BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tugas, Fungsi dan Kewenangan Kantor Lingkungan Hidup. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 9); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;
2 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;
3 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Ngawi (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2008 Nomor 03) ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2008 Nomor 09). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Ngawi. 2. Pemerintahan Daerah, adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah, adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Ngawi. 4. Bupati, adalah Bupati Ngawi. 5. Perangkat Daerah, adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan di Kabupaten Ngawi. 6. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi.
4 7. Kantor Lingkungan Hidup, adalah Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi. 8. Kepala Kantor, adalah Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi. 9. Unit Kerja, adalah bagian dalam organisasi pemerintahan pada Kantor Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi. 10. Jabatan Struktural, adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. 11. Jabatan Fungsional, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi, keahlian dan/atau ketrampilan untuk mencapai tujuan organisasi. 12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngawi. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pasal 2 Kantor Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup ; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup ;
5 c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup ; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kantor Lingkungan Hidup mempunyai Kewenangan : a. pengawasan pelaksanaan pengelolaan Limbah B3 ; b. Rekomendasi penerbitan izin pengumpulan limbah B3 pada skala kabupaten kecuali minyak pelumas/oli bekas ; c. pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3 pada ; d. pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat ; e. pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3 ; f. Rekomendasi penerbitan izin lokasi pengolahan limbah B3 ; g. Rekomendasi penerbitan izin penyimpanan sementara limbah B3 di industri atau usaha suatu kegiatan ; h. penilaian AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di kabupaten, sesuai dengan standar, norma, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah ; i. pemberian rekomendasi UKL dan UPL ; j. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL dalam wilayah kabupaten ; k. pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDAL ; l. pengelolaan kualitas air skala kabupaten ; m. penetapan kelas air pada sumber air skala kabupaten ; n. pemantauan kualitas air pada sumber air skala kabupaten ; o. pengendalian pencemaran air pada sumber air skala kabupaten ; p. pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air ; q. penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala kabupaten pada keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya ;
6 r. pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air skala kabupaten ; s. Rekomendasi perizinan pembuangan air limbah ke air atau sumber air ; t. Rekomendasi perizinan pemanfaatan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah ; u. pemantauan kualitas udara ambien, emisi sumber bergerak dan tidak bergerak skala kabupaten ; v. pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor lama secara berkala ; w. koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara ; x. pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara dari sumber bergerak dan tidak bergerak skala kabupaten ; y. pemantauan kualitas udara ambien dan dalam ruangan ; z. penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala kabupaten yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan ; aa. penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan skala kabupaten ; bb. pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak ; cc. pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan ; dd. penetapan kriteria kabupaten baku kerusakan lahan dan/atau tanah kabupaten untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional ; ee. penetapan kondisi lahan dan/atau tanah ; ff. pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak skala kabupaten ; gg. pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa skala kabupaten ; hh. penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan akibat bencana skala kabupaten ; ii. penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana skala kabupaten ; jj. penetapan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana lingkungan skala kabupaten ; kk. pembinaan dan pengawasan penerapan SNI dan standar kompetensi personil bidang pengelolaan lingkungan hidup ;
7 ll. penetapan peraturan daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan ; mm. pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan untuk daerah yang bersangkutan ; nn. penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan ; oo. pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan pada skala kabupaten ; pp. evaluasi hasil pelaksanaan diklat di kabupaten ; qq. penyelenggaraan diklat di bidang lingkungan hidup sesuai permasalahan lingkungan hidup skala kabupaten ; rr. penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian lingkungan hidup skala kabupaten ; ss. penegakan hukum lingkungan skala kabupaten ; tt. pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan ; uu. pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol ; vv. penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skala kabupaten ; ww. penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan ; xx. pemantauan dampak deposisi asam skala kabupaten ; yy. penyediaan laboratorium lingkungan sesuai dengan kebutuhan daerah ; zz. koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati ; aaa. penetapan dan pelaksanaan kebijakan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati ; bbb. penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala kabupaten ; ccc. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala kabupaten ; ddd. penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati ; eee. pengembangan manajemen sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati skala kabupaten ; fff. penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS air limbah mengacu pada kebijakan nasional dan provinsi ; ggg. pembentukan lembaga tingkat kabupaten sebagai penyelenggara PS air limbah ;
8 hhh. penetapan peraturan daerah berdasarkan NSPK yang ditetapkan oleh pemerintah dan provinsi ; iii. rekomendasi izin penyelenggaraan PS air limbah ; jjj. penyelesaian masalah pelayanan di lingkungan kabupaten ; kkk. pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah kabupaten ; lll. penyelenggaraan (bantek) pada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan PS air limbah ; mmm. penyelenggaraan pembangunan PS air limbah untuk daerah kabupaten dalam rangka memenuhi SPM ; nnn. penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah ; iii. penanganan bencana alam tingkat lokal (kabupaten) ; ppp. monitoring penyelenggaraan PS air limbah ; qqq. evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan air limbah ; dan lll. pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan SPM lingkungan hidup. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup, terdiri dari : a. Kepala ; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Perencanaan ; d. Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan ; e. Seksi Pengawasan dan Pengendalian ; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sub Bagian dan Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Kantor. (3) Bagan Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
