BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses kegiatan pembentukan sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu mencapai kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan. Namun, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

kedalam bentuk nilai maupun sebuah pernyataan. Tabel 1.1 Tuntas Persentase (orang) % % % %

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial membahas hubungan antara manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

BAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu maka kegiatan

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan seorang anak dipengaruhi oleh tiga lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kata lain, setiap individu ingin mengembangkan potensi-potensi atau kemampuankemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki suatu peran penting dalam pembentukan generasi-generasi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Aspek yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hasil belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut Kunandar (2009) merupakan investasi Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu wadah pembentukan sumber daya manusia agar berkualitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikan warga negaranya. Semakin tinggi tingkat pendidikan warga negara maka kualitas dan kemajuan suatu bangsa atau negara akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan warga negara maka kualitas dan kemajuan suatu bangsa atau negara akan rendah pula. Peran pendidikan dapat memberikan kontribusi besar pada setiap orang yang menjalankan pendidikan tersebut. Pendidikan memberikan ilmu pengetahuan yang dapat membuat manusia memilki kecerdasan dan mampu berfikir rasional. Pendidikan juga dapat membentuk karakter sikap seseorang yang dapat membedakan sesuatu yang baik atau tidak yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang diterapkan. Selain itu, pendidikan juga dapat mengembangkan potensi diri atau keterampilan dan kreatifitas seseorang, dengan pendidikan seseorang dapat mengetahui bakat apa yang dimilikinya yang sebelumnya dia tidak ketahui. Begitu pentingnya peran pendidikan bagi setiap manusia, maka pendidikan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu bangsa atau negara. Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di suatu bangsa atau negara. Kualitas Sumber Daya Manusia 1

2 akan menentukan kelayakan kehidupannya di masa depan, baik itu dari segi pekerjaanya, terkecukupinya kebutuhan, kepemilikan harta kekayaan dan sebagainya. Dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di butuhkan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah ataupun Perguruan Tinggi. Namun pada kenyataannya, pada observasi awal yang peneliti lakukan di SMA Swasta Karya Bakti Selesai minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi masih tergolong rendah. Berikut tabel persentase jumlah siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Tabel 1.1 Persentase Jumlah Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi No Tahun Jumlah Jumlah Siswa Melanjutkan Studi ke Persentase Siswa Perguruan Tinggi (%) 1 2015 22 2 9% 2 2014 25 2 8% 3 2013 30 0 0% 4 2012 27 1 3,4% 5 2011 24 0 0% Jumlah 128 5 3,9% Sumber: Tata Usaha Sekolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat selama 5 tahun terakhir dari tahun 2011 2015 dari 128 siswa hanya 5 orang siswa (3,9%) yang melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Rendahnya minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi disebabkan oleh beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Sari (2015:26) faktor-faktor yang mempengaruhi minat anak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yaitu: Faktor anak, faktor keluarga, faktor

3 guru dan faktor lingkungan. Minat dari anak berhubungan dengan intelegensi, perasaan dan keadaan fisik anak. Kurangnya minat dalam diri anak terhadap belajar dapat membuat anak tidak bergairah dalam proses belajar. Keluarga juga mempengaruhi minat anak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Dimana keluarga sebagai lingkungan pertama dalam mendidik anak sangatlah berpengaruh dan berperan penting. Di dalam lingkungan keluarga yang mempunyai peranan penting adalah orangtua. Selain itu, peranan guru dalam belajar menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan minat siswa. melalui perananya sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong anak untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan dan melalui berbagai sumber dan media. Faktor yang terakhir adalah faktor lingkungan. Keadaan lingkungan akan berpengaruh kepada sikap anak didik. Dimana semua lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat dapat mempengaruhi minat anak dalam belajar. Keadaan ekonomi keluarga juga mempengaruhi minat anak dan hasil belajar anak. Menurut Hurlock (2006:221) Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap maupun minat terhadap pendidikan adalah nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis (prestasi belajar). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriyanti, dkk (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta yaitu: faktor potensi diri, faktor motivasi, faktor ekspektasi masa depan, faktor peluang, faktor lingkungan sosial, faktor situasi dan kondisi dan faktor institusional. Faktor yang paling besar memengaruhi adalah faktor potensi diri (prestasi belajar) sebesar 33,225%.

4 Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Swasta Karya Bakti Selesai diperoleh data prestasi belajar ekonomi siswa SMA Swasta Karya Bakti yang masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari 42% siswa SMA Swasta Karya Bakti atau 30 orang dari 67 siswa belum mencapai KKM dan sekitar 58% atau 37 orang siswa sudah mencapai KKM. Pada tabel 1.1 ditunjukkan perolehan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X dan XI SMA Swasta Karya Bakti Selesai sebagai berikut: Tabel 1.2 Persentasi Ketuntasan Siswa Kelas X dan XI T.P 2015/2016 Kelas Jumlah Persentase Siswa KKM Siswa Mencapai KKM Belum Mencapai KKM X SMA 35 75 22 orang (62,9%) 13 orang (37,1%) XI SMA 32 75 15 orang (53,1%) 17 orang (46,9%) Jumlah 67 37 orang (58%) 30 orang (42%) Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X dan XI Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa prestasi belajar ekonomi siswa masih tergolong rendah karena masih banyak siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 42% atau 30 orang siswa dari 67 siswa keseluruhan di kelas X dan XI SMA Swasta Karya Bakti. Selain rendahnya prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa, yang menjadi sorotan penulis selanjutnya adalah masih banyak siswa yang menunjukkan sikap kurang baik saat pembelajaran berlangsung. Rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri sendiri maupun dari luar diri peserta didik. Dari wawancara yang pernah penulis lakukan kepada beberapa siswa didapatkan bahwa terkadang siswa cenderung takut atau tidak

