BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baik lokal maupun ke luar negeri. Selain itu lembaga keuangan juga

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam skala industri kecil, menengah sampai besar dengan peraturan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara signifikan pada akhir-akhir ini, baik itu lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis peran pembiayaan syariah terhadap Peningkatan Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoritis semangat yang. dan saling tolong-menolong antara sesama manusia.

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB V PEMBAHASAN. antar lembaga keuangan, dan juga bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kab. Blitar. Mulai Operasional : September Inkopontren, DR. Subiakto Tjakrawardaya Menteri Koperasi dan DR.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB 1 PENDAHULUAN. bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuanya. Dengan adanya tolong. menolong dalam suatu kelompok masayarakat berarti akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB V PEMBAHASAN. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama, kedua dan ketiga, yaitu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB IV SUMBER DANA DAN SYARAT PADA AKAD QARDHUL HASAN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG GUBENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB V PEMBAHASAN. Pembiayaan Mudharabah di BMT UGT Sidogiri Cabang Surabaya.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB III PROFIL SINGKAT DAN MEKANISME PRODUK SANTUNAN MUAWANAH BMT-UGT SIDOGIRI

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

PENERAPAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH DALAM DI BMT USAHA GABUNGAN TERPADU (UGT) SIDOGIRI KANTOR CABANG BLITAR SKRIPSI

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB V PEMBAHASAN. secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan anggota memilih. produk tabungan idul fitri (Y) di KJKS BMT-UGT Sidogiri kcp

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin. meningkat pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia boleh dikatakan mengalami

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN PROGRAM MOBILE PRINTER DALAM MENGOPTIMALISASI KEUANGAN DI BMT-UGT SIDOGIRI CABANG PEMBANTU SIDODADI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

Transkripsi:

96 BAB V PEMBAHASAN Setelah melakukan pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BMT Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri Cabang Pembantu Lodoyo terkait dengan sistem jemput bola, pemberian santunan muawanah dan asuransi pembiayaan, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Cabang Pembantu Lodoyo Blitar terkait dengan sistem jemput bola, pemberian santunan muawanah dan asuransi pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Lodoyo. Sistem jemput bola merupakan sistem pemasaran yang sering dipakai oleh lembaga keuangan mikro khususnya BMT (Baitul Mal wat-tamwil). Seperti yang diungkapkan Muhammad Ridwan 1 dalam bukunya yang berjudul Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, ciri-ciri khusus Baitul Mal wa-tamwil yang termasuk didalam manajemen BMT professional islami salah satunya adalah BMT harus aktif menjemput bola bukan menunggu bola bahkan harus aktif merebut bola, berprakarsa, kreatif dan inovatif, menemukan masalah dan memecahkannya secara bijak dan menberikan kemenangan kepada semua pihak. Sistem jemput bola merupakan ciri khas pelayanan yang diberikan oleh pihak BMT UGT Sidogiri dengan mendatangi nasabah atau calon nasabah dari rumah ke rumah untuk lebih memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi. Selain itu sistem jemput bola juga lebih memudahkan karyawan/petugas untuk berinteraksi langsung dengan nasabah atau calon nasabah untuk menerangkan 1 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil hlm. 132

