BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikenal empat aspek keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam dunia pendidikan mengalami perubahan konsep. Diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimengerti adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul. pentingnya proses pembelajaran dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa yang meliputi empat aspek yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut merupakan pencapaian yang saling berhubungan. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa, sebab kemampuan menulis setiap siswa tidak dapat diperoleh secara almiah atau diwarisi dari leluhurnya, namun setiap siswa perlu dilatih secara sungguh-sungguh sejak dini sebagai bekal pendidikan lanjutan. Melalui kegiatan menulis kita dapat mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan dan khayalan. Selain itu, kegiatan menulis juga berfungsi sebagai sarana membebaskan diri dari berbagai persoalan yang menghambat pikiran dan perasaan yang diterapkan melalui pembelajaran berbasis teks. Mendukung kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Belajar bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar, namun perlu juga dipelajari soal makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Selama ini pembelajaran bahasa Indonesia tidak dijadikan sarana pembentuk pikiran padahal teks merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap, karena itu pembelajaran bahasa Indonesia harus berbasis teks. Melalui teks maka peran bahasa Indonesia sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain dapat dicapai. Jenis-jenis pembelajaran berbasis teks yang harus dikuasai siswa yaitu teks deskripsi, teks prosedur kompleks, teks laporan observasi, teks eksplanasi, teks eksposisi dan teks anekdot. Tujuan laporan observasi adalah pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi atau situasi dari objek yang diteliti. Kemudian siswa mencatat setiap kedaan yang diamati. Kenyataan yang terjadi di lapangan, kemampuan menulis laporan observasi siswa masih jauh dari harapan. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan

2 bahwa tujuan pembelajaran menulis belum memadai. Sebagaimana yang dinyatakan Zulkarnaini (2011, hlm. 145), Adapun masalah yang berkaitan dengan pembelajaran menulis adalah (1) keterbatasan pengetahuan menggunakan ejaan, (2) keterbatasan berpikir kritis mengorganisasi isi secara sistematis, (3) model pembelajaran menulis tidak berorientasi pada siswa. Kemampuan mengembangkan dan mengutarakan ide oleh siswa baik secara lisan maupun tulisan juga sangat sulit terlaksana. Tugas yang diberikan guru sering kali tidak dikerjakan, penyebabnya bukan karena siswa itu malas tetapi karena siswa tersebut tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Guru yang terfokus pada materi pembelajaran, tidak pernah memperhatikan kodisi siswa apakah masih terfokus pada pembelajaran atau tidak. Guru sering kali tidak memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi melaui tanya-jawab atau diskusi yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrase, padahal dengan adanya diskusi atau tanya jawab tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrase. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SMK Pasundan Padaherang, guru masih menggunakan metode konvensional sehingga tingkat kreativitas siswa khususnya dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi belum mencapai hasil yang optimal, semua itu terbukti dari nilai siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi masih berada di bawah KKM yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Media pembelajaran yang tersedia di lingkungan belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga pelaksanaan proses belajar-mengajar juga terkadang membuat siswa merasa jenuh dan bosan, karena siswa hanya belajar di dalam ruangan tanpa melihat lingkungan sekitar, padahal dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi siswa dapat menggunakan lingkungan yang tersedia di sekitar sekolah yang dijadikan media untuk melakukan pengamatan. Terkadang siswa merasa bingung dengan cara penulisan teks yang sesuai kaidah, siswa hanya menulis apa yang ada di pikiran mereka tanpa berpikir teks apakah yang harus mereka buat, ini dapat dibuktikan dari hasil menulis siswa SMK Pasundan Padaherang dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Hasil yang mereka tulis hanya berupa garis besarnya saja dan tidak dijabarkan secara rinci, bahkan ada juga yang menulis teks laporan hasil observasi tetapi hasil akhirnya berbentuk teks narasi dan teks deskripsi. Selain yang disebutkan di atas, salah satu kekurangan siswa dalam menulis teks laporan hasil obeservasi yaitu kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar, itu dapat dibuktikan dengan hasil

