Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. Activity-based management (ABM) meliputi activity based costing (ABC)

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

BAB II PROCESS VALUE ANALYSIS

BAB 2 AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KONSEP BIAYA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. CV.ARMICO merupakan salah satu perusahaan penerbitan dan percetakan

ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang semakin kuat membuat setiap perusahaan salah satunya

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Garrison.et.al (2008 : 477), Aktivitas adalah suatu kejadian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

Kata kunci: Analisis Profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

Bab 1 Pengantar: Peran, Sejarah, dan Tujuan Akuntansi Manajemen

ABSTRACT Siti Eka Fariyani COST EFFICIENCY PRODUCTION METHOD ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) Essay, Majoring In Accountant, Faculty Of Econo

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

PENERAPAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) SEBAGAI SARANA UNTUK MENDORONG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pert 2. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAGIAN 1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN. STIE MAHARDIKA 2016 Prepared by Yuli Kurniawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ACTIVITY BASED COSTING. Prepared by Yuli Kurniawati

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

JUST-IN-TIME ( JIT )

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Karena kondisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. operasionalnya berdasarkan tingkat biaya pelanggan dan aktivitas masing- masing

Akuntansi Biaya. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia persaingan yang sehat harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: activity based costing, harga pokok produk

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi

METODE PEMBEBANAN BOP

Analisis Perilaku Biaya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

Prepared by Yuli Kurniawati

Handout Akuntansi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

BAB II LANDASAN TEORITIS

Transkripsi:

Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) (contd.) Manajemen Berdasarkan Aktivitas (ABM) adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai tersebut. Sumber utama informasi ABM adalah sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing-ABC)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) (contd.) Dua dimensi ABM: 1. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas dan objek biaya yang menjadi perhatian seperti produk, pelanggan, pemasok dan saluran distribusi. Tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya 2. Dimensi proses memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan. Tujuan mengurangi biaya

ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) (contd.) ABM merupakan sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. Tujuan keseluruhan ABM adalah meningkatkan profitabilitas perusahaan.

ACTIVITY BASED MANAGEMENT-ABM (MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS) Penyebab kegagalan implementasi ABM: 1. Kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas 2. Adanya penolakan untuk perubahan 3. Kurangnya keahlian menggunakan informasi aktivitas yang baru 4. Kegagalan dalam mengintegrasikan sistem ABM

ABM dan AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (contd.) Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen yang ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu: 1. Pemberian tanggung jawab 2. Pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking 3. Pengevaluasian kinerja 4. Pemberian penghargaan

ABM dan AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (contd.) Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban: Mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Tiga jenis sistem akuntansi pertanggungjawaban: 1. Berdasarkan keuangan (fungsional) 2. Berdasarkan aktivitas 3. Berdasarkan strategi

ABM dan AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN (contd.) Sistem Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan (fungsional): memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja dalam bentuk keuangan. Biasanya diterapkan pada perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang stabil dengan produk, proses yang terstandarisasi dan tekanan persaingan rendah.

ABM dan AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas: adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan. Sistem akuntansi ini mengukur kinerja dengan menekankan pada pandangan keuangan dan non keuangan.

PERBANDINGAN PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN KEUANGAN DENGAN AKTIVITAS (contd.) 1. PEMBERIAN TANGGUNG JAWAB PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN KEUANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS 1. Unit perusahaan 1. Proses atau aktivitas 2. Efisiensi operasional lokal 2. Efisiensi keseluruhan sistem 3. Akuntabilitas individu 3. Akuntabilitas tim 4. Hasil keuangan (tingkat lokal) 4. Hasil keuangan (peningkatan pendapatan, penurunan biaya, peningkatan penggunaan aset berkelanjutan

PERBANDINGAN PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN KEUANGAN DENGAN AKTIVITAS (contd.) 2. PENETAPAN UKURAN KINERJA UKURAN BERDASARKAN KEUANGAN 1. Anggaran unit perusahaan 2. Perhitungan biaya standar UKURAN BERDASARKAN AKTIVITAS 1. Standar berorientasi pada proses 2. Standar bernilai tambah 3. Standar statis 3. Standar dinamis 4. Standar yang saat ini dapat dicapai 4. Standar optimal

