GUBERNUR SULAWESI BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, Metrologi, Dinas

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS METROLOGI LEGAL PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2011

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 55 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Y TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 97 TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KOTA MADIUN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 133 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 50 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 47 TAHUN 2008 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI KUNINGAN,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2015

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 56 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Z TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 06 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) METROLOGI LEGAL PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat 2 huruf b Peraturan Menteri Perdagangan No 50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal, perlu menetapkan norma standar prosedur dan kriteria untuk pelaksanaan urusan yang terkait dengan pembentukan unit kerja dan unit pelaksana teknis metrologi legal; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RepubliK Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3193); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir [1]

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 36); 7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 39). Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) METROLOGI LEGAL PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI BARAT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Sulawesi Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat; 3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Barat; 4. Dinas adalah Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat; 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat; 6. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD Metrologi Legal. [2]

BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK UPTD Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini, dibentuk UPTD Metrologi Legal pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat yang berkedudukan di Mamuju. (2) UPTD sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas dalam rangka penelitian, pengujian, pemeriksaan tera dan tera ulang alat alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya, pengelolaan standar kemetrologian serta melaksanakan pembinaan dan penyuluhan tentang kemetrologian, dipimpin oleh Kepala UPTD berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 (1) Susunan Organisasi UPTD Metrologi Legal, terdiri atas : a. Kepala; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Bimbingan Mutu; dan d. Seksi Teknis Kemetrologian. (2) Bagan Struktur Organisasi yang dimaksud ayat (1), sebagaimana tercantum pada lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Kepala UPTD Pasal 4 (1) Kepala UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun kebijaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Metrologi Legal Provinsi Sulawesi Barat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut pada ayat (1) Kepala UPTD mempunyai fungsi: a. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan; b. pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian; c. pengelolaan keuangan; d. pengoordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data; e. pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana; dan f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. [3]

(3) Tugas Pokok Dan Fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan UPTD sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d. membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas untuk menghindari kesalahan; e. mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya; f. menyusun kebijaksanaan teknis Balai Metrologi Legal Provinsi Sulawesi Barat; g. melakukan pembinaan Teknis Pengelolaan Standar Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) serta Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT); h. melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan Tera/Tera Ulang Alat Ukur Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) serta Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT); i. menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Alat Ukur Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) serta Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT); j. menyelenggarakan kegiatan pengujian, pengelolaan cap tanda tera kalibrasi Alat Ukur Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP), ukur ulang Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) serta rekomendasi pelaksanaan permohonan izin tipe dan izin tanda pabrik; k. menyelenggarakan urusan Tata Usaha Dan Rumah Tangga Balai Metrologi Legal Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat; l. mendistribusi dan memberi petunjuk kepada bawahan; m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan; n. membina dan mengembangkan kemampuan personil, baik pejabat struktural dan pejabat fungsional; o. mengoreksi dan memaraf naskah dinas; p. meningkatkan hubungan kerja sama dengan lembaga/instansi pemerintah dan swasta serta dunia usaha dalam rangka pembinaan dan pengembangan ke Metrologian. q. melaksanakan urusan ketatausahaan UPTD; r. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPTD dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pasal 5 (1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok melaksanakan administrasi ketatausahaan, koordinasi dan pengendalian, [4]

monitoring, evaluasi, dan pengukuran kinerja, Metrologi Legal serta penyusunan laporan. (2) Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan sekretariat dan mendistribusikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada bawahan; b. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana; c. melaksanakan urusan administrasi umum dan rumah tangga; d. melaksanakan urusan penyusunan laporan organisasi UPTD; e. melaksanaan penatausahaan keuangan; f. melaksanaan urusan dokumentasi perkantoran; g. menyusun laporan perkembangan kinerja UPTD Metrologi Legal; h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Bagian Ketiga Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Bimbingan Mutu Pasal 6 (1) Seksi Bimbingan Mutu dipimpin oleh seorang kepala seksi dan mempunyai tugas menyediakan bahan rencana dan program kerja, dokumentasi, verifikasi, interkomparasi, pengelolaan standar ukuran dan laboratorium serta monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pengelolaan standar ukuran. (2) Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut: a. menyediakan bahan rencana dan program kerja; b. melaksanakan dokumentasi dan kebijakan teknis operasional di bidang standar ukuran Metrologi Legal; c. menilai standar ukuran dan laboratorium Metrologi Legal kabupaten/kota dalam rangka rekomendasi oleh pemerintah; d. melaksanakan verifikasi standar ukuran dan pengujian/kalibrasi alat ukur; e. menyelenggarakan interkomparasi dan pengelolaan standar dan laboratorium; f. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengelolaan standar ukuran; g. mendistribusi dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; h. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan; i. mengoreksi dan memaraf naskah dinas; j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Bimbingan Mutu; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Bagian Keempat Tugas Pokok dan Rincian Tugas Kepala Seksi Teknis Kemetrologian Pasal 7 (1) Seksi Teknis Kemetrologian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan mempunyai tugas menyediakan bahan rencana dan program kerja, dokumentasi, kebijakan teknis [5]

operasional Metrologi Legal, pengujian, tera/tera ulang, Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP), penelitian izin tanda pabrik dan izin tipe serta monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan teknis kemetrologian. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut: a. menyediakan bahan rencana dan program kerja; b. melaksanakan dokumentasi dan kebijakan teknis operasional di bidang Teknik Metrologi Legal; c. menilai Pelayanan Teknis Operasional Metrologi Legal dalam rangka penerbitan rekomendasi; d. melakukan koordinasi dan melaksanakan kegiatan tera dan tera ulang, alat ukur, takar timbang, dan perlengkapannya (UTTP) di wilayah Kabupaten/Kota; e. melakukan koordinasi dan pembinaan pembuatan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) dan importir Alat Ukur, Takar, Timbang, dan perlengkapannya (UTTP); f. meneliti alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) dalam rangka rekomendasi izin tipe dan izin tanda pabrik; g. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan teknik; h. mendistribusi dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; i. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan; j. mengoreksi dan memaraf naskah dinas; k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Teknis Kemetrologian; l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas. BAB V TATA KERJA Pasal 8 (1) Kepala UPTD dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala UPTD, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi lain diluar UPTD yang secara langsung mempunyai hubungan kerja. Pasal 9 (1) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan UPTD, wajib mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala kepada atasannya tepat waktu; (2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya; (3) Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan unit kerja wajib mengadakan rapat koordinasi secara berkala. [6]

BAB VI PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 10 Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan struktural di lingkungan UPTD dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Ditetapkan di Mamuju pada tanggal 19 Mei 2011 GUBERNUR SULAWESI BARAT, ttd H. ANWAR ADNAN SALEH Diundangkan di mamuju pada tanggal 19 Mei 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT, ttd H. M. ARSYAD HAFID BERITA DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2011 NOMOR 06 [7]

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT TENTANG : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) METROLOGI LEGAL PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR : TANGGAL : BAGAN STRUKTUR UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) METROLOGI LEGAL PADA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI BARAT KEPALA UPTD SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI BIMBINGAN MUTU SEKSI KEMETROLOGIAN GUBERNUR SULAWESI BARAT, H. ANWAR ADNAN SALEH [8]