BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia karena mendapatkan pendidikan, Tanpa pendidikan Manusia. mulia dengan pendidikan termasuk di Negara Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat Manusia selalu berpikiran maju dan selalu lebih baik dari hari kemarin, ini karena manusia harus memiliki yang namanya ilmu, dalam kehidupan, manusia harus berbekal ilmu dimana peran tersebut melekat dalam diri manusia karena mendapatkan pendidikan, Tanpa pendidikan Manusia tidak akan bisa berkembang, dengan pendidikan Manusia dapat mengembangkan potensi dalam dirinya. Di Negara manapun menginginkan rakyatnya menjadi mulia dengan pendidikan termasuk di Negara Indonesia. Pendidikan Nasional sangat berperan bagi pembangunan Manusia khususnya Rakyat Indonesia karena dapat menginvestasikan perwujudan manusia Indonesia yang berakhlak Mulia, berkarakter produktif, dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan Rakyat. Pendidikan sebagai Hak Asasi Manusia tercantum pada Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945 yang tertulis: Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat (2) yang tertulis Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib Membiayai. Pasal 31 ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan Nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. 1

2 Indonesia memiliki sistem Pendidikan Nasional yang dituangkan pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pendidikan Nasional Mengungkapkan satu sistem yang 1 : a. Berakar Pada kebudayaan Nasional dan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta melanjutkan dan meningkatkan Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila; b. Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai tujuan Nasional; c. Mencakup, baik jalur pendidikan Sekolah maupun jalur Pendidikan Luar Sekolah; d. Mengatur, bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas 3 (tiga) jenjang utama, yang masing-masing terbagi pula dalam jenjang ata tingkatan; e. Mengatur, bahwa kurikulum, peserta didik dan tenaga kependidikan, terutama guru, dosen atau tenaga pengajar, merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar-mengajar; f. Mengatur secara terpusat (sentralisasi), namun penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat (desentralisasi); g. Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah; 1 http://mufidabasyar.blogspot.com/2011/07/undang-undang-pendidikan-dan-pengajaran.html

3 h. Mengatur, bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat berkedudukan serta diperlakukan dengan penggunaan ukuran yang sama; i. Mengatur, bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh masayarakat memilki kebebasan untuk menyelenggarakannya sesuai dengan ciri atau kekhususan masing-masing sepanjang ciri tersebut tidak bertentangan dengan pancasila dan sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi bangsa dan negara dan; j. Memudahkan peserta didik memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat dan tujuan yang hendak dicapai serta memudahkannya menyesuaikan diri dengna perubahan lingkungan. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Mulia, sehat, Berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 2. Era Reformasi saat ini, sistem Pembagian tugas pemerintahan menjadi berubah yakni adanya pembagian wewenang sebagian dari pemerintah pusat ke Pemerintah Daerah, berupa lahirnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Dengan adanya Undang-undang Pemerintah Daerah ini, maka pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi 2 Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

4 berbeda, adapun pemerintah pusat disini lebih menonjol sebagai regulator dan fasilitator agar pembangunan di daerah menjadi terarah serta iklim pembangunan menjadi kondusif dan merata. Dengan terbentuknya Undang-undang Nomor nomor 23 Tahun 2014 maka yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat meliputi: a. Politik Luar Negeri; b. Pertahanan, Keamanan; c. Yustisi; d. Moneter dan Fiskal; dan e. Agama. Sedangkan Pemerintah daerah dalam posisi saat ini adalah pelayan masyarakat, pelayan publik sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat. Ini merupakan momentum tepat dimana pelayanan Masyarakat harus lebih baik, lebih cepat birokrasi melayani masyarakat, karena konsep Pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan maksimal kepada publik. Salah satu pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah bidang pendidikan, dengan kewenangan bidang pendidikan dari pemerintah pusat ke daerah maka Pemerintah daerah dapat dengan leluasa serta seluas-luasnya untuk mengatur pelayanan pubik bidang pendidikan ke pada masyarakat, dengan kewenangan tersebut maka pemerintah daerah dengan mudah untuk menyuguhkan kebutuhan dasar hak masyarakat termasuk hak di bidang pendidikan.

