BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. Pada etnik Simalungun memiliki struktur sosial berbentuk pentangon sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dominan dengan menggunakan bahasa Tamiang ( Melayu), Aceh Tengah Bener

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan segala hasil kreasi manusia yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

BAB II ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT DI SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN. Sungai Guntung Kecamatan Kateman adalah salah satu Kecamatan di

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa berperanan penting dalam kehidupan manusia dengan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa yang mempunyai latar belakang sosio budaya yang berbeda-beda. Keragaman ini terdiri dari kebudayaan-kebudayaan tradisional. Berbagai lapisan kebudayaan terdapat di Indonesia. Kebudayaan yang menjadi aset nasional ini yang perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan. Sebagai aset nasional, pengembangan dari produk-produk budaya masyarakat contohnya kesenian yang ribuan jumlahnya memiliki aturan-aturan tertentu, agar nilainya dapat dijadikan sarana pembinaan mental spiritual bagi masyarakat pendukungnya, Menurut C.Kluckhon (1986:5) ada 7 unsur kebudayaan secara universal yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Oleh karena itu, kesenian adalah salah satu unsur yang terdapat dalam kebudayaan. Kesenian adalah salah satu produk budaya yang dalam kehidupannya selalu tidak pernah lepas dari masyarakat. Kesenian adalah aktifitas dari masyarakat itu sendiri, dengan demikian masyarakat memegang peranan penting dalam penyangga kebudayaan. Selanjutnya, setiap masyarakat yang berkembang di Indonesia memiliki kesenian yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena setiap masyarakat memiliki pandangan hidup dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda pula. Kesenian masyarakat ini adalah salah satu kebanggaan yang dimiliki suatu 1

2 kelompok masyarakat tersebut. Salah satu bentuk kesenian adalah seni bordah. Seni bordah adalah salah satu kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara khususnya di Desa Gunting Saga yang menjadi salah satu identitas komunal mereka. Menurut blog yang dimiliki Amri Munthe (https://amrimunthe. wordpress. com.diaksespada tanggal12 Mei 2015) mengatakan ada 3 suku mayoritas yang menempati daerah ini yakni Batak Toba, Batak Mandailing dan Suku Jawa. Padahal sebagaimana dimaklumi bahwa pesisir pantai timur merupakan basis hunian bagi suku Melayu yang membentang mulai dari daerah Langkat, Medan, Bedagai, Asahan hingga daerah Provinsi Riau. Oleh sebab itu, suku Melayu tentulah menjadi suku asli penghuni Kabupaten Labuhan Batu Utara pada awalnya. Namun migrasi penduduk yang berdatangan ke Labura baik dari Selatan maupun dari Utara seolah-olah membuat suku Melayu tidak lagi dominan di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Dikatakan tidak dominan dalam sisi pekerjaan karena dapat dilihat dari semua pekerja pemerintahan di Kabupaten Labuhan Batu Utara pada umumnya adalah masyarakat yang berasal dari suku Batak dan Jawa. Hal ini membuat suku Melayu menjadi terasingkan di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Tetapi, dalam segi kesenian masyarakat Melayu di Kabupaten Labuhan Batu Utara sangat berkiprah. Kesenian yang dimiliki masyarakat Melayu identik dengan keagamaan yang berbau Islami dan selalu digunakan pada acara-acara Islam. Bagi masyarakat Kabupaten Labuhan Batu Utara, kesenian merupakan salah satu produk dari kebudayaan yang selalu digunakan dalam upacara adat budaya maupun sebagai hiburan. Contohnya salah satu ciri khas kesenian

3 masyarakat Melayu yang dimiliki Kabupaten Labuhan Batu Utara yaitu seni bordah. Bordah dalam Bahasa Arab merupakan suatu qasidah yang berisi syair tentang pujian atau sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Seni bordah sering disebut juga sebagai zikir 12. Kesenian ini disebut sebagai zikir 12 disebabkan dalam penampilannya dzikir ini terdiri 12 nazam (bagian dzikir) yang dibawakan. seni bordah merupakan seni musik, syair, tari dan ritual adat. Seni bordah merupakan perlambang rasa syukur atas dilaksanakannya prosesi pernikahan dikalangan masyarakat Labuhan Batu Utara pada zaman dahulu. Pelaku bordah yang umumnya beranggotakan enam orang, dimana dalam penampilannya membacakan doa-doa dari buku zikir Al-barjanji. Sambil menabuh gendang, mereka melantunkan doa-doa tersebut layaknya nyanyian. Ketinggian suaranya dan kemerduan suaranya menjadi ciri khas keindahan yang dimiliki kesenian ini. Saat ini umumnya kesenian khas Labura ini sering dipertontonkan pada kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran, pesta kawin, sunatan dan hajatan lainnya. Masyarakat Labura cukup mengenal kesenian tersebut. Alat musik yang digunakan pada seni bordah ini adalah gendang. Daya tarik kesenian ini adalah lirik syair yang dinyanyikan, banyak penonton yang menangis dan menjerit histeris. Dahulu alat musik yang digunakan pada seni bordah hanya gendang, namun sesuai dengan perkembangan zaman sekarang Seni bordah sudah menambahkan keyboard dan sebagainya. Tarian dalam kesenian ini semakin menambah keindahan bordah. Gerakan tarian juga tidak jauh

