BAB I PENDAHULUAN. permainan tradisional antara lain Ndolalak, Jathilan, Srandul, Reog, Nini

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB III METODE PENELITIAN

banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3

KAJIAN SEMIOTIK PADA POCAPAN GARA-GARA PAGELARAN WAYANG PURWA DENGAN LAKON DURYUDANA GUGUR OLEH KI TIMBUL HADI PRAYITNO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL NG DI DESA. Oleh: Deni Purwanti KARAWITAN KAN. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis dihadapkan sebuah dokumen novel Sepenggal Bulan Untukmu

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB II TINJAUAN TEORETIS TENTANG KESENIAN HADRO. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang terbentuk dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan salah satu media yang digunakan seseorang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORETIS...

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Asal mula keberadaan lagu di negara Jepang diawali pada zaman Joodai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB 3 METODE DAN MODEL PENELITIAN. dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

KARAWITAN IRINGAN NINI THOWONG DI DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 TEMA: TEMPAT UMUM

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki makna yang sama. Salah satu fungsi dari bahasa adalah sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendengar lirik maupun dengan melihat visualisasi dari video klip.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

Analisis Semiotik dalam Suluk Pakeliran Lakon Retno Sentiko Oleh Ki Seno Nugroho

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka berfungsi untuk mengetahui faktor-faktor original atau

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berliyana Agustine, 2014 Transmisi kesenian sintren di sanggar sekar pandan keraton kacirebonan

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

7 CONTOH PROGRAM INTERPRETASI: MENGENAL BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU ANGKLUNG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata

: /2 /0 04

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. sembilan kabupaten dan satu kota madya. Bengkulu memiliki banyak suku dan

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permainan tradisional merupakan suatu permainan yang pada dasarnya tersebar secara lisan. Dalam masyarakat Jawa, dikenal beberapa macam jenis permainan tradisional antara lain Ndolalak, Jathilan, Srandul, Reog, Nini Thowong, dan sebagainya. Nini Thowong merupakan salah satu permainan tradisional yang berkembang secara lisan di salah satu daerah di dusun Grudo, DesaPanjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Permainan tradisional Nini Thowong yang terdapat pada dusun Grudo ini membutuhkan peran serta seorang pawang. Hal ini dikarenakan dalam permainan ini terdapat adegan kerasukan arwah. Pawang berperan memimpin permainan tersebut dari pembuatan boneka, pemasukan roh ke tubuh boneka Nini Thowong hingga berlangsungnya pertunjukan permainan tradisional Nini Thowong. Bapak Pairan seorang pawang dari permainan tradisional Nini Thowongdi Grudo menjelaskan bahwa permainan Nini Thowong merupakan permainan yang tokoh utamanya berupa boneka perempuan yang terbuat dari benda-benda seperti bambu, gayung, tempurung, merang, dan busa. Boneka itudigunakan untuk memanggil roh halus agar bersedia menempati badannya. Nini Thowong ini memiliki pengertian kata Nini berarti panggilan anak perempuan (Poerwadarminta, 1939:345) dan kata Thowong adalah permainan 1

yang terbuat dari tempurung yang diberi pakaian sehingga menyerupai manusia, lalu dibuang ketempat yang angker supaya kerasukan roh halus (Poerwadarminta, 1939: 652). Permainan tradisional Nini Thowong di dusun Grudo dalam pelaksanaannya diiringi lagu-lagu. Syairyang terdapat pada lagu-lagu tersebut memuat pesan atau makna yang ditujukan untuk menasehati atau memberi nasehat kepada penonton permainan tradisional Nini Thowong. Pesan atau makna yang terdapat dalam syair lagu tersebut akan dianalisis menggunakan teori semiotik. Sampaisaat ini sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang syair-syair lagu dalam permainan Tradisional Nini Thowong ini belum pernah dilakukan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana deskripsi permainan tradisionalnini Thowong dan syair lagu yang digunakan dalam permainan tersebut? 2. Bagaimana pemaknaan syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowong? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 2

1. Mendeskripsikan permainan tradisional Nini Thowong dan syair lagu yang digunakan. 2. Menjelaskan makna yang terdapat dalam syairlagu permainan tradisional Nini Thowongsecara heuristik dan hermeunitik. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Data yang digunakan mengacu pada hasil penelitian lapangan yang dilakukan di dusun Grudo, Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Datatersebut merupakan data lisan yang diperoleh dari hasil wawancara, perekaman, dan pengambilan gambar permainan tradisional Nini Thowong. Data lisan tersebut berupa syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowongyang ditranskripsikan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teoretis dan praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam syair-syair lagu permainan tradisional Nini Thowongsecara semiotik. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca tentang permainan tradisional Nini Thowong. Dengan adanya penelitian ini, secara tidak langsung ikut melestarikan permainan tradisional tersebut. 3