5 Dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk membina dan mengembangkan pendidikan yang bermutu bagi warga masyarakat, sehingga dihasilkan keluaran pendidikan yang tentunya berkualitas. Pembangunan bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan pelayanan serta pembangunan pemerintah daerah itu sendiri, secara tidak langsung, pembangunan pendidikan sangat memberikan kontribusi yang sangat signifikan termasuk untuk kesejahteraan masyarakat dan menjadi bekal menghadapi era globalisai. adapun peningkatan mutu pendidikan juga terlihat jelas memenuhi standar yang diharapkan pemerintah disemua jenjang pendidikan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Kota. Standar yang diharapkan pemerintah itu pun bukan hanya dari peserta didik, ini juga termasuk dari tenaga pendidik serta tenaga kependidikan, karena Dinas Pendidikan Daerah tidak diam begitu saja, selalu mengevaluasi untuk hasil yang lebih optimal. Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat juga tidak ingin tertinggal untuk meningkatkan mutu pendidikan warga Kalimantan Barat, Peraturan daerah Propinsi Kalimantan Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Propinsi Kalimantan Barat Pasal 4 ayat (1) bahwa pendidikan adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pelayanan dasar. Penyelenggaraan pendidikan di Propinsi Kalimantan Barat, baik tingkat dasar maupun tingkat lanjut, baik formal maupun

6 nonformal dan telah menerapkan pendidikan berbasis kebudayaan, dan menjadi Urusan wajib bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota. Kualitas pendidikan terutama di Kabupaten Sanggau yang merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Malayasia, tidak kalah dengan daerah lainya dalam bidang Pendidikan, Kabupaten Sanggau sendiri sudah melaksanakan pembangunan Bidang pendidikan dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 13 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Sanggau. Penyelenggaraan Bidang pendidikan sudah terwujud dengan adanya sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai Kecamatan di Kabupaten Sanggau, peran Kepala Daerah sangat Penting untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dibidang pendidikan, karena ini merupakan pelayanan dasar bagi Pemerintah untuk memprioritaskan mutu pendidikan. Siswa yang disebut peserta didik akan melalui tahap untuk bisa dinilai untuk mendapatkan predikat kelulusan maka kelulusan siswa memiliki arti bahwa kelulusan tersebut sudah memiliki kemampuan yang sesuai serta sudah memenuhi kriteria standar minimal pendidikan Nasional, dan kelulusan tersebut memiliki faktor yang tinggi untuk memberikan kontribusi kepada Bangsa dalam meningkatkan kemajuan pembangunan Nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh mengatakan, mana yang didahulukan, apakah pendidikannya, kesehatannya, atau pendapatan perkapitanya? Hasil penelitian dari Bank Dunia dan UNESCO menunjukan bahwa

7 pendidikan masuk dalam berbagai aspek, seperti hubungan antara pendidikan dan kesehatan, pendidikan dan pendapatan perkapita, pendidikan dan indeks pembangunan secara keseluruhan. Jadi kalau pendidikannya baik, maka kesehatan akan meningkat, dan pendapatan perkapitanya pun akan meningkat. Dari situlah kita membuat program seperti Bidikmisi dan sebagainya, antara lain kami ingin melalui pendidikanlah akan merubah kesehatan dan juga pendapatan perkapita, jelas Mendikbud 3. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tidak luput dari Sumber Daya Manusia, peran Guru sangat penting karena guru memegang peran penting dalam proses belajar mengajar. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyatakan guru adalah pendidik professional maka Pendidik yang profesional harus memiliki standar yang sesuai pendidik serta memiliki ketrampilan dan selalu meningkatkan ketrampilan mengajar. Sebagai pendidik, Guru harus bisa mentransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge ) serta Nilai-nilai budi pekerti, sebagai tenaga pendidik ditingkat Pendidikan Menengah maka peran guru sangat menentukan output mutu pendidikan bagi peserta didik untuk sumbangsih kemajuan taraf Pembangunan Baik Nasional maupun Daerah. Maka perlu perhatian yang lebih untuk pendidikan Jenjang Menengah. Dilihat dari uraian maka tujuan satuan pendidikan di jenjnag Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan: meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta 3 http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2014/03/mendikbud-kualitas-sdm-menentukankemajuan-suatu-bangsa-2332-2332-2332. Tanggal 22/03/2014

8 keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, setidaknya melanjutkan pendidikan lebih tinggi akan memberikan sumbangsih terhadap negara. Berbicara mengenai mutu pendidikan tingkat sekolah menengah di kabupaten Sanggau untuk kemajuan pembangunan Nasional khususnya Kabupaten sanggau supaya terdepan di bidang Pendidikan perlu adanya pengawasan yang lebih konsen di bidang pendidikan. sedangkan pengawasan Mutu Pendidikan Di Kabupaten Sanggau, perlu perencanaan yang tepat, yakni Bupati dalam manajemen harus menyusun perencanaan mulai dari Sistem pendidikan Nasional yang telah diatur hingga Peraturan Daerah untuk pelaksanaan lebih teknis di Kabupaten karena mutu yang baik harus memiliki standar, sehingga pelaksanaan perencanaan tersebut sesuai dengan apa yang telah diatur. Adapun Tugas pengawasan tersebut dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Dalam hal penelitian ini, peneliti membatasi penelitian ini dalam bidang pendidikan Formal. jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Kabupaten Sanggau, dalam hal ini Bupati selaku kepala daerah yang memilii kebijakan strategis dalam pelaksanaan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sanggau