9 Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha Pasal 7 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan umum serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pengelolaan administrasi keuangan ; b. pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. pengelolaan administrasi surat menyurat, kearsipan, dokumentasi dan rumah tangga ; d. pengelolaan barang dan jasa inventaris ; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Seksi Perencanaan Pasal 9 Seksi Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Lingkungan Hidup di bidang perencanaan program/kegiatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Seksi Perencanaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan penyusunan program ; b. melaksanakan analisis, evaluasi, pengendalian terhadap pelaksanakan perencanaan program ;
10 c. menghimpun semua permasalahan serta usulan dari satuan organisasi ; d. menelaah, menganalisa dan mengidentifikasi pelaksanakan program dan kegiatan ; e. melaksanakan peningkatan aparatur sumber daya manusia bidang lingkungan melalui pendidikan serta pelatihan ; f. melaksanakan pengembangan kapasitas kelembagaan dan masyarakat atau dunia usaha dalam peran sertanya guna mencegah atau meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup ; g. melaksanakan analisis, evaluasi dan laporan terhadap produksi benih, Standart Nasional Indonesia (SNI), penerapan sistem ekonomi lingkungan, teknologi bersih dan ramah lingkungan serta teknologi berwawasan lingkungan ; h. mengkoordinasikan perencanaan konservasi dan keanekaragaman hayati dan konservasi sumber daya alam (SDA) ; i. melaksanakan dan mengkoordinasikan operasional laboratorium lingkungan hidup ; j. menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan teknis ; dan k. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan Pasal 11 Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Lingkungan Hidup di bidang pencegahan dampak lingkungan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 12 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi : a. perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pencegahan dampak lingkungan secara terpadu ; b. pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam hal pembangunan yang berdampak terhadap lingkungan hidup ;
11 c. penyiapan rekomendasi teknis di bidang lingkungan hidup meliputi pembuangan air limbah ke sumber air, pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah, gangguan lingkungan (HO) ; d. pengembangan kualitas kajian, penyusunan, penilaian terhadap dokumen analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) ; e. penyiapan bahan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat atau dunia usaha yang berusaha dan atau kegiatannya wajib AMDAL, UKL UPL dan atau SPPL dan DPPL ; f. pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan tanah akibat kebakaran hutan dan/atau lahan ; g. pengkajian terhadap peningkatan dan atau penurunan kualitas lingkungan hidup dan menyusun laporan hasilnya ; h. pengembangan dan memperdayakan masyarakat peduli lingkungan hidup yang tergabung dalam forum pencegahan perusakan lingkungan hidup untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup ; i. pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan tanah untuk kegiatan produksi biomassa ; j. pengelolaan kualitas air dan udara serta pencegahan pencemaran air dan udara ; k. pemulihan konservasi sumber-sumber daya alam dan lingkuang hidup ; l. pemulihan kualitas lingkungan hidup akibat bencana alam akibat usaha dan/atau kegiatan ; m. pemulihan akibat pencemaran limbah berbahaya dan beracun (B3) ; dan n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pasal 13 Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor Lingkungan Hidup di bidang pengawasan, pengendalian, pemantauan dan pemulihan lingkungan hidup serta tugastugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya.
12 Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penelaahan, menganalisa dan mengidentifikasi pelaksanaan program pengelolaan lingkungan hidup ; b. pengawasan terhadap pelaksanaan pemulihan lingkungan hidup yang terkena dampak dari usaha atau kegiatan ; c. pemantauan RKL RPL dari usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL, UKL UPL yang tidak wajib AMDAL, SPPL dan DPPL bagi usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL maupun UKL UPL ; d. pendampingan dalam menyelesaikan sengketa lingkungan hidup serta penegakan hukum lingkungan ; e. pembinaan dan pengawasan penerapan SNI, dan standar kompetensi bidang lingkungan hidup ; f. pengembangan sistem informasi (SI) lingkungan hidup yang berbasis teknologi informasi ; g. pembinaan dan pengawasan serta penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, pengawasan dan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi berwawasan lingkungan ; h. pengawasan dan penataan instrumen pengendalian pencemaran dan pemantauan kualitas lingkungan ; i. pengendalian dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati ; j. pengawasan pengolahan limbah berbahaya dan beracun (B3) ; dan k. pelaksanaan tugas-tugas yang lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sebagian tugas Kantor Lingkungan Hidup sesuai dengan keahlian dan/atau keterampilannya.
13 (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahlian dan/atau keterampilannya. (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor. (4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. BAB IV TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan tugas setiap Pimpinan Unit Kerja dan kelompok jabatan fungsional pada Kantor Lingkungan Hidup wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Kantor Lingkungan Hidup maupun antar Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Setiap Pimpinan Unit Kerja bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Unit Kerja dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada Unit Kerja lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
14 (7) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan Unit Kerja di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masingmasing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Ngawi Nomor 19 Tahun 2004 tentang Tugas, Fungsi dan Kewenangan Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2004 Nomor 30) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 18 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita daerah Kabupaten Ngawi. Ditetapkan di Ngawi Pada Tanggal 15 September 2008 BUPATI NGAWI, ttd Diundangkan di Ngawi pada tanggal 15 September 2008 HARSONO SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI, ttd MAS AGOES NIRBITO MOENASIWASONO BERITA DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2008 NOMOR 34