsi Mahasiswa Pendidikan Fisika Fkip Untan Tahun 2007-2009 Pada Materi Mekanik. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Savinainen, A., and Scott, P., (2002), Using The Force Concept Inventory To Monitor Student Learning and To Plan Teaching. Kuopion Lyseo Upper Secondary School, Kuopio. Finland Savinainen, Antti. (2002), An Evaluation of Interactive Teaching Methods in Mechanics: Using the FCI to Monitor Student Learning. Institute for Educational Research, University of Jyväskylä Sugiarto, Reri. 2009. Remediasi dengan Menggunakan Peta Konsep untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Pontianak pada Materi Usaha. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi) Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo Surya, Yohanes. 2003. Fisika Itu Mudah. Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA 11