9 B. Rumusan Masalah. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas titik berat yang diteliti adalah Kajian Yuridi s Fu ngsi Kepala Daerah Kabupaten Sanggau Dalam Melakukan Pengawasan di Didang Pendidikan di Kabupaten Sanggau maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Bupati Selaku Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten di Bidang Pendidikan?. 2. Kendala Yuridis apa yang menyebabkan kualitas bidang Pendidikan belum meningkat? 3. Langkah Hukum apa yang harus dilaksanakan agar fungsi Pengawasan dapat meningkatkan Kualitas bidang Pendidikan? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh pemahaman mengenai fungsi Bupati sebagai Kepala Daerah Kabupaten dalam Pengawasan kualitas bidang Pendidikan dengan implementasinya di Daerah terutama melalui penelusuran dasar hukum yang dijadikan pedornan bagi Pemerintah Kabupaten dalam pernenuhan peningkatann kualitas bidang pendidikan, tujuan yang Iebih rinci ingin dipahami adalah: 1. Tujuan Penelitian. a. Untuk mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Bupati Selaku Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten di Bidang Pendidikan?. b. untuk mengetahui Kendala Yuridis apa yang menyebabkan kualitas bidang Pendidikan belum meningkat?

10 c. untuk mengetahui Langkah Hukum apa yang harus dilaksanakan agar fungsi Pengawasan dapat meningkatkan Kualitas bidang Pendidikan? 2. Kegunaan Penelitian. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran sebagai salah satu karya intelektual dalam pengembangan ilmu hukum khususnya dalarn hukum tata negara. Melalui penelitian ini pula diharapkan akan rnemperkaya referensi hukum tata negara, lebih khusus lagi Referensi mengenai penyelenggaraan pendidikan menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan. Referensi tersebut sangat penting karena Pendidikan adalah hal yang amat sangat dibutuhkan dalam Pengembangan Masyarakat Suatu Bangsa dan Merupakan Hak Setiap Warga Negara untuk mendapatkan pendidikan. Pengelolaan pendidikan utamanya merupakan tanggung jawab Pemerintah dan Masyarakat berfungsi sebagai objek sekaligus faktor pendukungnya. Sinkronisasi yang baik antara pernerintah dan masyarakat akan menghasilkan iklim pendidikan yang baik pula. D. Manfaat Penelitian Dari basil penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan sumbangsih yang berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Secara Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalarn menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang hukum Khususnya

11 Pengawasan di Daerah. Serta peneliti harap dapat Memberikan deskripsi Secara Kualitatif mengenai kernampuan pengawasan di daerah dalam menjalankan fungsi sesuai yang dituangkan dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2014. 2. SecaraPraktis. Sebagai sumbangan pemikiran kepada pemerintah dan masyarakat dalam bidang peningkatan pelayanan Bidang Pendidikan, khususnya tentang Peningkatan Pelayanan Pendidikan di Daerah. Dalam pengertian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pelayanan pendidikan daerah yang lebih baik, khususnya dalam rangka meningkatkan Pemenuhan Mutu Pendidikan, a) Bagi diri sendiri. untuk memahami tentang ilmu hukum ketatanegaraan khususnya Pendidikan yaitu pelaksanaan pendidikan yang bermutu. b) Bagi Perguruan Tinggi. Pengernbangan ilmu Hukum tata Negara khususnya ynng terkait dengan aspek Pendidikan dalam mengkaji pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan di daerah, dalam kaitannya dengan penghormatan, pemajuan, dan pemenuhan hak asasi manusia E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran di beberapa perpustakaan, sejauh ini tidak ditemukan topik dan lokasi penelitian yang sama dengan penelitian penulisan hukum ini.

12 Namun demikian. selama penelusuran ditemukan penelitian yang mempunyui keterkaitan dengan pcnelitian ini, yakni karya tulis saudara Hafizurrahman yang berjudul "Pengawasan Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota oleh Propinsi DIY dalam rangka mewujudkan Otonomi Daerah Adapun perbedaan penelitian penulisan hukum ini dengan Penelitian yang disusun oleh saudara, Hafizurrahman. adalah memaparkan mekanisme pengawasan peraturan daereh Kabupaten/ Kola oleh Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mana merujuk pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 tahun 2009 tentang Mekanisme Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/ Kota. Untuk penelitian ini, peneliti fokus dalarn sasaran ruang lingkup pengawasan kualitas bidang Pendidikan dalam posisi ini, Bupati melakukan Pengawasan sejauh mana Pemerintah Daerah efektif untuk meningkatkan Kualitas bidang Pendidikan melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sanggau.