5 memiliki minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi diakibatkan karenakan tidak memiliki prestasi belajar yang dibanggakan. Prestasi belajar yang dicapainya selama ini dikategorikan hanya mencukupi KKM saja. Mereka takut untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi karena mereka merasa diri mereka kurang berprestasi dan tidak bisa bersaing dengan lawan-lawannya yang ingin masuk ke Perguruan Tinggi juga. Padahal mereka belum lagi berjuang. Seperti pribahasa kalah sebelum berperang. Untuk mengatasi ini diperlukan motivasi di dalam diri siswa. Motivasi ini juga bisa berasal dari orangtua dan guru. Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan cenderung lebih giat belajar. Menurut Hamalik (2012:115) Prinsip motivasi mampu merangsang minat belajar. Dengan adanya motivasi yang tinggi, seseorang dapat mempunyai minat belajar yang tinggi pula hingga belajar ke Perguruan Tinggi. Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan Fitriani (2014) yang menyebutkan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Motivasi belajar sangat diperlukan di dalam diri siswa. Misalkan saja, Ketika siswa sudah merencanakan apa yang ingin dicapainya yaitu masuk ke Perguruan Tinggi, bagaimanapun dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya walaupun dia sudah merasa lelah, penat dan letih dalam belajar. Disinilah perlu adanya motivasi di dalam diri siswa. Selain itu, guru dan orangtua perlu memberikan motivasi kepada siswa dan anaknya agar menambah semangatnya.

6 Faktor yang sangat penting selain prestasi belajar dan motivasi belajar adalah keadaan ekonomi orangtua. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang bagus dan motivasi belajar yang tinggi tetapi terkadang takut untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di akibatkan karena faktor ekonomi orangtua yang kurang. Lanjut tidaknya pendidikan seseorang anak mulai dari Sekolah Dasar sampai tingkat selanjutnya ditentukan oleh kondisi ekonomi orangtua. Menurut Gerungan (2009:196) Peranan kondisi ekonomi dalam pendidikan anaknya memegang peranan satu posisi yang sangat penting. Dalam penelitian yang dilakukan Ajake (2013) juga menyatakan bahwa kondisi ekonomi keluarga mempengaruhi pendidikan seseorang anak. Dengan begitu anak yang berada dalam kondisi ekonomi keluarga yang baik akan terpenuhi semua yang dibutuhkan dalam pendidikannya sehingga dapat menjadikan minat anak tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam fenomena ini dengan judul penelitian Pengaruh Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Kondisi Ekonomi Orangtua terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang menarik untuk dibahas dalam penelitian ini adalah:

7 1. Bagaimana prestasi belajar ekonomi terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016? 2. Bagaimana motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016? 3. Bagaimana kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016? 4. Bagaimana prestasi belajar ekonomi, motivasi belajar dan kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian, sangat perlu adanya pembatasan masalah agar cakupannya tidak meluas, lebih efektif dan efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam oleh orang lain. Batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar siswa SMA Swasta Karya Bakti Selesai pada Semester Ganjil T.P 2015/2016. 2. Motivasi belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016 yang terbatas pada tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,

8 menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, dapat mempertahankan pendapatnya, cepat bosan pada hal-hal yang berulang-ulang, tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, lebih suka bekerja mandiri. 3. Kondisi ekonomi orangtua yang diteliti adalah kondisi ekonomi orangtua siswa SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016 yang terbatas pada jumlah pendapatan orangtua, tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan dan kepemilikan harta yang bernilai ekonomi. 4. Minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat siswa SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016 yang terbatas pada faktor anak, faktor keluarga, faktor guru dan faktor lingkungan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitan ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh prestasi belajar ekonomi terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016? 2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016?

9 3. Apakah ada pengaruh kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016? 4. Apakah ada pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016? 1.5 Tujuan Penelitian ini adalah: Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitan 1. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar ekonomi terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa Selesai T.P 2015/2016. 3. Untuk mengetahui pengaruh kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016.

10 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitan ini adalah: 1. Dapat menambah wawasan berpikir bagi penulis mengenai pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada siswa kelas XI SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016. 2. Dapat menambah pemahaman bagi guru dan sekolah mengenai informasi pengaruh prestasi belajar, motivasi belajar dan kondisi ekonomi orangtua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada siswa kelas XI SMA Swasta Karya Bakti Selesai T.P 2015/2016. 3. Memberikan informasi dan sebagai bahan referensi bagi pihak yang membutuhkan dalam melakukan penelitian selanjutnya dibidang yang sama.