97 terkait produk-produk BMT. Tidak hanya itu, karyawan/petugas juga dapat mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan oleh nasabah dan apa yang dikeluhkan nasabah. Dengan begitu akan lebih mudah memecahkan masalah yang ada dilapangan dan selalu update mengenai apa saja yang sedang dibutuhkan oleh nasabah atau calon nasabah tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Josep Gordon, daya tarik penjualan (sales appeals) merupakan elemen pokok dari penawaran pemasaran yang akan dikomunikasikan oleh para marketing. Artinya, daya tarik mencerminkan manfaat yang akan ditawarkan oleh penjual guna memperoleh macam tanggapan dari pelanggan yang dirumuskan dalam sasaran program. Karena marketing berkomunikasi langsung dengan konsumen, maka adalah mungkin untuk membuat daya tarik secara lebih khusus dibanding dengan yang dapat dilakukan periklanan. Kerenanya dengan menggunakan penjualan tatap muka, mafaat yang berbeda-beda dapat dengan lebih mudah dikomunikasikan dengan pelanggan yang berlainan dibandingkan dengan jika hanya mengguanakan periklanan saja. 2 Seperti halnya penjualan pribadi presentasi atau penyajian lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar melakukan suatu pembelian. Dalam penjualan pribadi terjadi kontak antar pribadi secara ekslusif, seseorang melakukan presentasi penjualan kepada orang atau sekelompok pembeli potensial lainya. Audiens penjualan pribadi dapat berupa pelanggan, pelanggan organisasional, atau perantara pemasaran. 3 2 Gultinan, Joseph P dan Gordon W.Paul. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran,(Jakarta : Erlangga.1994) hlm. 318 3 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional Jilid II, (Jakarta: Salemba Empat, 2000), hal. 758

98 Sistem jemput bola tidak hanya memasarkan produk-produk yang dimiliki oleh BMT saja, namun juga memasarkan lembaga keuangan itu sendiri. Sehingga nasabah tidak hanya mempercayakan dananya pada pihak marketing, namun juga mempercayakannya kepada pihak operasional BMT tersebut. Sistem jemput bola sangat berpengaruh terhadap keberhasilan BMT UGT Sidogiri Kantor Cabang Blitar dalam mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru untuk keberlangsungan operasional kantor dan tentunya memajukan BMT UGT Sidogiri. Sistem pemasaran dalam lembaga keuangan harus didukung oleh kualitas pelayanan yang baik, fasilitas yang memadai dan etika bisnis Islam yang sesuai dengan Al Quran dan Hadist agar nasabah tetap loyal kepada BMT UGT Sidogiri Kantor Cabang Blitar. Kualitas kinerja karyawan yang baik, sistem teknologi yang sudah moderen dan ketepatan waktu dalam melayani nasabah menjadi ukuran penilaian nasabah untuk memutuskan menempatkan dananya dan melakukan pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Kantor Cabang Blitar. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah nasabah yang pesat dari tahun ke tahun dan penambahan 2 kantor cabang dalam kurun waktu 2 tahun. Sampai saat ini BMT UGT Sidogiri memiliki 4 kantor cabang di kota Blitar. Selanjutnya pembahasan mengenai penerapan santunan muawanah, selain sistem jemput bola yang menjadi ciri khas BMT UGT Sidogiri, santunan muawanah juga merupakan cirri khas BMT UGT Sidogiri karena santunan ini hanya terdapat di BMT UGT Sidogiri. Santunan kepedulian yang diberikan

99 kepada keluarga nasabah BMT UGT Sidogiri. Jika anggota nasabah BMT UGT Sidogiri ada yang meninggal dunia baik karena sakit atau kecelakaan. Setiap orang yang akan mengajukan produk santunan muawanah di BMT UGT Sidogiri harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sebelumnya. Persyaratan tersebut meliputi, setiap anggota yang ingin mengajukan produk muawanah harus mempunyai tabungan di BMT UGT Sidogiri jika seseorang tersebut belum terdaftar sebagai anggota BMT UGT Sidogiri maka dianjurkan kepadanya untuk membuka tabungan dan menjadi anggota BMT Sidogiri. Saat membuka rekening tabungan tersebut calon peserta dalam kondisi sehat dan meninggal bukan disebabkan bunuh diri atau bencana alam. Adapun syarat- syarat jika terjadi anggota mengalami musibah dan melakukan pengklaiman kepada pihak BMT adalah sebagai berikut : 1. Memiliki rekening tabungn umum di BMT UGT Sidogiri. 2. Penunjukan surat kematian dari desa tempat tinggal atau dari kelurahan. 3. Surat keterangan meninggal karena kecelakaan dari kepolisian jika disebabkan kecelakaan. Besar santunan yang diberikan jika nasabah meninggal dunia karena kecelakaan adalah Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) dan jika meninggalnya dikarenakan sakit atau bukan disebabkan kecelakaan maka akan diberikan dana santunan sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah). Dalam islam anjuran tolong menolong sesama manusia sangat diperlukan, karena manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup sendiri.