1.6 Tinjauan Pustaka Ada beberapa penelitian terkait dengan permainan tradisional Nini Thowong diantaranyaparwatri Wahjono (1988) dalam disertasinyayang berjudul Hakikat dan Fungsi Permainan Ritual Magis Nini Thowok Bagi Masyarakat Pendukungnya penelitian ini mengkaji tentang fungsi permainan Nini Thowok sebagai salah satu foklor Jawa berupa suatu permainan ritual magis berbentuk teater murni, bersifat kejawen, mistis, dan pada umumnya dilakukan pada waktu terang bulan. Tetty Rachmi (2003) dalam tesisnya yang berjudul Nini Thowong Pertunjukan Boneka Magis Rakyat Jawa Kontinuitas dan Perubahannya mengkaji tentang bagaimana permainan rakyat Jawa tersebut dimainkan pada jaman dulu dan pada masasekarang. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial menurut Gert dan Mills. Dari keduapenelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keduanya tidak membicarakan tentang syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong, sehingga dapat dikatakan penelitian ini berbeda dengan kedua penelitian tersebut dikarenakan objek yang dikaji pada penelitian ini yaitu syairsyair lagu yang terdapat dalam permainan tradisional Nini Thowong. Adapun peneliti telah menelusuri sumber-sumber lain yang berhubungan dengan syair lagu Nini Thowong dan menemukan Naskah Dolanan Lare-Lare yang tersimpan di Perpustakaan Sonobudaya berkode nomor PB H. 35. Naskah 4

tersebut menggunakan aksara latin dan berbahasa Jawa dan bahasa Belanda yang berbentuk prosa. 1.7 Landasan Teori Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika Riffaterre. Landasan teori ini disesuaikan dengan teori Semiotika Riffaterre dalam buku Rachmat Djoko Pradopo yang berjudul Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya (1987). Dengan objek penelitian berupa syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong. Proses pemahaman syair-syair lagu dengan analisis semiotika merupakan salah satu usaha untuk dapat menangkap tanda-tanda, kode-kode, dan unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra sehingga dapat dengan mudah diungkapkan makna yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Adapun dalam penelitian ini, karya sastra tersebut berupa syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong. Syair lagu yang terdapat dalam permainan tradisional Nini Thowong tersebut dianalisis melalui pembacaan secara heuristik dan hermeneutik.pembacaan heuristik menurut Riffaterre (1978: 5) merupakan pembacaan tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik. Pengetahuan linguistik pembaca memiliki arti penting dalam pembacaan tersebut. Pembaca diharapkan dapat mengartikan setiap satuan linguistik yang ada pada teks. Satuan linguistik tersebut dapat berupa kata, frase, maupun kalimat yang secara keseluruhan sesuai dengan konvensi bahasa yang berlaku. 5

Pembacaan tingkat kedua dalam menganalisis syair lagu dilakukan dengan pembacaanhermeneutik. Pembacaan hermeneutik menurut Riffaterre merupakan pembacaan tingkat kedua untuk menginterpretasikan makna secara utuh. Dalam pembacaan ini, pembaca harus lebih memahami apa yang sudah dia baca untuk kemudian memodifikasikan pemahamannya tentang hal itu (Riffaterre, 1978:5). Hal yang sama diungkapkan oleh Pradopo (1995:137) yang mengartikan pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan semiotika tingkat dua dengan melakukan pembacaan ulang (retroaktif) setelah pembacaan heuristik dengan memberi tafsiran sesuai dengan konvensi sastra sebagai sistem semiotika tingkat kedua. Pembacaan hermeneutik dilakukan dengan membaca teks secara keseluruhan, pembaca memodifikasi pemahamannya menurut opininya dalam menguraikan makna. Selama proses pemahaman tersebut, pembaca melihat, merevisi, dan membandingkan dengan pemahaman awal (Riffaterre, 1978:5). Pada tahap tersebut, pembaca diharapkan mampu menafsirkan makna teks sesuai dengan konvensi sastra budaya yang melatarbelakangi kehadiran teks tersebut. Contohanalisis pembacaan heuristik dan hermeneutik itu di sini diambil salah satu syair lagu yang digunakan dalam permainan tradisional Nini Thowong yaitu Ala Ora Pati Ayu sebagai berikut Syair Jamu godhong lompong Sugeng dhatang Ni Thowong Ala ora pati ayu ya mas Nanging sugih dhuwit mas ya mas ya Dijak ora gelem Ditinggal anggulung-nggulung Terjemahan jamu daun talas selamat datang Ni Thowong tidak begitu cantik ya mas tetapi banyak uang, mas ya mas ya diajak tidak mau ditinggal bergulung-gulung 6

