BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan. (http://teoripiaget.blogspot.com/2007/02/tahap-praoperasi-2-7-

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Bahkan pakar atau orang-oang bijak yang berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak- Kanak. Dalam kehidupan sehari-hari peranan membaca tidak. prestasi, memperluas pengetahuan dan sebagainya.

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada materi yang terdapat dalam kurikulum tersebut. Strandar

Menurut Conny (2002: 49) perkembangan bahasa memperlihatkan berbagai prinsip yang juga menjadi karakteristik dari aspek perkembangan yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran kognitif pada anak mempunyai tujuan agar anak. memiliki kecakapan yang meliputi kecakapan mengenal angka, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2016 TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR TERPADU TEMA: ARSITEKTUR BERMAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses. karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia dibekali oleh Tuhan berupa akal guna berpikir untuk memecahkan masalah. Masalah tersebut perlu diselesaikan supaya tidak berlarut-larut. Untuk menyelesaikan masalah, manusia perlu menentukan cara yang tepat. Manusia harus berpikir dan mempertimbangkan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia akan dapat terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, kemampuan menyelesaikan masalah perlu diajarkan pada anak sejak dini. Kemampuan menyelesaikan masalah termasuk dalam kecerdasan kognitif. Anak usia 5-6 tahun berada dalam tahap praoperasional. Menurut Piaget (http://teoripiaget.blogspot.com/2007/02/tahap-praoperasi-2-7- tahun.html) tahap kognitif pada tahap praoperasional ialah pemikiran konkrit, egosentrik, operasi formal dan pemikiran kritis. Anak berpikir dengan melihat dunia secara keseluruhan menurut perspektif mereka sendiri. Menurut Darsinah (2011: 61) pemecahan masalah adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Pemecahan masalah juga dapat diartikan sebagai proses berpikir yang meliputi tiga aktivitas yaitu menemukan, merumuskan dan menerapkan solusi masalah. Pemecahan 1

2 masalah hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan dan diterapkan pada proses pembelajaran, agar kemampuan anak untuk berpikir kritis dapat berkembang dengan baik. Pemecahan masalah bermanfaat untuk mengembangkan ketrampilan berpikir anak serta dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi baik tertulis maupun secara lisan. Dunia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan dunia bermain, anak menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bermain. Dalam bermain anak mendapat pelajaran adanya perkembangan kognitif. Untuk mengoptimalkan perkembangan potensi yang dimiliki anak perlu adanya dukungan serta fasilitas yang memadai dari guru maupun orang tua. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi fasilitas kepada anak agar dapat bermain dengan alat dan cara yang tepat sesuai dengan bakat yang dimiliki anak. Perkembangan kognitif dapat meningkatkan pola pikir anak, sehingga perlu dikembangkan agar anak mampu berpikir dan memecahkan masalah dengan baik saat menghadapi suatu masalah dalam kegiatan pembelajaran. Dewasa ini, kegiatan pembelajaran berbasis pemecahan masalah masih jarang digunakan dalam pembelajaran di TK. Kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, metode demonstrasi dan metode bercerita. Guru jarang menggunakan metode proyek dalam pembelajaran untuk mengembangkan ketrampilan pada anak. Di Taman Kanak-kanak (TK) pemecahan masalah pada anak harus ditingkatkan untuk dapat mengembangkan ketrampilan berpikir kritis. Guru hendaknya mengenalkan dan menerapkan metode yang dapat menarik perhatian anak

3 serta dapat memberikan rangsangan pada anak agar dapat berpikir secara kritis. Selama ini metode yang digunakan guru masih kurang memberikan pembelajaran secara menyeluruh mengenai pemecahan masalah pada anak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode proyek sebagai metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Dengan metode ini anak akan belajar melakukan percobaan sederhana, mengamati kejadian yang ada saat percobaan berlangsung, dan anak akan menemukan suatu masalah yang harus dipecahkan bersama-sama. RA Taqiyya Kartasura dalam menerapkan model-model pembelajaran yang ada pada pedoman belum optimal. Dalam pembelajaran sehari-hari masih menggunakan lembar kerja anak (LKA). Sehingga perkembangan kognitif anak masih kurang, terutama dalam kemampuan memecahkan masalah. Dengan metode proyek ini anak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembelajaran. Selain itu anak juga dapat memperoleh pengalaman belajar bekerja sama dengan anak lain, tanggung jawab, penyesuaian diri, dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Sehingga anak akan terbiasa berpikir kritis dalam mengambil keputusan ketika diberi pertanyaan dan menghadapi masalah dengan teman bermain dalam kehidupan seharihari.

4 Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA ANAK KELOMPOK B DI RA TAQIYYA KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014. B. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini dapat terfokus pada permasalahannya, maka permasalahan dibatasi pada metode proyek yang dibatasi pada pembahasan metode proyek terpimpin. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah metode proyek berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah pada anak kelompok B di RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode proyek terhadap kemampuan memecahkan masalah pada anak kelompok B di RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014.

5 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi di bidang Pendidikan Anak Usia Dini khususnya yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan memecahkan masalah pada anak. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Siswa TK untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah sejak dini. b. Pendidik/guru sebagai referensi dan alternative metode dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah pada anak.