III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan berusahamenggambarkan (deskripsi) tentang optimalisasi pajak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menjawab dan menganalisa Faktor- faktor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan

III. METODE PENELITIAN. konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan deskripsi kualitatif dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. telah mulai dilakukan pada bulan Juli 2013 sampai dengan selesai. langsung tentang bagaimana pelayanan yang dilakukan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan peranan Camat sebagai PPAT dalam

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada Kantor Camat Patilanggio

III. METODE PENELITIAN. dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dengan analisa data kuantitatif. Menurut Moh. Nasir

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif. Metode Deskriptif Kuantitatif adalah cara analisis

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

BAB III METODE PENELITIAN. Perilaku Keberagamaan Remaja Islam di KM.10 Timika Papua merupakan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

METODE PENELITIAN. hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

BAB II METODE PENELITIAN. berkaitan pada variasi faktor lain (Rakhmat, 2002 : 27). Penelitian korelasi adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

METODE PENELITIAN. analisis daya yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. Sipil Kota Medan, sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pelayanan

Transkripsi:

30 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik sehingga tergolong kedalam penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena sosial (Hasan, 2004:13) Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian deskriftif adalah metode penelitian untuk merumuskan sebuah gambaran yang tersusun secara sistematis, faktual dan akurat mengenai kejadian nyata, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan di teliti yang akhirnya dapat mengungkapkan suatu kebenaran. Melalui metode deskriptif dengan diharapkan mampu memberikan suatu gambaran bagaimana profesionalisme aparatur di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran yang pada dasarnya

31 memiliki tugas dan fungsi sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat luas. Dengan seperti itu, diharapkan tujuan dari penelitian ini dapat tercapai. B. Definisi Konseptual Definisi Konseptual merupakan definisi akademik atau yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata atau kelompok kata. Juga merupakan pemaknaaan dari suatu konsep yang digunakan sehingga mempermudah peneliti untuk mengoprasionalkan konsep tersebut dilapangan. Adapun definisi konseptual pada penelitian ini adalah Profesionalisme Aparat: Profesionalisme merupakan suatu paham cara dan ciri dalam melakukan kerja di dalam masyarakat. Indikator profesionalisme dalam penelitian ini diukur berdasarkan konsep yang dikemukakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Menurut LAN-RI aparat didalam sebuah institusi pemerintahan dapat dikatakan profesional apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a. Terampil, Kreatif, Inovatif Aparat harus mampu melahirkan ide-iede terbaru didalam melaksanakan atau didalam merumuskan suatu pekerjaan serta mampu dengan tanggap merespon kendala-kendala yang terjadi pada saat melaksanakan sebuah pekerjaan. b. Komitmen Terhadap Tugas, dan Program Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari, aparat harus berkomitmen dengan apa yang telah menjadi tanggung jawabnya, disiplin didalam melaksanakan tugas, serta berpegang teguh pada setiap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan besama. c. Komitmen Terhadap Pelayanan Publik Aparat harus memiliki kejujuran didalam melaksanakan sebuah pekerjaan terutama menyangkut hak layak orang ramai serta mampu menerima atau

32 peduli terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh pihak luar yan dalam hal ini publik. d. Bekerja Berdasarkan Sifat dan Etika Aparat harus mampu menerapkan ilmu yang dimiliki atau yang dikuasai untuk digunakan demi kepentingan masyarakat serta memiliki rasa tanggung jawab kepada bangsa, negara, serta diri sendiri atas ilmu-ilmu yang diterapkan tersebut. e. Memiliki Daya Tangkap dan Akuntabilitas Memiliki kesiapan atau respon yang sangat cepat didalam melakukan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan serta memiliki kesiapan didalam menghadapi permasalahan yang datang dari luar (masyarakat) atau pun yang datang dari dalam (aparat). f. Tanggung Jawab. Didalam setiap melaksanakan pekerjaan, aparat harus memiliki rasa penuh tanggung jawab. Dalam hal ini bekerja berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku. g. Memaksimalkan waktu dengan efektif dan efisien Selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu dan tidak menghabiskan biaya yang tinggi dari setiap pekerjaan tersebut. C. Definisi Operasional Menurut M. Tatang Arifin (1995:215), definisi operasional ialah petunjuk tentang bagaimana variabel diukur. Adanya definisi oprasional, dapat mempermudahkan peneliti untuk meneliti suatu variabel. Sedangkan menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1986:46) bahwa definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan melihat definisi opersioanal variabel suatu penelitian maka seorang peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.