100 Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Maidah [5] ayat 2:..وتعاونوا على البر والتقوى وال تعاونوا على اإلثم والعدوان واتقوا اهلل إن اهلل شديد العقاب المائدة :٢ Artinya:.Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah swt. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (QS. Al Maidah [5] : 2) 4 Pemberian santunan muawanah yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri diharapkan dapat membantu meringankan beban bagi keluarga nasabah yang meninggal dunia yang diakibatkan kecelakaan atau sakit. Selanjutnya, pembahasan mengenai penerapan asuransi pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Kantor Capem Lodoyo. Seperti hasil wawancara dengan beberapa karyawan BMT UGT Sidogiri Kantor Capem Lodoyo, asuransi pembiayaan di BMT UGT Sidogiri ini menggunakan akad tabarru 5 yang artinya bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong-menolong, bukan semata-mata untuk tujuan komersil. Dalam akad ini peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah. Jadi BMT UGT Sidogiri pusat membayar premi asuransi kepada pihak asuransi ASYKI setiap bulannya menggunakan akad tabarru ini yang berarti pihak BMT tidak 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya,,,,hal. 157 5 Muhammad Syakir Sula,Asuransi Syariah hlm. 37

101 mengharapkan pengembalian jika memang kenyataannya dalam satu tahun tidak ada nasabah pembiayaan yang meninggal dunia. Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru bermaksud memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk tujuan saling membantu di antara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada diantaranya yang mendapat musibah. Dana klaim yang diberikaan diambil dari rekening dana tabarru yang sudah diniatkan oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta suransi syariah, untuk kepentingan dana kebajikan atau dana tolong menolong. Karena itu, dalam akad tabarru, pihak yang member dengan ikhlas memberikan sesuatu tanpa ada keinginan untuk menerima apa pun dari orang yang menerima, kecuali kebaikan dari Allah swt. 6 Syarat-syarat mengikuti asuransi pembiayaan yaitu harus melengkapi persyaratan pembiayaan seperti pada umumnya. Karena jika sudah terdaftar menjadi nasabah pembiayaan maka secara otomatis nasabah tersebut mendapatkan asuransi pembiayaan dengan klaim maksimal pembiayaan 150 juta. Kelebihan dari asuransi pembiayan ini diantaranya: 1. Nasabah tidak dibebankan biaya polis asuransi perbulannya karena yang membayar polis asuransi langsung dari BMT UGT Sidogiri Pusat. 2. Adanya motif tolong menolong jadi pihak BMT tidak mengharap imbalan berupa apapun kepada nasabah. 6 Muhammad Syakir Sula,Asuransi Syariah hlm. 36

102 3. Tetap terjaganya tali silaturahim antara pihak BMT dengan nasabahnya. 4. Meringankan beban keluarga nasabah yang ditinggalkan, dan dapat meminimalisir risiko Asuransi pembiayaan ini dibuat untuk mengantisipasi datangnya musibah yang kemungkinan datang secara tiba-tiba seperti kecelakaan, bencana alam dan hal-hal yang mengakibatkan nasabah pembiayaan meninggal dunia. Sebagai mana disebutkan di dalam QS. Attaghaabun [64]: 11 Allah berfirman: م آ أ ص اب م ن م ص ي ب ة أ ال ب أ ذ ن اهلل Artinya: Tidak ada suatu musibah apapun yang menimpa seorang kecuali dengan izin Allah,,, (QS. At Taghaabun (64): 11) 7 Di dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa segala musibah atau peristiwa kerugian yang akan terjadi dimasa yang akan datang tidak dapat diketahui kepastiannya oleh manusia. Hanya Allah yang mengetahui kepastian dari peristiwa kerugian tersebut, karena musibah dan kerugian tersebut datang hanya atas izin Allah SWT. 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya,,,,h.941