3 menulis siswa yang masih menggunakan huruf kapital di tengah-tengah, penggunaan tanda titik dan koma yang tidak beraturan, dan penggunaan kata yang masih rancu sehingga perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks laporan hasil observasi. Guru hendaknya bisa lebih memanfaatkan media lingkungan yang dapat mendukung proses belajar mengajar, yaitu memilih lingkungan sekitar sekolah sebagai media belajar. Lingkungan ini dapat memperkaya bahan dalam kegiatan belajar. Dengan mengambil bahan belajar dari lingkungan, maka kecakapan dan kepandaian siswa dapat dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakatnya kelak. Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu siswa memerlukan banyak pengalaman. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka yang dipelajari haruslah terkait dengan keadaan yang nyata dan ada di sekelilingnya. Guru dituntut untuk memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya sebagai media pembelajaran. Siswa lebih banyak dibekali dengan pengajaran teori tentang menulis laporan observasi daripada mengajarkan keterampilan menulis laporan observasi itu sendiri, harapannya agar siswa lebih memiliki bekal pengetahuan menulis laporan observasi agar mampu mengaplikasikannya. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hasil yang sebaliknya. Guru menyuruh siswa membaca sebuah teks kemudian menulis laporan hasil observasi dari teks yang dibacanya. Adapun topik dari teks yang dibaca seringkali sulit dipahami oleh siswa karena objek yang dibahas asing bagi mereka. Hal itu membuat siswa menjadi bosan dan malas belajar. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian Swarso (2011, hlm. 7) yang menyatakan bahwa Tingkat kreativitas siswa dalam menulis laporan observasi tergolong cukup dan belum menunjukkan hasil yang maksimal. Secara umum, hal ini disebabkan pembelajaran yang cenderung monoton, siswa juga masih mengalami hambatan dalam memilih kata yang tepat untuk digunakan dalam menulis laporan observasi. Media lingkungan merupakan salah satu media yang ditawarkan dapat memungkinkan dan cukup relevan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam menulis sebuah laporan observasi. Media ini juga merupakan salah satu media yang dikembangkan pada kurikulum 2013. Media lingkungan menjadi media pembelajaran yang mengaitkan situasi yang terjadi di dunia nyata. Situasi tersebut digunakan sebagai suatu konsep bagi siswa untuk menghasilkan cara berpikir kritis dan terampil dalam memeroleh pengetahuan. Sejalan dengan ini, Pratiwi Pujiastuti menyatakan bahwa belajar dengan

4 memanfaatkan lingkungan sekitar dapat mengembangkan aspek pedagogis. Aspek pedagogis yang dapat dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan adalah mengembangkan sikap dan keterampilan, dapat digunakan siswa dari semua tingkat perkembangan intelektualnya dan dapat memotivasi belajar siswa. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang bisa dikatakan paling penting di antara proses lain. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi seperti berikut. 1. Tingkat kreativitas siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi belum menunjukkan hasil yang maksimal. 2. Siswa masih merasa bingung dengan cara penulisan teks laporan hasil observasi berdasarkan isi dan kaidah kebahasaan teks yang tepat, terkadang siswa hanya menuliskan apa yang ada dalam pikiran mereka tanpa memperhatikan kaidah penulisan yang benar. 3. Keterbatasan siswa dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan pemilihan kosakata yang benar sesuai dengan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi. 4. Siswa merasa kesulitan dalam mengembangkan kalimat yang ada pada pikiran mereka kedalam bentuk tulisan, sehingga terkadang apa yang ditulis siswa sangat singkat dan kurang berkembang. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti, baik itu variabel bebas maupun variable terikat. Perumusan mencerminkan metode keterhubungan variabel-variabel yang akan diteliti dan dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang bersifat gugahan perhatian dalam bentuk pertanyaan. Dalam rumusan masalah, peneliti akan memaparkan masalah-masalah yang terdapat pada penelitian yang akan diteliti. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian tidak akan berarti dan bahkan tidak akan membuahkan hasil. Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti dapat mengajukan rumusan masalah sebagai berikut.