a. Pembacaan Heuristik Pembacaan heuristik syair Ala Ora Pati Ayu adalah deskripsi Nini Thowong tentang ucapan selamat datang, gambaran fisik dan roh boneka Nini Thowong. Ucapan selamat datang dalam syair ini yaitu dengan cara mempersilahkan dan menyambut dengan baik kedatangan Nini Thowong. Selain itu, syair ini merupakan salah satu media pawang untuk menjelaskan bagaimana wujud boneka dan roh yang ada di dalam boneka Nini Thowong. penjelasnya yaitu wajah bonekanini Thowongjelek. Syair ini juga menjelaskan sifat alam keadaan roh boneka Nini Thowong yang banyak uang. Selain itu, juga menjelaskan cara memegang boneka tersebut yaitu disangga dan seolah-olah menahan gerakan tubuh boneka. Namun jika dilepas boneka tersebut akan bergulung-gulung sendiri. b. Pembacaan Hermeneutik Pembacaan Hermeneutik dalam syair Ala Ora Pati Ayu yaitu syair masih menceritakan proses permainan Nini Thowong. Dalam syair ini dijelaskanbahwa penonton, pemain musik, penyanyi dan para pemegang boneka menanti kedatangan boneka Nini Thowong. Ketika permainan Nini Thowong dilaksanakan boneka ini akan disangga oleh ke empat wanita yang suci. Menurut pawang jika tidak disangga oleh empat orang, boneka ini akan bergerak guling-guling atau bahkan akan terbang. Sehingga tujuan ke empat wanita ini untuk mengontrol gerakan Nini Thowong. 7

Pembacaan hermeneutik dalam syair Ala Ora Pati Ayu ini juga menggambarkanroh yang merasuki tubuh boneka Nini Thowong bernama Den Ayu Yulia. Namun pawang memanggil roh tersebut dengan sebutan Den Ayu. Menurut pawang roh Den Ayu Yuliaini merupakan cucu wanita dari Esmoyo (Semar). Den Ayu Yulia ini memiliki wajah yang jelek. Namun dia pintar dan bisa mencari uang sendiri. Syair ini juga menjelaskan bahwa permainan ini sebelum pementasan harus membuat perjanjian dulu antara pawang dan roh.isi perjanjian antara pawang dan roh ini diantaranya mengenai waktu, tempat pementasan, dan durasi pementasan berlangsung. Namunjika ada isi yang perjanjian yang dilanggar maka roh yang merasuki tubuh boneka Nini Thowong akan marah. Misalnya saat perjanjian durasi permainan 1,5 jam namun permainan tiba-tiba durasinya dipersingkat 1 jam maka roh yang merasuki tubuh boneka tidak mau keluar. Sehingga boneka tersebut tetap melonjak- lonjak hingga waktu yang diperjanjikan. Hal ini menunjukan bahwa permainan yang melibatkan roh yang tidak mudah Sehingga permainan ini merupakan permainan yang keputusan ada diposisi roh. 1.8 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap penjaringan data, tahap analisis data, dan tahap pemaparan hasil analisis data (Kesuma, 2007:39). Pelaksanaan setiap tahap tersebut menggunakan metode dan teknik tertentu. Metode dan teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 8

1.8.1 Metode Penjaringan Data Dalam penelitian ini, penjaringan data dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan menggunakan metode cakap dan metode simak. Metode cakap dikenal juga dengan istilah metode wawancara. Data yang dijaring melalui percakapan adalah data lisan (Kesuma, 2007:41). Adapun teknik yang digunakan dalam metode ini adalah teknik cakap bertemu muka. Penjaringan data dengan teknik ini dilakukan lewat percakapan tatap muka antara peneliti dengan informan. Metode simak merupakan metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik yang dilakukan dalam metode ini adalah teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam adalah teknik penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa dalam permainan tradisional Nini Thowong. Perekaman dilakukan menggunakan kamera 3CCD. Teknik catat adalah teknik penjaringan data dengan mencatat syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowong. 1.8.2 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode teori Semiotika Riffaterre dalam buku Rachmat Djoko Pradopoyang berjudul Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannyadengan teknik pembacaan heuristik dan hermeunitik. Pembacaan heuristik menurut Riffaterre (1978: 5-6) merupakan pembacaan tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik. Pembacaan hermeneutik menurut Riffaterre merupakan pembacaan tingkat kedua atau berdasarkan konvensi sastra untuk menginterpretasikan makna secara utuh. 9

1.8.3 Metode Pemaparan Hasil Analisis Data Metode pemaparan hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan secara informal yaitu disampaikan dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145 via Kesuma, 2007:71) 1.9 Sistematika Penyajian Penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, sistematika penyajian dan daftar pustaka. Bab II Deskripsi permainan tradisional Nini Thowong dan syair-syair lagu yang digunakan berupa penjelasan jalannya permainan tradisional Nini Thowong serta syair-syair lagu sebagai pengiring permainan. Bab IIIAnalisis syair-syair lagu dalam permainan tradisional Nini Thowongyang berisi tentang pembahasan syair-syair lagu yang menggunakan teori semiotik Riffaterre dengan pembacaan secara heuristik dan hermeneutik. Bab IV Penutup berisi kesimpulan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya. 10