33 Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi operasional adalah petunjuk operasional yang digunakan dalam mengukur suatu variabel sehingga dapat ditentukan indkator penelitian yang jelas. Sebagaimana yang telah diungkapkan dalam tujuan penelitian, maka definisi oprasional yang berkaitan dengan Profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik. Untuk mengetahui apakah aparatur itu sangat prpfesional, profesional, cukup profesional, kurang profesional, dan tidak profesional, maka dilakukan pengkategorian atas profesionalisme itu sendiri dengan melihat sikap atas tindakan yang dilakukan oleh aparat itu sendiri. 1. Sangat Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap yang terdapat pada 7 indikator yang peneliti gunakan. 2. Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap baik dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik pada dinas tersebut dengan menunjukan sikap yang ramah, sopan, tidak memberikan prosedur berbelit-belit dalam memberikan pelayanan, dan tepat waktu. 3. Cukup Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan

34 sikap cukup ramah, cukup sopan, cukup memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguna pelayanan. 4. Kurang Profesional, apabila aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap tidak raamah, tidak sopan, berbelit-belit dalam prosedur, dan tidak tepat waktu dalam memberikan sebuah pelayanan. 5. Tidak Profesional, apabila Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran menunjukan atau memperlihatkan sikap yang sangat tidak peduli terhadap masyarakat dalam hal pelayanan publik. Profesional atau tidak profesionalnya aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator profesionalisme aparat yakni menurut LAN-RI : 1. Melaksanakan tugas dengan trampil, kreatif, dan inovatif 2. Mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas atau program 3. Komitmen terhadap pelayanan publik. 4. Bekerja berdasarkan sifat dan etika yang baik. 5. Memiliki daya tangkap (resvonsiviness) dan akuntabilitas (accountability). 6. Memiliki rasa penuh tanggung jawab dalam membuat keputusan. 7. Memaksimalkan waktu yang sangat efektif dan efisien. D. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari lokasi penelitan, baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti di lapangan yang berawal dari sumber

35 awal atau asli dan catatan yang diperoleh peneliti yang relevan dengan permasalahan serta hasil kuisioner. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah masyarakat Kecamatan Gedong Tataan yang telah mengurus pelayanan publik dalam hal ini dibatasi pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran periode Juni sampai dengan Desember 2009. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data kedua yang digunakan sebagai penunjang data primer. Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai acuan data sekunder adalah diperoleh dari dokumen-dokumen, bahan-bahan pustaka, kutipan para ahli yang dikutip dari literatur, kuisioner yang dibagikan kepada aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran, dan sebagainya khususnya yang berkaitan dengan topik penelitian. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Bambang Prasetyo (2005:199) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Menurut Burhan Bungin (2001:101) menyatakan populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,

36 gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Gedong Tataan yang telah mengurus pelayanan publik dalam hal ini dibatasi pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran periode Juni-Desember 2009 sebanyak 8.480 orang. Yang mana menurut peneliti ketiga objek inilah yang sering dilayani oleh aparat dalam pembuatan jasa pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran terletak pada Kecamatan Gedong Tataan. Sehingga penulis mengambil sampel pada masyarakat Kecamatan Gedong Tataan. Pemilihan wilayah dalam penelitian tersebut didasarkan atas pertimbangan biaya dan waktu. Rekapitulasi data jenis pelayanan dan jumlah masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Gedong Tataan sebagai penerimana pelayanan selama Bulan Juni-Desember 2009 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 : Rekapitulasi Data Jenis Pelayanan dan Jumlah Masyarakat Khususnya Masyarakat Kecamatan Gedong Tataan Sebagai Penerima Pelayanan Pada Bulan Juni s/d Desember 2009. No Jenis Pelayanan Jumlah 1 Kartu Tanda Penduduk 3.520 Orang 2 Kartu Keluarga (KK) 3.200 Orang 3 Akta Kelahiran 1.760 Orang Jumlah 8.480 Orang Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran

37 Jumlah Masyarakat yang pernah menerima pelayanan dalam bidang kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Pesawaran khususnya masyarakat Kecamatan Gedong Tataan periode Juni-Desember adalah 8.480 orang. Selain 8.480 jumlah masyarakat yang dijadikan populasi didalam penelitian ini, terdapat pula 17 aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang dijadikan penulis sebagai populasi. Ke-17 aparat ini dijadikan populasi bermaksud untuk memperkuat data yang diberikan oleh masyarakat. 2. Sampel Burhan Bungin (2001:101) menyebutkan sampel adalah bagian yang mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Gedong Tataan yang telah mengurus pelayanan publik dalam hal ini dibatasi pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran periode Juni-Desember 2009. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 8.480. menurut Burha Bungin (2001:106) untuk mendapatkan jumlah sampel maka digunakan rumus ; N n N. d 2 1 n 8.480 8.480.0,10 2 1 = 98.8 Maka dibulatkan menjadi 99 Orang

38 Keterangan : n : Banyaknya Sampel N : Jumlah Populasi d : Nilai Presisi (0,10) Berdasarkan perhitungan sampel diatas, maka besarnya sampel adalah 99 orang. Setiap pengguna pelayanan ditentukan dengan rumus Suprapto (1984:4) yaitu : ni = Ni/N xn Keterangan : ni = Banyaknya sampel yang dibutuhkan setiap kelompok xn = Jumlah sampel yang mewakili populasi Ni = Banyaknya sub populasi tiap kelompok N = Jumlah keseluruhan populasi Adapun rincian jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan perhitungan rumus yang dipakai yaitu : a. Pengguna Jasa Kartu Tanda Penduduk 3520 x 99 41,09 Maka dibulatkan menjadi 42 orang 8480 b. Pengguna Jasa Kartu Keluarga 3200 x 99 37,35 Maka dibulatkan menjadi 37 orang 8480

39 c. Pengguna Jasa Akta Kelahiran 1760 x 99 20,54 Maka dibulatkan menjadi 20 orang 8480 Dari 8.480 jumlah masyarakat yang dijadikan sampel didalam penelitian ini, terdapat pula 17 aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang dijadikan penulis sebagai sampel. Ke-17 aparat ini dijadikan sampel bermaksud untuk memperkuat data yang diberikan oleh masyarakat. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Angket/Kuesioner Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan pertanyaan untuk diisi oleh responden (Hasan, 2002:82). Angket dimaksudkan untuk mendapatkan data penelitian yang berupa jawaban pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden yaitu masyarakat yang telah mendapat Pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran oleh peneliti untuk mengetahui tanggapan pelenggan terhadap profesionalisme aparat. 2. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan suatu cara mendapatkan informasi dengan cara langsung kepada responden/informan (Singarimbun, 1989:192). Adalah

40 suatu metode atau cara mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada informan untuk mendapatkan data yang berupa katakata/penjelasan. Wawancara dalam penelitian ini lebih bersifat komplementer artinya wawancara dilakukan hanya seperlunya saja tidak berdasarkan pedoman wawancara, hanya untuk mendukung dan melengkapi data hasil kuesioner. 3. Observasi Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan yang dilakukan (Ali,1997:86). Dengan melakukan pengamatan secara langsung mengenai profesionalisme aparat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran dalam hal pelayanan publik. Pengamatan yang peneliti lakukan adalah yang berkaitan dengan 7 (tujuh) indikator profesionalisme aparat. 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Sebagai bahan dalam penelitian ini digunakan dokumentasi resmi dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang berkaitan dan mendukung penelitian ini. Data yang terkumpul merupakan data sekunder yang berasal dari bahan-bahan tertulis yang dianggap penting seperti Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran yang mengatur tentang