5 1. Mampukah penulis melaksanakan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan pada siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang? 2. Mampukah siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang menulis teks laporan hasil observasi dengan tepat dan benar? 3. Efektifkah media lingkungan digunakan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan rumusan dari tujuan yang akan dicapai untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam latar belakang dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan pada siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang. 2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang dalam menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan. 3. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media lingkungan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi pada siswa kelas X SMK Pasundan Padaherang. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari pecapaian sebuah tujuan. Jika dalam penelitian, tujuan dan rumusan masalahnya dapat tercapai atau terpecahkan secara tepat dan akurat, maka manfaatnya akan terasa secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan. 2. Manfaat Praktis

6 a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi jika mengajar di sekolah lain pada suatu saat nanti. b. Bagi Guru Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi guru Bahasa Indonesia dalam memilih media yang tepat untuk pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. c. Bagi Peneliti Lanjutan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dasar penelitian sebagai bahan referensi dan sumbangan pemikiran untuk pengembangan media lingkungan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. F. Definisi operasional Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan atau salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul. Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat siswa berinteraksi dengan informasi dan lingkungannya. 2. Menulis adalah proses menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran kedalam sebuah tulisan. 3. Laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai suatu objek yang didasarkan pada hasil pengamatan. 4. Media lingkungan adalah keadaan, tempat, atau benda yang ada di sekitar lingkungan pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Berdasarkan definisi operasional di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan, mengarahkan siswa lebih kreatif dan inovatif dalam meman-faatkan lingkungan sekitar untuk menulis teks laporan hasil observasi. G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya, sistematika skripsi dapat dijabarkan dan dijelaskan dengan penulisan yang tersusun.

7 Sistematika skripsi berisi tentang urutan penulisan setiap bab dengan bagian bab lainnya. Sitematika skripsi dimulai dari bab I samapai bab V. Sistematika skripsi sangat membantu penulis dalam mesnyusun atau menegrjakan skripsi. Bab 1 berisi pendahuluan mengenai bagian awal skripsi. Bagian pendahuluan beisi tentang pemaparan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan sistematika skripsi. Latar belakang masalah memaparkan ketidaksesuaian harapan dengan kenyataan, sehingga diperlukan pemecahan masalah. Identifikasi masalah memaparkan ke-nyataan yang terjadi dalam pembelajaran sehingga dilakukan penelitian. Rumusan masalah peneliti berisi hal-hal yang akan digunkan dalam penelitian, seperti peneliti, siswa yang menjadi objek, metode, dan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Tujuan penelitian memaparkan tujuan yang hendak dicapai oleh penulis setelah penelitian dilaksanakan. Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang akan dirasakan terutama oleh penulis, dan lembaga-lembaga lain dari hasil penelitian yang dilaksanakan. Sistematika skripsi berisi perincian dari setiap bab dan subbab. Bab II kajian teoretis dan kerangka pemikiran. Bagian ini berisi mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Pasundan Padaherang yang mencakup tentang kedudukan materi terhadap kurikulum 2013, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Alokasi Waktu dan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK. Keterampilan dalam pembelajaran menlis teks laporan hasil observasi, media pembelajaran, hasil penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran, serta asumsi dan hipotesis. Bab III metode penelitian, bagian ini berisi tentang pemaparan metode yang diguanakan oleh penulis dalam penelitian. Bab III terdiri dari metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Pada bagian bab ini menguraikan seluruh data penelitian yang dikaji dan dianalisis oleh penliti. Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dicapai meliputi, pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. pada subbab hasil terdiri dari deskripsi pengumpulan data, dan hasil penelitian, analisis hasil dari pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, deskripsi pengolahan data, signifikan antara kemampuan saat menulis pretes dan postes. Pada subbab pembahasan terdiri dari analisis hasil

8 pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi di kelas serta analisis data statistik dari hasil pretes dan postes siswa. Bab V simpulan dan saran. Bab ini berisi simpulan hasil dari penelitian. Menjadikan penafsiran dan pemakanaan penulis terhadap hasil analisis temuan peneliti. Ada dua cara alternatif dalam penulisan kesimpulan, yaitu dengan cara memaparkan butir demi butir atau dengan menggunakan uraian padat. Penulis akan memaparkan simpulan dari rumusan hasil pembahasan media lingkungan dalam pemebelajaran menulis teks laporan hasil observasi, kemudian saran dari berbagai pihak, baik pendidik maupun penulis selanjutnya dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan.