III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya

III. METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian membutuhkan langkah-langkah yang teratur dengan urutan

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2009:76).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. peneliti ingin melakukan pengamatan langsung mengenai perilaku tidak

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

III. METODE PENELITIAN. Menurut Moh.Nazir, para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuannya (Pabundu Tika,2005: 12) dalam penggunaan metode penelitian adalah sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Azwar (1999:6) metode

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODE PENELITIAN. pada kondisi saat ini, dengan didasarkan pada faktor-faktor yang ada. Faktual,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh kegiatan gotong royong terhadap kerukunan masyarakat

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

III. METODE PENELITIAN. metode deskriptif adalah bertugas untuk melakukan representasi objektif

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

METODE PENELITIAN. dengan metode kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya. Menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan ilmiah adalah menyangkut masalah cara kerja, yakni cara kerja untuk

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

Transkripsi:

45 III. METODE PENELITIAN Sebuah penelitian membutuhkan langkah-langkah yang teratur dengan urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, untuk mendukung jalannya sebuah penelitian dibutuhkan pula alat-alat yang akan dipergunakan untuk mengukur maupun untuk mengumpulkan data serta bagaimana melaksanakan penelitian di lapangan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat, efektif dan efisien. Langkahlangkah tersebut tercakup dalam metode penelitian. Bab ini membahas mengenai tipe penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Perilaku Pedagang Pasar Unit II Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif. Deskriptif digunakan dalam pembahasan sebab akibat, alasan menerima dan menolak kebijakan relokasi tersebut serta faktor-faktor yang

46 mempengaruhi perilaku pedagang. Sedangkan kuantitatif digunakan dalam mengukur perilaku pedagang pasar unit II Tulang Bawang. Menurut Hadari Nawawi (2000:63) mengatakan: Penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain) berdasarkan fakta-fakta yang Nampak sebagaiamana adanya, yang tidak terbatas, pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi melihat analisis dan interpretasi tentang arti data itu. Sementara penelitian deskriptif menurut M. Nazir (1998:63) bahwa: Penelitian deskripif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, obyek serta kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:12) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan hasilnya, oleh sebab itu pemahaman akan kesimpulan penelitian lebih baik apabila disertai tabel, grafik dan bagan. Alasan peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif adalah untuk menggambarkan suatu perilaku pedagang Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan fakta-fakta yang peneliti temukan di lapangan dan data yang diperolah kemudian kumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami.

47 B. Defenisi Konseptual Definisi konseptual merupakan definisi akademik atau yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata atau kelompok kata. Pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga mempermudah peneliti untuk mengoperasioanalkan konsep tersebut di lapangan. Adapun definisi konseptual pada penelitian ini adalah: 1. Konsep Perilaku Konsep perilaku dalam hal ini adalah: a. Komponen kognitif : Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pedagang mengerti tentang kebijakan relokasi pasar tersebut, mengerti isi dari kebijakan relokasi pasar, serta paham tentang tujuan dikeluarkannya kebijakan relokasi pasar tersebut. b. Komponen afektif : bagaimana sikap para pedagang dalam menyikapi kebijakan relokasi pasar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. Bagaimana tingkat respon pedagang terhadap kebijakan relokasi dan bagaimana tingkat respon pedagang terhadap proses pelaksanaan kebijakan relokasi pasar tersebut. c. Komponen Konatif : bagaimana kesedian dan kesungguhan pera pedagang dalam menerima kebijakan relokasi Pasar Unit II serta kesediaan dan kesungguhan dalam menerima proses pelaksanaan kebijakan relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang.

48 2. Konsep Perilaku Pedagang Konsep perilaku pedagang dalam hal ini adalah respon atau tindakan pedagang dalam implementasi kebijakan relokasi Pasar Unit II. Pasar merupakan roda perekonomian bagi masyarakat menengah kebawah sehingga sangat menentukan kehidupan mereka. Ketika para pedagang merasa suatu obyek dapat merubah atau merugikan mereka maka mereka akan merespon dan bertindak untuk menunjukkan rasa penolakan mereka terhadap obyek tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika mereka merasa obyek tersebut dapat menguntungkan bagi mereka maka mereka akan menunjukkan dukungan penuh. Perilaku pedagang dalam implementasi kebijakan relokasi Pasar Unit II dipengaruhi 3 aspek, yaitu: 1. Aspek kognitif yaitu pengetahuan yang benar terhadap kebijakan relokasi dan tujuannya. 2. Aspek afektif yaitu perasaan emosional yang positif terhadap implementasi kebijakan relokasi pasar. 3. Aspek konatif yaitu tindakan atau respon yang baik terhadap implementasi kebijakan relokasi pasar.

49 Menurut Sutrisno Hadi (1981:12) tingkatan-tingkatan dalam perilaku masyarakat itu berdasarkan pada interval nilai yang digunakan pada teknik analisis data pada data-data yang telah diolah yaitu: 1. Memiliki perilaku atau respon yang tidak baik 2. Memiliki perilaku dan respon yang kurang baik 3. Memiliki perilaku dan respon yang baik Memiliki perilaku atau respon yang tidak baik dalam hal ini adalah perilaku pedagang yang menolak keras atas kebijakan relokasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah yang mengakibatkan terhambatnya implementasi dari kebijakan relokasi tersebut. Memiliki perilaku atau respon yang kurang baik adalah perilaku pedagang yang bertindak tidak sepantasnya yang berakibat pada terhalangnya pelaksanaan kebijakan relokasi pasar tersebut. Para pedangan menunjukkan rasa ketidak sukaan pada suatu obyek yang dianggap dapat merugikan mereka. Memiliki perilaku atau respon yang baik dalam hal ini adalah para pedagang menerima kebijakan relokasi pasar yang dikeluarkan oleh pemerintah dan menempati lokasi penampungan yang sudah disediakan oleh pemerintah. Selain itu respon yang baik juga dapat ditunjukkan oleh pedangang dengan cara musyawarah secara baik kepada pemerintah. Bukan melakukan aksi yang berlebihan.

50 C. Definisi Operasional M. Nazir (1998:152) menyatakan bahwa, definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu opersioanl yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasioanl digunakan sebagai petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Oleh karena itu, dengan membaca definisi operasional dalam suatu penelitian, maka akan mengetahui indikator-indikator variabel tersebut. Penelitian ini, peneliti akan melihat Perilaku Pedagang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang dalam perspektif komponen-komponen perilaku. Komponen perilaku dapat dilihat dari tolak ukur sebagai berikut:

51 Tabel 1. Operasional Variabel Perilaku Pedagang Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi Variabel Indikator Sub Indikator Perilaku Pedagang - Kognitif - Pengetahuan tentang kebijakan relokasi pasar dalam Pelaksanaan - Pengetahuan tentang tujuan kebijakan relokasi pasar Kebijakan Relokasi - Pengetahuan tentang isi dari kebijakan relokasi pasar Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang - Afektif - Perasaan emosional pedagang terhadap pengimplementasian kebijakan relokasi pasar. - Pendapat pedagang terhadap kebijakan relokasi pasar. - Sikap pedagang dalam menyikapi kebijakan relokasi pasar. - Respon pedagang terhadap proses implementasi kebijakan relokasi pasar. - Perilaku/ Konatif - Keinginan pedagang dalam menerima kebijakan relokasi pasar. - Kesediaan dan kesungguhan pedagang dalam menerima proses implementasi kebijakan relokasi pasar tersebut. Sumber: Data diolah Mei 2012

52 D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan lokasi yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui Perilaku Pedagang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. Penulis menetapkan tempat penelitian di Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang. Alasan penulis memilih Pasar Unit II adalah karena Pasar Unit II adalah pusat sentral ekonomi di Kabupaten Tulang Bawang. Pasar Unit II ini dihuni sebanyak 1.200 pedagang. Pada tanggal 20 Februari 2012 telah terjadi bentrok antara pihak aparat dengan pemerintah disebabkan penolakan pedagang terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga penulis ingin meneliti mengenai Perilaku Pedagang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2012:108), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010:119), populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Jadi yang dimaksud dengan populasi

53 adalah keseluruhan obyek yang menjadi sumber data dalam suatu penelitian bila jumlah populasi di bawah seratus maka populasi tersebut dijadikan sampel oleh peneliti, sebaliknya jika di atas seratus maka digunakan perumusan dalam penarikan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang yang ada di Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. Patokan populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pedagang yang menempati toko, kios dan los yang berjualan di pasar unit II berdasarkan data pra riset yang dilakukan oleh peneliti. 2. Sampel Sugiyono (2010:91) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1.200 orang pedagang yang berjualan di Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. Maka akan dilakukan penarikan sampel dari populasi tersebut dengan rumus: Rumus perhitungan besaran sampel: n = ( ) Sumber: Burhan Bungin (2004:105)

54 Keterangan: n = jumlah sampel yang dicari N = jumlah populasi d = nilai presisi (ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a= 0,1 n n = n = ( ) ( ) = n = 92,30 Perhitungan di atas dijelaskan bahwa populasi dari penelitian yang akan dilakukan di Pasar Unit II adalah 1.200 pedagang, kemudian dilakukan penarikan sampel dengan rumus di atas, maka hasil sampel yang akan diambil untuk penelitian ini adalah 92 responden atau pedagang. Teknik sampling yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah random sampling. Pengertian random sampling adalah teknik pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Masri Singarimbun, 1995:156).

55 Penelitian ini menggunakan random sampling dengan cara memberi nomor pada kios, los dan ruko dari 1 sampai 10, 11 sampai 20, 21 sampai 30 begitu selanjutnya. Pemberian nomor ini dihitung dari depan pasar Unit II ke belakang. Setelah pemberian nomor selesai maka peneliti mengambil angka tengah untuk dijadikan sampel yaitu nomor 5. Peneliti akan menjadikan kios, los dan ruko yang mendapat nomor 5. Jika nomor 5 tidak dapat ditemui, maka peneliti akan menaikkan sampel ke nomor 6. Namun, jika yang nomor 6 juga tidak dapat ditemui, maka peneliti turun ke nomor 4 begitu seterusnya. Tujuan penggunaan teknik random sampling dalam penelitian ini agar respon yang setuju direlokasikan maupun yang tidak setuju direlokasikan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. F. Jenis Data Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu: 1. Data Primer Menurut Burhan Bungin (2008:122), data primer adalah data yang langsung diperoleh dari data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian. Sumber data yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan

56 kepada pedagang yang berjualan di Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. 2. Data Sekunder Menurut Burhan Bungin (2008:122), sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa SK Bupati Tulang Bawang No. 620/212/HK/2010 dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah. data-data yang berasal dari artikel-artikel dan karya ilmiah yang dipublikasikan di internet maupun di perpustakaan Unila serta berbagai literatur yang berkaitan Perilaku Pedagang dalam Pelaksanaan Kebijakan. G. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuisioner Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Berupa daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang akan diteliti untuk diisi dengan memilih jawaban dari berbagai alternatif jawaban yang disediakan. Tipe pertanyaan dalam kuisioner, yaitu pertanyaan tertutup.

57 Pertanyaan tertutup menurut Sugiyono (2010:163) adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Kuisioner diambil untuk mengukur Perilaku Pedagang dalam Pelaksanaan Kebijakan Relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang dilihat dari indikator perilaku. 2. Wawancara Merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui percakapan secara langsung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi tambahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti hanya mewawancarai beberapa informan yang mana jawaban dari informan hanya untuk melengkapi data dari hasil kuisioner. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan dokumentasi dalam penelitian ini berupa catatan, buku monografi tempat penelitian, data pedagang, literatur, Peraturan Daerah, agenda dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini, berbentuk foto-foto yang di dapat peneliti pada saat melakukan pra riset dan riset di Pasar Unit II Tulang Bawang.

58 4. Pengamatan Penelitian ini mengkaji tentang permasalahan relokasi pasar tradisional yang ditangani oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data atau gambaran yang jelas dari obyek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pengamatan dalam penelitian ini ditujukan pada kondisi objektif dan aktivitas dalam lingkup kerja dari pedagang serta aktivitas dan langkahlangkah serta upaya yang ditempuh oleh pihak Pemerintah Tulang Bawang dalam pelaksanaan kebijakan relokasai Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. H. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data tersebut. Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Editing Menurut Burhan Bungin (2008:165) editing adalah kegiatan yang dilakukan setelah peneliti selesai menghimpun data dari lapangan. Tahap editing adalah tahap memerikasa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahannya (validitas) untuk

59 kemudian dipersiapkan ke tahap selanjutnya yaitu memeriksa hasil kuisioner yang telah diisi oleh responden. Dalam tahap editing peneliti melihat ulang data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil kuisioner untuk memperoleh kelengkapan data dan kejelasan tulisan. Setelah dilakukan editing pada data yang didapat, maka selanjutnya peneliti melakukan penilaian terhadap data yang masuk dengan menggunakan skor yang telah ditentukan. 2. Koding Tahap koding adalah tahap dimana jawaban dari responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode atau buku kode. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010:171) koding yaitu suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer. Alternatif jawaban terdiri dari tiga pilihan yang berjenjang dari yang tertinggi sampai yang terendah. a. Jawaban A diberi skor 3 b. Jawaban B diberi skor 2 c. Jawaban C diberi skor 1

60 3. Tabulating Tahap tabulasi adalah tahap mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis. Tahap ini dilakukan dengan cara mengelompokkan jawaban-jawaban responden yang serupa. Melalui tabulasi data akan tampak ringkas dan bersifat merangkum. Pada penelitian ini data-data yang diperoleh dari lapangan kemudian disusun ke dalam tabel, sehingga pembaca dapat melihat dan memahaminya dengan mudah. 4. Interpretasi Data Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:263) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. I. Teknik Analisis Data Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:263) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan analisis data kuantitatif, dengan menggunakan analisis rata-rata dan juga dengan penggunaan tabel tunggal, yaitu metode yang dilakukan dengan memasukkan data dari kuisioner ke dalam kerangka tabel untuk

61 menghitung frekuensi dan membuat presentase sebagai uraian mengenai hasil akhir penelitian. Hal ini dilakukan karena sebab akibat menolak atau menerima suatu obyek dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merupakan data deskriptif yang berkaitan dengan sikap dan pandangan yang tidak dapat diukur dengan angka. Untuk mengatasi hal tersebut, sebab akibat dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku dianalisa dengan menghitung jawaban yang diberikan responden pada masing-masing indikator. Dengan demikian variabel prilaku politik dapat diungkapkan secara kuantitatif. Tabel tunggal dipergunakan untuk menggambarkan jawaban responden terhadap Perilaku Pedagang dalam Pelaksanaan Kebijakan Relokasi Pasar Unit II Kabupaten Tulang Bawang. Skala pengukuran yang di peroleh dalam penelitian ini adalah skala Ordinal. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendy(2002:102), skala Ordinal adalah skala yang digunakan peneliti untuk mengurutkan responden dalam tingkatkan mulai dari paling rendah sampai paling tinggi. Dalam penelitian ini skor ditentukan dengan menggunakn 3 jenjang, yaitu: 1. Untuk jawaban A diberi skor 3 2. Untuk jawaban B diberi skor 2 3. Untuk jawaban C diberi skor 1

62 Data yang diperoleh melalui kuesioner selanjutnya akan dimasukkan ke dalam tabel tunggal dengan menggunakan desain tabel distribusi frekuensi, yaitu metode yang dilakukan dengan memasukkan data dari kuisoner dalam kerangka tabel untuk menghitung frekuensi dan presentase. Proses analisis data digunakan tipe rating scale. Tujuannnya adalah untuk mengukur opini responden dalam tingkatan yang kontinum. Setelah data yang diperoleh sebelumnya berupa angka telah ditafsirkan secara deskriptif dengan gradasi yang ditentukan. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan fakta dan data tentang kajian penelitian. Pengungkapan fakta dan data itu dilakukan dalam rangka memberikan gambaran berbagai gejala yang berkaitan dengan masalah penelitian dan dilanjutkan dengan usaha memberikan penafsiran pada data-data yang berhasil dikumpulkan. Setelah mendukung data-data yang dibutuhkan dan menentukan skor jawaban, maka langkah selanjutnya adalah menganilisis data menggunakan perhitungan rumus interval. Analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif kemudian dijelaskan secara deskriptif. Perhitungan menggunakan rumus interval menggunakan rumus sebagai berikut: I = Sumber: Sutrisno Hadi (1998:421)

63 Keterangan: I Nt Nr K = Interval nilai skor = Nilai tertinggi = Nilai terndah = Kategori jawaban Selanjutnya untuk mengetahui presentase dari jawaban responden menggunakan rumus persentase berikut ini: P = 100% Sumber: Soerjono Soekanto (2006:268) Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi pada klasifikasi katagori yang bersangkutan N = Jumlah Frekuensi dari seluruh klasifikasi/kategori Setelah menghitung dan mendapatkan presentase dari data yang ada, maka hasil dari data tersebut akan diinterpretasikan untuk mendapatkan jawaban penelitian mengenai Perilaku Pedagang Pasar Unit II Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang dalam Implementasi Kebijakan Relokasi. Jawaban penelitian juga diperoleh dengan penggunaan perhitungan rata-rata untuk menghitung kategori komponen perilaku pedagang dalam pelaksanaan kebijakan relokasi secara keseluruhan untuk setiap tabel.

64 Selanjutnya dilakukan analisis tabel silang untuk mengetahui besarnya nilai pengaruh antar indikator. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995 : 273), analisis tabulating silang (teknik elaborasi) adalah merupakan analisa yang memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tabel silang untuk melihat hubungan antara Kognitif, Afektif dan Konatif dalam Perilaku Pedagang Pasar Unit II pada Kebijakan Relokasi.