41 Administrasi dan Kependudukan, jumlah pelanggan Pembuat KTP, KK, dan Akta Kelahiran serta sejarah tentang berdirinya Kabupaten Pesawaran, dan Kantor Disdukcapil, serta Tugas dan Fungsi dari masing-masing aparat pada kantor/dinas/instansi tersebut. G. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan data pada pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Editing Yaitu cara yang digunakan untuk meneliti kembali data yang telah diperoleh di lapangan baik itu diperoleh melalui penyebaran angket maupun dari hasil dokumentasi. Editing adalah pengecekan atau pengeroksian data yang telah dikumpulkan (Hasan, 2002:89). 2. Tabulasi Tabulasi atau yang disebut juga pembeberan adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengukur angka-angka serta menghitungnya. Data yang dimaksud adalah data hasil penyebaran kuisionen terhadap responden yaitu masyarakat Kabupaten Pesawaran khususnya Kecamatan Gedong Tataan sebagai pengguna jasa dalah pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran periode Juni-Desember

42 2009. Serta data hasil kuisioner yang dibagikan kepada 17 aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran. 3. Interprestasi Data Interprestasi data yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang diperoleh dari hasil kuisioner masyarakat Kabupaten Pesawaran khususnya Kecamatan Gedong Tataan sebagai pengguna jasa adalah pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran periode Juni-Desember 2009. Dan data hasil kuisioner yang dibagikan kepada 17 aparat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Lalu, digunakan teori-teori untuk dicari maknanya yang lebih luas dan menghubungkan jawaban-jawaban tersebut dengan hasil data yang lain mampun dengan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti dilapangan. H. Teknik Penentuan Skor Skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono (2005:23), Skala Likert dipergunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap serta penilaian seseorang terhadap fenomena sosial. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner, maka dituangkan kedalam pertanyaan-pertanyaan masing-masing pertanyaan diberikan alternatif bobot skor jawaban.

43 Penilaian untuk jawaban A,B,C,D,E digunakan untuk mengetahui skor profesionalisme aparatur dapat dilihat sebagai berikut : 1. Untuk Jawaban A (Sangat Profesional) diberi Skor 5 2. Untuk Jawaban B (Profesional) diberi Skor 4 3. Untuk Jawaban C (Cukup Profesional) diberi Skor 3 4. Untuk Jawaban D (Kurang Profesional) diberi Skor 2 5. Untuk Jawaban E (Tidak Profesional) diberi Skor 1 Setelah mendapatkan data-data yang yang dibutuhkan dan menentukan skor jawaban, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data, karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusun dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh. Perhitungan menggunakan rumus interval Sutrisno Hadi (1986:45) I Nt Nr K Keterangan : Nt = Nilai Tertinggi Nr = Nilai Terendah K = Kategori I = Interval Nilai Skor Konteks penelitian ini, untuk mengetahui profesionalisme aparatur dalam pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah

44 Kabupaten Pesawaran dari 7 (tujuh) indikator profesionalisme aparatur yang baik dalam pelayanan publik. Opini masyarakat dan aparat berada pada tingkat sangat profesional, profesional, cukup profesional, kurang profesional, tidak profesional. I. Teknik Analisis Data Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh. Karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusus dan menginterpretasikan data yang sudah diperoleh. Berdasarkan tujuaan penelitian, yakni untuk mengetahui profesionalisme aparatur pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kabupaten Pesawaran Dalam Pelayanan Publik, maka analisis data menggunakan teknik persentase menggunakan tabel. Teknik persentase menurut Sutrisno Hadi (1981:421) menggunakan rumus sebagai berikut : P F / Nx100%...% Keterangan : P = Persentase F = Jumlah Jawaban yang diperoleh N = Jumlah Responden

45 Besarnya persentase untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut : 1. Kategori Profesionalisme Aparat Sangat Profesional apabila 64%-75% 2. Ketegori Profesionalisme Aparat Profesional apabila 52%-63%. 3. Ketegori Profesionalisme Aparat Cukup Profesional apabila 40%-51%. 4. Ketegori Profesionalisme Aparat Kurang Profesional apabila 28%-39%. 5. Ketegori Profesionalisme Aparat Tidak Profesional apabila 15%-26%.