PERBANDINGAN PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN KEUANGAN DENGAN AKTIVITAS (contd.) 3. EVALUASI KINERJA EVALUASI KINERJA BERDASARKAN KEUANGAN EVALUASI KINERJA BERDASARKAN AKTIVITAS 1. Efisiensi keuangan 1. Pengurangan waktu 2. Biaya yang dapat dikendalikan 2. Perbaikan kualitas 3. Biaya aktual versus standar 3. Pengurangan biaya 4. Ukuran keuangan 4. Pengukuran trend

PERBANDINGAN PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN KEUANGAN DENGAN AKTIVITAS 4. PEMBERIAN PENGHARGAAN PENGHARGAAN BERDASARKAN KEUANGAN 1. Berdasarkan kinerja keuangan PENGHARGAAN BERDASARKAN AKTIVITAS 1. Berdasarkan kinerja multidimensi 2. Penghargaan individual 2. Penghargaan kelompok 3. Kenaikan gaji 3. Kenaikan gaji 4. Promosi 4. Promosi 5. Bonus & pembagian laba 5. Bonus, pembagian laba & keuntungan

ANALISIS NILAI PROSES (PROCESS VALUE ANALYSIS-PVA) Analisis Nilai Proses (PVA): merupakan hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas Berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas dan menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan sistem Berkaitan dengan analisis penggerak, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja aktivitas.

PVA- Analisis Penggerak Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Tujuan mengetahui akar pemicu adalah agar dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki aktivitas tersebut. Contoh: Suatu analisis dapat mengungkapkan akar pemicu biaya perpindahan bahan baku adalah tata letak pabrik. Sehingga pengaturan ulang tata letak pabrik dapat mengurangi biaya perpindahan bahan baku.

PVA- ANALISIS AKTIVITAS Analisis aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat hasil yaitu: 1. Aktivitas apa saja yang dilakukan 2. Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut 3. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas 4. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan.

PVA- ANALISIS AKTIVITAS Aktivitas dapat diklasifikasikan atas: 1. Aktivitas bernilai tambah 2. Aktivitas tak bernilai tambah

AKTIVITAS BERNILAI TAMBAH Adalah berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis. Terdiri atas: 1. Aktivitas bernilai tambah berdasarkan peraturan, yaitu aktivitas yang disyaratkan untuk memenuhi peraturan hukum 2. Aktivitas discretionary, yaitu aktivitas yang bernilai tambah jika secara simultan memenuhi syarat: a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan kondisi b. Perubahan kondisi yang tidak dapat dicapai melalui aktivitas sebelumnya c. Aktivitas yang memungkinkan berbagai aktivitas lainnya dilakukan. Contoh : aktivitas pemotongan pipa pada pabrik silinder hidrolik.

AKTIVITAS TAK BERNILAI TAMBAH Adalah semua aktivitas selain aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis, sehingga dipandang tidak perlu. Dapat diidentifikasi dari ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga syarat aktivitas bernilai tambah. Contoh: pengerjaan ulang karena produk cacat Biaya tak bernilai tambah: adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah.

PENGURANGAN BIAYA Tujuan analisis aktivitas adalah eliminasi pemborosan untuk mengurangi biaya. Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada yang mengarah pada penurunan biaya yang tak bernilai tambah disebut sebagai perhitungan biaya Kaizen. Analisis aktivitas dalam perhitungan biaya Kaizen dapat mengurangi biaya melalui empat cara yaitu: 1. Eliminasi aktivitas 2. Pemilihan aktivitas 3. Pengurangan aktivitas 4. Penyatuan aktivitas

PVA- PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS Adalah untuk menilai seberapa baik berbagai aktivitas dan proses dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas. Terdapat dalam bentuk keuangan dan non keuangan Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: 1. Efisiensi (keuangan) 2. Kualitas (non keuangan) 3. Waktu (non keuangan)

PVA- PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi: 1. Laporan biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah 2. Trend dalam laporan biaya aktivitas 3. Penetapan standar Kaizen (perbaikan yang direncanakan untuk periode masa mendatang) 4. Benchmarking (identifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas) 5. Perhitungan biaya siklus hidup

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN AKTIVITAS Pengetahuan tentang biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi penting untuk memperbaiki profitabilitas perusahaan. ABC (Activity Based Costing) dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok.