4 menggambarkan suasana suka-cita suatu pesta. Tarian dibuat agar gambaran suka cita orang pesta terlihat, didalamnya juga terlihat kekentalan agamanya. Dahulu pada acara pernikahan, seni bordah sering dipertunjukkan sebagai pengungkapan rasa syukur keluarga kepada Tuhan. Seni bordah dipertunjukkan sebelum akad pernikahan dimulai pada hari yang sama dan dilaksanakan ketika malam hari. Pelaku seni bordah menjemput mempelai pria menuju kerumah mempelai wanita dengan gemuruh gendang dan silat mundur yang dilakukan oleh penari seni bordah. Jika mempelai pria berasal dari luar daerah maka penempatan rumah untuk menjemput mempelai pria bisa ditempatkan dirumah sanak saudara yang berdekatan dengan mempelai wanita. Ketika sampai di rumah mempelai wanita, pembacaan syair dan lirik seni bordah pun mulai dilakukan yang dilanjutkan dengan tarian berbentuk gerakan-gerakan silat yang mengajak keluarga mempelai untuk menari bersama hingga akhirnya acara tersebut selesai dengan pemberian hormat kepada keluarga. Namun, saat ini seni bordah telah mengalami bentuk perubahan. Seni bordah dipertunjukkan pada acara Islami contohnya tilawatil quran, musabaqah yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Selain dalam acara Islami, saat ini seni bordah juga ditampilkan pada acara penyambutan tamu-tamu terhormat. Melihat fenomena yang terdapat pada kesenian seni bordah, peneliti tertarik untuk mengangkat topik ini kedalam bentuk penelitian, dengan judul Seni Bordah pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Labuhan Batu Utara Kajian Terhadap Bentuk Penyajian dan Perubahan.

5 B. Identifikasi Masalah Indentifikasi masalah merupakan hal-hal yang menjadi pertanyaan bagi para penulis untuk dicari jawabannya. Identifikasi ini diperlukan untuk melihat apa-apa saja yang ada dalam latar belakang. Munculnya identifikasi masalah berarti adanya upaya untuk mendekatkan permasalahan sehingga masalah yang dibahas tidak meluas dan melebar. Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana sejarah terciptanya seni bordah? 2. Bagaimana bentuk penyajian seni bordah? 3. Bagaimana fungsi seni bordah? 4. Bagaimana makna yang terdapat dalam syair-syair dan gerakan tari pada seni bordah? 5. Bagaimana keberadaan seni bordah pada masyarakat Melayu di Labuhan Batu Utara? 6. Bagaimana perubahan seni bordah pada masyarakat Melayu di Labuhan Batu Utara? 7. Bagaimana instrument musik yang digunakan untuk mengiringi seni bordah? C. Pembatasan Masalah Setelah diidentifikasi, ternyata banyak faktor yang dapat diteliti lebih lanjut dalam permasalahan ini maka arah penelitian harus dibatasi. Hal ini dilakukan agar dalam proses penulisan data nantinya pembahasan tidak melebar

6 dan tidak meluas sehingga penelitian ini lebih terarah. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa perlu membatasi masalah penelitian ini sebagaimana yang dikatakan oleh Kenneth Hoover, seperti yang dikutip oleh Bruce A. Chadwick, dkk (1991: 9) menyatakan: Masalah yang paling sulit dalam pemikiran ilmiah terdapat pada permulaan sekali. Namun, begitu anda telah berhasil memecahkannya, langkah-langkah berikutnya akan mudah dikerjakan. Ini merupakan masalah pembatasan topik, atau lebih tepatnya, pemusatan pendekatan pada topik yang akan menuntun anda untuk mendapatkan hal yang ingin anda pahami secara efektif. Untuk itu, berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana bentuk penyajian seni bordah? 2. Bagaimana perubahan seni bordah pada masyarakat Melayu di Labuhan Batu Utara? D. Rumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka diperlukan rumusan masalah dalam penelitian ini agar semakin terarah dalam pelaksanaanya. Mengenai rumusan masalah ini sesuai dengan rincian yang dikatakan oleh Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (1997:162) yaitu: Yang dimaksud dengan rumusan masalah adalah untuk membatasi masalah penelitian yang telah ditetapkan. Perumusan masalah ini pada umumnya ditulis atau dinyatakan dalam kalimat pertanyaan untuk menambah ketajaman perumusan

7 Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana bentuk penyajian dan perubahan seni bordah pada masyarakat Melayu di Labuhan Batu Utara?. E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam sebuah penelitian harus terarah dan dirumuskan untuk mendapatkan catatan yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai atau tidaknya tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan bentuk penyajian seni bordah 2. Mendeskripsikan perubahan seni bordah pada masyarakat Melayu di Labuhan Batu Utara F. Manfaat Penelitian Setiap penelitian pasti akan memperoleh hasil yang bermanfaat, segala sesuatu yang dapat digunakan baik oleh penulis sendiri maupun lembaga, ataupun orang lain. Sesuai dengan penjelasan di atas dan setelah penelitian dirangkumkan, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan serta wawasan mengenai seni bordah yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Utara.

8 2. Sebagai sumber informasi mengenai kesenian yang ada di Kabupaten Labuhan Batu Utara. 3. Sebagai bahan motifasi bagi pembaca, khususnya yang berkecimpung dalam bidang seni dan budaya khususnya seni tari. 4. Sebagai sumber informasi bagi semua pihak tentang potensi kesenian yang layak disajikan dalam bentuk pertunjukan. 5. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi penelitipeneliti selanjutnya yang hendak meneliti kesenian lebih jauh.