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN BERDASARKAN AKTIVITAS (contd.) Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan dilakukan dengan cara yang sama dengan biaya produksi dibebankan pada produk, yaitu: 1. Aktivitas yang digerakkan pelanggan diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas. 2. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas 3. Biaya aktivitas dibebankan kepada setiap pelanggan. Contoh aktivitas yang digerakkan pelanggan: memasukkan pesanan, mengambil pesanan, mengirim, melakukan tindakan penjualan, mengevaluasi kredit klien.

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN BERDASARKAN AKTIVITAS (contd.) Contoh: Suatu perusahaan memproduksi suku cadang kecil untuk 11 pembeli utama. ABC digunakan untuk membebankan biaya produksi pada produk. Dari kesebelas pelanggan, terdapat satu rekening yang mencatat 50% dari total penjualan dan 10 rekening untuk penjualan lainnya. Pesanan yang dibuat untuk kesepuluh pelanggan yang lebih kecil memiliki ukuran yang kira-kira sama. Data mengenai aktivitas pelanggan RPT adalah sebagai berikut:

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN BERDASARKAN AKTIVITAS (contd.) Pelanggan Besar Sepuluh pelanggan yg lebih kecil Total Unit yang dibeli 500.000 500.000 1.000.000 Pesanan yang dibuat 2 200 202 Jumlah tindakan penjualan 10 210 220 Biaya produksi $ 3.000.000 $ 3.000.000 $ 6.000.000 Biaya pemenuhan pesanan yg dialokasikan* $ 202.000 $ 202.000 $ 404.000 Biaya tenaga penjualan yg dialokasikan* $ 110.000 $ 110.000 $ 220.000 * Dialokasikan berdasarkan volume penjualan

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN BERDASARKAN AKTIVITAS (contd.) Dari soal tersebut dapat dihitung: Tarif aktivitas pemenuhan pesanan = $ 404.000/202 pesanan = $ 2.000 per pesanan Tarif aktivitas penjualan = $220.000/220 tindakan penjualan = $ 1.000 per tindakan penjualan Biaya yang dibebankan ke setiap kelompok pelanggan: Biaya pemenuhan pesanan Biaya tenaga penjualan Pelanggan Besar Sepuluh pelanggan yang lebih kecil $ 4.000 $ 400.000 $ 10.000 $ 210.000

PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN BERDASARKAN AKTIVITAS Dari hasil perhitungan tersebut terlihat: 1. biaya untuk melayani pelanggan besar ternyata lebih kecil daripada biaya untuk melayani pelanggan kecil, sehingga pelanggan besar mungkin dapat dikenakan harga yang lebih rendah. 2. Perhitungan di atas menimbulkan pertanyaan signifikan sehubungan dengan pelanggan kecil: mengapa lebih sulit menjual kepada pelanggan kecil? Mengapa tindakan penjualan lebih banyak dibutuhkan? Apakah mereka kurang diberikan informasi tentang produk? dll.

PERHITUNGAN BIAYA PEMASOK BERDASARKAN AKTIVITAS Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas juga dapat membantu manajer mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari para pemasok, dimana biaya dihubungkan dengan kualitas, keandalan dan waktu pengiriman untuk kemudian ditambahkan pada biaya pembelian. Pembebanan biaya untuk aktivitas yang berhubungan dengan pemasok mengikuti pola yang sama dengan perhitungan biaya pelanggan dan perhitungan harga pokok produk pada ABC. Contoh aktivitas yang digerakkan pemasok: aktivitas membeli, menerima, memeriksa barang/komponen yang datang, mempercepat pengiriman produk karena keterlambatan pengiriman dari pemasok, mengerjakan ulang produk karena komponen yang cacat, dll.

Tugas Pertemuan 5 Tugas Individu: - Tugas Kelompok: 1. Mengerjakan latihan 5-1, 5-3, 55 (H&M Ch 5, hal 262-267) 2. Tugas penelitian 5-27 (H&M Ch 5, hal 286) 3. Mengerjakan Kasus Keputusan manajerial 5-26 (H&M Ch 5, hal 284-285) 4. Presentasi u/ pertemuan ke 6 (bagi kelompok yg bertugas)